CITRA PRIA DALAM IKLAN AXE DI TELEVISI(Analisis Semiotik pada Iklan Axe Vice Versi Bikin Cewek Jadi Gokil)
CITRA PRIA DALAM IKLAN AXE DI TELEVISI(Analisis Semiotik pada
Iklan Axe Vice Versi Bikin Cewek Jadi Gokil)
Oleh: RINNA GIRI GITANTI ( 03220102 )
Dept. of Communication science
Dibuat: 20080409 , dengan 3 file(s).
Keywords: Citra pria, Iklan, Semiotik
Televisi telah menjadi bagian dari kehidupan seharihari yang sulit dihilangkan keberadaannya,
terutama dikalangan masyarakat perkotaan. Jumlah stasiun penyiaran televisi (television
broadcasting) juga bertambah. Tercatat ada 11 stasiun penyiaran televisi di Indonesia. Atas
banyaknya stasiun penyiaran televisi tersebut, bisa dibayangkan betapa banyak iklan yang masuk
secara bebas kedala rumah pemirsa. Contoh iklan yang menggunakan nilai gender dengan model
iklan pria yaitu iklan Axe vice pada versi bikin cewek jadi gokil. Latar belakang peneliti memilih
objek penelitian iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil karena iklan Axe vice menggunakan
model iklan pria yang biasa dengan postur tubuh krempeng, model pakaian yang biasa dan
berbagai kelemahannya. Iklan Axe tidak menghadirkan model iklan pria sendirian tetapi selalu
dihadirkan bersama model iklan wanita kemudian hubungan kedua model iklan tersebut
ditunjukkan dengan hubungan seksualitas.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang diangkat peneliti dalam penelitian
ini adalah interpretasi citra pria dalam iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil.Tujuan dari
penelitian adalah untuk menginterpretasi citra pria yang dihadirkan dalam iklan Axe vice versi
bikin cewek jadi gokil.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk mengkaji makna tandatanda yang
terdapat dalam iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil, peneliti menggunakan dasar
penelitian dengan metode analisis semiotik yang mengacu pada teori Roland Barthes yang
menggunakan kaidah denotasi, konotasi dan mitos.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model iklan Axe vice digambarkan sebagai pria
sederhana atau ”biasabiasa saja” yang konservatif tetapi dengan sentuhan Axe vice segala
potensi kelemahannya menjadi kekuatannya. Citra pria yang ditampilkan dalam iklan Axe vice
versi bikin cewek jadi gokil adalah pria yang mengutamakan pesna tajam yaitu yang menitik
beratkan pada daya tarik seksualnya (sex appeal), pria dalam iklan Axe vice versi bikin cewek
jadi gokil juga termasuk mempunyai sifat maskulinitas negatif karena menggunakan
kekuatannya hanya sekedar untuk memuaskan keinginannya, pria dalam iklan Axe vice versi
bikin cewek jadi gokil ingin menunjukkan sifat kelakilakiannya atau seperti kategori pria
dewasa yang diberkati kualitas dan sifat kejantanan.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa olfactory (bahasa bau) merupakan bahasa non verbal
yang penting, hal ini dibuktikan dalam iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil menunjukkan
bahwa dengan bau yaitu parfum Axe vice
mampu menjadikan pria yang “biasabiasa saja” menjadi pria yang luar biasa. Pencitraan pria
dalam iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil terlihat dari beberapa shot yang cenderung
menjadikan wanita sebagai objek seksual. Saran peneliti, seperti halnya iklan Axe versi lain yang
banyak mengandung unsur seksualitas. Iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil bukanlah
iklan yang dapat ditayangkan disembarang waktu karena segmen bidikan pasarnya adalah para
pria dewasa. Dan iklan ini banyak mengandung unsur seksualitas dan alangkah baiknya jangan
ditayangkan pada jam tayang anakanak. Hendaklah stasiun televisi juga memperhatikan dampak
negatif tayangan walaupun hanya sekedar iklan dan tidak menomorsatukan kepentingan bisnis.
