Analisis konsistensi pemeringkatan yang dilakukan oleh times higher education and quacquarelly symonds (THE-QS)

 
 

RINGKASAN
NYIMAS MAWADDAH UTAMI. Analisis Konsistensi Pemeringkatan yang Dilakukan oleh
Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS). Dibimbing oleh HARI
WIJAYANTO dan DAHRUL SYAH.
WCU (World Class University) atau Universitas Kelas Dunia telah menjadi istilah yang
sangat populer beberapa waktu belakangan ini. Times Higher Education and Quacquarelly
Symonds (THE-QS) adalah salah satu sistem pemeringkatan universitas yang paling banyak
digunakan. THE-QS memeringkatkan universitas berdasarkan empat kriteria utama yang masingmasing kriteria tersebut diberi bobot yang berbeda. Selain peringkat dunia, THE-QS juga
melakukan pemeringkatan universitas di Asia dengan kriteria utama yang secara umum sama
dengan kriteria peringkat dunia. Konsistensi hasil pemeringkatan kedua metode ini ditunjukkan
oleh nilai korelasi peringkat Spearman. Walaupun secara keseluruhan kedua pemeringkatan ini
konsisten, akan tetapi makin rendah peringkat, makin rendah juga konsistensinya. Fenomena lain
yang didapat adalah bahwa pemasangan iklan di situs THE-QS ternyata berpengaruh dalam
mempertahankan atau menaikkan peringkat universitas.
Selain itu dilakukan juga analisis regresi ordinal untuk mendapatkan peubah objektif/
terukur apa saja yang berhubungan dengan peringkat universitas. Hasil analisis regresi ordinal
menunjukkan bahwa peubah yang mempengaruhi peringkat universitas antara lain jumlah staf,
jumlah staf internasional, jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, rata-rata biaya mahasiswa

pascasarjana, jumlah lulusan PhD, rasio mahasiswa internasional, aktivitas penelitian, dan
keberadaan fakultas kedokteran. Jumlah bidang ilmu juga berpegaruh terhadap peringkat
universitas.
Kata Kunci : Peringkat Universitas, Korelasi Peringkat Spearman, Uji Khi-kuadrat, Regresi
Logistik Ordinal

 
 

ANALISIS KONSISTENSI PEMERINGKATAN YANG
DILAKUKAN OLEH TIMES HIGHER EDUCATION AND
QUACQUARELLY SYMONDS (THE-QS)

NYIMAS MAWADDAH UTAMI

DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011


 
 

RINGKASAN
NYIMAS MAWADDAH UTAMI. Analisis Konsistensi Pemeringkatan yang Dilakukan oleh
Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS). Dibimbing oleh HARI
WIJAYANTO dan DAHRUL SYAH.
WCU (World Class University) atau Universitas Kelas Dunia telah menjadi istilah yang
sangat populer beberapa waktu belakangan ini. Times Higher Education and Quacquarelly
Symonds (THE-QS) adalah salah satu sistem pemeringkatan universitas yang paling banyak
digunakan. THE-QS memeringkatkan universitas berdasarkan empat kriteria utama yang masingmasing kriteria tersebut diberi bobot yang berbeda. Selain peringkat dunia, THE-QS juga
melakukan pemeringkatan universitas di Asia dengan kriteria utama yang secara umum sama
dengan kriteria peringkat dunia. Konsistensi hasil pemeringkatan kedua metode ini ditunjukkan
oleh nilai korelasi peringkat Spearman. Walaupun secara keseluruhan kedua pemeringkatan ini
konsisten, akan tetapi makin rendah peringkat, makin rendah juga konsistensinya. Fenomena lain
yang didapat adalah bahwa pemasangan iklan di situs THE-QS ternyata berpengaruh dalam
mempertahankan atau menaikkan peringkat universitas.
Selain itu dilakukan juga analisis regresi ordinal untuk mendapatkan peubah objektif/
terukur apa saja yang berhubungan dengan peringkat universitas. Hasil analisis regresi ordinal

menunjukkan bahwa peubah yang mempengaruhi peringkat universitas antara lain jumlah staf,
jumlah staf internasional, jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, rata-rata biaya mahasiswa
pascasarjana, jumlah lulusan PhD, rasio mahasiswa internasional, aktivitas penelitian, dan
keberadaan fakultas kedokteran. Jumlah bidang ilmu juga berpegaruh terhadap peringkat
universitas.
Kata Kunci : Peringkat Universitas, Korelasi Peringkat Spearman, Uji Khi-kuadrat, Regresi
Logistik Ordinal

 
 

ANALISIS KONSISTENSI PEMERINGKATAN YANG
DILAKUKAN OLEH TIMES HIGHER EDUCATION AND
QUACQUARELLY SYMONDS (THE-QS)

NYIMAS MAWADDAH UTAMI

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Statistika pada Departemen Statistika


DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

 
 

Judul Skripsi : Analisis Konsistensi Pemeringkatan yang Dilakukan oleh Times
Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS)
Nama
: Nyimas Mawaddah Utami
NRP
: G14060393

Menyetujui :
Pembimbing I,

Pembimbing II,


Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si
NIP. 196504211990021001

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr
NIP.196508141990021001

Mengetahui :
Ketua Departemen Statistika FMIPA
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si
NIP. 196504211990021001

Tanggal Lulus :

 
 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan pada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan tinggi di IPB tercinta. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada pemimpin umat nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan umatnya. Karya ilmiah ini penulis persembahkan kepada orang tua dan adik-adik tercinta.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
turut peran serta dalam penyusunan karya ilmiah ini, terutama kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si dan Bapak Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr selaku dosen
pembimbing.
2. Keluarga Besar Departemen Statistika IPB, staf dan seluruh dosen yang telah membantu
penulis.
3. Sahabat-sahabat statistika 43 tercinta untuk segala dukungan, semangat, dan doa yang selalu
kalian berikan, terutama Ana, Raoy, Dewi, Cici, Ayu.
4. Keluarga yang sangat penulis sayangi, terima kasih atas dukungan, baik materi maupun
spiritual yang telah kalian berikan selama ini.
Semoga semua bantuan yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah
SWT, dan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat.

Bogor, Februari 2011

Nyimas Mawaddah Utami


 
 

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Palembang, pada tanggal 9 Maret 1988 dari pasangan Kemas Imron dan
Nyimas Hizanah. Penulis menjalani pendidikan dasar di SDN 45 Lahat, dilanjutkan dengan
pendidikan menengah di SLTPN 2 Lahat. Setelah menjalani pendidikan di SMAN4 Lahat, penulis
lolos masuk IPB melalui jalur SPMB pada tahun 2006 dan memilih mayor program studi Statistika
dan minor Matematika Keuangan dan Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama kuliah, penulis aktif mengikuti acara-acara kepanitiaan yang diselenggarakan oleh
Himpunan Keprofesian Gamma Sigma Beta (GSB). Penulis juga berkesempatan melakukan
praktik lapang di PT MARS Indonesia pada bulan Februari hingga April 2010.


