Optimasi Penjadwalan Armada Pesawat Terbang

OPTIMASI PENJADWALAN ARMADA PESAWAT
TERBANG

SUZI SEHATI

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Optimasi Penjadwalan
Pesawat Terbang adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014
Suzi Sehati
NIM G54090058

1

ABSTRAK
SUZI SEHATI. Optimasi Penjadwalan Armada Pesawat Terbang. Dibimbing oleh
AMRIL AMAN dan FARIDA HANUM.
Salah satu permasalahan yang dihadapi maskapai penerbangan adalah
memenuhi permintaan calon penumpang untuk setiap Origin-Destination (O-D)
serta menentukan jenis pesawat yang digunakan pada setiap rute penerbangan
secara efisien. Karya ilmiah ini menyajikan sebuah model optimasi untuk
menentukan penugasan jenis pesawat terbang yang sesuai untuk setiap rute
penerbangan yang telah terjadwalkan dengan biaya minimum. Total biaya terdiri
atas biaya operasional dan biaya kehilangan penumpang. Model optimasi tersebut
merupakan model pemrograman integer linear yang kemudian diimplementasikan
pada kasus penerbangan maskapai Citilink dan diselesaikan menggunakan
perangkat lunak Lingo 11.0. Model ini menghasilkan penugasan setiap tipe

pesawat untuk memenuhi permintaan pada setiap O-D dengan biaya minimum.
Kata kunci: optimisasi, pemrograman integer linear, penjadwalan armada

ABSTRACT
SUZI SEHATI. Optimization of Fleet Assignment. Supervised by AMRIL
AMAN and FARIDA HANUM.
One of the common issues faced by airline companies relies on fulfilling
passenger demands for Origin-Destination (O-D) routes using all fleet types. This
paper presents an optimization model to determine fleet assignment for each flight
route in order to minimize total costs. The total costs consist of the operating cost
and passenger spill cost. The model is considered as an integer linear
programming which is further implemented within the Citilink airlines schedule,
and was solved using software Lingo 11.0. The model produced a fleet
assignment in order to fulfill demand for all O-Ds with minimum cost.
Keywords: optimization, integer linear programming, fleet assignment

2

OPTIMASI PENJADWALAN ARMADA PESAWAT
TERBANG


SUZI SEHATI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Matematika

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

3

Judul Skripsi : Optimasi Penjadwalan Armada Pesawat Terbang
Nama
: Suzi Sehati

NIM
: G54090058

Disetujui oleh

Dr Ir Amril Aman, M Sc
Pembimbing I

Dra Farida Hanum, M Si
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Toni Bakhtiar, M Sc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

4


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah
penjadwalan, dengan judul Optimasi Penjadwalan Armada Pesawat Terbang.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Amril Aman, M Sc dan
Ibu Dra Farida Hanum, M Si selaku pembimbing, serta Bapak Drs Prapto Tri
Supriyo, M Kom yang telah banyak membantu dan memberi saran. Di samping
itu, ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh
keluarga dan teman-teman matematika 46, atas segala doa, bantuan dan kasih
sayangnya. Karya ilmiah ini melengkapi tonggak penting dalam hidup penulis.
Terima kasih atas semua dukungannya
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2014
Suzi Sehati

5

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

ix

DAFTAR LAMPIRAN

ix

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1


TINJAUAN PUSTAKA

2

DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH

2

Fleet Assignment

2

Passenger Spill Cost dan Recapture Rate

3

Teknik Jaringan Ruang dan Waktu

4


STUDI KASUS

6

Pengumpulan Data

6

Formulasi Model Matematika

7

HASIL DAN PEMBAHASAN
SIMPULAN DAN SARAN

8
11

Simpulan


11

Saran

11

DAFTAR PUSTAKA

12

LAMPIRAN

13

RIWAYAT HIDUP

35

6


DAFTAR GAMBAR
1 Urutan proses perencanaan jadwal penerbangan
2 Contoh teknik jaringan ruang-waktu
3 Ilustrasi hasil teknik jaringan ruang-waktu untuk setiap jenis armada

2
4
10

DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar anggota himpunan M
2 Data penerbangan, jarak, demand, dan standar deviasi
3 Data biaya penugasan setiap jenis armada untuk setiap nomor
penerbangan
4 Data biaya pendukung untuk untuk penghitungan total spill cost
5 Program LINGO 11.0 untuk formulasi masalah
6 Hasil dari program LINGO 11.0
7 Hasil fleet assignment

13

14
17
22
27
29
32

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengaturan manajemen perusahaan penerbangan umumnya lebih banyak
difokuskan pada hal-hal operasional; antara lain optimasi perencanaan
penerbangan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam optimasi perencanaan
penerbangan adalah melakukan penjadwalan penerbangan, penugasan armada
pesawat terbang, penentuan rute pesawat terbang, penjadwalan kru pesawat
terbang, hingga perencanaan manpower (Bazargan 2004). Dalam perencanaan
penerbangan, penugasan armada pesawat terbang merupakan langkah awal
dimulainya penghitungan biaya operasional sehingga tahapan ini sangat
memengaruhi tingkat efektivitas dan efisiensi penerbangan. Penentuan penugasan
armada tidak sama dengan penentuan penugasan pesawat terbang. Penentuan
penugasan armada hanya menentukan alur terbang armada di dalam suatu
jaringan.
Setiap armada pesawat terbang memiliki karakteristik yang berbeda-beda
walaupun dibuat dalam satu perusahaan yang sama. Setiap armada yang
diciptakan pasti memiliki keunggulan tersendiri sehingga biaya untuk
menerbangkannya akan berbeda. Pengoptimuman biaya inilah yang menjadi
tujuan dari penentuan penugasan armada pesawat terbang. Terdapat dua jenis
biaya yang berkaitan dengan penugasan armada yaitu biaya operasional dan biaya
tidak terangkutnya calon penumpang. Kedua jenis biaya tersebut harus
diminimumkan agar dapat memberikan kontribusi keuntungan bagi maskapai
penerbangan.
Sumber utama karya ilmiah ini ialah buku yang berjudul Airline Operations
and Scheduling oleh Massoud Bazargan pada tahun 2004. Bazargan (2004)
menyajikan teknik-teknik penelitian operasional (operational research) dalam
perancangan operasional pada perusahaan penerbangan secara umum. Dalam
perencanaan penugasan armada, Bazargan menjelaskan dengan rinci mengenai
biaya operasional, biaya kehilangan calon penumpang, besarnya kemungkinan
untuk mendapatkan kembali calon penumpang yang hilang dan sebagainya. Karya
ilmiah ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Bazargan dengan siklus
satu hari yang berulang dalam satu minggu.

Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mempelajari model dasar dari
penugasan armada pesawat terbang dan menerapkannya pada salah satu maskapai
penerbangan di Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA
Masalah penentuan jenis armada pesawat penerbangan biasanya
diformulasikan untuk siklus satu hari yang berulang dalam satu minggu, seperti
dalam (Jarrah et al. 2000). Desaulniers et al. (1997) mengembangkan masalah
penentuan jenis armada dengan penentuan rute pesawat terbang untuk flight leg
yang lebih fleksibel dalam time windows. Yan dan Young (1996)
mengembangkan sebuah framework pendukung keputusan untuk perutean multifleet dan penjadwalan penerbangan multi-stop. Pendekatan pada penelitian
tersebut dilakukan dengan mengembangkan model matematis untuk
menyelesaikan masalah iterasi dua fase. Renaud dan Boctor (2002) membahas
mengenai algoritme untuk ukuran penerbangan dan permasalahan mix vehicle
routing. Algoritme yang diusulkan awalnya akan menghasilkan rute-rute dalam
jumlah besar untuk satu atau dua pesawat. Rute-rute yang terpilih dan pesawatnya
nantinya akan dioptimalkan sebagai solusi. Papadakos (2006) memperkenalkan
model penjadwalan penerbangan terintegrasi yang besarnya jumlah penerbangan
dapat direduksi dengan menggabungkan dekomposisi Benders dan teknik
pembangkitan kolom. Pendekatan yang lebih terintegrasi akan menurunkan biaya
secara signifikan. Dalam karya ilmiah ini akan digunakan model dasar dari fleet
assignment dengan siklus satu hari yang berulang dalam satu minggu dengan
memperhatikan tiga biaya utama, yaitu biaya operasional, biaya kehilangan
penumpang, dan recapture rate yang dimodifikasi dari model milik Bazargan.

DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH
Bab ini akan membahas tentang fleet assignment, passenger-spill cost,
recapture rate, dan teknik jaringan ruang-waktu kemudian dilanjutkan dengan
formulasi matematika terhadap permasalahan tersebut.

Fleet Assignment
Proses penjadwalan penerbangan terdiri dari empat langkah yang ditangani
secara independent dan dengan cara yang berurutan. Output setiap langkah
memberikan input untuk langkah berikutnya. Berikut adalah empat langkah dalam
proses penjadwalan penerbangan (Bazargan 2004).
Schedule Design
Penjadwalan penerbangan

Fleet Assignment
Penugasan armada pesawat terbang

Crew Scheduling
Penjadwalan kru pesawat terbang

Aircraft Routing
Penentuan rute pesawat terbang

Gambar 1 Urutan proses perencanaan jadwal penerbangan

3

Pada karya ilmiah ini akan diterapkan model dasar dari fleet assignment.
Fleet assignment adalah langkah kedua dalam optimasi perencanaan penerbangan.
Perencanaan jadwal penerbangan diawali dengan membuat jadwal penerbangan
awal dengan membuat flight leg. Flight leg adalah sebuah penerbangan nonstop
antara bandara asal menuju bandara tujuan, misalkan CGK (Jakarta) - DPS (Bali).
Mencocokkan flight leg dengan kapasitas armada yang dimiliki agar demand
penumpang yang telah diramalkan terpenuhi disebut dengan fleet assignment.
Tujuan utama dalam proses ini adalah memaksimumkan kontribusi keuntungan
dari setiap armada. Kontribusi keuntungan (profit contribution) adalah pendapatan
maksimum dari flight leg dikurangi dengan biaya penugasan. Hal-hal yang
termasuk dalam biaya penugasan adalah biaya operasional armada, biaya
mengangkut penumpang, biaya yang timbul akibat adanya penumpang yang tidak
terangkut.

Passenger-Spill Cost dan Recapture Rate
Hal yang menjadi pertimbangan penting dalam penugasan armada adalah
tingkat permintaan. Penggunaan armada dengan kapasitas besar untuk demand
yang rendah akan mengakibatkan banyaknya kursi yang kosong yang disebut low
load-factor. Penggunaan armada dengan kapasitas yang kecil untuk demand yang
tinggi mengakibatkan adanya calon penumpang yang tidak terangkut. Calon
penumpang yang tidak terangkut mengakibatkan adanya pendapatan yang hilang
(spill cost). Biaya kehilangan tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Biaya kehilangan yang diharapkan = banyaknya penumpang tidak terangkut yang
diharapkan × RASM × jarak penerbangan. Revenue per available seat mile
(RASM) adalah pendapatan dari menerbangkan penumpang sebanyaknya kursi
penumpang yang tersedia. Banyaknya penumpang yang tidak terangkut yang
, dengan c adalah kapasitas armada untuk penumpang
diharapkan
dan f(x) adalah sebaran peluang untuk demand (Bazargan 2004).
Penghitungan integral di atas dapat dihitung dengan membuat simulasinya
dalam MS Excel. Fungsi =norminv(rand(), demand, standar deviasi) digunakan
untuk membuat simulasi demand. Dengan menggunakan fungsi if, hasil dari
simulasi demand dihitung selisihnya dengan kapasitas armada untuk mengetahui
banyaknya penumpang yang tidak terangkut. Bila melebihi kapasitas armada
maka selisihnya akan menjadi nilainya, selainnya selisihnya bernilai 0. Simulasi
ini diulang sebanyak 10 000 kali dan nilai rata-rata banyaknya penumpang yang
tidak terangkut adalah banyaknya penumpang tidak terangkut yang diharapkan.
Calon penumpang yang tidak terangkut mungkin akan beralih ke kelas lain
yang masih tersedia, mengambil jadwal penerbangan selanjutnya atau sebelumnya
dan mungkin akan menggunakan jasa maskapai penerbangan lainnya. Bila calon
penumpang tersebut menggunakan jasa maskapai penerbangan lain maka akan
dihitung menjadi spill cost. Apabila calon penumpang memilih untuk pindah ke
kelas yang masih tersedia atau memilih jadwal penerbangan selanjutnya atau
sebelumnya berarti tidak terjadi biaya kehilangan, dan disebut dengan recapture
rate. Jadi recapture rate adalah persentase mendapatkan kembali calon
penumpang yang hampir hilang, sehingga Total spill cost = Expected spill cost ×
(1 recapture rate) (Bazargan 2004).

4

Teknik Jaringan Ruang-Waktu
Fokus utama dari fleet assignment adalah jenis armada untuk setiap flight
leg. Teknik jaringan ruang-waktu (time-space network) digunakan untuk membuat
dan mempermudah melihat model penjadwalan dan rute penerbangan armada.
Tiap jaringan menunjukkan pergerakan satu jenis armada dengan periode waktu
dan bandara tertentu. Terdapat dua komponen penting dalam jaringan ruangwaktu yaitu node dan arc. Node menunjukkan titik-titik waktu yang terkait jadwal
kedatangan dan kepergian pesawat pada suatu bandara sedangkan arc adalah garis
yang menghubungkan antara 2 node, yaitu node waktu keberangkatan dan node
waktu kedatangan dan tinggal semalaman (stay overnight).
Kota A

Kota B

Kota C

Kota D

Kota E

keterangan:

Gambar 2 Contoh teknik jaringan ruang-waktu
Gambar 2 memperlihatkan terdapat 2, 2, 8, 6, 2 node di Kota A, B, C, D, E secara
berurutan. Untuk Kota A, garis hitam menunjukkan armada B737-400 memulai
penerbangan pada pukul 10.00 – 12.00 untuk flight leg Kota A - Kota B. Selang 1
jam dari pukul 12.00 – 13.00 disebut turn-around time (waktu minimum yang
dibutuhkan sebuah pesawat mulai dari pesawat tersebut mendarat hingga siap
untuk diberangkatkan kembali). Selanjutnya armada mendarat di Kota C pada
pukul 14.00 (node 5 di Kota C) lalu melanjutkan perjalanan kembali ke Kota A
pada pukul 15.00 dan tiba pada pukul 16.00. Garis yang menghubungkan node
16.00 (node 2 atau node terakhir di Kota A) dengan node 10.00 (node pertama di
Kota A) disebut wrap-around arc yang menunjukkan pesawat yang harus
bermalam di bandara (Kota A).
Untuk membatasi permasalahan penugasan armada pesawat terbang, maka
digunakan beberapa asumsi antara lain:
1. satu siklus terdiri atas 1 hari (24 jam) yang berulang dalam 1 minggu,
2. tidak ada deadheading, artinya pesawat tidak boleh terbang dalam keadaan
tanpa penumpang. Implikasinya pesawat yang bermalam di suatu bandara

5

3.
4.
5.
6.

tidak harus pesawat yang sama dengan yang digunakan di pagi hari asalkan
armadanya sama,
jumlah pesawat dari setiap armada terbatas,
tingkat permintaan dan standar deviasi untuk setiap flight leg diketahui,
jenis penerbangan adalah penerbangan langsung tanpa transit,
Turn-around time tidak diperhitungkan.

