MANUSIA DAN LINGKUNGAN Etika Husnul Khairun Nisa
1
, Fitria Tanaya
2
, Larasati
3
, Muhammad Sidiq Nur
4
, Nadya Islami
5
1
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singkawang Jl. STKIP, Kel. Naram Kec. Singkawang Utara, Kalimantan Barat
Abstrak
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan menusia serta makhluk hidup lainnya, karena itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat
tinggi dan cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, air maupun tanah dengan
segala aspek dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan. Lingkungan yang tercemar akibat
kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negatif pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efesiensi, keindahan serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya
alam. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengolahan lingkungan hidup merupakan penanggulangan dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu lingkungan. Adapun juga teknik penilaian dampak pembangunan terhadap lingkungan.
Kata kunci : makhluk, lingkungan, dampak.
A. Pendahuluan
Manusia tinggal dan hidup dalam lingkungannya. Mereka berinteraksi dengan komponen lingkungan fisik, baik biotik hewan dan tumbuhan
maupun dengan komponen abiotik tanah, air, batuan dan lainnya. Manusia juga melakukan interaksi dengan sesamanya atau lingkungan sosialnya dan
mengembangkan nilai dan norma untuk mengatur interaksi tersebut. Dari interaksi tersebut, manusia menghasulkan dalam berbagai bentuk seperti
bahasa, teknologi dan lain-lain.
Pada awalnya, letila manusia belum mengenal teknologi, hubungan manusia dengan komponen lingkungan lainnya masih berjalab secara
harmonis. Selain jumlahnya masih sedikit, mereka juga tidak berlebihan dalam mengambil sumberdaya alam, sehingga tidak menimbulkan kerusakan
yang berarti. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologim dan meningkatnya jumlah serta kebutuhan manusia, mereka cenderung
eksploitatif atau mengambil sumberdaya alam secara berlebihan.
Akibat dari perilaku tersebut, lingkungan mengalami perubahan. Bahan- bahan pencemar sisa aktivitas manusia mencemari lingkungan perairan, udara
dan daratan. Kerusakan tersebut pada akhirnya berdampak buruk pada manusia, diantaranya adalah berkembangnya pennyakit, bencana alam, dan
lain-lain.
B. Pembahasan 1. Pengertian Manusia dan Lingkungan
a. Pengertian Manusia Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan sete-
rusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingku- ngannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun
negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa
tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perban-dingan massa
otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis
, rohani
, dan istilah kebudayaan
, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai
Homo sapiens Bahasa Latin
yang berarti manusia yang tahu, sebuah spesies primata
dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak
berke- mampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa
yang bervariasi yang, dalam agama
, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup ; dalam
mitos , mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya , organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya
, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok,
dan lembaga
untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. b. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti
tanah ,
air ,
energi surya ,
mineral , serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik
tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia.
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial
. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa
teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa
udara , meja kursi, papan tulis,
gedung sekolah
, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar. 1 Lingkungan Sosial
Perhatikanlah lingkungan sekitar. Di rumah, kita akan melihat adik, kakak, dan orang tua. Di sekolah kita dapat
melihat tetangga, pedagang yang lewat, dan lain-lain. Semua itu adalah lingkungan sosial di sekitar kita. Jadi, lingkungan sosial
adalah manusia, baik secara individu atau perorangan, maupun kelompok yang ada diluar diri kita seperti keluarga, teman, para
tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antarbangsa yang berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan
kehidupan kita.
Lingkungan sosial bukan merupakan suatu gejala yang terjadi secara kebetulan, melainkan karena adanya hubungan
timbal balik antar anggotanya, baik dalam bentuk antarindividu, antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok.
Bentuk kehidupan bersama yang didalamnya terdapat hubungan antarkomponen manusia itulah yang kita kenal dengan istilah
masyarakat.
Dalam lingkungan sosial terjadi interaksi sosial. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih yang
dalam hubungan tersebut perilaku atau tindakan seseorang akan mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku atau
tindakan seseorang akan mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku atau tindakan individu yang lain atau
sebaliknya.
Interaksi sosial merupakan proses sosial yang dapat bersifat mendekatkan maupun merenggangkan. Tahapan yang
mendekatkan diawali dari memulai initiating, menjajaki experimenting, meningkatkan intensifying, menyatu padukan
integrating, dan mempertalikan bonding. Contoh: saat kita mulai masuk sekolah, kemudian menjajaki hubungan dengan
orang lain, saling berkenalan dan bercerita. Hasil penjajakan dapat menjadi dasar untuk memutuskan apakah hubungan akan
ditingkatkan atau tidak dilanjutkan. Karena hubungan sudah
semakin meningkat, biasanya muncul adanya perasaan yang sama atau menyatu untuk kemudian menjalin tali persahabatan.
