Kewenangan Pengelolaan Laut Pengertian kapal dan kapal perikanan

30 Hipothesis uji statistika adalah sebagai berikut: H : d = 0 atau tidak ada perbedaan GT di antara hasil pengukuran cek fisik dan data dalam dokumen; H 1 : d ≠ 0 atau ada perbedaan di antara GT hasil pengukuran cek fisik dan data dalam dokumen. Tabel 5. Contoh sebuah tabel untuk rekapitulasi data ukuran kapal menurut dokumen kapal dan ukuran hasil cek fisik serta selisih di antara kedua ukuran No Nama Kapal Ikan GT menurut dokumen kapal GT menurut pengukuran cek fisik Selisih GT d 1 KM 1 2 KM 2 3 KM 3 ...................... n KMn Tabel 6. Perhitungan untuk Perbandingan Data Ukuran GT Kapal Nomor sampel GT menurut dokumen kapal GT menurut pengukuran cek fisik Selisih GT d d² Xi X’i Xi – X’i Xi – X’i 2 1 2 .. .. N X 1 X 2 .. .. X n X’ 1 X’ 2 .. .. X’ n X 1 – X’ 1 X 2 – X’ 2 .. .. X n - X’ n X 1 – X’ 1 2 X 2 – X’ 2 2 .. .. X n – X’ n 2 ∑d = ∑X i - X’ i ∑d 2 = X i - X’ i 2 Penyelesaian dengan hitungan manual adalah sebagai berikut: ℎ� �� = �−� � √� � �̅ = rata–rata beda; µ = 0; n = jumlah sampel; sd = standar deviasi dari selisih d 31 Sd =� ∑ � 1 2 − ∑ �� 2 � �=1 � � �=1 �−1 H ditolak jika t hitung t tabel; H diterima jika t hitung t tabel 32 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Provinsi Sumatera Utara

4.1.1 Lokasi dan Potensi Perikanan

Provinsi Sumatera Utara berada di bagian Barat Indonesia, terletak pada garis 1° – 4°LU dan 98° – 100°BT. Di sebelah utara provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, di sebelah timur dengan Malaysia di Selat Malaka, di sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat serta di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia. Daratan Sumatera Utara termasuk pulau-pulau di sekitarnya mempunyai luas sebesar ± 71.680 km 2 dan panjang garis pantai timur sekitar 545 km, dengan rincian garis pantai barat sepanjang 375 km dan garis pantai pulau-pulau Nias sekitar 380 km. Survei Direktorat Jenderal Perikanan pada tahun 1983 menyimpulkan potensi lestari MSY sumberdaya ikan di Provinsi Sumatera Utara yang mencakup Selat Malaka dan Samudra Hindia adalah sebesar 553.236 ton, yang terdiri dari ikan pelagis 352.100 ton, Ikan karang 19.436 ton dan udang 20.850 ton Tabel 7. Tahun 2006 potensi tersebut secara keseluruhan telah dimanfaatkan sebesar 348.682 ton atau 62,94 dari potensi lestari Tabel 8. Tabel 7. Potensi Sumberdaya Perikanan Provinsi Sumatera Utara No, Wilayah Pantai Jenis Sumber Daya Ikan Potensi MSY Ton 1. Pantai Barat Perikanan Pelagis Perikanan Demersal Perikanan Karang Perikanan Udang 226.100 50.350 12.636 850 Sub-Jumlah 289.936 2. Pantai Timur Perikanan Pelagis Perikanan Demersal Perikanan Udang Perikanan Karang 126.500 110.000 20.000 6.800 Sub-Jumlah 236.300 Total Jumlah 553.236 33

