PENDAHULUAN Implementasi Pendidikan Karakter Religius Dan Disiplin Di SD Negeri Srimulyo 2 Sragen.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini sebagian orang sibuk dengan rutinitas dunia yang
menyibukkan. Kebanyakan orang hanya memikirkan apa saja yang dapat
menguntungkan dirinya sendiri dari hasil kerja yang mereka lakukan. Hasil
kerja yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkannya. Terjadinya
tindak kebohongan dan ketidakadilan dalam masyarakat sering sekali mewarnai
kehidupan dimasa sekarang. Pendidikan karakter perlu diterapkan sejak diniguna
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pendidikan karakter mempunyai tugas yang sangat penting untuk
mendidik seseorang sehingga bisa menempatkan orang tersebut secara tepat
dimana pun dia berada. Keluarga merupakan tempat membentuk karakter siswa
yang sangat dini, dimana siswa masih dalam keadaan yang halus, kosong, dan
suci. Orang tua memberikan teladan yang baik terhadap siswa. Menjaga tutur
kata, perbuatan, sikap maupun adab yang lainnya. Siswa akan secara otomatis
mengikuti apa yang didengar dan dilihatnya setiap hari. Lingkungan juga tidak
kalah pentingnya terhadap pendidikan karakter terhadap anak. Siswa yang
bergaul di lingkungan yang kurang akrab dengan adab sopan-santun, biasanya
anak akan ikut terbawa kurang sopan ketika berbicara dengan orang lain maupun
dengan orang tua dan akan terbawa ketika berada di sekolah maupun di rumah.

Perhatian khusus juga diberikan ketika siswa mengenal gadget dan melihat
siaran televisi yang terkadang kurang sesuai untuk karakter anak, dan sebagian
ada yang merusak karakter dari siswa tersebut. Pendidikan karakter di sekolah
dasar merupakan salah satu awal dari usaha sekolah untuk mendidik siswa agar
menjadi insan yang lebih baik lagi.
Jika

mengamati

kehidupan

sehari-hari,

masih

banyak

anggota

masyarakat yang masih belum menaati aturan dan tata tertib yang ada

berdasarkan kesadaran dari diri sendiri. Ketika mengurus sesuatu yang yang
memerlukan ketertiban tampak sulit untuk belajar antri, yang tampak justru
sikap menerabas atau mencari jalan pintas. Demikian pula dalam berlalu lintas

1

2

sulit berdisiplin murni seperti menaati rambu-rambu, memberi kesempatan pada
orang yang menyeberang di tempat yang disediakan, saling memberi
kesempatan, dan taat atas segala peraturan dan etika berlalu lintas di jalan raya.
Pentingnya pendidikan karakter dapat dilihat dalam UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pasal 3 yang
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. (Noor, 2012:
30)

Kementerian pendidikan nasional (Hariyanto, Muchlas, 2011: 9)
menyatakan bahwa nilai-nilai karakter yang ditanamkan pada anak ada 18 nilai,
yaitu (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja Keras, (6)
Kreatif, (7) mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin tahu, (10) Semangat
Kebangsaan, (11) Cinta Tanah air (12) Menghargai Prestasi, (13) Bersahabat/
Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan,
(17) Peduli Sosial, (18) Tanggung Jawab. Dalam implementasinya di satuan
pendidikan Pusat Kurikulum menyarankan agar dimulai dari nilai esensial,
sederhana, dan mudah dilaksanakan sesuai kondisi masing-masing sekolah,
misalnya bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan, dan santun.
Pendidikan karakter menurut Koesoema (2007: 3-7) yaitu “sebuah
bantuan sosial agar individu itu dapat bertumbuh dalam mengahayati
kebebasannya dalam hidup bersama dengan orang lain dalam dunia.” Pendidikan
karakter bertujuan membentuk setiap pribadi menjadi insan yang berkeutamaan.
Dalam jurnal yang berjudul Budaya Religius di Sekolah/Madrasah yang
dikupas di dalam volume VI tahun 2015, mengemukakan bahwa budaya religius
merupakan salah satu metode pendidikan nilai yang komprehensif. Karena
dalam perwujudannya terdapat inkulnasi nilai, pemberian teladan, dan penyiapan
generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi


3

pembuatan-pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan
keterampilan hidup yang lain.
Pendidikan merupakan sebagai suatu kegiatan pembinaan sikap mental
yang akan menentukan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu untuk
melestarikan bentuk tingkah laku tersebut seseorang harus mempertahankannya
dengan salah satu alat pendidikan yaitu kedisiplinan. Disiplin sekolah apabila
dikembangkan dan diterapkan dengan baik, konsisten dan konsekuen akan
berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku siswa. Disiplin dapat mendorong
seseorang belajar secara konkret dalam praktik hidup di sekolah tentang hal-hal
positif yang melakukan hal-hal yang lurus dan benar , menjauhi hal-hal yang
negatif. (Hadianti, 2008, Vol. 02).
Karakter disiplin merupakan bentuk ketaatan atau kepatuhan terhadap
peraturan, waktu, serta tata tertib. Orang yang disiplin adalah “orang yang teguh
di dalam memegang aturan, misalnya disiplin di dalam pekerjaan yang terlihat
dari masuk dan keluar tepat waktu, senantiasa mengikuti norma dan peraturan
yang berlaku.” Elfindri, dkk. (2012: 102).
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD Negeri
Srimulyo 2 Sragen, masalah karakter yang sering ditemukan yaitu kurangnya

kesadaran siswa tentang pemahaman mengenai Al Qur’an yang masih sangat
rendah, ketika sudah waktunya shalat sebagian siswa ada yang masih asyik
mengobrol dengan temannya dan tidak langsung bergegas untuk mengambil air
wudhu, bahkan ada siswa yang terkadang belum mau shalat. Masalah lain yang
sering muncul yaitu mengenai kedisiplinan siswa. Beberapa masalah disiplin
yang sering terlihat yaitu siswa masih belum memahami akan pentingnya sebuah
peraturan yang ada di sekolah dengan terbuktinya masih ada siswa yang
terlambat datang ke sekolah, sebagian lagi ada yang mendapatkan sanksi karena
tidak menngerjakan PR, makan di kelas, membuat suara gaduh ketika
pembelajaran berlangsung, mencorat-coret tembok sekolah, ada siswa yang tidak
mau piket, membuang sampah disembarang tempat, dan berlari-lari di dalam
perpustakaan.

4

Pendidikan karakter religius dan disiplin di SD Negeri Srimulyo 2
Sragen yaitu adanya sholat dhuhur berjamaah, disela-sela pembelajaran siswa siswi diajak untuk bersholawat, ketika pagi hari anak diajak untuk membaca
asmaul husna, setiap hari guru selalu mengingatkan agar siswa selalu rajin

dalam melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh, dan diajarkan bagaimana

cara sholat yang benar. Pendidikan karakter disiplin di SD Negeri Srimulyo 2
Sragen yaitu siswa sampai di sekolah sebelum pukul 06.50, ketika istirahat siswa
diwajibkan untuk membawa buku yang nantinya disuruh untuk membaca di sela
bermain siswa, membuang sampah harus pada tempatnya, guru selalu mengecek
pekerjaan rumah siswa, dan memberikan sanksi bagi yang tidak mengerjakan,
siswa diajarkan disiplin dengan mengembalikan buku di perpustakan sesuai
dengan hari yang sudah ditentukan, di kelas terdapat regu piket dan setiap siswa
harus melaksanakan piket sesuai hari yang ditetapkan.
Pendekatan pendidikan dengan menerapkan pembiasaan karakter religius
dan disiplin pada siswa, agar siswa bisa menjadi manusia yang beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, disiplin dalam beribadah dan bisa
menerapkan sikap disiplin dimanapun dia berada. Seseorang yang sering
membaca Al Qur’an biasanya mereka bisa menjadi orang yang lebih tenang, hati
mereka akan merasa nyaman dan akan dijauhkan dari sifat-sifat yang tercela.
Dengan adanya masalah karakter tersebut, membuktikan bahwa pendidikan
karakter sangat penting untuk anak agar anak tidak lagi menunda-nunda sesuatu.
Pendidikan karakter juga dilakukan agar kegiatan keislaman di suatu sekolah
bisa berhasil dan mempunyai peserta didik yang berakhlak mulia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana implementasi pendidikan karakter religius di SD Negeri Srimulyo
2 Sragen?
2. Bagaimana implementasi pendidikan karakter disiplin di SD Negeri Srimulyo
2 Sragen?