Pada tahap merenggangkan, dimulai dari tahap membeda- bedakan differentiating, membatasi circumscribing, mena-
han stagnating, menghindari avoiding, dan memutuskan terminating. Contoh: diantara dua orang yang dulunya selalu
bersama, mulai melakukan kegiatan sendiri-sendiri. Karena sering tidak bersama lagi, pembicaraan mereka pun mulai
dibatasi, ego sangat dimunculkan daripada kebersamaan, antar individu mulai saling menahan, sehingga tidak terjadi lagi
komunikasi. Hubungan lebih mengarah pada terjadinya konflik, sehingga walau ada komunikasi hanya dilakukan secara
terpaksa. Akhirnya, mereka saling menghindar agar tidak menyulut konflik lebih jauh atau mungkin berada pada tahapan
pemutusan hubungan.
Dalam interaksi sosial terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya interkasi sosial, yaitu : a Imitasi, yaitu meniru perilaku dan tindakan orang lain.
Proses imitasi dapat berarti positif, yaitu untuk mempertahankan norma dan nilai yang berlaku di
masyarakat. Dapat pula berarti nengatif, yaitu meniru perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menyimpang dari
nilai dan norma.
b Sugesti, yaitu suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman tingkah
laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya: seorang siswa tidak sekolah, karena diajak temannya
bermain. Peniruan dalam sugesti dilakukan dengan memberikan pandangan atau dari sikap dirinya,kemudian
diterima orang lain atau sebaliknya.
c Identifikasi, yaitu mempersamakan dirinya dengan orang lain. Bagi seorang anak laki-laki akan mengidentifikasi
dirinya dengan ayah, begitu juga anak perempuan dengan ibunya. Anak remaja mengidentifikasikan dirinya dengan
tokoh tertentu sebagai idolanya. Dengan demikian, identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti atau
imitasi.
d Simpati, yaitu perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional,
melainkan berdasarkan penilaian perasaan semata-mata. Misalnya: seorang anak membantu orang tua menyebrang
jalan, padahal ia sendiri sudah terlambat datang kesekolah Dalam interaksi sosial terjadi interaksi antarkomponen
masyarakat. Dalam peristiwa tersebut tidak selamanya berjalan lancar dan harmonis. Karena itu, perlu aturan-aturan yang dapat
menjaga hubungan tersebut,agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan dan masalah sosial. Dalam lingkungan sosial
terdapat nilai dan norma yang mengatur hubungan antarkomponen tersebut agar lingkungan sosial dapat terjaga dan
terpelihara dari berbagai masalah dan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anggota masyarakatnya.
Nilai merupakan sesuatu yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dengan nilai, masyarakat memiliki
pedoman tentang apa yang dianggap baik atau benar dan buruk atau salah bagi kehidupan. Misalnya, menolong adalah
perbuatan yang baik dan dianjurkan, sedangkan mencuri adalah perbuatan buruk dan dilarang. Seringkali lingkungan yang
terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan
sosial . Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang
besar peranannya
dalam membentuk
kepribadian seseorang.
Ada dua jenis proses sosial yang muncul akibat adanya interaksi sosial, yaitu proses yang mengarah pada terwujudnya
persatuan dan integrasi sosial asosiatif dan proses oposisi yang berarti cara berjuang untuk melawan seseorang atau kelompok
untu mencapai tujuan tertentu disosiatif. Diantara kedua proses sosial tersebut, asosiatif merupakan bentuk interaksi yang akan
mendorong terciptanya pola keteraturan sosial. Bentuk-bentuk asosiatif merupakan bentuk-bentuk sikap positif anggota
masyarakat terhadap lingkungan sosialnya. Bentuk-bentuk asosiatif adalah sebagai berikut:
a Kerja sama
Kerja sama atau kooperasi cooperation adalah jaringan interaksi antara orang perorangan atau kelompok yang
berusaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. Contoh: warga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan
karena sama-sama menyadari manfaat lingkungan yang bersih.
b Akomodasi Akomodasi accomodation dalam sosiologi memiliki
dua pengertian yaitu menggambarkan suatu keadaan dan proses. Akomodasi yang menggambarkan suatu keadaan
berarti adanya keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.
c Asimilasi Asimilasi assimilation berarti proses penyesuaian sifat-
sifat asli dimiliki dengan sifat-sifat lingkungan sekitar. d Akulturasi
Akulturasi acculturation adalah berpadunya unsur- unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu
kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian
kebudayaan aslinya. Contoh: candi borobudur merupakan perpaduan kebudayaan India dengan kebudayaan Indonesia;
musik Melayu bertemu dengan musik Spanyol menghasilkan musik keroncong.
