Kerangka Berpikir KAJIAN PUSAKA

C. Kerangka Berpikir

Salah satu cara untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran adalah dengan mengadakan evaluasi. Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan untuk menganalisis data tentang hasil belajar siswa. Tujuannya untuk mengetahui efektivitas dari program pembelajaran dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk acuan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan siswa atau siswa. Alat yang digunakan sebagai evaluasi adalah tes. Tes mempunyai peranan penting untuk mengukur hasil belajar atau prestasi siswa. Tes yang baik harus mampu mengukur yang seharusnya diukur. Analisis kualitas soal dapat dilihat secara kuantitatif dari segi Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecohnya. Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Administrasi Pajak Kelas XI Akuntansi yang diujikan di SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016 dibuat oleh guru sendiri dan belum pernah dianalisis sebelumnya sehingga soal yang digunakan dalam ujian tidak dapat menghasilkan data yang benar atau akurat tentang hasil belajar siswa. Hal ini dapat berakibat jauh, karena hasil ujian sering kali digunakan untuk mengambil keputusan tentang masa depan siswa. Apabila keputusan yang diambil didasarkan pada data yang tidak benar atau tidak akurat, maka keputusan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perlu diketahui kualitas soal tersebut dari segi Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecohnya. Analisis Validitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu tes sudah tepat digunakan sebagai alat ukur. Suatu tes atau perangkat pengukuran dapat dikatakan memiliki Validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud diadakannya pengukuran tersebut. Reliabilitas merupakan pengukuran untuk mengetahui tingkat atau derajat konsisten suatu perangkat tes. Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut memberikan hasil yang sama bila diberikan kepada kelompok siswa yang sama pada waktu yang berbeda. Analisis Tingkat Kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Tingkat Kesukaran dapat dihitung dengan cara membagi jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar dengan jumlah seluruh peserta tes. Daya Pembeda soal akan mengkaji soal- soal tes dari segi kemampuan tes tersebut dalam membedakan siswa yang masuk dalam kategori prestasi rendah maupun tinggi. Soal yang memiliki daya pembeda akan mampu menunjukkan hasil yang tinggi bila diberikan kepada siswa dengan prestasi tinggi dan hasil yang rendah bila diberikan kepada siswa berprestasi rendah. Efektivitas penggunaan pengecoh dapat diketahui dengan melihat pola sebaran jawaban para siswa. Pola sebaran jawaban diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban atau yang tidak memilih apapun. Dari pola sebaran jawaban dapat ditentukan apakah pengecoh dapat berfungsi atau tidak. Suatu butir soal dapat dikategorikan sebagai soal yang baik apabila pengecoh dapat berfungsi dengan baik. Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Administrasi Pajak Kelas XI Akuntansi yang diujikan di SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016 yang ditinjau dari segi Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecohnya, maka dapat dilakukan tindak lanjut berupa soal dapat disimpan dan digunakan kembali, direvisi terlebih dahulu sebelum digunakan atau dibuang karena tidak layak digunakan. Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Soal UAS yang disusun guru dan belum pernah dianalisis, kunci jawaban, dan jawaban siswa Belum diketahui kualitas soal ditinjau dari segi Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh Analisis soal secara kuantitatif Reliabilitas Tingkat Kesukaran Validitas Efektivitas Pengecoh Daya Pembeda Hasil analisis Direvisi Dibuang Disimpan di Bank Soal

D. Pertanyaan Penelitian