4 Menjumlahkan semua angka positif dan negatif. 5 Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan
nilai T , yaitu nilai uji statistik.
Dari hasil hitung data dapat dibandingkan dengan indeks tabel wilcoxon. Jika hasil analisis lebih kecil dari indeks tabel wilcoxon, maka layanan bimbingan
kelompok dengan metode problem solving dianggap dapat meningkatkan kemampuan manajemen konflik.
3.5. Kerangka Penelitian
Alur pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan dari menentukan masalah, menyusun hipotesis hingga pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian.
Perencanaan suatua penelitian harus memiliki topik atau masalah yang akan diteliti. Masalah dalam penelitian dapat dilakukan dengan proses pengamatan
lapangan atau dengan membandingkan antara teori pengetahuan dengan kondisi di lapangan. Proses selanjutnya yaitu mengaitkan antara teori yang mendukung
sehingga dapat membantu proses penyusunan hipotesis dugaan sementara. Kemudian menyusun alat ukur atau instrumen penelitian untuk mempermudah
mengetahui hasil dari penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian perlu dianalisis untuk mencari kesimpulan dari penelitian yang
dilaksanakan. Kerangka Penelitian digambarkan dalam gambar 3.4 berikut:
Gambar 3.4 Kerangka Penelitian PengaruhLayanan Bimbingan Kelompok
Teknik Problem Solving terhadap Strategi Manajemen Konflik Anggota Kelompok Ilmiah Remaja di SMA Negeri 11 Semarang
4.Merumuskan Anggapan Dasar 3.Merumuskan Masalah
1. Memilih Masalah
2.Studi Pendahuluan
4.a. Menyusun Hipotesis 5.Memilih Pendekatan
6.a. Menentukan Variabel 6.b. Menentukan Sumber Data
7. Menentukan dan Menyusun Instrumen
8. Mengumpulkan Data
9. Analisis Data
10. Menarik Kesimpulan
11. Menyusun Laporan
145
BAB 5 PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan tentang simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian meningkatkan strategi manajemen konflik anggota kelompok
ilmiah remaja melalui layanan bimbingan kelompok teknik problem solving di SMA Negeri 11 Semarang tahun 2014.
5.1 Simpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi manajemen konflik anggota kelompok ilmiah remajadi SMA Negeri 11 Semarang dapat ditingkatkan
melalui layanan bimbingan kelompok teknik problem solving. Simpulan utama tersebut kemudian dijabarkan menjadi tiga simpulan sebagai berikut:
1 Sebelum memperoleh layanan bimbingan kelompok teknik problem solving, strategi manajemen konflik termasuk dalam kategori tinggi
74. Strategi menghindar, strategi mendominasi, strategi kompromi dan strategi membantu tergolong baik penggunaannya dalam menyelesaikan
permasalahan. 2 Setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok teknik problem solving,
strategi manajemen konflik termasuk dalam kategori tinggi 85. Pada siswa memiliki kemampuan manajemen konflik yang lebih baik setelah
memperoleh layanan bimbingan kelompok teknik problem solving. Penggunaan strategi menghindar, mendominasi, kompromi dan membantu
dalam menyelesaikan suatu konflik menjadi lebih baik.