4.1.2 Produksi Perikanan Tangkap

Produksi perikanan tangkap dari tahun 2006 - 2007 mengalami peningkatan sebesar 4,5 yaitu dari 354.898 ton pada tahun 2006 meningkat menjadi 361.674 ton pada tahun 2007. Dari jumlah tersebut, produksi terbesar dihasilkan di perairan pantai timur Sumatera Utara yakni sekitar 71,47. Data produksi dari setiap kabupaten kota di Sumatera Utara disajikan pada Tabel 8. Jumlah armada perikanan pada tahun 2007 mengalami peningkatan, yaitu dari 29.426 unit pada tahun 2006 menjadi 29.991 unit pada tahun 2007 Tabel 9. Komposisi aramada penangkapan ikan dan alat tangkap di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 8. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap Per KabupatenKota di Sumatera Utara 2006 - 2007 No KabupatenKota Produksi ton Nilai Produksi Rp1000, 2006 2007 2006 2007 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nias Nias Selatan Tapteng Sibolga Tapsel Madina Taput Tobasa Simalungun Dairi Pak-pak Barat Karo Langkat Deli Serdang Serdang Bedagai Medan Asahan Tanjung Balai Lab. Batu 6.014 11.491 29.488 33.367 7.148 15.951 151 729 244 350 26 112 20.999 18.131 23.848 70.131 59.059 32.432 25.227 6.446 12.594 30.746 34.136 7.327 16.279 162 751 254 364 29 970 22.078 18.216 24.663 70.195 59.150 32.325 24.989 18.613.959 35.851.966 133.316.675 177.145.763 57.621.789 161.523.275 1.293.990 5.183.111 1.584.394 2.717.426 347.025 859.824 217.154.100 145.852.623 138.958.365 576.635.513 399.143.356 214.401.128 161.676.499 18.918.052 35.962.831 146.822.578 180.722.771 92.932.575 164.810.311 2.186.900 10.561.500 3.519.100 3.968.650 408.500 14.736.106 227.214.544 149.854.280 140.427.785 576.873.423 408.342.171 212.636.256 162.696.624 Jumlah 354.898 361.674 2.499.880.740 2.553.594.957 34 Tabel 9. Komposisi Armada Penangkapan Ikan di Sumatera Utara pada Tahun 2006 dan 2007 Jenis dan Ukuran Kapal Ikan 2006 2007 Peningkatan PTM Motor Tempel 5 GT 5 - 10 GT 10 – 20 GT 20 – 30 GT 30 – 50 GT ≥ 50 GT 14.344 2.759 10.643 2.107 402 411 502 302 15.421 2.951 10.800 2.134 406 415 506 309 7,51 6,95 1,48 1,28 0,99 0,97 0,80 2,32 Jumlah 29.426 29.991 1,92 Tabel 10. Jumlah Kapal Ikan di Setiap KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2009 Jenis kapal ikan No Kabupaten atau Kota PTM MT KM 5GT KM 5- 10GT KM 10- 20 GT KM 20- 30 GT KM 30- 50GT KM ≥ 50GT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Nias Mand.Natal Tapsel Tapteng Nias Selatan Sibolga Lab.Batu Asahan Deli Serdang Langkat Ser.Bedagai Tj. Balai Medan 2.130 678 57 1.177 2.900 53 244 276 2.663 276 716 250 120 438 216 412 3.500 161 2641 647 258 155 456 4 390 1.800 23 826 1.930 1.387 3.212 1.495 583 1.040 39 48 - 96 385 46 385 266 229 529 205 211 265 - - - 48 - 28 31 14 8 8 17 37 122 - - - 43 - 121 - 14 - 2 2 91 111 - - - 51 - 23 - - - - - 299 63 - - - 43 - 99 - - - - - 13 98 11.540 8.263 1.3301 2.694 313 384 436 243 Keterangan : PTM = perahu tanpa motor, MT = motor tempel, KM = kapal motor 35 Tabel 11. Jumlah Alat Tangkap KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2006 dan 2007 No Jenis Alat Tangkap Jumlah Produksi Ton 2006 2007 2006 2007 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Pukat Tarik Udang Ganda Pukat Tarik Udang Tunggal Pukat Tarik Udang Berbingkai Pukat Tarik Ikan Payang Dogol Pukat Pantai Pukat Cincin Jaring Insang Hanyut Jaring Lingkar Jaring Klitik Jaring Insang Tetap Trammel Net Bagan Perahu Bagan Tancap Serok Anco Rawai Hanyut Rawai Tetap Rawai Tetap Dasar Pancing Cumi Pancing Tegak Pancing Ulur Pancing Yang Lain Pancing Tonda Sero Jermal Bubu Alat Pengumpul Rumput Laut Alat Penangkap Kerang Alat Penangkap Kepiting Jala Tebar Lain-Lain 13 45 - 1.192 672 500 521 1.073 4.530 538 502 2.834 572 297 474 1.010 5 1.882 859 1.245 332 66 344 4.863 98 1.510 144 394 35 1942 204 22 943 15 49 - 1.248 696 521 572 1.498 4.906 550 512 2.764 695 311 480 1.018 6 1.898 880 1.267 355 72 376 4.938 111 1.537 146 407 45 1993 223 26 1.025 95 9.871 - 19.843 9.978 11.900 10.494 51.865 58.230 17.464 6.884 16.055 5.701 12.008 4.460 10.263 41 6.345 7.728 3.567 843 133 4.345 11.599 631 3.964 13.201 5.784 9 22.611 473 9 14.388 4.713 9.413 2.379 17.304 10.009 12.782 12.103 46.438 60.748 17.694,8 7.783 14.988 6.302 13.240 4.194 10.261 43 6.592 8.034 3.733 1.263 922 3.522 9.609 408 4.198 12.781 6.990 17 23.792 487 12 15.406 Jumlah 29.661 31.139 342.682 348.222 Keterangan : Pukat tarik adalah trawl 36

4.1.3 Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya yang terletak pada posisi 3°30’ – 3°43’ LU dan 98°35’ – 98 44’ BT. Kota ini di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, di sebelah barat, timur dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah, tempat pertemuan 2 dua sungai penting yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Secara Topografi miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 3,75 meter di atas pertemuan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 26.519 Ha yang secara administratif dibagi 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan, dimana 3 di antaranya adalah kecamatan pesisir, Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan. Adapun potensi dan tingkat pemanfaatan perairanlahan, produksi dan peluang pengembangan pada sektor kelautan dan perikanan di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara adalah potensi penangkapan ikan, dengan daerah penangkapan ikan di Selat Malaka dengan jarak tempuh sekitar 30 mil laut dari kota. Produksi perikanan Kota Medan memiliki sebesar 70.897,6 ton.

