Kesimpulan Pati dari beberapa jenis kentang yang diuji, dimana yang paling memenuhi

50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. .Pati dari berbagai jenis kentang diperoleh dengan cara isolasi sehingga pati kentang kuning 77,2435 g, pati kentang merah 80,2512 g, pati kentang putih 58,1971 g. Memenuhi syarat yang tertera di Farmakope Indonesia dengan kadar abu untuk kentang merah sebesar 0,68145, kentang kuning sebesar 0,6556, kentang putih sebesar 1,0579. Dan susut pengeringan yang diperoleh untuk kentang kuning sebesar 3,2744, kentang merah sebesar 16,6568, kentang putih sebesar 13,0871.

b. Pati dari beberapa jenis kentang yang diuji, dimana yang paling memenuhi

syarat dari uji eksipien tablet. Pengujianya antara lain Bobot jenis benar, Bobot jenis nyata, Bobot jenis mampat, Uji Faktor Hausner, Uji distribusi partikel, Uji Kompresibilitas, Uji viskositas, dan Uji sudut angkat. Dari uji tersebut yang paling memenuhi adalah pati dari kentang merah, sehingga untuk pembuktianya dilakukan pencetakan tablet dan membandingkanya dengan cornstarch. 5.2 Saran Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti jenis pati lain yang dapat digunakan sebagai bahan pengembang tablet secara granulasi basah, atau dengan memodifikasi pati kentang secara fisika atau kimia. Universitas Sumatera Utara 51 DAFTAR PUSTAKA Anonim a . Starch Pati. Tanggal Akses 8 Desember 20 http:www.cakrawala.co.id Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: UI Press. Halaman 96 ; 244-272 Bailliere,Tindal and Cox, 1952. A Text Book of Pharmacognosy. 6 th Edition. London. Halaman 732-739. Cartensen, J.T. 1973. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New York: John Wiley and Sons. A Wiley Interscience Publication. Pages 210- 217 Collison,G.K.,et.al.,1968. Sweeling and Gelation of Starch,Starch and it’s Devirates.London: Chapman and Hall Ltd.Pages 171-171. Ditjen POM. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Halaman 516, 518, 522. Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 4, 108, 649-650, 925, 1000, 1043, 1085 dan 1124 Goeswin Agoes,DR.,1984. Pertimbangan untuk Menyusun Formula Tablet Secara Cetak Langsung. Bandung: Seksi Teknologi Farmasi FMIPA ITB. Halaman 2-3. Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. Halaman 654 dan 697 Lewis,W.19740. Sprowl’s American Pharmacy an Introduction to Pharmaceutical Techniques and Dosage Form.7 th Edition. Pennsyvania: Jd.Lippincott Company. Halaman 369-374. Raymond C Rowe; Paul J Sheskey; Siaˆn C Owen,2006. Handbook Of Pharmaceutical Exipients. Fifth edition. Washington. Pages 731-732. Voigt, R., 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 200 Siregar, Charles J.P. dan Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar- Dasar Praktis. Cetakan II. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 13-31. Soekemi,R.A.,Yuanita,T.,Fat Aminah, dan Salim Usman. 