ASI Eksklusif Indikator PHBS 1. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

terlatih dapat membantu mengenali kegawatan medis dan membantu keluarga untuk mencari perawatan darurat.

2.1.3.4.2. ASI Eksklusif

ASI adalah makanan almaiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan Depkes RI, 2003. Pada tahun 2002 World Health Organization menyatakan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Pemberian ASI eksklusif tanpa didampingi dengan pemberian makanan pendamping maupun minuman lainnya seperti susu formula, madu, air teh, jeruk, air putih, pisang, papaya, biskuit, bubur susu, nasi tim, dan sebagainya. ASI banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembnagn fisik serta kecerdasan. ASI mengandung zat kekebalan sehingga mampu melindungi bayi dari alergi. ASI aman dan terjamin kebersihan, karena langsung disusukan kapada bayi dalam keadaan segar. Menyusukan ASI dapat membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi. Setelah bayi berusia 6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI MP-ASI dalam bentuk makanan lumat dan jumlah yang sesuai dengan umur perkembangan bayi. Namun pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Manfaat pemberian ASI sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak, karena dengan menyusui tidak hanya memberikan keuntungan pada bayi saja, tetapi bagi ibu dan keluarga, bahkan bagi negara. 1. Keuntungan menyusui bagi bayi, diantaranya: a. Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang optimal. Mudah dicerna dan diserap karena perbandingan whey proteincasein adalah 8020, sedangkan susu sapi 4060. b. ASI mengandung zat kekebalan diantaranya imunitas selular yaitu lekosit sekitar 4000ml ASI, terdiri dari makrofag imunitas humoral. Misalnya lg- A enzim pada ASI yang mempunyai efek antibakteri. Zat kekebalan lainnya yaitu interferon, faktor anti safilo kokus, antibodi HSV, B12 binding proten, dan komplemen C3 dan C4 yang melindungi bayi dari bahaya alergi c. Bayi menjadi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng. Pemberian ASI juga bermanfaat sebagai sarana pendekatan bayi kepada orang lain sehingga bayi memiliki kepercayaan diri yang tinggi. 2. Kuntungan menyusui bagi ibu, diantaranya: a. Dapat mengurangi pendarahan post partum b. Mendekatkan hubungan kasih sayang ibu dan anak serta memberikan perasaan dipelukan c. Menunda kembalinya kesuburan, sehinggan dapat memberikan jarak kehamilan. 2.1.3.4.3. Menimbang Balita Secara Rutin Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan bayi setiap bulan. Penimbangan balita dilakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun sampai 5 tahun. Setelah balita ditimbang selanjutnya akan dicatat di buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak atau buku KMS Kartu Menuju Sehat. Dari buku tersebut akan terlihat perkembangannya naik atau tidak naik. Penimbangan balita sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah balita memiliki tumbuh kembang sehat, selain itu mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita. Balita dengan berat badan selama dua bulan berurut-urut tidak naik, balita yang berat badannya BGM Bawah Garis Merah dan dicurigai gizi buruk dapat segera dirujuk ke puskemas. Pembinaan tumbuh kembang anak menjadi tanggung jawab bersama. Kegiatan pembinaan tersebut terdiri dari stimulasi dan deteksi dini. Stimulasi berarti merangsang otak anak sehingga kemamapuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi, dan kemandirian anak berlangsung optimal sesuai dengan umur. Melakukan deteksi dini berarti melakukan skrining penyimpangan tumbuh kembang termasuk menangani keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang. Sedangkan intervensi dini tumbuh kembang berarti melakukan tindakan koreksi untuk memperbaiki penyimpangan tumbuh kembang pada anak. Sehingga pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan salah satu perilaku hidup bersih dan sehat.

2.1.3.4.4. Menggunakan Air Bersih

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Skabies pada Santri Perempuan di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh utara

21 158 71

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SORONG Hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sorong Propinsi Papua Barat Tahun 2015.

0 2 14

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.

0 3 4

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA Hubungan asupan energi, protein dan perilaku hidup Bersih dan sehat (phbs) dengan kejadian pneumonia Pada balita di puskesmas tawangsari Kabupaten sukoha

1 6 18

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA Hubungan Status Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

1 4 18

Hubungan Phbs (Perilaku Hidup Bersih Sehat) Pengasuh Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Mangkang 2010. - UDiNus Repository

0 0 2