 

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................................................ii
PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................................. 1
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................... 1
Times Higher Education And Quacquarelly Symonds (THE-QS) ....................................... 1
Korelasi Peringkat Spearman .............................................................................................. 2
Uji Khi-kuadrat ................................................................................................................... 2
Analisis Regresi Logistik Ordinal ....................................................................................... 2
METODOLOGI ................................................................................................................................ 3
Metode Pengumpulan Data ................................................................................................. 3
Metode Analisis .................................................................................................................. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................................... 4
Konsistensi Peringkat Asia dan Dunia ................................................................................ 4
Pengaruh Pemasangan Iklan ............................................................................................... 4
Peubah yang Berpengaruh Terhadap Peringkat .................................................................. 5
Interpretasi Koefisien .................................................................................................... 6
Analisis Pengaruh Bidang Ilmu..................................................................................... 7
Implikasi Kebijakan ............................................................................................................ 7

SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................................. 8
Simpulan ............................................................................................................................. 8
Saran ................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 8
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 10
GLOSSARY.................................................................................................................................... 13
 
 

 

ii 
 

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Tabulasi silang pemasangan iklan dan peringkat universitas ...................................................... 6 
2 Nilai dugaan koefisien regresi ..................................................................................................... 6 
3 Persentase ketepatan klasifikasi model regresi logistik ordinal ................................................... 7 


DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Posisi universitas berdasarkan peringkat Asia dan dunianya....................................................... 4
2 Korelasi peringkat Asia dan dunia .............................................................................................. 4
3  Perubahan peringkat universitas yang memasang iklan di situs THE-QS ................................... 5
4  Perubahan peringkat universitas yang pada tahun 2008 masuk dalam 100 besar ........................ 5
5  Perubahan peringkat universitas yang pada tahun 2008 berada diatas 100 besar ........................ 5
6  Persentase bidang ilmu universitas yang masuk dalam 600 besar peringkat dunia ..................... 7
7 Hubungan antara bidang ilmu dan peringkat universitas ............................................................. 7
 
 
 
 

DAFTAR LAMPIRAN 
Halaman
1   Peubah bebas yang digunakan dalam penelitian ........................................................................ 11 
2  Deskripsi hubungan antara peringkat universitas dengan masing-masing peubah penjelas ...... 12 
 



 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
WCU (World Class University) atau
Universitas
Kelas
Dunia
serta
internasionalisasi universitas telah menjadi
istilah yang sangat populer beberapa waktu
belakangan ini. Status kelas dunia berkaitan
erat dengan pengakuan dari pihak lain
terhadap reputasi akademik dan kinerja
penyelenggaraan pendidikan universitas.
Berbagai cara pemeringkatan universitas
secara internasional sudah banyak dilakukan.
Times Higher Education and Quacquarelly
Symonds (THE-QS) yang dipimin oleh John
O’Leary
adalah
salah
satu
sistem
pemeringkatan universitas yang paling
populer dan paling banyak dijadikan acuan
bagi universitas-universitas di dunia.
THE-QS memeringkatkan universitas
berdasarkan empat kriteria utama antara lain
1) Kualitas penelitian (Research Quality), 2)
Kesiapan
kerja
lulusan
(Graduate
Emplyability), 3) Pandangan Internasional
(International Outlook), dan 4) Kualitas
pengajaran (Teaching Quality). Selain
peringkat dunia, pada tahun 2009 THE-QS
juga melakukan pemeringkatan universitasuiversitas di Asia dengan kriteria utama yang
secara umum sama dengan kriteria peringkat
dunia.
Untuk melihat konsistensi peringkat Asia
dan peringkat dunia yang dilakukan oleh
THE-QS, akan dilihat seberapa besar korelasi
antara kedua peringkat tersebut. Selain itu
ingin dilihat juga bagaimana pengaruh
pemasangan iklan di situs THE-QS terhadap
perubahan peringkat universitas.
Subjektifitas
dalam
penilaian
persepsional juga menyulitkan universitas
untuk memfokuskan peubah apa saja yang
harus
dibenahi
guna
meningkatkan
peringkatnya. Untuk itulah dilakukan analisis
regresi logistik ordinal untuk mendapatkan
peubah objektif apa saja yang berpengaruh
nyata terhadap peringkat universitas.
Tujuan
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. melihat
konsistensi
pemeringkatan
universitas-universitas di dunia dan Asia
yang dilakukan oleh THE-QS.
2. melihat pengaruh pemasangan iklan
terhadap
perkembangan
peringkat
universitas.
3. mengkaji peubah-peubah objektif apa saja
yang
berpengaruh
nyata
terhadap

pemeringkatan yang dilakukan oleh THEQS.

TINJAUAN PUSTAKA
The Times Higher Education And
Quacquarelly Symonds (THE-QS)
THE-QS pertama kali mengeluarkan hasil
pemeringkatan universitas-universitas di dunia
pada
tahun
2004.
Kriteria
utama
pemeringkatannya antara lain 1) Kualitas
penelitian (Research Quality), 2) Kesiapan
kerja lulusan (Graduate Emplyability), 3)
Pandangan
Internasional
(International
Outlook), dan 4) Kualitas pengajaran
(Teaching Quality).
Kualitas penelitian
diukur berdasarkan dua indikator, yaitu
penilaian oleh akademisi/Academic Peer
Review
(40%)
dan
kutipan
per
fakultas/Citation per Faculty (20%). Kesiapan
kerja lulusan diukur melalui penilaian oleh
penerima tenaga kerja/Recruiter Review Score
dan diberi bobot sebesar 10%. Pandangan
Internasional dinilai berdasarkan proporsi staf
internasional/International Faculty Score
(5%)
dan
proporsi
mahasiswa
internasional/International Student Score
(5%). Penilaian terakhir yaitu kualitas
pengajaran
dinilai
berdasarkan
rasio
mahasiswa terhadap dosen/Student Faculty
Rasio dan diberi bobot 20% (Anonim 2009).
Penilaian oleh
akademisi dilakukan
terhadap lima bidang ilmu pengetahuan yaitu
Seni dan Kemanusiaan,  Teknik/IT, Ilmu jiwa
dan pengobatan, Ilmu alam, serta Ilmu sosial.
Penilaian ini dilakukan oleh akademisi yang
ada di seluruh dunia. Responden terpilih akan
diminta menuliskan 30 universitas yang dirasa
baik di tiap bidang ilmu dan di tiap regional
area yang mereka kenal baik.
Sama halnya dengan penilaian oleh
akademisi, penilaian oleh penerima tenaga
kerja juga dilakukan secara subjektif oleh
penerima tenaga kerja di seluruh dunia.
Responden akan diminta untuk memilih 20
universitas yang lulusannya ingin mereka
pekerjakan di perusahaaan mereka.
Kutipan per fakultas dihitung oleh QS
bekerjasama
dengan
SCOPUS
untuk
mendapatkan jumlah publikasi internasional
setiap dosen di universitas.
Proporsi staf asing dan proporsi
mahasiswa asing masing-masing dinilai
berdasarkan persentase dari staf internasional
dan mahasiswa internasional, sedangkan rasio
mahasiswa terhadap dosen diukur berdasarkan
rasio jumlah staf terhadap jumlah mahasiswa.