Model dasar dari fleet assignment kemudian dibuat dalam formulasi
masalah yang berbentuk integer linear programming (ILP).
Himpunan
F
K
M
C
D

= Himpunan nomor penerbangan, dengan indeks i,
= Himpunan jenis armada, dengan indeks j,
= Himpunan node yang ada dalam jaringan, dengan indeks k ,
= Himpunan node pertama, himpunan bagian dari M, dengan indeks l,
= Himpunan node terakhir, himpunan bagian dari M, dengan indeks n.

Parameter
,
,

Variabel keputusan

.
Fungsi Objektif
Fungsi objektif dari masalah ini ialah menimumkan total biaya yang
dikeluarkan maskapai penerbangan untuk menerbangkan berbagai jenis armada
yang dimiliki untuk setiap jadwal penerbangan yang telah disediakan dalam satu
hari, yaitu

Kendala
Kendala pada permasalahan ini ialah sebagai berikut:
1 Setiap penerbangan hanya dapat dilayani oleh satu jenis armada

6

2 Kendala kontinuitas armada untuk setiap node kecuali node pertama. Kendala
ini merupakan representasi dari teknik jaringan ruang-waktu. Sebagai ilustrasi,
pada Gambar 2 di Kota A pada node 10.00 (node 1) terdapat 1 pesawat yang
kemudian pergi ke node 1 di Kota B sehingga banyaknya pesawat di node 1
Kota A adalah 0. Pada pukul 16.00 (node 2) di Kota A datang 1 pesawat dari
node 6 di Kota C sehingga banyaknya pesawat di node 2 ialah 1 yang berasal
dari banyaknya pesawat di node 1 (0 pesawat) ditambah banyaknya pesawat
yang datang ke node 2 (1 pesawat) dan dikurangi banyaknya pesawat yang
pergi dari node 2 (0 pesawat).

3 Kendala kontinuitas armada di node pertama. Banyaknya pesawat di pagi hari
pada node 1 sama dengan banyak pesawat yang berada di node terakhir
ditambah banyaknya pesawat yang datang ke node 1 dan dikurangi banyaknya
pesawat yang pergi dari node 1

4 Banyaknya pesawat yang digunakan tidak melebihi banyaknya pesawat yang
dimiliki maskapai penerbangan untuk setiap jenis armada

5 Variabel keputusan untuk

adalah integer nol atau satu

6 Variabel keputusan untuk

adalah integer positif

STUDI KASUS
Studi kasus yang dilakukan penulis untuk karya ilmiah ini ialah masalah
penjadwalan armada pada maskapai penerbangan Citilink.

Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data penerbangan yang diambil dari website
resmi Citilink. Data yang tersedia ialah jadwal penerbangan antarkota per harinya
yang meliputi nomor penerbangan, bandar udara keberangkatan dan kedatangan,
waktu keberangkatan dan kedatangan pada bandar udara, jenis armada, jumlah
pesawat untuk setiap armada, serta harga tiket pesawat yang tidak akan
dicantumkan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini jadwal penerbangan yang
akan diambil sebagai masukan ialah jadwal penerbangan untuk tanggal 11
Oktober 2013. Citilink melayani 104 penerbangan antar-19 kota di Indonesia
untuk tanggal tersebut. Sembilan belas kota tersebut adalah Jakarta (CGK),
Surabaya (SUB), Medan (MES), Bali (DPS), Lombok (LOP), Palembang (PLM),
Semarang (SRG), Makassar (UPG), Padang (PDG), Jambi (DJB), Malang (MLG),

7

Yogyakarta (JOG), Bengkulu (BKS), Balikpapan (BPN), Pekanbaru (PKU),
Tanjung Pandan (TJQ), Pangkalpinang (PGK), Batam (BTH), Banjarmasin (BDJ).
Maskapai penerbangan Citilink menggunakan tiga jenis armada yaitu Airbus
A320 sebanyak 22 pesawat dengan kapasitas 180 penumpang, Boeing B737-300
sebanyak 6 pesawat dengan kapasitas 148 penumpang dan Boeing B737-400
sebanyak 1 pesawat dengan kapasitas 170 penumpang.
Cost per available seat miles (CASM) adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menerbangkan satu kursi penumpang. Besarnya CASM untuk armada A320,
B737-300 dan B737-400 secara berurutan adalah $0.046, $0.045 dan $0.047.
Besarnya CASM didapatkan dari (Ozdemir et al. 2011). Revenue per available
seat mile (RASM) adalah pendapatan dari penumpang berdasarkan banyaknya
kursi penumpang yang terisi. Besarnya RASM ditentukan sebesar $0.15. Dengan
asumsi rendahnya frekuensi penerbangan untuk beberapa kota maka ditentukan
besarnya recapture rate adalah 15% dari penumpang yang tidak terangkut. Ini
berarti 85% calon penumpang tidak dapat diangkut dan akhirnya jatuh kepada
maskapai lainnya. Untuk data demand, standar deviasi, RASM, recapture rate
ditentukan secara hipotetik dengan membangkitkan angka secara acak.
Data penerbangan untuk nomor penerbangan, waktu keberangkatan, waktu
kedatangan, jarak penerbangan, demand dan standar deviasi dilampirkan pada
Lampiran 2. Data yang berhubungan dengan biaya pada Lampiran 3 dan 4.

Formulasi Model Matematika
Himpunan
F
= {QG850, QG854, …, QG9632}; i = 1, 2, …, 104,
K
= {A320, B737-300, B737-400} ; j = 1, 2, 3,
M
= {SRG1, SRG2, …, CGK66}; k = 1, 2, …, 197.
Dengan membuat jaringan ruang-waktu diketahui banyaknya node untuk setiap
kota. Kota Jakarta memiliki 66 node, Surabaya 32 node, Medan 10 node, Bali 13
node, Lombok 4 node, Jambi 2 node, Malang 2 node, Yogyakarta 2 node,
Bengkulu 2 node, Balikpapan 6 node, Pekanbaru 8 node, Tanjung Pandan 2 node,
Pangkalpinang 2 node, Batam 24 node, dan Banjarmasin 2 node. Jadi seluruhnya
terdapat 197 node. Untuk daftar selengkapnya terdapat dalam Lampiran 1.
C
= {SRG1, BKS1, DJB1, PGK1, TJQ1, BDJ1, MLG1, JOG1, LOP1,
PLM1, UPG1, BPN1, PKU1, MES1, PDG1, DPS1, BTH1, SUB1,
CGK1}; l = 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 21, 25, 29, 35, 43, 53, 63, 76,
100, 132.
D
= {SRG2, BKS2, DJB2, PGK2, TJQ2, BDJ2, MLG2, JOG2, LOP4, ,
PLM4, UPG4, BPN6, PKU8, MES10, PDG10, DPS13, BTH24,
SUB32, CGK66}; n = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 20, 24, 28, 34, 42, 52,
62, 75, 99, 131, 197.

8

Fungsi Objektif
Fungsi objektif dari masalah ini ialah menimumkan total biaya yang
dikeluarkan maskapai penerbangan untuk menerbangkan berbagai jenis armada
yang dimiliki untuk setiap jadwal penerbangan yang telah disediakan dalam satu
hari.

Kendala
Kendala pada permasalahan ini ialah sebagai berikut:
1 Masing-masing penerbangan dapat dilayani paling banyak oleh satu jenis
armada

2

Kekontinuitasan pesawat di setiap node kecuali node pertama, jumlah
pesawat dari setiap jenis armada di suatu node adalah penjumlahan dari
banyaknya pesawat di node sebelumnya ditambah jumlah pesawat yang
datang atau dikurangi jumlah pesawat yang pergi dari node tersebut.