1987. Tablet. Madan: P.T. Mayang Kencana. Halaman 5-54. Universitas Sumatera Utara 52 Sunarjono.H.Hendro.,2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Cetakan Kedua. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 35-45. Whistler,L.R; Bemiller,N.James: Paschall,F.Eugene.,1984. Starch: Chemistry And Technology. New York, London. Page 220. World Health Organization. 1992. Quality Control Methods For Medicinal Plant Materials.WHO PHARM. Pages 27 - 28. Universitas Sumatera Utara 53 Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang Kentang Putih Kentang Kuning Kentang Merah Universitas Sumatera Utara 54 Lampiran 2. Gambar Mikroskopik Pati Kentang Pati Kentang Kuning dengan perbesaran 10x10 Keterangan; Lamela tampak jelas Hilus tipe konsentrik Pati Kentang Putih dengan perbesaran 10x10 Keterangan: Lamela tidak jelas Hilus tidak jelas Universitas Sumatera Utara 55 Lampiran 2.Lanjutan Pati dari Kentang Merah dengan perbesaran 10x10. Keterangan: Hilus tidak nampak begitu jelas Lamela tidak nampak dengan jelas. Universitas Sumatera Utara 56 Lampiran 3. Gambar Tablet Keterangan ; Tablet isoniazid dengan diamter 9 Berat tablet 250 mg. Universitas Sumatera Utara 57 Lampiran 4. Perhitungan kadar karakteristik simplisia 1.Perhitungan Rendemen Pati Kentang Berat Kentang Kuning Segar = 1000,0 g. Pati kentang Kuning Kering = 77,2435 g. Rendemen = g g 1000 24 , 77 X 100 = 7,7243 Berat Kentang Putih Segar = 1000 g. Pati Kentang Putih Kering = 58,1971 g. Rendemen = g g 1000 19 , 58 X 100 = 5,8197. Berat Kentang Merah Segar = 1000 g. Pati Kentang Merah Kering = 80,2512 g. Rendemen = g g 1000 25 , 80 X 100. = 8,0252. Rendemen = pati kentang kering X 100 Berat Kentang Segar Universitas Sumatera Utara 58 Lampiran 4. Lanjutan 1. Perhitungan Susut Pengeringan Berat Awal Pati Kentang Kuning = 4,9690 g. Berat Akhir Pati Kentang Kuning = 4,3187 g. Susut Pengeringan = g g g 9690 , 4 3187 , 4 9690 , 4 − X 100 = 13,0871. Berat Awal Pati Kentang Putih = 4,9349 g. Berat Akhir Pati Kentang Putih = 4,1129 g. Susut Pengeringan = 9349 , 4 1129 , 4 9349 , 4 g g − X 100 = 16,6568. Berat Awal Pati Kentang Merah = 4,8650 g. Berat Akhir Pati Kentang Merah = 4,7057 g. Susut Pengeringan = g g g 7057 , 4 7057 , 4 8650 , 4 − X 100 = 3,2744. Universitas Sumatera Utara 59 Lampiran 4. Lanjutan 3.Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total 100 x sampel Berat hasil sisa g Berat abu total Kadar = Berat Pati Kentang Kuning = 4,2250 g Berat abu = 0,0277 g Kadar abu = g g 2250 , 4 0277 , X 100 = 0,6556 g. Berat Pati Kentang Putih = 4,1021 g. Berat Abu = 0.0252 g. Kadar Abu = g g 1021 , 4 0252 , X 100 = 1,0579 . Berat Pati Kentang Merah = 3,6925 g. Berat Abu = 0,0434 g. Kadar Abu = g g 6925 , 3 0434 , = 0,6824 . Universitas Sumatera Utara 60 Lampiran 5. Uji Spesifikasi Eksipien Tablet

