111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Perkebunan Melati. PTPN. II. Perbaungan. Serdang Bedagai. Mengenai
pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap semangat kerja karyawan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis secara parsial, hasil uji t untuk variabel X
1
budaya organisasi diperoleh nilai t hitung = 9,539 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka
dapat dilihat tingkat signifikansi 0,0000,05 maka H Dditolak H
a
diterima. Dengan demikian, maka arah koefisiensi regresi positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan. Dengan kata lain dapat
dsimpulkan bahwa budaya organisasi yang kuat akan meningkatkan semangat kerja karyawan.
2. Berdasarkan analisis secara parsial, hasil uji t untuk variabel X
2
Motivasi diperoleh nilai t hitung
=
4,184 dengan tingkat signifikansi 0,000 . Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Maka dapat
dilihat tingkat signifikansi 0,0000,05 Maka H ditolak dan H
a
diterima. Dengan demikian, maka arah koefisiensi regresi positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan. Dengan kata lain dapat
dsimpulkan bahwa motivasi yang tinggi akan meningkatkan semangat kerja karyawan.
112
3. Berdasarkan analisis secara parsial, dari hasil uji F, diperoleh nilai F sebesar 154,595 dengan angka probabilitas sebesar 0,000. Karena
probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H
a
diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi semangat
kerja karyawan atau dapat dikatakan bahwa variabel budaya organisasi, motivasi, secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap semangat kerja karyawan. 4. Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda, koefisien regresi
variabel X
1
budaya organisasi bernilai positif karena memiliki nilai koefisien 0,473. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang searah
antara Budaya Organisasi terhadap Semangat kerja karyawan. Sedangkan koefisien regresi variabel X
2
Motivasi bernilai positif karena memiliki nilai koefisien 0,176. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan yang searah anatara Motivasi terhadap Semangat kerja karyawan.
5. Dari hasil uji koefisien determinan, besarnya Adjust R Square adalah 0,865. Hal ini berarti sebesar 86,5 variabel semangat kerja karyawan
dapat dijelaskan oleh variasi dari independen tersebut yaitu, variabel budaya organisasi, motivasi. Sedangkan 13,5 dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian.
5.2 Saran