3

Kekontinuitasan pesawat di node pertama, jumlah pesawat dari setiap jenis
armada di node pertama adalah penjumlahan dari banyaknya pesawat di
node terakhir ditambah jumlah pesawat yang datang atau dikurangi jumlah
pesawat yang pergi dari node pertama.

4 Jumlah pesawat yang diperlukan seharusnya tidak melebihi jumlah
pesawat yang dimiliki untuk setiap jenis armada

5

Variabel keputusan untuk

6

Variabel keputusan untuk

adalah integer nol atau satu
adalah integer positif

9

HASIL DAN PEMBAHASAN
Model matematik diformulasikan dalam perangkat lunak LINGO 11.0 dan
menghasilkan fungsi objektif sebesar $477 518. 9493. ini berarti biaya minimum
yang diperlukan untuk melakukan penerbangan sesuai jadwal yang telah tersedia
pada tanggal 11 Oktober 2013 adalah sebesar $477 518. 9493. Program dan hasil
dari fleet assignment dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6. Hasil perhitungan pada
LINGO 11.0 disajikan dalam Tabel 1 dan Lampiran 7.
Kota

A320

B737-300

B737-400

Kota

A320

B737-300

B737-400

1

SRG

0

0

0

11

UPG

0

0

0

2

BKS

0

0

0

12

BPN

0

0

0

3

DJB

0

0

0

13

PKU

0

0

0

4

PGK

0

0

0

14

MES

1

0

0

5

TJQ

0

0

0

15

PDG

0

0

0

6

BDJ

0

0

0

16

DPS

0

0

0

7

MLG

0

0

0

17

BTH

3

0

0

8

JOG

0

0

0

18

SUB

2

1

0

9

LOP

0

0

0

19

CGK

5

5

1

10

PLM

0

0

0

Tabel 1 Jumlah pesawat yang optimal di setiap kota pada akhir periode
Dari Tabel 1 diketahui bahwa banyaknya pesawat yang digunakan adalah 18 dari
29 pesawat untuk memenuhi 104 penerbangan pada tanggal 11 Oktober 2013.
Angka di dalam Tabel 1 menunjukan banyaknya pesawat yang optimal untuk
setiap armada di setiap kota. Sebagai contoh, terdapat 5 pesawat dari armada
A320, 5 pesawat dari armada B737-300, dan 1 pesawat dari armada B737-400
yang harus menginap di Jakarta.

10

CGK

SUB

BPN

LOP

SRG

JOG

DPS

04.10
04.45
05.35
05.40
06.10
07.30
07.45
07.55
08.30
08.35
08.40
09.40
09.55
10.50
11.05
11.20
11.35
12.55
13.55
14.05
14.50
15.20
15.55
16.05
16.10
16.30
17.00
17.25
17.45
18.05
18.15
19.20
19.30
20.05
20.20
20.35
21.40

Gambar 3 Ilustrasi hasil teknik jaringan ruang-waktu untuk setiap jenis
armada berdasarkan Tabel 1.
B737-400,
A320,
B737-300
Gambar 3 hanya menunjukan teknik jaringan ruang-waktu untuk 1 pesawat dari
setiap jenis armada. Sebagai contoh, rute penerbangan untuk B737-400 adalah
pesawat berangkat dari Jakarta dengan nomor penerbangan QG811 menuju
Surabaya pada pukul 06.10 dan tiba pada pukul 07.30. Penerbangan selanjutnya

11

menuju Jakarta dengan nomor penerbangan QG817 pada pukul 11.35 kemudian
mendarat di Jakarta pada pukul 12.55, dilanjutkan dengan penerbangan menuju
Surabaya untuk nomor penerbangan QG804 pada pukul 15.40 dan mendarat pada
pukul 16.50 selanjutnya pesawat akan menginap di bandara Surabaya.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, transportasi udara
menjadi salah satu solusi untuk mencapai suatu tempat dengan cepat
dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Akibatnya, proses penjadwalan
penerbangan menjadi sangat penting agar maskapai penerbangan mendapatkan
keuntungan yang optimal.
Bahan bakar pesawat, gaji pilot, biaya operasional pesawat, passenger-spill
cost adalah biaya-biaya yang paling besar dalam maskapai penerbangan dan
semua hal tersebut berhubungan dengan jenis armada dan pesawat. Oleh karena
itu sangatlah penting untuk memilih jenis armada yang tepat untuk suatu flight leg
karena dapat meminimumkan biaya. Yang berarti memaksimumkan kontribusi
keuntungan bagi maskapai penerbangan. Ini berarti tahapan fleet assignment
menjadi kunci dalam proses perencanaan jadwal penerbangan sebab hasil dari
fleet assignment akan berpengaruh terhadap tahapan ketiga dan keempat dari
perencanaan penerbangan.

Saran
Pada tulisan ini telah dibahas tahap kedua dalam proses perencanaan jadwal
penerbangan yaitu penugasan armada pesawat terbang. Akan lebih baik lagi jika
dilanjutkan dengan tahapan selanjutnya yaitu aircraft routing dan crew scheduling
serta dikembangkan lagi modelnya agar dapat diaplikasikan dan lebih sesuai
dengan kasus nyata yang terjadi di perusahaan.

12

DAFTAR PUSTAKA
Bazargan M. 2004. Airline Operations and Scheduling. Ed ke-2. Burlington (US):
Ashgate.
Desaulniers G, Desrosiers J, Dumas Y, Solomon M, Soumis, F. 1997. Daily
aircraft routing and scheduling. Management Science. 43(6):841-855.
doi:10.1287/mnsc.43.6.841.
Jarrah AI, Goodstein J, Narasimhan R. 2000. An efficient airline re-fleeting model
for the incremental modification of planned fleet assignments. Transportation
Science. 34(4):349-363.doi:10.1287/trsc.34.4.349.12324.
Ozdemir Y, Basligil H, Nalbant KG. 2011. Optimization of Fleet Assignment: A
Case Study in Turkey. IJOCTA. 2(1):59-71. doi: 10.11121/ijocta.01.2012.0050.
Papadakos N. 2006. Integrated Airline Scheduling: Decomposition and
Acceleration Techniques. London(GB): IC-PARC (centre for Planning and
Resource Control).
Renaud J, Boctor FF. 2002. A sweep-based algorithm for the fleet size and mix
vehicle routing problem. European Journal of Operational Research.
140(3):618- 628. doi:10.1016/S0377-2217(01)00237-5.
Yan S, Young H. 1996. A decision support framework for multi-fleet routing and
multi-stop flight scheduling. Transportation Research Part A :Policy and
Practice. 30(5):379-398. doi:10.1016/0965-8564(95)00029-1.

