BAB 10&11 Sektor Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Keseimbangan Pendapatan

Sektor Rumah Tangga dan
Perusahaan dalam Keseimbangan
Pendapatan Nasional
MATAKULIAH
PENGANTAR ILMU EKONOMI
TRIANI RATNAWURI,S.PD.,M.PD.

SUB POKOK BAHASAN
• Peranan sektor Rumah Tangga dalam Kegiatan
Ekonomi
• Konsumsi Rumah Tangga
• Hubungan konsumsi, tabungan dan pendapatan
• Peranan perusahaan dalam Kegiatan Ekonomi
• Investasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya,
kriteria mengevaluasi investasi dan metode untuk
mengevaluasi investasi
• Keseimbangan pendapatan nasional jika Rumah
Tangga dan perusahaan terlibat dalam
perekonomian

PERANAN RUMAH TANGGA DALAM KEGIATAN

EKONOMI
• Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan
konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri
sendiri ataupun keluarga. Rumah tangga juga merupakan pemilik faktorfaktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha).
• Untuk melaksanakan kegiatan konsumsinya, setiap individu/rumah tangga
harus memiliki pendapatan. Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh
dari perusahaan dengan cara sebagai berikut: Sewa (rent), yaitu balas
jasa telah menyewakan tanahnya; Upah (wage), yaitu balas jasa karena
telah bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi; Bunga
(interest), yaitu balas jasa telah meminjamkan sejumlah dana untuk
modal usaha perusahaan; Laba (profit), yaitu balas jasa karena telah
mengorbankan tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan
sehingga perusahaan dapat memperoleh laba.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut.
• Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada
perusahaan untuk kegiatan produksi.
• Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

KONSUMSI RUMAH TANGGA

• Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang
menggambarkan hubungan antara tingkat
konsumsi rumah tangga dengan pendapatan
nasional dalam suatu perekonomian.
Persamaannya   C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional
pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional

Kecenderungan mengonsumsi
• Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Kecenderungan mengonsumsi marginal (Marginal
Propensity to concume ) yaitu perbandingan antara pertambagan
(AC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan
disporsabel (AY).
MPC= ∆C/∆Yd
Keterangan : MPC = Marginal Propensity to concume

∆C = pertambahan konsumsi
∆Yd = pertambahan pendapatan
2) Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average
Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan
antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel
serta konsumsi itu dilakukan (Yd).
APC= C/Yd
Keterangan : APC = Average Propensity to Consume
C = tingkat konsumsi
Yd = besarnya pendapatan disposabel

TABUNGAN
• Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang
menggambarkan hubungan antara tingkat
tabungan rumah tangga dengan pendapatan
nasional dalam perekonomian
S = -a + (1 – b) Y
• Keterangan :
S = besarnya tabungan (save)

A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat
pendapatan nol
1-b = marginal prospensity to save
Y = pendapatan nasional

KECENDERUNGAN MENABUNG
• Marginal Prospensity to Save (MPS)
Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan
antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan
disposabel.
MPS= ∆S/∆Yd
Keterangan :
MPS : Marginal Prospensity to saving
∆S : pertambahan tabungan
∆Yd : pertambahan pendapatan
• Average Prospensity to Save (APS)
Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan
antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan.
Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam
rumus:

Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan

HUBUNGAN KONSUMSI, TABUNGAN
DAN PENDAPATAN
• Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan
yang cukup erat, dibuktikan dengan persamaan
sebagai berikut:
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau MPS = 1 – MPC
• Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan
Tabungan Dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut:
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi

S : Tabungan

PERANAN PERUSAHAAN DALAM KEGIATAN
EKONOMI
• Perusahaan berperan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa,
termasuk distribusinya, dan adakalanya perusahaan tersebut tidak
memproduksi sendiri barang, misalnya yang dilakukan oleh perusahaan
dagang. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai
berikut:
• Sebagai produsen, menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkan masyarakat luar
negeri.
• Sebagai distributor, sebagai mata rantai penyaluran barang dalam
rangka melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada
konsumen tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat kuantitas,
dan tepat kualitas sehingga barang yang dibutuhkan masyarakat
dengan mudah dapat diperoleh.
• Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan sebagai agen
pembangunan ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui
penelitian dan pengembangan. Setiap perusahaan selalu berusaha

supaya tidak ketinggalan ilmu dan teknologi serta dapat
mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan zaman.

INVESTASI, FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA, KRITERIA DAN
METODEMENGEVALUASI INVESTASI
• Investasi adalah hasil biaya investasi yang
ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga
dan pajak, serta harapan mengenai masa
depan.
• Faktor-faktor penentu investasi sangat
tergantung pada situasi dimasa depan
yang sulit untuk diramalkan, maka
investasi merupakan komponen yang
paling mudah berubah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu negara
antara lain:
1.     Pengaruh Nilai Tukar: Perubahan nilai tukar dengan investasi
bersifat uncertainty (tidak pasti). Pengaruh tingkat kurs yang berubah pada

investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan
berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran
domestik. sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan
mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.
2.     Pengaruh Tingkat Suku Bunga: Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh
yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi,
pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal
(input) lain untuk menghasilkan output / barang.
3.     Pengaruh Tingkat Inflasi: berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini
disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyekproyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi
rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang
harga-harga relatif.  Menurut Greene dan Pillanueva, tingkat inflasi yang tinggi
sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Sehingga, tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada investasi secara tidak
langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.
4.     Pengaruh Infrastruktur: Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya
menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka
menanggulangi krisis, Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai
oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

5.     Pengeluaran pemerintah: meliputi semua pembelian barang dan jasa yang

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
JIKA RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN
TERLIBAT DALAM PEREKONOMIAN
Dalam Analisa Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor,
maka Pendapatan Nasional Akan dipengaruhi oleh 2
Faktor:
Konsumsi (c) dan Tabungan(S)
• Dalam perekonomian yang sederhana bahwa pendapatan yang
diperoleh digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung.
Dalam persamaan matematis maka dapat ditulis sebagai
Y=C+S

Konsumsi dan Investasi
• Sementara itu, dalan Rumah Tangga Perusahaan tabungan
digunakan untuk investasi, sehingga dapat ditulis dalam
persamaan
Y=C+I


Fungsi konsumsi

Fungsi tabungan

Persamaan matematis