 
Dalam melakukan pemeringkatannya, THEQS membagi wilayah di dunia ke dalam tiga
regional utama yaitu Asia Pasifik, Amerika,
serta Eropa, Asia Tengah, dan Afrika.
Pada tahun 2009, THE-QS pertama kali
meluncurkan
Asian
University
Rank
(Peringkat Universitas Asia). Metode yang
digunakan dalam pengukurannya secara
umum sama dengan metode pemeringkatan
universitas dunia, akan tetapi pada
pemeringkatan universitas Asia, THE-QS
menambahkan beberapa kriteria yang tidak
ada dalam metode pemeringkatan dunia. Hal
ini
menyebabkan
terdapatnya
sedikit
perbedaan pada bobot tiap indikator.
Indikator-indikator tersebut antara lain
penilaian oleh akademisi/Academic Peer
Review (30%), paper per fakultas/Paper per
Faculty
(15%),
serta
kutipan
per
paper/citation per paper (15%). Kesiapan
kerja lulusan diukur melalui penilaian oleh
penerima tenaga kerja/Recruiter Review Score
dan diberi bobot sebesar 10%. Pandangan
Internasional dinilai berdasarkan proporsi staf
internasional/International Faculty Score
(2.5%)
dan
proporsi
mahasiswa
internasional/International Student Score
(2.5%) serta tambahan dua indikator baru
yaitu jumlah mahasiswa pertukaran dari dan
keluar negeri dengan bobot masing-masing
2.5%. Penilaian terakhir yaitu kualitas
pengajaran
dinilai
berdasarkan
rasio
mahasiswa terhadap dosen/Student Faculty
Rasio dan diberi bobot 20% (Anonim 2009).
Korelasi Peringkat Spearman
Korelasi peringkat Spearman mengukur
asosiasi antara dua peubah dimana kedua
peubah tersebut paling tidak diukur dengan
skala ordinal sehingga objek yang diteliti
dapat diperingkatkan dalam dua seri urutan
peringkat. Rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai korelasi peringkat Spearman
adalah
r=1



dimana d = Σ R(xi)-R(yi); xi adalah
pengamatan ke-i dari populasi x; yi adalah
pengamatan ke-i dari populasi y; R(xi) adalah
peringkat pengamatan ke-i dari populasi x,
R(yi) adalah peringkat pengamatan ke-i dari
populasi y; d adalah jumlah selisih peringkat
peubah ke-i, dan N adalah jumlah data
(Agresti 1990).
Koefisien korelasi tidak akan lebih dari
nilai satu dalam nilai mutlak. Korelasi bernilai
satu jika terdapat hubungan linier yang positif,

minus satu jika terdapat hubungan linier yang
negatif, dan antara minus satu sampai satu
yang menunjukkan tingkat dependensi linier
antara kedua peubah.
Uji Khi-kuadrat
Uji
Khi-kuadrat
dilakukan
unuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua
set atribut (Ghozali 2006). Pengambilan
keputusan
dilakukan
berdasarkan
perbandingan Khi-kuadrat hitung dan Khikuadrat tabel. Nilai Khi-kuadrat hitung
diperoleh dari


dimana adalah observasi ke-i dan adalah
nilai harapan dari observasi ke-i. Bila >
maka tolak hipotesis nol bahwa kedua set
atribut itu bebas pada taraf nyata alpha.
Analisis Regresi Logistik Ordinal
Analisis regresi logistik merupakan
analisis statistika yang dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan antara peubah bebas
dengan peubah respon berskala kategorik
maupun numerik. Model yang digunakan
dalam regresi logistik ordinal adalah model
logit. Pada model logit ini, sifat ordinal dari
respon Y dituangkan dalam peluang kumulatif
sehingga kumulatif logit model merupakan
model
yang
diperolehkan
dengan
membandingkan peluang kumulatif, yaitu
peluang kurang dari atau sama dengan
kategori respon ke-j pada p peubah prediktor
yang dinyatakan dalam vektor X, P(Y≤ j | X),
dengan peluang lebih besar dari kategori
respon ke-j, P(Y›j|X) (Hosmer dan Lemeshow
2000).
Peluang
kumulatif,
P(Y≤j|X),
didefinisikan sebagai berikut:
P(Y≤ j | X) =





dimana j = 1,2,…,J adalah kategori respon
(Agresti 1990).
L

=

logit F x

log

F

F

= αj - β’x
Pendugaan peubah model logistik ordinal
dilakukan dengan metode kemungkinan
maksimum (Maximum Likelihood). Fungsi
log-likelihood untuk amatan ke-i adalah
sebagai berikut:


 
L(I(yi;πi)) = ∑ ∑



exp ∑

log 1

dengan i = 1, 2, …, l ; j = 1, 2, …, k, dan

1; serta n = jumlah pengamatan
(Agresti 1990).
Signifikansi dari tiap peubah bebas
terhadap peubah responnya dapat dilihat dari
statistik uji G dan uji Wald. Dalam pengujian
serentak, uji signifikansi model dapat
menggunakan Likelihood-Ratio test.
H0 : β = 0
H1 : β ≠ 0
Statistik uji G = -2 ln (L0 – L1)
Dengan :
L0 = fungsi likelihood tanpa peubah penjelas
L1 = fungsi likelihood dengan peubah penjelas
Hipotesis nol akan ditolak jika G >
(p,α)
dimana p adalah jumlah prediktor dalam
model.
Pengujian peubah βi secara parsial
menggunakan uji Wald dengan cara membagi
nilai dugaan peubah dengan simpangan
bakunya. Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : βi = 0
H1 : βi ≠ 0, i = 1, 2, …, p
Statisik uji yang digunakan adalah W =

βi
SE βi

Jika H0 benar, maka statistik W akan lebih
besar dari
/ atau nilai-p kurang dari α.
(Hosmer dan Lemeshow 2000).
Interpretasi koefisien regresi ordinal
dilakukan dengan melihat nilai odds rasionya.
Odds rasio mengindikasikan seberapa
mungkin kategori tertentu terjadi daripada
kategori lainnya. Nilai odds rasio diperoleh
dari pembagian dua buah odds. Odds sendiri
adalah cara penyajian peluang suatu kejadian
terjadi dibagi dengan peluang kejadian
tersebut tidak terjadi. Sebagai contoh, peluang
seseorang terkena panyakit adalah sebesar p,
sedangkan peluang seseorang tidak terkena
penyakit adalah q, maka odds seseorang
terkena penyakit adalah sebesar p/q.
Sebaliknya, odds seseorang tidak terkena
penyakit adalah sebesar q/p. Odds rasio untuk
keduanya adalah (p/q)/(q/p). Nilai odds rasio
pada regresi logistik ordinal secara umum
diperoleh dari persamaan berikut
|
|