13

Lampiran 1 Daftar anggota himpunan M
Nomor

Nodes

Nomor

Nodes

Nomor

Nodes

Nomor

Nodes

Nomor

Nodes

1

SRG1

37

PKU3

73

DPS11

109

SUB10

145

CGK14

2

SRG2

38

PKU4

74

DPS12

110

SUB11

146

CGK15

3

BKS1

39

PKU5

75

DPS13

111

SUB12

147

CGK16

4

BKS2

40

PKU6

76

BTH1

112

SUB13

148

CGK17

5

DJB1

41

PKU7

77

BTH2

113

SUB14

149

CGK18

6

DJB2

42

PKU8

78

BTH3

114

SUB15

150

CGK19

7

PGK1

43

MES1

79

BTH4

115

SUB16

151

CGK20

8

PGK2

44

MES2

80

BTH5

116

SUB17

152

CGK21

9

TJQ1

45

MES3

81

BTH6

117

SUB18

153

CGK22

10

TJQ2

46

MES4

82

BTH7

118

SUB19

154

CGK23

11

BDJ1

47

MES5

83

BTH8

119

SUB20

155

CGK24

12

BDJ2

48

MES6

84

BTH9

120

SUB21

156

CGK25

13

MLG1

49

MES7

85

BTH10

121

SUB22

157

CGK26

14

MLG2

50

MES8

86

BTH11

122

SUB23

158

CGK27

15

JOG1

51

MES9

87

BTH12

123

SUB24

159

CGK28

16

JOG2

52

MES10

88

BTH13

124

SUB25

160

CGK29

17

LOP1

53

PDG1

89

BTH14

125

SUB26

161

CGK30

18

LOP2

54

PDG2

90

BTH15

126

SUB27

162

CGK31

19

LOP3

55

PDG3

91

BTH16

127

SUB28

163

CGK32

20

LOP4

56

PDG4

92

BTH17

128

SUB29

164

CGK33

21

PLM1

57

PDG5

93

BTH18

129

SUB30

165

CGK34

22

PLM2

58

PDG6

94

BTH19

130

SUB31

166

CGK35

23

PLM3

59

PDG7

95

BTH20

131

SUB32

167

CGK36

24

PLM4

60

PDG8

96

BTH21

132

CGK1

168

CGK37

25

UPG1

61

PDG9

97

BTH22

133

CGK2

169

CGK38

26

UPG2

62

PDG10

98

BTH23

134

CGK3

170

CGK39

27

UPG3

63

DPS1

99

BTH24

135

CGK4

171

CGK40

28

UPG4

64

DPS2

100

SUB1

136

CGK5

172

CGK41

29

BPN1

65

DPS3

101

SUB2

137

CGK6

173

CGK42

30

BPN2

66

DPS4

102

SUB3

138

CGK7

174

CGK43

31

BPN3

67

DPS5

103

SUB4

139

CGK8

175

CGK44

32

BPN4

68

DPS6

104

SUB5

140

CGK9

176

CGK45

33

BPN5

69

DPS7

105

SUB6

141

CGK10

177

CGK46

34

BPN6

70

DPS8

106

SUB7

142

CGK11

178

CGK47

35

PKU1

71

DPS9

107

SUB8

143

CGK12

179

CGK48

36

PKU2

72

DPS10

108

SUB9

144

CGK13

180

CGK49

14

Nomor

Nodes

Nodes

Nomor

Nodes

Nomor

Nodes

Nomor

Nodes

181

CGK50

185

CGK54

189

CGK58

193

CGK62

197

CGK66

182

CGK51

186

CGK55

190

CGK59

194

CGK63

183

CGK52

187

CGK56

191

CGK60

195

CGK64

184

CGK53

188

CGK57

192

CGK61

196

CGK65

Nomor

Lampiran 2 Data penerbangan, jarak, demand, dan standar deviasi
No.

Flight
No. a

Origin-Destination
(OD) a

Waktu a

Jarak b
(Miles)

Demand
(Mean)

Standar
deviasi

1

QG850

CGK – DPS

07.40-10.25

611

175

35

2

QG854

CGK – DPS

11.20-14.05

611

182

36

3

QG9743

CGK – DPS

13.10-15.55

611

145

29

4

QG852

CGK – DPS

16.25-19.15

611

178

35

5

QG855

DPS – CGK

15.20-16.05

611

195

39

6

QG9744

DPS – CGK

16.35-17.20

611

162

32

7

QG853

DPS – CGK

19:45-20:30

611

165

33

8

QG851

DPS – CGK

20:30-21:15

611

182

36

9

QG830

CGK – MES

05:55-08:10

864

170

34

10

QG832

CGK – MES

06:55-09:10

864

191

38

11

QG836

CGK – MES

12:15-14:30

864

171

34

12

QG834

CGK – MES

17:25-19:40

864

165

33

13

QG831

MES – CGK

08:40-10:55

864

198

39

14

QG837

MES – CGK

09:30-11:45

864

182

36

15

QG833

MES – CGK

18:50-21:05

864

168

33

16

QG835

MES – CGK

20:10-22:25

864

115

23

17

QG9315

CGK – SRG

16:30-17:45

262

146

29

18

QG9316

SRG – CGK

18:15-19:30

262

120

24

19

QG815

CGK – SUB

04:10-05:35

692

135

27

20

QG811

CGK – SUB

06:10-07:30

692

157

21

21

QG801

CGK – SUB

07:50-09:10

692

207

19

22

QG803

CGK – SUB

11:35-12:55

692

147

30

23

QG805

CGK – SUB

13:40-15:00

692

113

29

24

QG813

CGK – SUB

16:15-17:30

692

190

25

25

QG817

CGK – SUB

15.40-16.50

692

141

29

26

QG807

CGK – SUB

20.20-21.40

692

157

27

27

QG809

CGK – SUB

21.40-22.55

692

145

24

28

QG816

SUB - CGK

05.00-06.30

692

159

26

15

No.

Flight
No. a

Origin-Destination
(OD) a

Waktu a

Jarak b
(Miles)

Demand
(Mean)

Standar
deviasi

29

QG800

SUB - CGK

05:55-07.15

692

175

25

30

QG802

SUB - CGK

09:40-11.05

692

126

23

31

QG810

SUB - CGK

10.40-12.00

692

113

33

32

QG804

SUB - CGK

11.35-12.55

692

120

32

33

QG808

SUB - CGK

13.15-14.40

692

129

38

34

QG812

SUB - CGK

18.25-19.45

692

143

33

35

QG806

SUB - CGK

20.55-22.15

692

159

36

36

QG814

SUB - CGK

21.55-23.25

692

143

38

37

QG712

CGK - UPG

05.50-09.35

890

107

29

38

QG9843

CGK - UPG

14.55-18.20

890

123

27

39

QG844

UPG - CGK

09.50-11.20

890

100

29

40

QG713

UPG - CGK

19.45-21.10

890

115

21

41

QG9321

CGK - JOG

16.10-17.25

283

170

23

42

QG9322

JOG - CGK

18.05-19:20

283

164

33

43

QG972

CGK - PDG

07.35-09:20

573

138

33

44

QG970

CGK - PDG

17.50-19.35

573

172

36

45

QG973

PDG - CGK

09.55-11.40

573

121

34

46

QG971

PDG - CGK

20.10-21.55

573

186

38

47

QG9551

CGK - BKS

07.20-08.35

336

156

34

48

QG9552

BKS - CGK

09.15-10.30

336

128

33

49

QG9541

CGK - DJB

11.00-12.15

372

142

39

50

QG9542

DJB - CGK

11.25-14.05

372

177

31

51

QG9523

CGK - PGK

09.40-10.45

275

150

42

52

QG9524

PGK - CGK

11.20-12.25

275

138

29

53

QG9533

CGK - TJQ

05.55-06.55

244

182

21

54

QG9534

TJQ - CGK

07.30-08.30

244

147

38

55

QG936

CGK - PKU

05.30-07.25

578

159

28

56

QG822

CGK - PKU

15.45-17.35

578

126

31

57

QG937

PKU - CGK

07.55-09.40

578

124

29

58

QG823

PKU - CGK

19.10-21.00

578

130

32

59

QG9243

CGK - MLG

12.10-13.40

434

136

35

60

QG9244

MLG - CGK

14.05-15.35

434

131

25

61

QG642

SUB - DPS

08.00-09.50

188

118

21

62

QG644

SUB - DPS

13.20-15.10

188

125

24

63

QG646

SUB - DPS

18.15-20.05

188

117

25

64

QG643

DPS - SUB

10.15-10.05

188

176

26

65

QG645

DPS - SUB

12.15-12.05

188

110

25

66

QG647

DPS - SUB

15.55-15.45

188

141

29

16

No.

