Landasan Syariah Jenis-jenis Mudharabah

40 mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan kelalaian sipengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kesalahan sipengelola, sipengelola harus bertanggungjawab atas kerugian tersebut.

2.2.2 Landasan Syariah

Secara umum, landasan dasar syariah mudharabah lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat- ayat dan hadits berikut ini: a. Al-Qur’an “…dan orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT…” Al-Muzzammil : 20 Yang menjadi wajhud-dilalah atau argumen dari surah Al-Muzzammil 20 adalah kata yadhirbun yang sama dengan akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha. “Apakah telah tunaikan sholat maka bertebarlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT” Al-Jumu’ah : 10 “Tidak ada dosa halangan bagi kamu untuk mencari karunia Tuhan…” Al- Baqarah : 198 Surat Al-Jumu’ah : 10 dan surat Al Baqarah : 198 sama-sama mendorong kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha. Universitas Sumatera Utara 41 a. Al-Hadits Diriwayatkan dari ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengurangi lautan, menuruni lembahyang berbahaya atau membeli ternak jika menyalahi peraturan tersebut, yangbersangkutan bertanggungjawab atas dana tersebut. Disampaikan syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah SAW, dan Rasulullah pun membolehkannya H.R Thabrani Dari Shahih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasullah SAW bersabda, tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli, mudharabah, dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual H.R Ibnu Majah.

2.2.3 Jenis-jenis Mudharabah

Secara umum, Mudharabah terbagi menjadi dua jenis: MudaharabahMuthlaqah dan Mudharabah Muqayyadah. a. Mudharabah Muthlaqah Yang dimaksud dengan transaksi mudharabahmuthlaqah adalah bentuk kerjasama antara shahibulmaal dan mudaharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqih ulama selafus saleh seringkali dicontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta lakukan sesukamu dari sahibul maal ke mudharib yang memberi kekuasaan sangat besar. Universitas Sumatera Utara 42 a. Mudahrabah Muqayyadah Mudahrabah Muqayyadah atau disebut juga dengan selisih restiredmudaharabahspecifiedmudharabah adalah kebalikan dari mudharabahmuthalaqah. Si mudharib dibatasi dengan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha. Dalam melakukan aktivitas yang bersifat mudharabah ini ada beberapa rukun yang harus dipenuhi agar transaksi menjadi sah, yaitu: a. Ada Pemodal b. Ada Pengelola c. Ada Modal d. Ada Nisbah Keuntungan e. Ada Akadshiqhat Sementara itu syarat-syarat dari masing-masing rukun tersebut adalah: a. Pemodal dan Pengelola Keduanya harus mampu melakukan transaksi dan sah secara hukum dan keduanya harus mampu bertindak sebagai wakil dan kafil dari masing-masing pihak. b. Shighat Ucapan Yaitu penawaran dan penerimaan ijab dan qabul harus diucapkan oleh kedua pihak guna menunjukkan kemauan mereka untuk menyempurnakan kontrak. c. Modal Universitas Sumatera Utara 43 adalah sejumlah uang yang diberikan oleh penyedia dana kepada pengelola untuk tujuan menginvestasikannya dalam aktivitas mudharabah. Untuk itu, modal harus memenuhi syarat-syarat berikut: harus diketahui jumlah dan jenisnya yaitu mata uang dan harus tunai.

2.2.4 Aplikasi dalam Perbankan