1. Bobot Jenis Nyata

Rumus : Bobot Jenis Nyata = V W Keterangan : W = Berat Pati Kentang. V = Volume Pati Dalam Gelas Ukur. Syaratnya : Bobot Jenis Nyata tidak lebih dari 0,617 lebih kurang 0,05 Sebagai Contoh Perhitungan dari Bobot Jenis Nyata : Pati Kentang Merah : Volume V = 15,5 ml. Berat W = 10 g. Bj Nyata = ml g 5 , 15 10 = 15,5 ml Universitas Sumatera Utara 61 Lampiran 5. Lanjutan 2. Bobot Jenis Benar Terlebih dahulu menentukan Massa jenis air Rumus : ρ air = a b c − Tentukan Berat Benar Rumus: BJ benar = e c b d b d − + − − X ρ air Keterangan : a = Volume dari Piknometer kosong b = Berat Piknometer yang kosong c = Berat Piknometer yang telah diisi dengan air. d = Berat sampel uji didalam Piknometer kosong e = Berat sampel yang telah dicampur larutan didalam piknometer kosong. Sebagai contoh perhitungan dari Bobot Jenis Benar : Pati kentang merah ρ air = ml g g 10 2015 , 16 8750 , 26 − = 1,0674 gml. BJ Benar = 4783 , 27 8750 , 26 2015 , 16 2745 , 18 2015 , 16 2745 , 18 − + − − g g g g X 1,0674 gml = 4695 , 1 0730 , 2 g X 1,0647 gcm 3 = 1,5057 gcm 3 Universitas Sumatera Utara 62 Lampiran 5. Lanjutan 3. Perhitungan Uji Viskositas Uji viskositas dilakukan berdasarkan Hukum Stokes ; Rumus : n x = n air X ρ x X t x ρ air X t air Dimana n air = 0,8975 X 10 -2 Poise. ρ air = 1 gml. Sebagai contoh perhitungan dari Uji viskosita adalah : Pada Pati Kentang merah Pada T= 30 C. n x = 0,8975 X 10 -2 Poise X dtk mlx g dtk mlx g 33 , 7 1 367 , 13 5057 , 1 = 2,4643 X 10 -2 Poise. Pada T= 60 C n x = 0,8975 X 10 -2 Poise X dtk mlx g dtk mlx g 33 , 7 1 83 , 53 5057 , 1 = 9,9241 X 10 -2 Poise. Universitas Sumatera Utara 63 Lampiran 6. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid Sebagai contoh diambil tablet Isoniazid dengan konsentrasi 5 Formula 2. Dibuat formula untuk 100 tablet, dengan berat tablet 250 mg dan diameter tablet 9 mm. Berat 100 tablet = 100 x 0,250 g = 25 g Berat Isoniazid dalam tablet = 100 x 100 mg = 10000 mg = 10 g Dengan menggunakan bahan pengembang Pati kentang 2,5 : a. Pengembang dalam = 2,5 x 25 g = 0,625 g b. Pengembang luar = 2,5 x 25 g = 0,625 g c. Mg stearat = 1 x 25 g = 0,25 g d. Talkum = 1 x 25 g = 0,25 g e. Pengikat : i. Bahan pengikat yang digunakan dalam formula adalah musilago amili 10 yang dibuat sebanyak 30 = 30 x 25 g = 7,5 g ii. Amilum manihot yang ditimbang = 10 x 7,5 g = 0,75 g f. Laktosa = 25 g – 10 + 0,312 + 0,312 + 0,25 + 0,25 + 0,75 g = 12,5 g . Cara Kerja : metode granulasi basah 1. Isoniazid + laktosa + Pati kentang pengembang dalam, digerus homogen. 2. Ditambahkan musilago amili sedikit demi sedikit sampai diperoleh massa yang kompak. Musilago amili 10 yang terpakai adalah 6,050 g yang mengandung amilum manihot 0,7400 g. 3. Digranulasi dengan ayakan mesh 12. 4. Dikeringkan pada temperatur 40°C - 60°C. Universitas Sumatera Utara 64 5. Setelah kering, diayak lagi dengan ayakan mesh 14. a. Berat massa secara teoritis : = bahan obat + pengembang dalam + pengikat + pengisi = 10 + 0,625 + 0,7400 + 12,5g = 23,875 g = 25 875 , 23 g X 100 = 95,5. b. Granulat kering ditimbang beratnya = 20,,49 g c. Massa tablet seluruhnya = 5 , 95 100 X 20,49 g = 21,4554 g d. Amilum solani pengembang luar = 2,5100 x 21.4554 g = 0,53 g e. Talkum = 1100 x 21,4554 g = 0,2145 g f. Mg stearat = 1100 x 21,4554 g = 0,2145 g 6. Ditambahkan Pati kentang pengembang luar, talkum, Mg stearat lalu diaduk hingga homogen. 7. Dicetak menjadi tablet dengan diameter 9 mm Universitas Sumatera Utara 65 Lampiran 7. Contoh Perhitungan Friabilitas Tablet A - B Rumus : F = x 100 A Keterangan : F = Friabilitas A = Bobot tablet sebelum diputar dalam alat friabilator B = Bobot tablet setelah diputar dalam alat friabilator Syarat Friabilator tablet : Kehilangan bobot tidak boleh lebih dari 0,8 F ≤ 0,8 Sebagai contoh diambil tablet Isoniazid dengan konsentrasi pati kentang 5: Bobot 20 tablet sebelum diputar = 5,097 g Bobot 20 tablet setelah diputar = 5,095 g 5,097-5,085g Friabilitas tablet = x 100 5,097g = 0,235 Universitas Sumatera Utara