Flight
No. a

Origin-Destination
(OD) a

Waktu a

Jarak b
(Miles)

Demand
(Mean)

Standar
deviasi

67

QG664

SUB - LOP

05.40-07.45

257

140

35

68

QG660

SUB - LOP

15.25-17.30

257

133

39

69

QG665

LOP - SUB

08.30-08.35

257

131

32

70

QG661

LOP - SUB

18.05-18.10

257

136

33

71

QG923

SUB - BTH

09.15-11.30

836

175

35

72

QG921

SUB - BTH

14.30-16.45

836

126

25

73

QG920

BTH - SUB

11.50-14.05

836

113

21

74

QG922

BTH - SUB

17.10-19.25

836

120

24

75

QG914

BTH - PDG

10.30-11.35

296

129

25

76

QG910

BTH - PDG

13.20-14.25

296

143

29

77

QG912

BTH - PDG

16.40-17.45

296

159

32

78

QG915

PDG - BTH

12.05-13.10

296

152

30

79

QG911

PDG - BTH

14.55-16.00

296

107

21

80

QG913

PDG - BTH

18.15-19.20

296

138

27

81

QG882

MES – BTH

14.55-16.15

412

172

34

82

QG883

BTH – MES

16.40-18.00

412

121

24

83

QG931

BTH - PLM

07.30-08.30

279

186

36

84

QG929

BTH - PLM

16.30-17.30

279

156

30

85

QG930

PLM - BTH

09.00-10.00

279

128

27

86

QG928

PLM - BTH

18.00-19.00

279

150

30

87

QG932

BTH - PKU

10.40-11.30

190

188

37

88

QG934

BTH – PKU

13.40-14.30

190

150

29

89

QG933

PKU - BTH

12.00-12.50

190

138

27

90

QG935

PKU - BTH

15.20-16.10

190

182

35

91

QG840

CGK - BTH

06.30-08.10

528

126

21

92

QG9571

CGK - BTH

10.30-12.10

528

113

24

93

QG842

CGK - BTH

12.05-13.45

528

120

25

94

QG841

BTH - CGK

08.40-10.20

528

129

29

95

QG9572

BTH - CGK

13.10-14.50

528

143

32

96

QG843

BTH - CGK

14.15-15.55

528

159

30

97

QG860

CGK - BPN

10.50-13.55

781

157

31

98

QG861

BPN - CGK

14.50-15.55

781

207

42

99

QG862

CGK - BPN

17.00-20.05

781

147

29

100

QG863

BPN - CGK

20.35-21.40

781

113

21

101

QG870

CGK - BDJ

12.40-15.20

588

190

38

102

QG871

BDJ - CGK

15.50-16.30

588

141

28

103

QG9631

CGK - BPN

04.45-07.55

781

157

31

104

QG9632

BPN - CGK

08.40-09.55

781

145

29

a

Sumber: http://www.citilink.co.id; bSumber: http://www.world-airport-codes.com/.

Lampiran 3 Data biaya penugasan setiap jenis armada untuk setiap nomor penerbangan
Operating cost a
No.

Flight no.

A320

B737_300

Total cost b

Total spill cost
B737_400

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

1

QG850

5059.08

4069.26

4881.89

891.50

2442.29

1280.61

5950.58

6511.55

6162.50

2

QG854

5059.08

4069.26

4881.89

1210.43

2861.57

1650.39

6269.51

6930.83

6532.28

3

QG9743

5059.08

4069.26

4881.89

125.42

789.62

249.60

5184.50

4858.88

5131.49

4

QG852

5059.08

4069.26

4881.89

1022.52

2623.22

1416.20

6081.60

6692.48

6298.09

5

QG855

5059.08

4069.26

4881.89

1919.17

3845.34

2422.04

6978.25

7914.60

7303.93

6

QG9744

5059.08

4069.26

4881.89

443.07

1650.86

700.13

5502.15

5720.12

5582.02

7

QG853

5059.08

4069.26

4881.89

538.52

1784.99

845.51

5597.60

5854.25

5727.40

8

QG851

5059.08

4069.26

4881.89

1218.53

2887.60

1657.65

6277.61

6956.86

6539.54

9

QG830

7153.92

5754.24

6903.36

987.10

2960.03

1513.49

8141.01

8714.27

8416.85

10

QG832

7153.92

5754.24

6903.36

2340.66

5033.78

3064.52

9494.58

10788.02

9967.88

11

QG836

7153.92

5754.24

6903.36

1073.65

3127.88

1535.76

8227.57

8882.12

8439.12

12

QG834

7153.92

5754.24

6903.36

771.74

2572.87

1178.62

7925.66

8327.11

8081.98

13

QG831

7153.92

5754.24

6903.36

2934.9

5727.83

3680.04

10088.81

11482.07

10583.40

14

QG837

7153.92

5754.24

6903.36

1694.06

4084.72

2332.57

8847.98

9838.96

9235.93

15

QG833

7153.92

5754.24

6903.36

882.52

2817.30

1320.20

8036.44

8571.54

8223.56

16

QG835

7153.92

5754.24

6903.36

1.53

81.26

8.88

7155.45

5835.50

6912.24

17

QG9315

2169.36

1744.92

2093.38

57.80

358.13

113.73

2227.16

2103.05

2207.11

18

QG9316

2169.36

1744.92

2093.38

1.45

46.54

5.29

2170.81

1791.46

2098.67

19

QG815

5729.76

4608.72

5529.08

49.02

485.86

110.63

5778.78

5094.58

5639.71

20

QG811

5729.76

4608.72

5529.08

131.76

1190.46

296.58

5861.52

5799.18

5825.66

17

18

Operating cost a
No.

Flight no.

21

Total cost b

Total spill cost

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

QG801

5729.76

4608.72

5529.08

2453.15

5207.98

3321.26

8182.91

9816.70

8850.34

22

QG803

5729.76

4608.72

5529.08

177.22

1027.15

333.65

5906.98

5635.87

5862.73

23

QG805

5729.76

4608.72

5529.08

9.31

146.36

24.93

5739.07

4755.08

5554.01

24

QG813

5729.76

4608.72

5529.08

1382.92

3761.54

2020.66

7112.68

8370.26

7549.74

25

QG817

5729.76

4608.72

5529.08

114.32

743.14

204.82

5844.08

5351.86

5733.90

26

QG807

5729.76

4608.72

5529.08

250.94

1381.29

494.73

5980.70

5990.01

6023.81

27

QG809

5729.76

4608.72

5529.08

64.71

726.25

177.47

5794.47

5334.97

5706.55

28

QG816

5729.76

4608.72

5529.08

251.49

1478.96

516.56

5981.26

6087.68

6045.64

29

QG800

5729.76

4608.72

5529.08

681.44

2557.46

1116.88

6411.20

7166.18

6645.96

30

QG802

5729.76

4608.72

5529.08

6.33

177.92

19.02

5736.09

4786.64

5548.10

31

QG810

5729.76

4608.72

5529.08

24.16

203.79

50.12

5753.92

4812.51

5579.20

32

QG804

5729.76

4608.72

5529.08

31.98

297.33

66.92

5761.74

4906.05

5596.00

33

QG808

5729.76

4608.72

5529.08

138.14

681.95

243.45

5867.90

5290.67

5772.53

34

QG812

5729.76

4608.72

5529.08

190.04

962.71

327.16

5919.80

5571.43

5856.24

35

QG806

5729.76

4608.72

5529.08

529.51

1844.35

859.20

6259.27

6453.07

6388.28

36

QG814

5729.76

4608.72

5529.08

301.07

1127.27

454.59

6030.83

5735.99

5983.67

37

QG712

7369.20

5927.40

7111.10

7.35

116.62

15.93

7376.55

6044.02

7127.03

38

QG9843

7369.20

5927.40

7111.10

18.40

285.53

50.30

7387.60

6212.93

7161.40

39

QG844

7369.20

5927.40

7111.10

3.68

70.00

11.38

7372.88

5997.40

7122.48

40

QG713

7369.20

5927.40

7111.10

2453.15

5207.98

3321.26

8182.91

9816.70

8850.34

41

QG9321

2343.24

1884.78

2261.17

177.22

1027.15

333.65

5906.98

5635.87

5862.73

42

QG9322

2343.24

1884.78

2261.17

235.20

822.30

371.17

2578.44

2707.08

2632.34

Operating cost a
No.