4.1.5 Gambaran Umum Kota Sibolga

Kota Sibolga merupakan daerah kota pesisir yang terletak di Teluk Tapian Nauli di wilayah pantai barat Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian antara 1 – 50 meter di atas permukaan laut. Kota Sibolga berada pada posisi 1°44’ - 1°46’ LU dan 98°44’ – 98°48’ Bujur Timur. Kota ini di sebelah utara, timur, selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah. Wilayah Kota Sibolga terdiri dari daratan Sumatera, daratan kepulauan 4 buah pulau dan laut wilayah sampai sejauh 4 mil dari garis pantai dengan luas wilayah daratan sekitar 1.077 Ha yang terdiri dari daratan Sumatera 889,16 Ha dan daratan kepulauan 187,84 Ha. Jumlah armada perikanan dalam periode tahun 2005-2009 relatif tidak mengalami peningkatan, bahkan penurunan, yaitu dari 594 unit pada tahun 2005 menjadi 544 unit pada tahun 2009 Tabel 12. Komposisi alat penangkapan ikan di 37 Kota Sibolga pada tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 13. Produksi perikanan Kota Sibolga sejak tahun 2005 hingga 2009 disajikan pada Tabel 14. Tabel 12. Komposisi Armada Penangkapan Ikan di Kota Sibolga Tahun 2005 sd 2009 No Jenis Armada Jumlah Unit 2005 2006 2007 2008 2009 1 2 3 Perahu Tanpa Motor Motor Tempel Armada Perikanan • 10 GT • 10 – 30 GT • 30 - 50 GT 10 107 136 137 204 27 107 127 132 215 27 136 161 125 137 11 142 104 149 122 53 151 69 149 122 Jumlah 594 608 586 528 544 Tabel 13. Komposisi Alat Penangkapan Ikan di Kota Sibolga dari Tahun 2005 sd 2009. NO Jenis Alat Tangkapan 2005 2006 2007 2008 2009 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pukat Cincin Bagan Terapung Bagan Tancap Rawai Tetap Gill Net Pukat Ikan Pancing Ulur Bubu Trammel net Serok 152 96 25 39 123 48 80 206 28 - 164 96 25 39 125 38 80 206 21 - 102 74 25 5 124 30 141 392 26 18 105 104 64 1 53 20 168 340 6 7 105 104 42 1 53 20 168 340 6 37 Jumlah 797 794 937 898 876 Sesuai dengan potensi sumberdaya perikanan perairan Pantai Barat Sumatera, maka jenis-jenis ikan hasil tangkapan yang didaratkan di Kota Sibolga terdiri dari berbagai jenis ikan pelagis kecil, ikan pelagis besar, ikan demersal, ikan karang konsumsi, dan lain – lain. Jenis-jenis ikan tersebut antara lain adalah tuna cakalang 38 dan madidihang, tongkol, kembung, kakap merah, kakap putih, bawal putih, bawal hitam, selar, layang, manyung, tembang, lemuru, japuh, beloso, teri, kurisi, swangi mata besar, banyar, tenggiri, kerapu, layur, cucut, pari, tetengkek, ekor kuning, talang-talang, peperek, belanak, lencam, sotong, cumi-cumi, dan lain-lain. Tabel 14. Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Kota Sibolga tahun 2005 - 2009 No. Tahun Jumlah Ton Perkembangan 1. 2. 3. 4. 5. 2005 2006 2007 2008 2009 29.207,50 29.901,48 31.620,00 40.956,10 52.217,51 - 2,38 5,43 22,80 27,50

4.2 Nilai Ukuran Kapal Menurut Dokumen Kapal dan Hasil Pengukuran

Ulang Berdasarkan statistik yang tersedia pada Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara Tahun 2007, jenis alat tangkap terbanyak adalah pancing dan jaring insang hanyut, masing-masing sekitar 15,85 dan 15,75 dari total alat sebanyak 31.139 unit. Namun demikian, alat tangkap terbanyak yang dioperasikan untuk kapal 10 – 30 GT adalah gill net, pukat ikan dan purse seine. Dari pengamatan di lapangan dan hasil wawancara dengan berbagai nara sumber, kapal-kapal yang dicurigai dikecilkan ukuran GT-nya sebagian besar adalah kapal-kapal yang menggunakan alat tangkap pukat ikan dan purse seine. Hal ini dapat dipahami karena alat tangkap pukat ikan dan purse seine mempunyai dimensi yang cukup besar. Menurut Direktorat Kapal dan Alat Penangkap Ikan 2011, panjang purse seine dapat mencapai 15 kali panjang kapal dan panjang head rope pukat ikan maksimal 60 meter, rasio ukuran mesin dan GT kapal 5 : 1 dan jumlah ABK berkisar 10 sd 20 orang per kapal pada kapal ukuran diatas 30 GT.