 

/
/

dan penduga untuk odds rasio adalah
exp

|
|

 

dengan i = 1, 2, …, p (p = banyaknya peubah
penjelas), s = 1, 2, …, S-1 dan = penduga
odds rasio (Agresti 1990).
Odds rasio yang bernilai > 1 pada peubah
bebas berskala kategorik berarti odd rasio saat
X1(1) lebih besar daripada odd saat X1(2).
Untuk peubah berskala kontinu, odd rasio saat
X mengalami kenaikan satu unit adalah
kali odd rasio saat X
sebesar exp
belum mengalami kenaikan.
METODOLOGI
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang diakses melalui
situs THE-QS (http:www.topuniversities.com)
Sebagian data telah tersedia di situs THE-QS
dan sebagian lagi masih harus dilengkapi.
Selain data peringkat Asia dan peringkat
dunia universitas, terdapat beberapa jenis
peubah bebas yang digunakan dalam
penelitian
ini
antara
lain
identitas
institusional, indikator ekonomi, indikator
internasionalisasi, dan indikator kualitas
penelitian. Peubah selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 1. Langkah-langkah yang
dilakukan untuk melengkapi data penelitian
antara lain sebagai berikut:
1. Mengumpulkan semua data peubah
objektif tiap universitas dari situs THEQS (sebagian data tidak lengkap).
2. Menyamakan satuan peubah untuk
indikator ekonomi universitas (satuan
disamakan dalam dolar Amerika).
3. Mengelompokkan
tiap
universitas
berdasarkan negara asalnya.
4. Mengelompokkan
tiap
negara
berdasarkan daerah regionalnya.
5. Menghitung rataan per negara dari tiap
peubah objektif.
6. Menghitung rataan per regional dari tiap
peubah objektif.
7. Untuk data mahasiswa tahun pertama,
akan dilengkapi dengan menggunakan
data total mahasiswa. Jumlah mahasiswa
tahun pertama adalah jumlah total
mahasiswa dibagi empat.
8. Untuk negara yang anggotanya terdiri
dari minimal lima universitas, data yang
tidak lengkap diisi dengan data rataan per
negara,
sedangkan
negara
yang
anggotanya kurang dari lima akan
dilegkapi dengan data rataan regionalnya.
Universitas yang tidak memiliki data
jumlah lulusan PhD atau universitas yang
sebagian besar peubah objektifnya tidak


 
lengkap tidak dimasukkan dalam penelitian,
tetapi tetap digunakan sebagai data pendukung
untuk mendapatkan rataan per negara dan
rataan regional universitas. Data terakhir yang
dapat digunakan adalah sebanyak 278
universitas.

berada di peringkat 80 besar semuanya masuk
dalam 600 besar peringkat dunia, dan
beberapa universitas yang berada diatas 80
besar tidak masuk dalam 600 universitas
terbaik dunia.

Peringkat Dunia 2010

700

Metode Analisis
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Persiapan data.
2. Melakukan analisis statistika deskriptif
dan korelasi peringkat Spearman untuk
melihat konsistensi peringkat Asia dan
dunia.
3. Melakukan analisis Khi-kuadrat untuk
melihat pengaruh pemasangan iklan
terhadap peringkat universitas.
4. Melakukan skoring terhadap data Y
(peringkat dunia universitas) sehingga Y
merupakan data kategorik sebagai
berikut:
0 (Peringkat sangat rendah)= skor < 30
1 (Peringkat rendah) = 30 ≤ skor < 45
2 (Peringkat sedang) = 45 ≤ skor < 60
3 (Peringkat tinggi) = 60 ≤ skor < 75
4 (Peringkat sangat tinggi) = skor ≥ 75
Indikator pengelompokan ini dilakukan
secara subjektif.
5. Melakukan analisis regresi logistik
ordinal.
6. Melakukan pengujian peubah G dan uji
Wald.
7. Interpretasi koefisien model regresi
ordinal.

600
500
400
300
200
100
0
0

Gambar 1

200

300

Posisi universitas berdasarkan
peringkat Asia dan dunianya

Hasil korelasi untuk kedua pemeringkatan
ini adalah sebesar 0.919 dengan nilai p
sebesar 0.00. Hal ini berarti bahwa pada taraf
nyata alpha 5%, kedua hasil pemeringkatan
ini konsisten. Gambar 2 menunjukkan korelasi
kedua peringkat. Semakin rendah peringkat
universitas, maka semakin rendah juga
konsistensinya. Korelasi tertinggi terdapat di
peirngkat 30 besar dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0.892. Hal ini menunjukkan
bahwa peringkat 30 sampai 60 besar
cenderung konsisten dan perbedaan antara
peringkat Asia dan peringkat dunianya tidak
terlalu besar. Perubahan peringkat yang besar
terjadi di atas peringkat 60.

HASIL DAN PEMBAHASAN

0.892
0.582

0.566

korelasi

Konsistensi Peringkat Asia dan Dunia
Korelasi peringkat Spearman dilakukan
terhadap 200 universitas terbaik Asia. Peubah
yang diamati berupa peringkat Asia
universitas kemudian dilihat peringkat
dunianya. Beberapa universitas yang masuk
dalam 200 besar Asia ternyata tidak masuk
dalam 600 besar universitas terbaik dunia.
Dalam penelitian ini, universitas yang tidak
masuk dalam 600 besar dunia diberi peringkat
651. Plot antara peringkat dunia universitas
dan peringkat Asianya dapat dilihat pada
Gambar 1. Titik-titik yang berada di bagian
paling
atas
menunjukkan
universitasuniversitas yang masuk dalam 200 besar Asia
tetapi tidak masuk dalam 600 besar peringkat
dunia. Universitas yang berada dalam kategori
tersebut berada di peringkat antara 81 sampai
200. Hal ini berarti semua universitas yang

100

Peringkat Asia 2010

0.376

‐0.026
1 ‐ 30,

31 ‐ 60

61 ‐ 90

91 ‐ 120

121 ‐ 160

peringkat

Gambar 2 Korelasi peringkat Asia dan dunia
Pengaruh Pemasangan Iklan
Selain korelasi peringkat Spearman,
dilakukan juga uji Khi-kuadrat untuk melihat
apakah pemasangan iklan pada situs THE-QS
berpengaruh terhadap perubahan peringkat
universitas. Untuk melakukan uji ini, akan
dilihat status pemasangan iklan universitas
pada tahun 2009 (memasang iklan atau tidak
memasang
iklan),
kemudian
dilihat
peringkatnya pada tahun 2009 dan perubahan


 
peringkatnya pada tahun 2010 (naik atau tidak
naik). Pada tahun 2009 terdapat 19 universitas
yang memasang iklan pada situs THE-QS.
Gambar 3 memperlihatkan perubahan
peringkat ke-19 universitas tersebut sejak
tahun 2008 sampai 2010. Sebagian universitas
masuk dalam peringkat 100 besar, dan
sebagian lain diatas 100 besar.

peringkatnya diatas 100 besar. Berdasarkan
Gambar 4 dapat dilihat bahwa perubahan
peringkat universitasnya cenderung stabil,
sedangkan pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa
pada beberapa universitas terjadi peningkatan
peringkat yang cukup drastis. Beberapa
universitas yang pada tahun 2008 tidak masuk
dalam 600 besar dunia berhasil masuk dalam
600 besar pada tahun berikutnya.