Television has been part of people’s daily life which hard to be erased, especially in downtown
society. Television broadcast was also increased. There listed 11 television broadcast in
Indonesia. There could be imagine how many commercials enter freely in people’s home. One
commercial which used gender value with man commercial model was Axe vice at ‘turn girl
firtatious’ version. The writer choose ‘turn girl firtatious’ as research object since Axe Vice
commercial used ordinary man’s model with skinny body, ordinary fashion, and many weakness.
Axe didn’t show the model alone, but presented with woman commercial model then the relation
showed by sexual relationship.
According above background, the writer would like to discuss about man’s image interpretation
in Axe Vice ‘turn girl firtatious’ version. The research aimed to interpret the man’s image
showed by Axe Vice commercial ‘turn girl virtatious’ version.
This research used qualitative approach. To discuss the signs existed in Axe Vice commercial
‘turn girl firtatious’ version, the writer used semiotic analysis method which based on Roland
Barthes theory which used denotation, conotation and myth criteria.
This research showed that Axe Vice Commercial model described as ‘conservative ordinary
man’ whose all his weakness became his strength by Axe’s touch. Man’s image which showed in
Axe Vice commercial ‘turn girl firtatious’ version was man with charm, sex appeal. Man in Axe
Vice commercial ‘turn girl firtatious’ version also had negative masculinity since he used his
power only to make his wish came true. Man in Axe Vice commercial ‘turn girl firtatious’
version wanted to show his manliness or just like mature man’s category who blessed with
quality and manliness.
The research showed that olfactory (aroma’s language) was an important non verbal language.
Axe Vice commercial ‘turn girl firtatious’ version showed that with aroma, Axe Vice aroma,
could make ordinary man turn girl into firtatious. Man’s image in Axe Vice commercial ‘turn
girl firtatious’ version showed from several shot which made woman as sexual object. The writer
suggested that, since Axe Vice commercial ‘turn girl firtatious’ version couldn’t presented in
every time because of the market potential was mature man, and also since the commercial had
sexuality contain, there would be good if the commercial didn’t present at children hour.
Television broadcast stationshould pay attention to the negative impact of program, eventhough
only commercial and not only business oriented.
Iklan Axe Vice Versi Bikin Cewek Jadi Gokil)
Oleh: RINNA GIRI GITANTI ( 03220102 )
Dept. of Communication science
Dibuat: 20080409 , dengan 3 file(s).
Keywords: Citra pria, Iklan, Semiotik
Televisi telah menjadi bagian dari kehidupan seharihari yang sulit dihilangkan keberadaannya,
terutama dikalangan masyarakat perkotaan. Jumlah stasiun penyiaran televisi (television
broadcasting) juga bertambah. Tercatat ada 11 stasiun penyiaran televisi di Indonesia. Atas
banyaknya stasiun penyiaran televisi tersebut, bisa dibayangkan betapa banyak iklan yang masuk
secara bebas kedala rumah pemirsa. Contoh iklan yang menggunakan nilai gender dengan model
iklan pria yaitu iklan Axe vice pada versi bikin cewek jadi gokil. Latar belakang peneliti memilih
objek penelitian iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil karena iklan Axe vice menggunakan
model iklan pria yang biasa dengan postur tubuh krempeng, model pakaian yang biasa dan
berbagai kelemahannya. Iklan Axe tidak menghadirkan model iklan pria sendirian tetapi selalu
dihadirkan bersama model iklan wanita kemudian hubungan kedua model iklan tersebut
ditunjukkan dengan hubungan seksualitas.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang diangkat peneliti dalam penelitian
ini adalah interpretasi citra pria dalam iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil.Tujuan dari
penelitian adalah untuk menginterpretasi citra pria yang dihadirkan dalam iklan Axe vice versi
bikin cewek jadi gokil.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk mengkaji makna tandatanda yang
terdapat dalam iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil, peneliti menggunakan dasar
penelitian dengan metode analisis semiotik yang mengacu pada teori Roland Barthes yang
