persen. Selanjutnya kuvet berisi standar diganti dengan kuvet yang berisi contoh minyak yang akan diukur kejernihannya. Kejernihan minyak diukur
dalam persen transmisi yang langsung terbaca di alat. 3.
Warna Johnston dan Saltzman, 1971
Warna sampel diukur dengan cara menempelkan layar colortec di atas sampel. Kemudian nilai terukur dicatat dan dihitung color differencenya
dengan formula sebagai berikut :
2 2
2
b a
L E
Δ +
Δ +
Δ =
Δ
Keterangan : L = Tingkat kecerahan a = positif, cenderung berwarna merah
negatif, cenderung hijau b = positif, cenderung kuning
negatif, cenderung biru
4. Kadar Fosfor Method II.D.16.2 di dalam Paquot, 1979 dan fosfolipid
a. Pengabuan sampel
Sebanyak 2-5 gram contoh ditimbang, dan diabukan dalam tanur selama 6 jam pada suhu 700°C. Setelah pengabuan selesai, contoh dalam cawan
porselen kemudian dimasukkan ke dalam eksikator, dan ditambahkan 5 ml asam pengabuan HCl : HNO
3
= 1:1. Contoh dipanaskan sampai volume ± 2 ml, lalu didinginkan. Contoh dimasukkan pada labu ukur 50 ml, lalu
ditambahkan akuades dan tepatkan sampai tanda batas kemudian dikocok.
b. Pembuatan larutan standar induk fosfor 250 mgl
Larutan standar induk fosfor 250 mgl dibuat dengan cara menimbang 0,1098 gram KH
2
PO
4
. Bahan kimia tersebut lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan akuades sampai tanda batas kemudian
dikocok, sehingga akan diperoleh larutan standar induk dengan konsentrasi 250 mgl.
c. Pembuatan deret standar larutan fosfor
Larutan deret standar dibuat dengan cara mengalirkan larutan standar induk fosfor 250 mgl dari buret masing-masing 0; 0,20; 0,40; 0,80; 1,60;
2,00 ml, lalu dimasukkan masing-masing kedalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan akuades sampai tanda batas. Setelah itu, larutan dikocok,
sehingga akan diperoleh larutan standar fosfor dengan konsentrasi 0, 1, 2, 4, 8, 10 mgl.
d. Analisis fosfor dengan menggunakan spektrofotometri
Sampel hasil pengabuan dipipet sebanyak 2 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Lalu sampel tersebut ditambahkan 2 ml HNO
3
2 N dan 1 ml larutan molibdavanadat dan dikocok. Larutan tersebut didiamkan
selama 10 menit. Setelah itu, larutan tersebut diukur pada panjang gelombang 420 nm dengan menggunakan spektrofotometer. Pengukuran
fosfolipid dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer dimana nilai yang terukur adalah P fosfor. Kadar fosfor yang terhitung dapat
menunjukkan kadar fosfolipid yang terkandung dalam minyak dengan mengalikannya dengan faktor konversi. Faktor konversi yang digunakan
mengacu pada faktor konversi fosfolipid untuk minyak biji bunga matahari yang diperkirakan dari komposisi fosfolipid dan asam lemaknya Carelli et
al. , 2002. Berdasarkan kandungan asam lemaknya, asam lemak dominan
dalam minyak biji bunga matahari sama dengan di dalam minyak jarak pagar, yaitu asam linoleat sehingga faktor konversi fosfolipid untuk minyak
biji bunga matahari digunakan untuk minyak jarak pagar. Untuk mengetahui penurunan kadar fosfolipid pada minyak setelah difiltrasi
dihitung rejeksinya. Pengukuran kadar fosfor dan fosfolipid dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
sampel Bobot
50 x
standar kurva
Slope sampel
absorbansi Nilai
mgkg fosfor
Kadar ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
Kadar fosfolipid mgkg = kadar fosfor x 30
5. Kadar Fe SNI 19-2896-1998 a. Standar induk Fe 1000 mgml