2 Lingkungan Biofisik Disekitar kit terdapat tanah, batuan, air, dan udara serta
tentu saja makhluk hidup berupa tanaman maupun hewan. Lingkungan tersebut lingkungan fisik atau biofisik yang hampir
sama artinya dengan sumberdaya alam.
Tanah, air, udara dan tumbuhan serta hewan mempengaruhi kehidupan kita dan kita pun mempengaruhi proses-proses yang
terjadi dalam lingkungan fisik kita. Selain dipengaruhi, manusia juga mempengaruhi lingkungannya. Pembukaan hutan untuk
dijadikan lahan pertanian akan memperbesar tingkat pengikisan atau erosi. Jadi, lingkungan biofisik adalah segala sesuatu yang
bersifat fisik dilingkungan kita yang mempengaruhi kehidupan kita. Secara garis besar lingkungan biofisik tersebut adalah
tanah, air, udara, batuan, dan tumbuhan serta hewan. a Tanah
Tanah merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Berbagai jenis tumbuhan sangat
tergantung pada tanah,sehingga pertumbuhannya akan banyak ditentukan oleh kondisi tanah . Tumbuhan tersebut
pada gilirannya menjadi bahan makanan bagi manusi dan hewan, sehingga pada dasarnya semua makhluk hidup
tergantung pada keberadaan tanah.
Walaupun tanah memiliki manfaat yang sangat besar, seringkali manusia kurang berupaya untuk memelihara dan
menjaganya dari kerusakan. Akibatnya tanah-tanah yang tadinya subur berubah menjadi menjadi kurang
subur,bahkan rusak dan ditinggalkan begitu saja. Dampaknya tentu saja sangat merugikan manusia itu sendiri
karena kehilangan sumberdaya yang amat berharga.
b Air Keberadaan air sangat vital dalam menyokong kehidupan
didalamnya. Tanpa adanya air, maka makhluk hidup tidak mungkin hidup dan berkembangbiak. Itulah sebabnya
sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.
Semua keperluan hidup manusia, terutama air, disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
c Udara Di lingkungan sekitar kita terdapat udara terus menerus
kita hirup. Manusia sangat tergantung pada udara.Andai saja udara yang kita hirup adalah udara yang telah tercemar,
maka kesehatan kita tentu akan terganggu. Oksigen sangat
penting untuk mendukung kehidupan makhluk dan terjadinya proses pembakaran. Udara juga melindungi bumi
dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa
d Tumbuhan dan Hewan Di lingkungan sekitar kita juga terdapat berbagai jenis
tumbuhan dan hewan. Manusia tidak dapat melangsungkan kehidupannya tanpa tumbuhan dan hewan, tetapi tumbuhan
dan hewan dapat melangsungkan kehidupannya tanpa manusia. Hal tersebut terjadi ketika dulu sebelum ada
manusia, tumbuhan dan hewan mampu hidup dengan baik.
Walaupun kehidupan dan kelangsungan hidup manusia sangat terkait dengan tumbuhan dan hewan, tapi manusia
sulit untuk menjaga kelestarian fungsinya. Tumbuhan dan hewan hanya diambil manfaatnya, tetapi habitat seringkali
dirusak. Akibatnya fungsi tumbuhan dan hewan dalam mendukung kehidupan manusia semakin menurun.
2. Hubungan Manusia dan Lingkungan
a. Lingkungan Hidup Manusia Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1
mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya”.
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup
dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten
terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup
diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik
diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.
b. Pengaruh Manusia pada Lingkungan Hidupnya Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia
makhluk dominan di muka bumi ini sehingga seluruh kegiatan manusia akan mengakibatkan perubahan lingkungan disekitarnya.
Manusia sedikit demi sedikit mulai menye-suaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka
hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih
sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia
karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping
itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam
lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat
menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif maupun secara negatif. Berpengaruh bagi manusia
karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan
alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1 Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber
Daya Alam makin menciut depletion;
2 Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota; 3 Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang
menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4 Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5 Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
Peranan Manusia yang bersifat positif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1 Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan
bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2 Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga
kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3 Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar
kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4 Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi
kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi
serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5 Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk
melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
C. Simpulan dan saran
Manusia secara alamiah merupakan makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan, kemampuan dan kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan manusia lainnya. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnyademi kelangsungan hidup sejenisnya. Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem habitat
manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan
manusia itu sendiri.
Manusia perlu mengambil kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efesiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita
sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal
tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat
kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
D. Daftar Pustaka