750

Peringkat

Peringkat

800

250

300

‐200
‐250

Tahun

Tahun
universitas1
universitas4
universitas7
universitas10
universitas13
universitas16
universitas19

Gambar 3

universitas2
universitas5
universitas8
universitas11
universitas14
universitas17

universitas3
universitas6
universitas9
universitas12
universitas15
universitas18

Perubahan peringkat universitas
yang memasang iklan di situs
THE-QS

universitas10
universitas13
universitas16
universitas19

universitas11
universitas14
universitas17

Gambar 5 Perubahan peringkat universitasuniversitas yang pada tahun 2008
berada diatas 100 besar

70

Untuk melihat pengaruh pemasangan
iklan terhadap perubahan peringkatnya,
dilakukan uji Khi-kuadrat. Tabulasi silang
status pemasangan iklan dan perubahan
peringkat universitas selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 1. Khi-kuadrat hitung yang
dihasilkan dari uji ini adalah sebesar 4.778
dan nilai-p sebesar 0.029. Hal ini
menunjukkan bahwa pada taraf alpha 5%,
pemasangan iklan di situs THE-QS
berpengaruh terhadap perubahan peringkat
universitas.

20

Tabel 1

‐30

Iklan

Untuk melihat perubahan peringkatnya
secara lebih jelas, ke-19 universitas tersebut
akan dibagi berdasarkan peringkatnya pada
tahun 2008. Gambar 4 dan Gambar 5
memperlihatkan perubahan peringkat ke-19
universitas yang memasang iklan di situs
THE-QS.
120

Peringkat

universitas9
universitas12
universitas15
universitas18

Tahun
universitas1
universitas4
universitas7

universitas2
universitas5
universitas8

universitas3
universitas6

Gambar 4 Perubahan peringkat universitasuniversitas yang pada tahun 2008
masuk dalam 100 besar.
Gambar 4 menunjukkan universitasuniversitas yang pada tahun 2008 masuk
dalam 100 besar peringkat dunia. Gambar 5
adalah perubahan peringkat universitasuniveristas
yang
pada
tahun
2008

Tidak
Ya
Total

Tabulasi silang pemasangan iklan
dan peringkat universitas
Turun
210
11
221

Peringkat
Naik/Tetap
413
8
421

Total
623
19
642

Peubah yang Berpengaruh Terhadap
Peringkat
Regresi ordinal dilakukan terhadap 278
universitas yang masuk dalam 500 besar
peringkat dunia. Mayoritas universitas masuk
dalam kategori peringkat tinggi, yaitu sebesar
36.3%, sedangkan untuk kategori sedang, dan
rendah masing-masing 30.2% dan 18.7%.
Univeritas yang masuk dalam kategori
peringkat sangat tinggi hanya sebesar 5.8%


 
dan sangat rendah sebesar 9%. Berdasarkan
hasil analisis deskriptif dapat dilihat bahwa
sebagian besar universitas yang masuk dalam
600 besar ini adalah universitas yang bahasa
utamanya adalah bahasa Inggris (52.52%),
memiliki fakultas kedokteran (65.47%),
memiliki aktivitas penelitian tinggi (58.63%)
dan jumlah paper yang tinggi (80%), serta
memiliki bidang ilmu di lima bidang ilmu,
termasuk
ilmu
kedokteran
(66.19%).
Hubungan antara masing-masing peubah
penjelas dengan peringkat universitas
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
Untuk pengujian serentak, pengujian
signifikansi model peringkat universitas
menggunakan Likelihood-Ratio test. Hasil uji
G menghasilkan nilai p sebesar 0.000 yang
lebih kecil dari alpha 0.1, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan pengujian serentak
model peringkat universitas dengan semua
peubah penjelas lebih baik daripada model
tanpa peubah penjelas.
Berdasarkan hasil uji G tersebut dapat
diketahui bahwa minimal ada satu peubah
penjelas yang signifikan. Statistik uji yang
digunakan untuk uji secara individu adalah uji
Wald. Nilai dugaan peubah regresi ordinal dan
tingkat signifikansinya dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2 Nilai dugaan peubah regresi
Intersep1
Intersep2
Intersep3
Intersep4
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7 : 0
X8 : 0
X9 : 0
:1
X10
X11
X12
X13
X14 : 0
:1
X15 : 0
:1

Penduga
-1.86900
0.34200
2.60400
7.41800
0.00026
-0.00022
0.00030
-0.00011
0.02995
0.00001
-1.26000
-0.79700
-0.35500
0.23900
-0.00005
0.00088
0.00316
4.59000
-2.57800
-0.59500
-0.30100
-1.14700

Galat Baku
1.02000
0.99100
1.00000
1.18200
0.00016
0.00005
0.00004
0.00011
0.00066
0.00004
0.28500
0.29300
0.89300
0.87700
0.00002
0.00003
0.00062
1.41626
0.77000
0.29500
0.63400
0.36400

Nilai p
0.067
0.730
0.009
0.000
0.098
0.000
0.463
0.296
0.000
0.305
0.658
0.007
0.691
0.785
0.824
0.002
0.000
0.001
0.001
0.044
0.636
0.002

Berdasarkan hasil regresi ordinal dapat
dilihat bahwa peubah objektif yang
mempengaruhi peringkat universitas antara
lain jumlah staf, jumlah staf internasional,
jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama,
rata-rata biaya program pascasarjana, jumlah

lulusan PhD, rasio mahasiswa internasional,
aktivitas penelitian, dan keberadaan fakultas
kedokteran.
Tabel 3

Persentase ketepatan klasifikasi
model regresi logistik ordinal
Prediksi

Aktual
0

0

1

2

3



10 





4


Persentase
Benar
36.00

1



26 

19 





50.00

2



10 

53 

19 



63.10

3





24 

71 



70.30

4











50.00

14 

47 

101 

103 

13 

60.07

Total

Keterangan peringkat:
0 = peringkat sangat rendah; 3 = peringkat tinggi;
1 = peringkat rendah;
4 = peringkat sangat tinggi
2 = peringkat sedang;