menggunakan kaidah denotasi, konotasi dan mitos.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model iklan Axe vice digambarkan sebagai pria
sederhana atau ”biasabiasa saja” yang konservatif tetapi dengan sentuhan Axe vice segala
potensi kelemahannya menjadi kekuatannya. Citra pria yang ditampilkan dalam iklan Axe vice
versi bikin cewek jadi gokil adalah pria yang mengutamakan pesna tajam yaitu yang menitik
beratkan pada daya tarik seksualnya (sex appeal), pria dalam iklan Axe vice versi bikin cewek
jadi gokil juga termasuk mempunyai sifat maskulinitas negatif karena menggunakan
kekuatannya hanya sekedar untuk memuaskan keinginannya, pria dalam iklan Axe vice versi
bikin cewek jadi gokil ingin menunjukkan sifat kelakilakiannya atau seperti kategori pria
dewasa yang diberkati kualitas dan sifat kejantanan.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa olfactory (bahasa bau) merupakan bahasa non verbal
yang penting, hal ini dibuktikan dalam iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil menunjukkan
bahwa dengan bau yaitu parfum Axe vice
mampu menjadikan pria yang “biasabiasa saja” menjadi pria yang luar biasa. Pencitraan pria
dalam iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil terlihat dari beberapa shot yang cenderung
menjadikan wanita sebagai objek seksual. Saran peneliti, seperti halnya iklan Axe versi lain yang
banyak mengandung unsur seksualitas. Iklan Axe vice versi bikin cewek jadi gokil bukanlah
iklan yang dapat ditayangkan disembarang waktu karena segmen bidikan pasarnya adalah para
pria dewasa. Dan iklan ini banyak mengandung unsur seksualitas dan alangkah baiknya jangan
ditayangkan pada jam tayang anakanak. Hendaklah stasiun televisi juga memperhatikan dampak
negatif tayangan walaupun hanya sekedar iklan dan tidak menomorsatukan kepentingan bisnis.
Television has been part of people’s daily life which hard to be erased, especially in downtown
society. Television broadcast was also increased. There listed 11 television broadcast in
Indonesia. There could be imagine how many commercials enter freely in people’s home. One
commercial which used gender value with man commercial model was Axe vice at ‘turn girl
firtatious’ version. The writer choose ‘turn girl firtatious’ as research object since Axe Vice
commercial used ordinary man’s model with skinny body, ordinary fashion, and many weakness.
Axe didn’t show the model alone, but presented with woman commercial model then the relation
showed by sexual relationship.
According above background, the writer would like to discuss about man’s image interpretation
in Axe Vice ‘turn girl firtatious’ version. The research aimed to interpret the man’s image
showed by Axe Vice commercial ‘turn girl virtatious’ version.
This research used qualitative approach. To discuss the signs existed in Axe Vice commercial
‘turn girl firtatious’ version, the writer used semiotic analysis method which based on Roland
Barthes theory which used denotation, conotation and myth criteria.
This research showed that Axe Vice Commercial model described as ‘conservative ordinary
man’ whose all his weakness became his strength by Axe’s touch. Man’s image which showed in
Axe Vice commercial ‘turn girl firtatious’ version was man with charm, sex appeal. Man in Axe
Vice commercial ‘turn girl firtatious’ version also had negative masculinity since he used his
power only to make his wish came true. Man in Axe Vice commercial ‘turn girl firtatious’
version wanted to show his manliness or just like mature man’s category who blessed with
quality and manliness.
The research showed that olfactory (aroma’s language) was an important non verbal language.
Axe Vice commercial ‘turn girl firtatious’ version showed that with aroma, Axe Vice aroma,
could make ordinary man turn girl into firtatious. Man’s image in Axe Vice commercial ‘turn
girl firtatious’ version showed from several shot which made woman as sexual object. The writer
suggested that, since Axe Vice commercial ‘turn girl firtatious’ version couldn’t presented in
every time because of the market potential was mature man, and also since the commercial had
sexuality contain, there would be good if the commercial didn’t present at children hour.
Television broadcast stationshould pay attention to the negative impact of program, eventhough
only commercial and not only business oriented.