Bila Berjanji, Ia Tidak Menepati Bila Bertengkar, Ia Berbuat Dosa

53 Akidah Akhlak Kurikulum 2013 َنوُبِذ َكْلا ُمُه َكِئَلوُأَو ِ َلا ِتاَيآِب َنوُنِمْؤُي ل َنيِ َلا َبِذَكْلا يِ َتْفَي اَمَنِإ Sesungguhnya yang mengada­adakan kebohongan, hanyalah orang­orang yang tidak beriman kepada ayat­ayat Allah, dan mereka Itulah orang­orang pendusta.QS. Al­ Nahl16: 105

2. Bila Berjanji, Ia Tidak Menepati

Janji adalah ucapan yang menyatakan kesediaan atau kesanggupan untuk berbuat, melakukan sesuatu tetapi tidak ditepati. Mengingkari janji berarti tidak menepati kesediaan atau kesanggupan yang telah dibuat. Janji terbagi menjadi dua macam: • Pertama, seseorang berjanji tetapi ia meniatkan untuk tidak menepati janji tersebut. Ini merupakan akhlak yang paling buruk. Allah Swt berfirman: َ َلا ُمُت ْ لَعَج ْدَقَو اَهِديِكْوَت َدْعَب َناَمْيلا او ُضُقْنَت لَو ْمُتْدَه َع اَذِإ ِ َلا ِدْهَعِب اوُفْو َ أَو َنوُلَعْفَت اَم ُمَلْعَي َ َلا َنِإ ليِفَك ْمُكْيَلَع “Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah­sumpahmu itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu terhadap sumpah­sumpahmu itu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.”QS. Al­Nahl16: 91 • Kedua, jika seseorang berjanji kepada saudaranya dan ia sudah meniatkan akan menepati janjinya tetapi karena suatu hal ia tidak bisa menepatinya dan ia belum sempat memohon maaf atas pengingkarannya tersebut. Pengingkaran janji seperti ini tidak menjadi masalah karena hal tersebut terjadi tanpa unsur kesengajaan, Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda: Dari hadits Zaid bin Arqam, dari nabi SAW, beliau bersabda, “Bila seorang laki­ laki berjanji dan berniat menepatinya namun tidak dapat menepatinya, maka tidak apa­apa baginya ia tidak berdosa.”HR. Abu Daud dan al-Turmudzi

3. Bila Bertengkar, Ia Berbuat Dosa

Perbuatan dosa yang dilakukan dengan memutarbalikkan fakta di mana ia menjadikan yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar dan hal ini Di unduh dari : Bukupaket.com Buku Si swa Kela s X I I 54 terjadi karena semata-mata timbul karena sifat dusta yang tertanam di dalam hati. Rasulullah Saw bersabda dari Abdullah: ِراَنا َ لِا ىِدْهَي ِرْوُجُف ْ لا َنِا َو ِرْوُجُف ْ لا َ لِا ىِدْهَي َبِذَك ْ لا َنِاَف َبِذَك ْ لاَو ْمُكاَيِا “Waspadalah terhadap sikap dusta, karena sesungguhnya ia akan menggiring seseorang untuk berbuat dosa dan perbuatan dosa akan menyebabkan seseorang masuk ke dalam neraka”HR. Ahmad Dalam hadits lain Rasulullah Saw bersabda dari Yahya bin Rasyid : َعِ ْنَي َتَح ِلا َنِم ٍطْخُس ِف ْلَزَي ْمَل ُهُمَلْعَي َوُهَو ٍلِطَاب ِف َمَصاَخ ْنَم “Barang siapa yang memperdebatkan sesuatu yang bathil sedangkan ia mngetahuinya, niscaya ia akan terus berada di dalam murka Allah swt hingga ia menghentikan perbuatannya itu”HR. Abu Daud

4. Bila Mengikat Perjanjian, Ia Mengingkari