rakyat dan hal inilah yang di ‘jual’ oleh media untuk menjadi latar
belakang Jokowi yang bersifat rendah hati, jujur dan merakyat. Penggambaran tentang latar belakang kehidupan Jokowi
menjadikan Jokowi mudah untuk diterima oleh rakyat.
Potret Jokowi diatas membuat Jokowi lebih dapat menarik perhatian rakyat, dan diterima secara positif melalui delapan pemberitaan yang disajikan oleh
Liputan6.com saat masa tenang kampanye pemilu 05-08 Juli 2014. Potret Jokowi menjadi bingkai bagaimana sosok Jokowi hadir ditengah-tengah
masyarakat Indonesia sebagai calon presiden 2014-2019. Media Liputan6.com menampilkan Jokowi sebagai sosok yang positif dan dengan potret seperti ini
menjadikan Jokowi layak sebagai calon presiden yang dibutuhkan oleh rakyat. Berbagai penggambaran tentang Jokowi dapat memberikan pengaruh pada
citranya sebagai calon presiden, termasuk citra yang positif dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam pencalonannya sebagai calon presiden.
6.2 Saran
Pada penelitian ini penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadik.an sebagai pertimbangan dan juga masukan bagi yang pembaca penelitian ini, baik
masyarakat, kaum akademik maupun yang terlibat pada kegiatan komunikasi politik, karena peneliti yakin pada masa mendatang pola seperti ini pasti dapat
berulang untuk dilakukan. a.
Masa tenang kampanye Pemilu tidak berarti tidak adanya pemberitaan tentang kandidat calon presiden yang dilakukan oleh media sebagai media
informasi yang dapat digunakan sebagai alat pendukung politik. Namun dengan tidak adanya proses kampanye yang diperbolehkan oleh Badan
Pengawas Pemilu, disinilah media massa dapat digunakan sebagai media kampanye secara halus melalui pemberitaan yang dibuat seputar partai
politik pengusung dan juga calon presiden. Sehingga masyarakat lebih kritis dalam menerima dan menilai setiap sajian informasi melalui media
massa, karena setiap media memiliki ideologi dan kepentingannya masing- masing dalam menyajikan setiap realitas yang ada. Masyarakat harus sadar
bahwa media punya agenda dalam membentuk opini publik, dengan informasi yang diarahkan seperti apa yang diinginkan oleh media maupun
wartawan. Selain itu juga, dengan efek media yang sangat besar bagi publik, memiliki kemungkinkan untuk digunakan sebagai alat potitik
untuk mencapai tujuan tertentu. Pengaruh media yang sangat besar mampu menarik perhatian publik tanpa disadari oleh masyarakat itu sendiri.
Kesadaran masyarakat yang cukup dalam menyaring setiap informasi akan menjadikan masyarakat lebih cerdas dalam memilah dan memilih suatu
realitas yang disajikan. b.
Potret Jokowi yang ditampilkan oleh media tidak berarti mewakili penggambaran pandangan setiap orang dalam melihat sosok Jokowi,
namun potret Jokowi dibingkai media dengan memilih informasi yang disajikan, sehingga masyarakat harus lebih dapat menjadi penyaring
informasi gatekeeper bagi dirinya sendiri. Ditambah pola kampanye melalui personal branding seperti ini dapat dilakukan pada kampanye
pemilu selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto.2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Revisi Bandung: Simbiosa Rekatama
Ardianto.2009. Public Relations Praktis. Edisi pertama. Jakarta: Widya Padjajaran. Azwar S. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003 Barthes, Roland.2004. Mitologi, Terj. Nurhadi Sihabul Millah, Kreasi Wacana,
Yogyakarta. Barthes, Roland. Roland Barthes:
“Myth Today” dalam John Storey Ed. Cultural Theory and Cultural Culture: A Reader, Harvester Heatsheaf, New York, 1994, hal.
107. Canggara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja grafindo Persada; Jakarta, 2008
D.W. Rajecki, Attitude, Themes and Advances, Massachusetts : Sinaur Associates 1982
Eriyanto, 2012, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Penerbit LKis : Yogyakarta.
Holland, John L. 1985. Making Vocational Choice: A Theory of Vocational Personalities and Work Environments. Prentice-Hall, Inc. Enslewood Cliff, New
Jersey. Maxwell, Joseph A. 1996. Qualitative Research Design: an introduction approach.
London: Sage McQuail, Denis. 2000. Mass Communication Theory. Jakarta : Erlangga
Mega Putri Salim, Yudi Perbawaningsih. Opini Publik Mengenai Kampanye Politik Dan Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Skripsi. Universitas Atma
Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No. 6 Yogyakarta
Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra
Rakhmat, Jalaludin.1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosda Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarata : PT. Raja
Grafindo Persada. Sarwono. 2000. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sujiman, Panuti, Aart van Zoest Ed..1991. Serba-serbi Semiotika, Gramedia, Jakarta
Sobur, Alex.2001.Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing.Jakarta : Rosda
Stephen W. Littlejohn.1996. Theories of Human Communication, Wardsworth, Belmont, California
Stuart Hall Ed., Representation: Cultural Representations dan Signifying Practices, Sage Publications, London, 1997, hal.5.
Teun, Van Djik. 1993. Discourse And Society: Vol 4 2. London, Newbury Park and New Delhi: Sage.
Suryadi Marthadinata, Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014, Universitas Mercu Buana, Jakarta. 20102015
Uchjana, onong.1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Van Zoest, Aart, Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang kita Lakukan Dengannya Jakarta: Yayasan Sumber Agung, 1993
Yusita Kusumarini. 2006. Van Zoest Art dan P. Sudjiman ed. 1996. Serba-serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum