1.2.3 Biaya Legalitas
Diperkirakan 4 dari total harga peralatan Timmerhaus et al, 2004.
Biaya Legalitas M = 0,04
× Rp. 38.798.216.762,- = Rp. 1.551.928.670,-
1.2.4 Biaya Kontraktor
Diperkirakan 19 dari total harga peralatan Timmerhaus et al, 2004.
Biaya Kontraktor N = 0,19
× Rp. 38.798.216.762,- = Rp. 7.371.661.185,-
1.2.5 Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 37 dari total harga peralatan Timmerhaus et al, 2004 .
Biaya Tak Terduga O = 0,37
× Rp. 38.798.216.762,- = Rp. 14.355.340.202,-
Total MITTL = K + L + M + N+O = Rp. 37.634.270.259,-
Total MIT = MITL + MITTL = Rp 89.341.666.038,- + Rp. 37.634.270.259,-
= Rp 126.975.936.297,-
2 Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 1 bulan = 30 hari.
2.1 Persediaan Bahan Baku 2.1.1 Bahan baku proses
1. NaHCO
3
Kebutuhan = 1479,4521 kghari Harga
= Rp. 2.350,- PT. Bratachem, 2009
Harga total = 365 hari
× 1479,4521 kghari x Rp. 2.350,-kg = Rp. 1.269.000.000,-
Universitas Sumatera Utara
2. FeCl
2
Kebutuhan = 53,0827 kghari Harga
= Rp. 2.000,- PT. Bratachem, 2009
Harga total = 365 hari
× 53,0827kghari x Rp. 2.000,-kg = Rp. 38.750.400,-
3. NiCl
2
Kebutuhan = 0,7101 kghari Harga
= US 5.500,- Ton Alibaba.com,2011
Harga total = 365 hari
× 0,7101 kghari x 5,500- kg x Rp. 8.625 = Rp. 12.295.800,-
4. CoCl
2
Kebutuhan = 2,0061 kghari Harga
= US 9,5,- kg Alibaba.com,2011
Harga total = 365 hari
× 2,0061 kghari x 9,500- kg x Rp. 8.625 = Rp. 59.997.915,-
5. ZnO Pemakaian selama 3 bulan
Kebutuhan = 4125,39515 kg3 bulan Harga
= US 1,35,- kg Alibaba.com,2011
Harga total 3 bulan = 4125,39515 kg x 1,35- kg x Rp. 8.535 = Rp 47.533.834,-
Harga total 1 tahun = Rp.190.135.337,- Total biaya persediaan bahan baku selama 1 tahun = Rp 33.239.160.393,-
Total biaya persediaan bahan baku selama 1 bulan = Rp. 2.833.531.678,-
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kas 2.2.1 Gaji Pegawai
Tabel L.D.5 Perincian Gaji Pegawai No
Jabatan Jumlah
Gajiorang Rp
Total Gaji Rp
1 Manajer Teknik
1 12.000.000
12.000.000 2
Karyawan Proses 27
2.500.000 67.500.000
3 Karyawan Laboratorium, RD
3 2.500.000
7.500.000 4
Karyawan Gudang Logistik 3
2.000.000 6.000.000
5 Petugas Kebersihan
2 1.000.000
2.000.000 6
Supir 1
1.250.000 1.250.000
7 Jumlah
37 96.250.000
Diperkirakan seluruh karyawan bekerja lembur, dimana gaji lembur dihitung dengan rumus: 1173 x gaji per bulan, dimana untuk 1 jam pertama dibayar 1,5 kali
gaji perjam dan jam berikutnya 2 kali dari gaji satu jam Kep. Men, 2003. Gaji L.Dmbur untuk 8 jam kerja yaitu:
1 jam pertama = 1,5 x 1 x 1173 x Rp. 96.250.000 = Rp. 834.538,-
7 jam berikutnya = 2 x 7 x 1173 x Rp. 96.250.000 = Rp. 7.789.017,-
Total gaji L.Dmbur dalam 1 bulan = Rp 8.623.555,-
Jadi, gaji pegawai selama 1 bulan beserta L.Dmbur = Rp 8.623.555 + Rp
96.250.000 = Rp 104.873.555,-
Total gaji pegawai selama 1 tahun beserta L.Dmbur =
Rp 1.258.482.659,-
2.2.2 Biaya Administrasi Umum
Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 1.258.482.659,-
= Rp. 251.696.532,-
2.2.3. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 × Rp 1.258.482.659,-
= Rp 251.696.532,-
Universitas Sumatera Utara
Tabel LD.6 Perincian Biaya Kas No.