Flight no.

43

Total cost b

Total spill cost

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

QG972

4744.44

3816.18

4578.27

118.66

640.85

209.30

4863.10

4457.03

4787.57

44

QG970

4744.44

3816.18

4578.27

785.05

2106.28

1136.51

5529.50

5922.46

5714.78

45

QG973

4744.44

3816.18

4578.27

35.25

294.86

87.51

4779.69

4111.04

4665.78

46

QG971

4744.44

3816.18

4578.27

1347.95

3027.02

1828.11

6092.39

6843.20

6406.38

47

QG9551

2782.08

2237.76

2684.64

207.42

752.97

336.41

2989.50

2990.73

3021.05

48

QG9552

2782.08

2237.76

2684.64

36.02

245.93

66.29

2818.10

2483.69

2750.93

49

QG9541

3080.16

2477.52

2972.28

165.82

606.07

254.11

3245.98

3083.59

3226.39

50

QG9542

3080.16

2477.52

2972.28

517.44

1529.85

796.52

3597.60

4007.37

3768.80

51

QG9523

2277.00

1831.50

2197.25

203.59

605.35

301.77

2480.59

2436.85

2499.02

52

QG9524

2277.00

1831.50

2197.25

30.13

246.19

68.50

1559.29

1303.22

1509.57

53

QG9533

2020.32

1625.04

1949.56

296.46

1074.13

489.81

1557.63

1282.89

1506.55

54

QG9534

2020.32

1625.04

1949.56

123.57

452.98

199.65

1756.90

1977.54

1830.57

55

QG936

4785.84

3849.48

4618.22

270.71

1284.84

486.94

1557.19

1269.52

1503.58

56

QG822

4785.84

3849.48

4618.22

37.73

325.00

82.90

1588.11

1454.56

1559.55

57

QG937

4785.84

3849.48

4618.22

24.12

247.43

50.62

2198.36

2040.23

2174.94

58

QG823

4785.84

3849.48

4618.22

54.36

414.68

122.56

2201.18

2015.63

2172.19

59

QG9243

3593.52

2890.44

3467.66

92.57

499.69

166.47

2158.12

1909.43

2115.42

60

QG9244

3593.52

2890.44

3467.66

13.53

202.85

37.96

2170.33

1971.76

2139.31

61

QG642

1556.64

1252.08

1502.12

0.22

16.08

1.12

8143.97

8918.41

8414.30

62

QG644

1556.64

1252.08

1502.12

118.66

640.85

209.30

4863.10

4457.03

4787.57

63

QG646

1556.64

1252.08

1502.12

785.05

2106.28

1136.51

5529.50

5922.46

5714.78

64

QG643

1556.64

1252.08

1502.12

35.25

294.86

87.51

4779.69

4111.04

4665.78

19

20

Operating cost a
No.

Flight no.

65

Total cost b

Total spill cost

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

QG645

1556.64

1252.08

1502.12

0.55

17.44

1.46

2458.07

2098.67

2381.89

66

QG647

1556.64

1252.08

1502.12

31.47

202.48

57.43

2501.75

2325.25

2465.82

67

QG664

2127.96

1711.62

2053.43

70.40

328.61

121.51

2641.85

2686.61

2671.03

68

QG660

2127.96

1711.62

2053.43

73.22

304.01

118.76

2557.57

2498.74

2556.69

69

QG665

2127.96

1711.62

2053.43

30.16

197.81

61.99

2450.94

1978.99

2365.35

70

QG661

2127.96

1711.62

2053.43

42.36

260.14

85.88

2477.47

2216.32

2425.74

71

QG923

6922.08

5567.76

6679.64

1221.89

3350.65

1734.66

3933.91

4258.56

4047.84

72

QG921

6922.08

5567.76

6679.64

15.43

246.19

68.50

3414.18

2820.47

3302.12

73

QG920

6922.08

5567.76

6679.64

0.07

1074.13

489.81

2939.68

3287.95

3078.55

74

QG922

6922.08

5567.76

6679.64

5.32

452.98

199.65

2443.22

2441.19

2456.14

75

QG914

2450.88

1971.36

2365.04

7.19

1284.84

486.94

2318.92

1992.81

2252.12

76

QG910

2450.88

1971.36

2365.04

50.87

325.00

82.90

2393.69

2319.25

2392.45

77

QG912

2450.88

1971.36

2365.04

190.97

247.43

50.62

2035.31

2314.92

2132.58

78

QG915

2450.88

1971.36

2365.04

106.69

414.68

122.56

1626.41

1579.65

1619.91

79

QG911

2450.88

1971.36

2365.04

0.06

499.69

166.47

1588.65

1418.09

1553.11

80

QG913

2450.88

1971.36

2365.04

26.59

202.85

37.96

1944.28

2143.30

2018.47

81

QG882

3411.36

2743.92

3291.88

522.55

1514.64

755.96

4373.67

3624.35

4229.84

82

QG883

3411.36

2743.92

3291.88

2.82

76.55

10.24

4372.64

3568.45

4224.07

83

QG931

2310.12

1858.14

2229.21

629.56

1429.81

849.34

4375.30

3626.43

4235.09

84

QG929

2310.12

1858.14

2229.21

0.55

17.44

1.46

2458.07

2098.67

2381.89

85

QG930

2310.12

1858.14

2229.21

31.47

202.48

57.43

2501.75

2325.25

2465.82

86

QG928

2310.12

1858.14

2229.21

70.40

328.61

121.51

2641.85

2686.61

2671.03

Operating cost a
No.

Flight no.

87

Total cost b

Total spill cost

A320

B737_300

B737_400

QG932

1573.20

1265.40

1518.10

462.11

1049.52

614.48

6879.12

6949.93

6939.22

88

QG934

1573.20

1265.40

1518.10

53.21

314.25

101.81

9872.59

11188.23

10356.16

89

QG933

1573.20

1265.40

1518.10

15.45

152.69

35.01

6660.68

6329.04

6589.64

90

QG935

1573.20

1265.40

1518.10

371.08

877.90

500.37

6466.86

5245.62

6241.88

91

QG840

4371.84

3516.48

4218.72

1.83

107.87

11.12

6431.52

7287.11

6727.86

92

QG9571

4371.84

3516.48

4218.72

0.80

51.97

5.35

4946.57

4528.42

4860.14

93

QG842

4371.84

3516.48

4218.72

3.46

109.95

16.37

6887.99

6929.66

6985.29

94

QG841

4371.84

3516.48

4218.72

33.72

296.68

69.94

6633.71

6203.78

6557.28

95

QG9572

4371.84

3516.48

4218.72

134.06

703.22

236.13

1559.29

1303.22

1509.57

96

QG843

4371.84

3516.48

4218.72

285.44

1221.90

499.72

1557.63

1282.89

1506.55

97

QG860

6466.68

5201.46

6240.19

412.44

1748.47

699.03

1756.90

1977.54

1830.57

98

QG861

6466.68

5201.46

6240.19

3405.91

5986.77

4115.97

1557.19

1269.52

1503.58

99

QG862

6466.68

5201.46

6240.19

194.00

1127.58

349.45

1588.11

1454.56

1559.55

100

QG863

6466.68

5201.46

6240.19

0.18

44.16

1.69

2198.36

2040.23

2174.94

101

QG870

4868.64

3916.08

4698.12

1562.88

3371.03

2029.74

2201.18

2015.63

2172.19

102

QG871

4868.64

3916.08

4698.12

77.93

612.34

162.02

2158.12

1909.43

2115.42

103

QG9631

6466.68

5201.46

6240.19

421.31

1728.20

745.09

2170.33

1971.76

2139.31

104

QG9632

6466.68

5201.46

6240.19

167.03

1002.32

317.09

8143.97

8918.41

8414.30

a

Operating cost = kapasitas armada × jarak × CASM;

b

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

Total cost = operating cost + total spill cost

21

22

Lampiran 4 Data biaya pendukung untuk untuk penghitungan total spill cost
Expected passenger spill

Expected spill cost

No.

