63 2. Program peningkatan produksi air baku dan pariwisata diharapkan dapat
dilaksanakan dengan bermitra sektor swasta. 3. Peningkatan kemampuan dana perusahaan dalam melaksanakan tugas-tugas
pemerintah, khususnya mendukung pemenuhan pangan nasional melalui pengembangan pendapatan dari tarif pemanfaatan sumberdaya air.
4. Melaksanakan pengkajian tentang Pembentukan Badan Pengelolaan Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane dan Way Seputih.
Selain itu, program kegiatan bidang pengembangan perusahaan meliputi pengembangan unit usaha, menambah kemampuan perusahaan, penugasan
pemerintah, pemanfaatan lahan, pengembangan sumberdaya air dan pengendalian banjir.
a. Pengembangan Unit Usaha
1. Tarif Energi Air PJT II akan menjajagi kemungkinan pengenaan tarif kepada PLTA Saguling
dan PLTA Cirata. Perhitungan tarif, sementara ini adalah Rp. 5,-kWh 2. Operasi Minihydro di Curug
Minihydro di Curug selesai tahun 2002 dengan kapasitas pembangkitan 6,3 MW. Sebagian dari produksi listrik yaitu sebesar 3,0 MW dapat dipasarkan ke
PLN dan sebagian lagi yaitu sebesar 3,3 MW untuk dipakai sendiri. 3. Peningkatan air baku untuk Bandung Raya dari 340 literdetik menjadi 1.500
literdetik dengan membangun saluran terowongan antara SWS Interbasin Cibutarua dioperasikan mulai tahun 2001, bekerjasama dengan investor
swasta. 4. Peningkatan pariwisata diupayakan melalui kerjasama dengan swasta untuk
investasi pembangunan fasilitas bermain anak-anak, pembangunan agro wisata, conference room dan rehabilitasi kolam renang.
5. Perubahan Kepmen PU No. 3751993 jo No. 3611996 tentang pemanfaatan lahan dan situ diperlukan untuk investasi jangka panjang.
6. Penambahan modal perusahaan untuk memberdayakan lahan-lahan potensial.
64 7. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 131998 dimungkinkan mendirikan
anak perusahaan. Calon anak perusahaan direncanakan adalah kegiatan pariwisata dan jasa konsultansi.
b. Peningkatan Kemampuan Perusahaan
Peraturan Menteri No. 52PRT1991 menetapkan bahwa biaya operasi pemeliharaan OP jaringan irigasi bersumber dari pemerintah. Mengingat selama
ini biaya OP jaringan irigasi bersumber dari subsidi silang PJT II, maka diharapkan dengan tersedianya dana dari pemerintah tersebut dapat meningkatkan
kemampuan perusahaan. Selain itu, dilaksanakan program berupa konstruksi fisik, pelatihan, desain dan studi terdiri dari :
a. Metropolitan Bandung Urban Development Program. Proyek prioritas I pada periode RJP berkaitan dengan pengembangan sumber daya air yaitu
Cibutarua Interbasin Canal, untuk menaikan kehandalan pasok air sungai Cisangkuy untuk PDAM Kabupaten Bandung dan peningkatan pasok air
sungai Citarik di Kecamatan Tanjung Sari. b. Rehabilitasi Pompa Tarum Timur. Rehabilitasi 6 unit pompa telah beroperasi
sejak tahun 1968 dengan sumber dana bantuan Pemerintah Perancis. Penandatanganan kontrak pelaksanaan pada bulan Agustus 1995 dan
diselesaikan 2001. c. Pembangunan Minihydro Power Plant Bendung Curug. Pekerjaan desain,
manufacturing dan pemasangan mini hydro 2x3 MW yang dibiayai oleh dana bilateral dari pemerintah Perancis, yang semula dijadwalkan selesai
pertengahan tahun 1998, baru selesai akhir tahun 2002. d. Pengendalian Banjir Sungai Citarum. Pelaksanaan Proyek Pengendalian
Banjir mendesak di Citarum Hulu dana bantuan dari OECF dan ADB. e. Rehabilitasi Situ Lembang. Dalam rangka mengantisipasi peningkatan
permintaan pasok air baku di daerah Cimahi, maka diperlukan peningkatan daya tampung Situ Lembang sehingga mampu menambah pasokan air baku
sebesar 200 literdetik 2003. f. Rehabilitasi situ-situ yang masih berfungsi sebagai penyediaan air irigasi dan
pengendalian banjir.
65 g. Jatiluhur Water Resources Management Project Preparation Study.
Menyangkut penyiapan desain teknik peningkatan Saluran Induk Tarum Barat, Tarum Timur, termasuk pembangunan sypon kali Bekasi, Bendungan
Cikarang dan Cibeet untuk meningkatkan kualitas air baku ke PT.Thames PAM Jaya dan peningkatan kapasitas pemompaan ke Saluran Tarum Barat.
3.3. Unit Bisnis Pembangkitan Saguling