Jenis Biaya Jumlah Rptahun
1. Gaji Pegawai
Rp 1.258.482.659,- 2.
Administrasi Umum Rp 251.696.532,-
3. Pemasaran
Rp 251.696.532,-
Total Rp 1.761.875.723,-
Biaya kas untuk 1 bulan = Rp 1.761.875.72312 = Rp. 146.822.977,- 2.2 Biaya Start – Up
Diperkirakan 8 dari Modal Investasi Tetap Timmerhaus et al, 2004.
= 0,08
× Rp 126.975.936.297,-
= Rp 10.158.074.904,- 2.3 Piutang Dagang
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan 1 bulan
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan : 1.
Harga jual Listrik = Rp 6.000,- KWh ICIS Pricing, 2009
Produksi Listrik = 1.724.990,4 kgjam
Hasil penjualan Listrik tahunan
= 71.874,6 kghari × 365haritahun × Rp. 6.000 ,-KWh
= Rp 157.405.374.000,-
Hasil penjualan total tahunan = Rp 157.405.374.000,-
Piutang Dagang =
12
1 × Rp 157.405.374.000,-
= Rp 13.117.114.500,-
HPT 12
IP PD
× =
Universitas Sumatera Utara
Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LD.7 Perincian Modal Kerja No.
Jumlah Bulanan Rp
1. Bahan baku proses
Rp. 129.439.973,- 2.
Kas
Rp. 146.822.977,-
3. Start up
Rp. 10.158.074.904,- 4.
Piutang Dagang Rp. 13.117.114.500,-
T l
Rp. 23.551.452.354,- Total Modal Kerja = Rp. 23.551.452.354,-
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp 126.975.936.297,- + Rp. 23.551.452.354,-
= Rp 150.527.388.651,-
Modal ini berasal dari: - Modal sendiri
= 60 dari total modal investasi
= 0,6 × Rp 150.527.388.651,-
= Rp 90.316.433.190,-
- Pinjaman dari Bank = 40 dari total modal investasi
= 0,4 × Rp 150.527.388.651,-
= Rp 60.210.955.460,-
3. Biaya Produksi Total
3.1 Biaya Tetap Fixed Cost = FC
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga P
Gaji total = 12 + 2 × Rp 104.873.555,-
= Rp 1.468.229.769,- 3.1.2
Bunga Pinjaman Bank Bunga pinjaman bank adalah 13 dari total pinjaman Bank Mandiri, 2011.
Bunga bank Q = 0,13
× Rp 60.210.955.460,- = Rp 7.827.424.210,-
3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi
Universitas Sumatera Utara
Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan Rusdji,2004. Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight
line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11
ayat 6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel LD.8 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Kelompok Harta
Berwujud Masa
tahun Tarif
Beberapa Jenis Harta
I. Bukan Bangunan 1.Kelompok 1
2. Kelompok 2 3. Kelompok 3
4 8
16 25
12,5 6,25
Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat tools industri.
Mobil, truk kerja Mesin industri kimia, mesin industri mesin
II. Bangunan Permanen
20 5
Bangunan sarana dan penunjang Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004
Depresiasi dihitung berdasarkan tarif penyusutan untuk setiap kelompok harta berwujud sesuai dengan umur peralatan.
