Pometia pinnata kayu MewahIndah dan Rot

3. Kayu EnergiKayu Bakar

a. Duabanga moluccana, b. Leucaena leucocephala, c. Acacia mangium, d. Eucalyptus urophylla, e. Gmelina arborea, f. Acacia auriculiformis, g. Sesbania grandifolia, h. Calliandra calothyrsus, i. Casuarina equisetifolia, j. C. junghuniana, k. Glirisidia sepium, l. Rhizophora sp.

4. kayu MewahIndah dan Rot

a. Calamus sp., b. Santalum album, c. Diospyros celebica, d. Maniikara kauki, e. Gonystilus bancanus, f. Dalbergia latilolia, g. Pericopsis moniana, h. Eusideroxylon zwageri, i. Dracontomelon mangifera,

j. Pometia pinnata

Daftar Jenis asing yang mudah beradaptasi dan asalnya a. Pinus caribeae Honduras b. Finns oocarpa Mexico, Guatemala c. Pinus kesiyainsularis Filipina, Myanmar d. Dalbergia latifolia India e. Swletenia macrophylla Amerika Tengah f. Gliricidia spp. Amerika Tropik g. Calliandra spp Guatemala h. Gmelina arborea India, Burma, Thailand i. Paulownia spp. Taiwan, Jepang j. Leucaena leucocephalus Amerika Tengah k. Maesopsis eminii Afrika Tropik l. Khaya spp. Afrika Tropik m. Eucalyptus spp. Australia n. Acacia duurrens Australia o. Ochroma lagopus Amerika tropik Daftar jenis asli Indonesia yang mudah dibudidayakan a. Pinus merkusii Aceh, Tapanuli b. Tectona erandis Jatim, NT, Muna c. Agathis iorantifolia Maluku d. Agathia boorneenis Sampit e. Paraseriantes falcataria Maluku f. Aleurithes moluccana Jawa, Wetar, Timor g. Anthocephalus cadamba Kepulauan Indonesia h. Altingia excelsa Bukit Barisan, Priangan i. Schima noronhae Jabar j. Peronema canscens Sumsel, Kalsel k. Dyospyros celebica Sulawesi l. Manilkara kauki Ball m. Eucalyptus deglugta Sulawesi n. Casuarina equsetifolia daerah pantai Indonesia o. Casuarina mqntana Jatim, Nusa Tenggara, Sulawesi p. Macadamia hildebrandii Sulawesi q. Podocarpuf imbricatus Jawa r. Fragraea fragrans Sumatera s. Eucalyptus alba Timor t. Shorea leprosula Sumatera, Kalimantan u. Shorea javanica Sumsel, Tapanuli, Subah v. Santalum album Timor

XI. BIOLOGI REPRODUKSI TUMBUHAN DI HUTAN TROPIS PENDAHULUAN

Penyerbukan pohon-pohon hutan, liana dan tanaman merambat, epifita, semak belukar dan herba pada hutan tropis melibatkan semua antar hubungan yang biasa antara tanaman dengan hewan antopilus yang tampak pada daerah-daerah temperate beriklim sedang, dengan penyerbukan tumbuhan oleh kelelawar. Juga, sebaliknya dari banyak formasi hutan temperate, penyerbukan angin jarang {tidak biasa} sebagai mekanisme seleksi Whitehead, 1969 dan penyerbukan diri sendiri tampaknya kurang umum daripada penyerbukan silang Bawa, 1974, 1979. Demikian juga, penyebaran benihbiji oleh angin lebih jarang daripada penyebaran biji oleh burung dan mamalia yang setelah memakan daging buahnya lalu membuang bijinya lewat muntahan atau kotoran, pada jarak tertentu dari tanaman induk Van der Pijl, 1969; Janzen, 1975. Aspek lain dari biologi reproduksi hutan ini termasuk pembentukan semaian terdapat sejumlah peningkatan yang sama dalam interaksi biotik yang tampak pada penyerbukan dan penyebaran benih. Oleh karena itu pertimbangan reproduksi dari sebuah ekosistem haruslah menjadi tujuan akhir kita Baker, 1979}. Namun, hal ini baru dicobakan pada sejumlah kecil penelitian hutan tropis Amerika, Asia dan Afrika. Oleh karena itu, bab ini akan berisi sebuah pertimbangan mengenai penyerbukan dan penyebaran benih, di bawahdalam berbagai pokok bahasan yang beragam, dimana individu spesies atau kelompok spesies lebih menjadi bahari pertimbangan daripada ekosistem; sintesis dan uraian tentang sifat-sifat yang muncul ketika kita berpindah dari tingkat individu menuju suatu penanganan ekosistem yang holistik menyeluruh untuk sebagian besar belum mungkin diperoieh. Laporan ini tidak akan merujuk pada semua kepustakaan tentang individu spesies yang ada, bagaimanapun, karena topik ini terpencar pada berbagai jurnalmajalah yang sebagiannya sulit didapat. Meskipun demikian, di bawah masing-masing rubrik akan