Dari model yang diperoleh dapat dihitung
nilai peluang untuk masing-masing kategori
nilai dan dapat diketahui ketepatan
klasifikasinya.
Tabel
3
menunjukkan
ketepatan klasifikasi untuk keseluruhan model
yang terbentuk. Tingkat ketepatan klasifikasi
yang diperoleh adalah sebesar 60.07% dengan
tingkat kesalahan sebesar 39.93%, namun
kesalahan ini hanya terjadi pada satu tingkat
sebesar 35.35% dan dua tingkat sebesar
4.58%. Tidak ada kesalahan tiga tingkat, dan
R2 yang dihasilkan adalah sebesar 73%.
Interpretasi Koefisien
Interpretasi koefisien pada regresi ordinal
dilakukan dengan melihat nilai odds rasio dari
tiap peubah. Universitas yang aktivitas
penelitiannya rendah mempunyai odds sebesar
0.076, artinya universitas yang aktivitas
penelitiannya sedang atau tinggi memiliki
peluang lebih besar untuk mencapai peringkat
yang lebih tinggi. Universitas yang tidak
memiliki fakultas kedokteran mempunyai
odds rasio sebesar 0.28 yang berarti
universitas dengan fakultas kedokteran
memiliki peluang lebih besar untuk mencapai
peringkat yang lebih tinggi. Hal ini mungkin
berkaitan dengan penilaian kutipan per paper
universitas yang akan meningkat jika
universitas tersebut banyak melakukan
aktivitas penelitian, sedangkan universitas
dengan fakultas kedokteran akan mendapat
penilaian yang lebih tinggi di bidang ilmu
jiwa dan pengobatan sehingga peluang untuk
mendapat peringkat yang lebih tinggi juga
menjadi lebih besar daripada universitas yang
tidak memiliki fakultas kedokteran.


 
Odds rasio untuk peubah jumlah staf,
jumlah staf internasional, jumlah mahasiswa
sarjana tahun pertama, rata-rata biaya program
pascasarjana, jumlah lulusan PhD, dan rasio
mahasiswa internasional semuanya bernilai
lebih dari satu, yang berarti penambahan satu
orang staf, staf internasional, mahasiswa
sarjana tahun pertama, dan lulusan PhD akan
meningkatkan peluang universitas untuk
memperoleh peringkat yang lebih tinggi.
Sedangkan untuk dua peubah lain,
penambahan satu dolar Amerika dan
peningkatan rasio sebesar 0.01 akan
meningkatkan peluang universitas untuk
memperoleh peringkat yang lebih tinggi.
Analisis Pengaruh Bidang Ilmu
Pada tahun 2010, THE-QS membagi
universitas
menjadi
empat
kategori
berdasarkan bidang ilmunya. Kategori
pertama
yaitu
fully
comprehensive
(komprehensif penuh) untuk universitas yang
memiliki lima bidang ilmu, termasuk bidang
kedokteran,
kategori
kedua
yaitu
comprehensive
(komprehensif)
untuk
universitas yang memiliki lima bidang ilmu,
tanpa fakultas kedokteran. Kategori lain yaitu
fokus untuk universitas yang memiliki tiga
atau empat bidang ilmu, dan spesialis untuk
universitas yang hanya memiliki kurang dari
tiga bidang ilmu.
Gambar 6 menunjukkan persentase
universitas yang masuk dalam 600 besar dunia
berdasarkan bidang ilmunya. Berdasarkan
Gambar 6 tersebut bisa dilihat bahwa 63%
dari keseluruhan peringkat ditempati oleh
universitas yang memiliki komprehensif
penuh, diikuti universitas yang komprehensif
(25%), fokus (10%), dan hanya 2%
universitas yang bidang ilmunya spesialis. Hal
ini menujukkan bahwa 600 besar peringkat
dunia didominasi oleh universitas yang
memiliki lima bidang ilmu, terutama yang
memiliki bidang ilmu kedokteran.
2%
10%

25%
63%

komprehensif penuh

komprehensif 

fokus

spesialis

Gambar 6 Persentase bidang ilmu universitas
yang masuk dalam 600 besar
peringkat dunia

Gambar 7 mempelihatkan hubungan
antara bidang ilmu yang dimiliki dan kategori
peringkat yang diperolah universitas pada
tahun 2010. Makin tinggi bidang fokus
universitas, makin tinggi juga peringkat yang
diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
bidang ilmu yang dimiliki oleh universitas
memiliki keterkaitan dengan hasil peringkat
universitas. Universitas yang bidang ilmunya
komprehensif penuh memiliki peluang lebih
besar untuk masuk ke peringkat yang lebih
tinggi.
Spesialis

47.826

Fokus

Komprehensif

Komprehensif penuh

56.364
70.000

39.130

82.353

82.692

27.273
22.000

10.435
2.609

2.424

6.000
2.000

7.353
8.824
1.471

11.538
3.846
1.923

0

1

2

3

4

13.939

Gambar 7 Hubungan antara bidang ilmu dan
peringkat universitas
Implikasi Kebijakan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
dilakukan diatas, maka faktor yang
berpengaruh signifikan secara statiastik
terhadap peringkat universitas antara lain
adalah pemasangan iklan, jumlah mahasiswa
sarjana tahun pertama, jumlah staf
internasional, jumlah staf, jumlah lulusan
PhD, rasio mahasiswa internasional, rata-rata
biaya program pascasarjana, keberadaan
fakultas kedokteran, dan jumlah bidang ilmu
yang dimiliki universitas.
Bagi universitas yang menargetkan diri
untuk masuk dalam 600 besar peringkat dunia
bisa memperhatikan beberapa hal dibawah ini
untuk menentukan rumusan kebijakan:
1. Peringkat merupakan akibat dari reputasi
dan kinerja akademik yang baik, karena itu
universitas seharusnya lebih memfokuskan
diri dalam peningkatan kualitas daripada
peningkatan
peringkat.
Walaupun
pemasangan iklan di situs THE-QS ikut
mempengaruhi naik turunnya peringkat,
strategi untuk meningkatkan kelas
sebaiknya
tidak dilakukan
dengan
pemasangan iklan, tetapi harus dilakukan
dengan membangun reputasi akademik dan
peningkatan kinerja universitas yang lebih
baik.