D x
P =
dimana: D = Depresiasi per tahun
P = Harga peralatan
= Tarif penyusutan
Universitas Sumatera Utara
Tabel LD.9 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000 Komponen
Biaya Rp Umur
tahun Depresiasi Rp
Bangunan 4.200.000.000
20 210.000.000
Peralatan proses dan utilitas 48.497.770.952
17 3.031.110.685
Instrumentrasi dan pengendalian proses 2.715.875.173
5 339.484.397
Perpipaan 23.278.930.057
5 2.909.866.257
Instalasi listrik 3.879.821.676
5 484.977.710
Insulasi 3.103.857.341
5 387.982.168
Inventaris kantor 1.163.946.503
4 290.986.626
PerL.Dngkapan keamanan dan kebakaran
775.964.335 5
96.995.542 Sarana transportasi
1.010.000.000 10
126.250.000 TOTAL
7.877.653.383 Semua modal investasi tetap langsung MITL kecuali tanah mengalami
penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung MITTL juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan menerapkan taat azas UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000. Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa manfaat kelompok masa 4 empat tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak
berwujud yang dimaksud Rusdji, 2004. Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25
dari MITTL. sehingga : Biaya amortisasi
= 0,25
× Rp 37.634.270.259,-
= Rp 9.408.567.565,-
Total biaya depresiasi dan amortisasi R
= Rp 7.877.653.383,- + Rp 9.408.567.565,- = Rp 17.286.220.948,-
3.1.4 Biaya Tetap Perawatan
1. Perawatan mesin dan alat-alat proses
Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20, diambil 10 dari harga peralatan terpasang di pabrik Timmerhaus et al,2004.
Universitas Sumatera Utara
Biaya perawatan mesin = 0,1
× Rp 48.497.770.952,- = Rp 4.849.777.095,-
Perawatan bangunan Diperkirakan 10
dari harga bangunan Timmerhaus et al, 2004. Perawatan bangunan
= 0,1 × Rp 4.200.000.000,-
= Rp 420.000.000,- 2.
Perawatan kendaraan Diperkirakan 10
dari harga kendaraan Timmerhaus et al, 2004. Perawatan kenderaan
= 0,1 × Rp 1.010.000.000,-
= Rp 101.000.000,- 3.
Perawatan instrumentasi dan alat kontrol Diperkirakan 10
dari harga instrumentasi dan alat kontrol Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan instrumen = 0,1
× Rp 2.715.875.173,- = Rp 271.587.517 ,-
4. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 dari harga perpipaan Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan perpipaan = 0,1
× Rp 23.278.930.057,- = Rp 2.327.893.006,-
5. Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 10 dari harga instalasi listrik Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan listrik = 0.1
× Rp 3.879.821.676,- = Rp 387.982.168,-
6. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 dari harga insulasi Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan insulasi = 0,1
× Rp 3.103.857.341,- = Rp 310.385.734,-
8. Perawatan inventaris kantor Diperkirakan 10
dari harga inventaris kantor Timmerhaus et al, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Perawatan inventaris kantor = 0,1 × Rp 1.163.946.503,-
= Rp 116.394.650,-
Perawatan perlengkapan kebakaran Diperkirakan 10
dari harga perlengkapan kebakaran Timmerhaus et al, 2004. Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,1
× Rp 775.964.335,- = Rp 77.596.434,-
Total biaya perawatan S = Rp 8.862.616.604,-
3.1.5 Biaya Tambahan Industri Plant Overhead Cost
Biaya tambahan industri ini diperkirakan 20 dari modal investasi tetap
Timmerhaus et al, 2004.
Plant Overhead Cost T = 0,2 x Rp 126.975.936.297,-
= Rp 25.395.187.259,-
3.1.6 Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum selama 1 tahun U = Rp. 251.696.532,-
3.1.7 Biaya Pemasaran dan Distribusi
Biaya pemasaran selama 1 tahun = Rp 251.696.532,- Biaya distribusi diperkirakan 50 dari biaya pemasaran, sehingga :
Biaya distribusi = 0,5 x Rp 251.696.532 = Rp 125.848.266,- Biaya pemasaran dan distribusi V = Rp 377.544.798,-
3.1.8 Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan
Diperkirakan 5 dari biaya tambahan industri Timmerhaus et al, 2004.