Flight no.

1

QG850

11.44

31.35

16.44

1048.83

2873.28

1506.60

2

QG854

15.54

36.73

21.19

1424.04

3366.56

1941.64

3

QG9743

1.61

10.14

3.20

147.55

928.97

293.65

4

QG852

13.13

33.67

18.18

1202.96

3086.14

1666.12

5

QG855

24.64

49.36

31.09

2257.84

4523.93

2849.46

6

QG9744

5.69

21.19

8.99

521.25

1942.18

823.69

7

QG853

6.91

22.91

10.85

633.56

2099.99

994.72

8

QG851

15.64

37.07

21.28

1433.56

3397.18

1950.18

9

QG830

8.96

26.87

13.74

1161.29

3482.38

1780.58

10

QG832

21.25

45.70

27.82

2753.72

5922.10

3605.32

11

QG836

9.75

28.39

13.94

1263.12

3679.86

1806.77

12

QG834

7.01

23.36

10.70

907.92

3026.90

1386.61

13

QG831

26.64

52.00

33.41

3452.82

6738.63

4329.46

14

QG837

15.38

37.08

21.17

1993.01

4805.56

2744.21

15

QG833

8.01

25.57

11.98

1038.26

3314.47

1553.17

16

QG835

0.01

0.74

0.08

1.80

95.59

10.45

17

QG9315

1.73

10.72

3.40

68.00

421.33

133.79

18

QG9316

0.04

1.39

0.16

1.71

54.75

6.22

19

QG815

0.56

5.51

1.25

57.67

571.60

130.15

20

QG811

1.49

13.49

3.36

155.01

1400.55

348.92

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

Expected passenger spill

Expected spill cost

No.

Flight no.

21

QG801

27.80

59.03

37.64

2886.05

6127.03

3907.37

22

QG803

2.01

11.64

3.78

208.49

1208.41

392.53

23

QG805

0.11

1.66

0.28

10.96

172.18

29.32

24

QG813

15.67

42.63

22.90

1626.96

4425.34

2377.24

25

QG817

1.30

8.42

2.32

134.50

874.28

240.97

26

QG807

2.84

15.66

5.61

295.22

1625.05

582.04

27

QG809

0.73

8.23

2.01

76.13

854.41

208.78

28

QG816

2.85

16.76

5.85

295.88

1739.95

607.71

29

QG800

7.72

28.99

12.66

801.69

3008.78

1313.98

30

QG802

0.07

2.02

0.22

7.44

209.32

22.38

31

QG810

0.27

2.31

0.57

28.42

239.76

58.96

32

QG804

0.36

3.37

0.76

37.62

349.80

78.73

33

QG808

1.57

7.73

2.76

162.52

802.30

286.41

34

QG812

2.15

10.91

3.71

223.58

1132.60

384.89

35

QG806

6.00

20.90

9.74

622.95

2169.83

1010.83

36

QG814

3.41

12.78

5.15

354.20

1326.20

534.81

37

QG712

0.06

1.03

0.14

8.65

137.20

18.74

38

QG9843

0.16

2.52

0.44

21.64

335.92

59.18

39

QG844

0.03

0.62

0.10

4.33

82.35

13.38

40

QG713

0.01

0.52

0.04

0.72

69.31

4.81

41

QG9321

5.09

24.19

9.18

215.91

1026.95

389.88

42

QG9322

6.52

22.79

10.29

276.70

967.41

436.68

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

23

24

Expected passenger spill

Expected spill cost

No.

Flight no.

43

QG972

1.62

8.77

2.86

139.60

753.94

246.24

44

QG970

10.75

28.83

15.56

923.59

2477.98

1337.07

45

QG973

0.48

4.04

1.20

41.47

346.89

102.96

46

QG971

18.45

41.43

25.02

1585.82

3561.20

2150.72

47

QG9551

4.84

17.58

7.85

244.02

885.85

395.78

48

QG9552

0.84

5.74

1.55

42.38

289.33

77.99

49

QG9541

3.50

12.78

5.36

195.09

713.03

298.95

50

QG9542

10.91

32.25

16.79

608.76

1799.83

937.09

51

QG9523

5.81

17.26

8.61

239.51

712.18

355.02

52

QG9524

0.86

7.02

1.95

35.45

289.64

80.58

53

QG9533

9.53

34.53

15.74

348.77

1263.68

576.24

54

QG9534

3.97

14.56

6.42

145.38

532.92

234.88

55

QG936

3.67

17.43

6.61

318.48

1511.57

572.87

56

QG822

0.51

4.41

1.12

44.38

382.35

97.53

57

QG937

0.33

3.36

0.69

28.38

291.10

59.55

58

QG823

5.09

24.19

9.18

215.91

1026.95

389.88

59

QG9243

6.52

22.79

10.29

276.70

967.41

436.68

60

QG9244

1.62

8.77

2.86

139.60

753.94

246.24

61

QG642

0.01

0.67

0.05

0.26

18.91

1.31

62

QG644

0.11

2.13

0.31

3.12

60.16

8.77

63

QG646

0.04

1.29

0.18

1.17

36.25

5.21

64

QG643

8.35

30.27

13.70

235.59

853.48

386.41

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

Expected passenger spill

Expected spill cost

No.

Flight no.

65

QG645

0.02

0.73

0.06

0.65

20.52

1.72

66

QG647

1.31

8.45

2.40

37.02

238.22

67.57

67

QG664

2.15

10.03

3.71

82.82

386.60

142.95

68

QG660

2.23

9.28

3.62

86.14

357.66

139.71

69

QG665

0.92

6.04

1.89

35.48

232.72

72.93

70

QG661

1.29

7.94

2.62

49.84

306.05

101.03

71

QG923

11.46

31.43

16.27

1437.52

3941.94

2040.78

72

QG921

0.14

2.78

0.39

18.15

348.11

49.00

73

QG920

0.00

0.44

0.01

0.08

55.39

1.86

74

QG922

0.05

1.50

0.15

6.26

187.67

18.21

75

QG914

0.19

3.37

0.45

8.46

149.78

19.82

76

QG910

1.35

9.38

2.67

59.85

416.34

118.57

77

QG912

5.06

18.95

8.11

224.67

841.47

359.98

78

QG915

2.83

13.97

5.08

125.52

620.45

225.47

79

QG911

0.00

0.20

0.01

0.07

8.98

0.37

80

QG913

0.70

6.49

1.61

31.28

288.19

71.41

81

QG882

9.95

28.83

14.39

614.77

1781.93

889.36

82

QG883

0.05

1.46

0.19

3.32

90.06

12.05

83

QG931

17.70

40.19

23.88

740.66

1682.13

999.23

84

QG929

3.74

16.39

6.38

156.59

685.94

266.98

85

QG930

0.25

3.79

0.64

10.35

158.44

26.95

86

QG928

2.35

12.96

4.59

98.32

542.48

192.04

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

25

26

Expected passenger spill
No.

Flight no.

87

Expected spill cost

A320

B737_300

B737_400

A320

B737_300

B737_400

QG932

19.08

43.32

25.37

543.66

1234.73

722.92

88

QG934

2.20

12.97

4.20

62.60

369.70

119.78

89

QG933

0.64

6.30

1.45

18.18

179.64

41.19

90

QG935

15.32

36.24

20.65

436.56

1032.83

588.67