 
2. Strategi untuk meningkatkan peringkat
sebaiknya dilakukan dengan meningkatan
jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama,
jumlah staf, maupun jumlah staf
internasional. Semakin besar jumlah
civitas akademika universitas, maka
aktivitas penelitian yang bisa dilakukan
akan semakin banyak dan hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan tersebut
dapat dipublikasikan dalam jurnal-jurnal
ilmiah atau situs-situs internasional
sehingga jumlah sitasi universitas dapat
meningkat.
3. Strategi lain yang bisa dilakukan adalah
dengan meningkatkan jumlah lulusan PhD
untuk meningkatkan kualitas tenaga
akademik universitas.
4. Indikator
internasional
juga
harus
diperhatikan seperti misalnya rasio
mahasiswa internasional dan kemampuan
berbahasa asing, terutama bahasa Inggris
agar bisa berkomunikasi secara verbal
maupun tulisan dengan akademisiakademisi dari negara lain.
5. Jumlah bidang ilmu yang dimiliki
universitas juga menunjukkan pengaruh
terhadap peringkat universitas, karena itu
untuk langkah kedepannya akan lebih baik
membangun universitas yang memiliki
lima bidang ilmu, termasuk bidang ilmu
kedokteran.
6. Menentukan kualitas universitas hanya
berdasarkan peringkat dunianya saja
bukanlah suatu keputusan yang bijak.
Levin HM. dalam makalahnya yang
berjudul “What is a World Class
University?” menyatakan bahwa tidak
mudah menentukan metode evaluasi yang
paling tepat untuk mengukur kualitas suatu
universitas. Karena itu, pemerintah
sebaiknya tidak merumuskan kebijakan
hanya berdasarkan urutan peringkat
universitas saja, melainkan lebih kepada
bagaimana kebijakan tersebut bisa
memberikan
manfaat
kepada
pembangunan masyarakat.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil korelasi peringkat
Spearman, peringkat dunia universitas
ternyata konsisten dengan peringkat Asianya.
Akan tetapi, makin rendah peringkat
universitas, makin rendah juga tingkat
konsistensinya. Perubahan peringkat Asia dan
dunia yang besar ditunjukkan oleh peringkat

diatas 60 besar, sedangkan peringkat 60 besar
relatif tetap. Uji Khi-kuadrat menunjukkan
bahwa pemasangan iklan di situs THE-QS
berpengaruh nyata terhadap peningkatan
peringkat universitas.
Dari hasil analisis regresi ordinal
diperoleh bahwa peubah objektif yang
mempengaruhi peringkat dunia universitas
antara lain jumlah staf, jumlah staf
internasional, jumlah mahasiswa sarjana tahun
pertama,
rata-rata
biaya
mahasiswa
pascasarjana, jumlah lulusan PhD, rasio
mahasiswa internasional, aktivitas penelitian,
dan fakultas kedokteran. Model regresi ini
memiliki tingkat ketepatan klasifikasi sebesar
60.07% dengan tingkat kesalahan sebesar
39.93%, namun kesalahan ini hanya terjadi
pada satu tingkat sebesar 35.35% dan dua
tingkat sebesar 4.58%. Tidak ada kesalahan
tiga tingkat, dan R2 yang dihasilkan adalah
sebesar 73%.
Jumlah bidang ilmu juga berpengaruh
terhadap peringkat universitas. Universitas
yang bidang ilmunya komprehensif penuh
(memiliki lima bidang ilmu dan memiliki
fakultas kedokteran) memiliki peluang untuk
masuk kategori peringkat yang lebih tinggi.
Saran
Penelitian ini mengalami kendala pada
ketersediaan data, sehingga untuk melengkapi
data harus digunakan data rataan per negara
atau rataan regionalnya. Untuk penelitian
selanjutnya, akan lebih baik jika dapat dicari
data aktual yang lebih akurat sehingga hasil
penelitian ini akan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Agresti A. 1990. Categorical Data Analysis.
New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.
Anonim. 2010. The Methodology: Simple
Overview.
http://www.topuniversities.com. [April
2010].
_______. 2010. Times Higher Education-QS
World University Rangkings 2009.
http.timeshighereducation.co.uk. [April
2010].
_______. 2010. World University Rankings
2010.http://www.topuniversities.com/un
iversity-rankings/world-universityrankings [September 2010].
Ghozali I. 2006. Statistik Non-Parametrik Teori & Aplikasi dengan Program SPSS.


 
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hosmer DW, Lameshow S. 1989. Applied
Logistic Regression. New York: John
Wiley and Sons, Inc.
Levin HM, Jeong DW, Ou D. 2006. What is a
World
Class
University?
www.tc.columbia.edu/centers/coce/pdf_
files/c12.pdf [Maret 2009].

10 
 

LAMPIRAN

11 
 
Lampiran 1 Peubah bebas yang digunakan dalam penelitian
Peubah

Skala

Keterangan

Identitas Institusional
X1. Jumlah staf

Numerik

X2. Jumlah mahasiswa sarjana tahun
pertama

Numerik

X3. Jumlah mahasiswa pascasarjana

Numerik

X4. Jumlah mahasiswa pascasarjana tahun
pertama

Numerik

X5. Jumlah lulusan PhD

Numerik

X6. Jumlah total lamaran

Numerik

X7. Bahasa negara

Biner

1: Bahasa Inggris
0: Bukan bahasa Inggris

X8. Keberadaan fakultas kedokteran

Biner

1: Ada 0: Tidak ada

X9. Bidang ilmu

Ordinal

0: fokus (tiga sampai lima bidang ilmu,
tanpa fakultas kedokteran)
1: komperhesif (lima bidang ilmu,
dengan fakultas kedokteran)
2: spesialis (satu atau dua bidang ilmu)

Indikator Ekonomi
X10. Rata-rata biaya program sarjana

Numerik

Satuan dalam dolar Amerika

X11. Rata-rata biaya program pascasarjana

Numerik

Satuan dalam dolar Amerika

Indikator internasionalisasi
X12. Jumlah staf internasional

Numerik

X13. Rasio mahasiswa internasional

Numerik

Indikator kualitas penelitian
X14. Aktifitas penelitian

Ordinal

2: tinggi
1: sedang
0: rendah

X15. Jumlah paper

Ordinal

2: tinggi
1: sedang
0: rendah

12 
 
Lampiran 2 Analisis Statistika Deskriptif
Jumlah Paper

Fokus Pengajaran
spesialis

komprehensif

20.79

31.25

48.08

60.00

78.22

60.71

Persentase

Persentase

39.29

tinggi

fokus

0.00

4.95

100.00

50.00

0.00

1.92

3.57

0.99

0.00

0

1

2

3

4

rendah

7.14
20.24

9.62
23.08

72.62

67.31

2

1

4.00
40.00

95.05

68.75

40.00

4

3

56.00

0

Kategori Peringkat

Kategori  Peringkat

Bahasa Negara

Keberadaan Fakultas Kedokteran
Tidak Ada

sedang

bahasa Inggris

Ada

bukan bahasa Inggris

32.00

48.08

68.00

64.29

51.92

0

80.20

35.71

1

87.50

19.80

12.50

3

4

2

Aktivitas Penelitian
tinggi

Persentase

0.00

0.00
28.71

sedang

rendah

2.38

1.92

44.05

53.85

53.57

44.23

100.00
71.29

4

3

40.00

32.00

2
Kategori Peringkat

1

28.00
0

Persentase

0.00
60.40

50.00

39.60

50.00

3

2

59.62

76.00

100.00

4

Kategori Peringkat

40.38

1

24.00
0

13 
 

GLOSARRY
Jumlah staf

Jumlah staf pengajar akademik yang bertanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan melakukan pengajaran saja,
penelitian saja, atau keduanya. Sertakan di dalamnya unsur
pimpinan universitas, mulai dari rektor sampai kepala
departemen, ketua yayasan, asosiasi profesor, tutor atau peneliti
postdoctoral. Jumlah staf tidak termasuk asisten peneliti,
mahasiswa PhD yang berkontribusi untuk mengajar, pegawai
rumah sakit dan mahasiwa pertukaran atau staf fakultas yang
menjadi pegawai universitas lain.