5

3. Apa sajakah kendala dan solusi yang ditemukan dalam implementasi
pendidikan karakter religius dan disiplin di SD Negeri Srimulyo 2 Sragen?
4. Apa sajakah dampak yang dapat ditemukan dalam implementasi pendidikan
karakter religius dan disiplin di SD Negeri Srimulyo 2 Sragen?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
1.

Implementasi pendidikan karakter religius di SD Negeri Srimulyo 2 Sragen.


2.

Implementasi pendidikan karakter disiplin SD Negeri Srimulyo 2 Sragen.

3.

Kendala dan solusi yang ditemukan dalam implementasi pendidikan
karakter religius dan disiplin di SD Negeri Srimulyo 2 Sragen.

4.

Dampak yang ditemukan dalam implementasi pendidikan karakter religius
dan disiplin di SD Negeri Srimulyo 2 Sragen.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan
dan wawasan mengenai pelaksanaan pendidikan karakter religius dan disiplin.
2. Secara praktis

a. Bagi Siswa
1) Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran pada
siswa tentang pelaksanaan pendidikan karakter religius dan disiplin di
sekolah.
2) Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai motivasi siswa untuk
menerapkan karakter religius dan disiplin tidak hanya di sekolah
tetapi juga di masyarakat.
b. Bagi Guru
1) Hasil penelitian diharapkan sebagai acuan dan pedoman guru dalam
melaksanakan pendidikan karakter religius dan disiplin di sekolah
tersebut.

6

2) Hasil penelitian bermanfaat untuk mengoptimalkan pelaksaan
pendidikan karakter religius dan disiplin di lingkungan sekolah sesuai
dengan misi sekolah.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN DI SD NEGERI SRIMULYO 2 SRAGEN Implementasi Pendidikan Karakter Religius Dan Disiplin Di SD Negeri Srimulyo 2 Sragen.

0 4 16

IMPLEMENTASIPENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN Implementasi Pendidikan Karakter Religius Dan Disiplin Di SD Negeri Srimulyo 2 Sragen.

0 2 16

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DEMOKRATIS DAN DISIPLIN DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA Implementasi Pendidikan Karakter Demokratis Dan Disiplin Dalam Pembelajaran Penjasorkes Pada Siswa Di SD Negeri 1 Kemiri Boyolali.

0 3 16

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DEMOKRATIS DAN DISIPLIN DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA Implementasi Pendidikan Karakter Demokratis Dan Disiplin Dalam Pembelajaran Penjasorkes Pada Siswa Di SD Negeri 1 Kemiri Boyolali.

0 2 16

PENDAHULUAN Implementasi Pendidikan Karakter Demokratis Dan Disiplin Dalam Pembelajaran Penjasorkes Pada Siswa Di SD Negeri 1 Kemiri Boyolali.

0 3 6

IMPLEMENTASI PENGUATAN KARAKTER DISIPLIN DAN NASIONALISME MELALUI EKSTRAKURIKULER Implementasi Penguatan Karakter Disiplin dan Nasionalisme Melalui Ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri Gemolong Kabupaten Sragen.

0 2 12

IMPLEMENTASI PENGUATAN KARAKTER DISIPLIN DAN NASIONALISME MELALUI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SD NEGERI GEMOLONG Implementasi Penguatan Karakter Disiplin dan Nasionalisme Melalui Ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri Gemolong Kabupaten Sragen.

0 2 16

PENDAHULUAN Implementasi Penguatan Karakter Disiplin dan Nasionalisme Melalui Ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri Gemolong Kabupaten Sragen.

0 2 5

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB DI SD NEGERI 1 BANTUL.

1 9 223

BIODATA SISWA PRAKERIN Buku siswa

0 1 11