Biaya laboratorium W = 0,05 x Rp 25.395.187.259,-
= Rp 1.269.759.263,-
3.1.9 Hak Paten dan Royalti
Diperkirakan 1 dari modal investasi tetap Timmerhaus et al, 2004.
Biaya hak paten dan royalti X = 0,01 x Rp 126.975.936.297,-
= Rp 1.269.759.363,-
Universitas Sumatera Utara
3.1.10 Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap
langsung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2011. = 0,0031
× Rp 89.341.666.038,-
= Rp 276.959.165,- 2.
Biaya asuransi karyawan. Biaya asuransi pabrik adalah 4,24 dari gaji PT. Jamsostek, 2007.
Maka biaya asuransi karyawan = 0,0424 x Rp 1.258.482.659,- = Rp 53.359.665,-
Total biaya asuransi Y = Rp 330.318.829,-
3.1.11 Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan PBB mengacu kepada Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan Pasal 2 ayat 1 UU No.2000.
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak Pasal 6 ayat 1 UU
No.2000.
Tarif pajak ditetapkan sebesar 5 Pasal 5 UU No.2197.
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000,- Pasal 7 ayat 1 UU No.2197.
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak Pasal 8 ayat 2 UU No.2197. Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Biogas
Nilai Perolehan Objek Pajak •
Tanah Rp 715.500.000,-
• Bangunan
Rp 4.200.000.000,-
Total NPOP Rp. 4.915.500.000,-
Universitas Sumatera Utara
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp. 30.000.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp. 4.945.500.000,-
Pajak yang Terutang 5 x NPOPKP Z Rp 247.275.000,-
Total Biaya Tetap = P + Q + R + S + T + U +V + W + X + Y +Z = Rp 64.586.032.674,-
3.2 Biaya Variabel
3.2.1 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah Rp 1.572.184.394,-
Biaya Variabel Tambahan 1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan
Diperkirakan 1 dari biaya variabel bahan baku
Biaya variabel pemasaran = 0,01
× Rp 1.572.184.394,- = Rp 15.721.844,-
2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi Diperkirakan 10
dari biaya variabel bahan baku Biaya perawatan lingkungan
= 0,1 × Rp 1.572.184.394,-
= Rp 157.218.439,- Total biaya variabel tambahan = Rp 172.940.283,-
3.2.2 Biaya Variabel Lainnya
Diperkirakan 5 dari biaya variabel tambahan
= 0,05 × Rp 172.940.283,-
= Rp 8.647.014,-
Total biaya variabel = Rp 1.753.771.692,- Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 64.586.032.674,- + Rp 1.753.771.692,- = Rp 66.339.804.366,-
Universitas Sumatera Utara
4 Perkiraan LabaRugi Perusahaan
4.1 Laba Sebelum Pajak Bruto
Laba atas penjualan = total penjualan – total biaya produksi = Rp 157.405.374.000 - Rp 66.339.804.366,-
= Rp 91.065.569.634,- Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5 dari keuntungan perusahaan
= 0,005 x Rp 91.065.569.634,- = Rp 455.327.848,-
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 1700 Pasal 6 ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak bruto = Rp 91.065.569.634,- − Rp 455.327.848
= Rp 90.610.241.786,-
4.2 Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 Tahun 2000, Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan
adalah Rusjdi, 2004:
Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 .
Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dikenakan
pajak sebesar 15 .
Penghasilan di atas Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30
. Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
- 10
× Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000,-
- 15
× Rp 100.000.000- Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000,- - 30
× Rp 90.610.241.786,- – Rp 100.000.000 = Rp 27.153.072.536,- Total PPh
= Rp 27.165.572.536,- Laba setelah pajak
Laba setelah pajak = laba sebelum pajak – PPh = Rp 90.610.241.786,- – Rp 27.165.572.536,-
= Rp 63.444.669.250,-
Universitas Sumatera Utara
5 Analisa Aspek Ekonomi 5.1 Profit Margin PM
PM =
penjualan total
pajak sebelum
Laba
× 100
PM =
100 x
4.000,- 157.405.37
Rp .786,-
90.610.241 Rp
= 57,56
5.2 Break Even Point BEP