Jumlah mahasiswa sarjana
tahun pertama

Mahasiwa sarjana atau setara yang sedang berada di tahun
pertama studi mereka. Hal ini tidak termasuk mahasiswa
diploma atau sederajat.

Jumlah mahasiswa
pascasarjana

Mahasiswa yang mengejar gelar yang lebih tinggi (Master dan
Doktor), termasuk pengajar dan mahasiswa pascasarjana yang
sedang melakukan penelitian (misalnya mahasiswa PhD).

Jumlah mahasiswa
pascasarjana tahun pertama

Mahasiwa pascasarjana yang sedang berada di tahun pertama
studi mereka.

Jumlah penghargaan PhD

Jumlah PhD yang diberikan dalam satu tahun terakhir.

Jumlah total lamaran

Jumlah aplikasi/lamaran yang diterima dalam satu tahun
terakhir untuk program sarjana maupun pascasarjana.

Bahasa negara

Bahasa yang digunakan dalam proses pengajaran.

Fokus pengajaran

Jumlah bidang ilmu yang tersedia di universitas, terdiri dari
bidang seni dan kemanusiaan, teknik/IT, ilmu jiwa, ilmu alam,
serta ilmu sosial.

Rata-rata biaya program
sarjana

Rata-rata biaya pendidikan per tahun ajaran (dua semester) bagi
seorang mahasiswa program sarjana, istilah "program" disini
mengacu pada rangkaian lengkap pelajaran yang berkontribusi
terhadap pencapaian gelar.

Rata-rata biaya program
pascasarjana

Rata-rata biaya pendidikan per tahun ajaran (dua semester) bagi
seorang mahasiswa program pascasarjana, istilah "program"
disini mengacu pada rangkaian lengkap pelajaran yang
berkontribusi terhadap pencapaian gelar.

Jumlah staf internasional

Jumlah staf pengajar akademik yang berkewarganegaraan
asing. Istilah 'internasional' dalam hal ini ditentukan oleh
kewarganegaraan. Dalam hal kewarganegaraan ganda, kriteria
kewarganegaraan ditentukan melalui tempat kelahiran.

Rasio mahasiswa
internasional

Proporsi mahasiswa asing (dalam hal kewarganegaraan)
terhadap jumlah total mahasiswa.


 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
WCU (World Class University) atau
Universitas
Kelas
Dunia
serta
internasionalisasi universitas telah menjadi
istilah yang sangat populer beberapa waktu
belakangan ini. Status kelas dunia berkaitan
erat dengan pengakuan dari pihak lain
terhadap reputasi akademik dan kinerja
penyelenggaraan pendidikan universitas.
Berbagai cara pemeringkatan universitas
secara internasional sudah banyak dilakukan.
Times Higher Education and Quacquarelly
Symonds (THE-QS) yang dipimin oleh John
O’Leary
adalah
salah
satu
sistem
pemeringkatan universitas yang paling
populer dan paling banyak dijadikan acuan
bagi universitas-universitas di dunia.
THE-QS memeringkatkan universitas
berdasarkan empat kriteria utama antara lain
1) Kualitas penelitian (Research Quality), 2)
Kesiapan
kerja
lulusan
(Graduate
Emplyability), 3) Pandangan Internasional
(International Outlook), dan 4) Kualitas
pengajaran (Teaching Quality). Selain
peringkat dunia, pada tahun 2009 THE-QS
juga melakukan pemeringkatan universitasuiversitas di Asia dengan kriteria utama yang
secara umum sama dengan kriteria peringkat
dunia.
Untuk melihat konsistensi peringkat Asia
dan peringkat dunia yang dilakukan oleh
THE-QS, akan dilihat seberapa besar korelasi
antara kedua peringkat tersebut. Selain itu
ingin dilihat juga bagaimana pengaruh
pemasangan iklan di situs THE-QS terhadap
perubahan peringkat universitas.
Subjektifitas
dalam
penilaian
persepsional juga menyulitkan universitas
untuk memfokuskan peubah apa saja yang
harus
dibenahi
guna
meningkatkan
peringkatnya. Untuk itulah dilakukan analisis
regresi logistik ordinal untuk mendapatkan
peubah objektif apa saja yang berpengaruh
nyata terhadap peringkat universitas.
Tujuan
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. melihat
konsistensi
pemeringkatan
universitas-universitas di dunia dan Asia
yang dilakukan oleh THE-QS.
2. melihat pengaruh pemasangan iklan
terhadap
perkembangan
peringkat
universitas.
3. mengkaji peubah-peubah objektif apa saja
yang
berpengaruh
nyata
terhadap

pemeringkatan yang dilakukan oleh THEQS.

TINJAUAN PUSTAKA
The Times Higher Education And
Quacquarelly Symonds (THE-QS)
THE-QS pertama kali mengeluarkan hasil
pemeringkatan universitas-universitas di dunia
pada
tahun
2004.
Kriteria
utama
pemeringkatannya antara lain 1) Kualitas
penelitian (Research Quality), 2) Kesiapan
kerja lulusan (Graduate Emplyability), 3)
Pandangan
Internasional
(International
Outlook), dan 4) Kualitas pengajaran
(Teaching Quality).
Kualitas penelitian
diukur berdasarkan dua indikator, yaitu
penilaian oleh akademisi/Academic Peer
Review
(40%)
dan
kutipan
per
fakultas/Citation per Faculty (20%). Kesiapan
kerja lulusan diukur melalui penilaian oleh
penerima tenaga kerja/Recruiter Review Score
dan diberi bobot sebesar 10%. Pandangan
Internasional dinilai berdasarkan proporsi staf
internasional/International Faculty Score
(5%)
dan
proporsi
mahasiswa
internasional/International Student Score
(5%). Penilaian terakhir yaitu kualitas
pengajaran
dinilai
berdasarkan
rasio
mahasiswa terhadap dosen/Student Faculty
Rasio dan diberi bobot 20% (Anonim 2009).
Penilaian oleh
akademisi dilakukan
terhadap lima bidang ilmu pengetahuan yaitu
Seni dan Kemanusiaan,  Teknik/IT, Ilmu jiwa
dan pengobatan, Ilmu alam, serta Ilmu sosial.
Penilaian ini dilakukan oleh akademisi yang
ada di seluruh dunia. Responden terpilih akan
diminta menuliskan 30 universitas yang dirasa
baik di tiap bidang ilmu dan di tiap regional
area yang mereka kenal baik.
Sama halnya dengan penilaian ol