LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL DI SENGGIGI — LOMBOK BARAT.
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN
TRADISIONAL
DI SENGGIGI — LOMBOK BARAT
TUGAS AKHIR SARJANA STRATA – 1
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1)
PADA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
IDA BAGUS PUTU HERY SURYADI BRATA
NPM: 990109857
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2010
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda-tangan di bawah ini, saya:
Nama : Ida Bagus Putu Hery Suryadi Brata
NPM
: 990109857
Dengan sesungguh-sungguhnya dan atas kesadaran sendiri,
Menyatakan bahwa:
Hasil karya Tugas Akhir—yang mencakup Landasan Konseptual Perencanaan dan
Perancangan (Skripsi) dan Gambar Rancangan serta Laporan Perancangan—yang
berjudul:
GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL
Di Senggigi ― Lombok Barat
benar-benar hasil karya saya sendiri.
Pernyataan, gagasan, maupun kutipan—baik langsung maupun tidak langsung—yang
bersumber dari tulisan atau gagasan orang lain yang digunakan di dalam Landasan
Konseptual Perencanaan dan Perancangan (Skripsi) maupun Gambar Rancangan dan
Laporan Perancangan ini telah saya pertanggungjawabkan melalui catatan perut atau
pun catatan kaki dan daftar pustaka, sesuai norma dan etika penulisan yang berlaku.
Apabila kelak di kemudian hari terdapat bukti yang memberatkan bahwa saya melakukan
plagiasi sebagian atau seluruh hasil karya saya—yang mencakup Landasan Konseptual
Perencanaan dan Perancangan (Skripsi) dan Gambar Rancangan serta Laporan
Perancangan—ini maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku di kalangan Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya
Yogyakarta; gelar dan ijazah yang telah saya peroleh akan dinyatakan batal dan akan
saya kembalikan kepada Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Demikian, Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya,
dan dengan segenap kesadaran maupun kesediaan saya untuk menerima segala
konsekuensinya.
Yogyakarta, 23 Desember 2010
Yang Menyatakan,
Ida Bagus Putu Hery Suryadi Brata
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
ABSTRAKSI
Lombok disebut juga "New Bali/Bali Baru" dan telah menjadi tujuan wisata
baru di Indonesia. Kekayaan budaya Lombok menjadi salah satu daya tarik
pariwisata di Lombok selain keindahan alamnya. Kota Mataram sebagai ibukota
NTB, sejak beberapa abad lampau sudah dihuni penduduk dari beragam etnis, baik
Jawa, Bali, Makassar, Cina dan Arab.
Kemajemukan
dalam
masyarakat
Lombok
menyebabkan
terjadinya
interseksi, yaitu persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari
berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain.
Pertemuan antar kelompok sosial ini menyebabkan terjadinya akulturasi. Akulturasi
adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Akulturasi kebudayaan pada masyarakat Lombok dapat terlihat pada
kesenian tradisionalnya seperti tari gandrung yang mengadopsi dari tari gandrung
Bali dan Banyuwangi begitu juga alat musiknya yang banyak mengadopsi alat musik
dari luar daerah.
Interaksi dalam bidang arsitektur juga terjadi hal ini dapat dilihat dari bentuk
rumah tradisional Lombok yang mengalami perkembangan saat pemerintahan
Kerajaan Karang Asem (abad 17), di mana arsitektur Lombok dikawinkan dengan
arsitektur Bali. Misalnya, ruang tamunya terbuka tanpa dinding dan tiang penyangga
bangunan bagian atasnya diberi ukiran.
Keberagaman itu layak dijadikan sebuah pemikiran bagaimana menjadikan
Lombok sebagai pusat kebudayaan karena pembauran antar etnis tersebut telah
menjadi kekuatan. Apalagi kondisi daerah ini yang multietnis dan akomodatif
terhadap keberagaman menjadi modal dalam menciptakan pusat kebudayaan.
Hadirnya gedung pertunjukan kesenian tradisional di kawasan wisata
Senggigi diharapkan menjadi sarana yang tepat sebagai pusat pertunjukan,
pameran, pengembangan kesenian tradisional Lombok, sehingga kesenian Lombok
dapat tetap bertahan dari derasnya budaya luar yang masuk ke Indonesia khususnya
Lombok serta mampu mengangkat kembali kesenian dan kerajinan tradisional
Lombok sehingga semakin dikenal di Indonesia dan di manca negara.
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
KATA HANTAR
OM SWASTIASTU,
Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kerta wara
nugrahaNya, restu serta tutunanNya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan semua proses Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan rasa terimaksih yang
sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah memberikan dukungan dan doa
hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Leluhur yang telah menjaga dan memberkati Gustu sampai saat ini tetap
sehat dan dapat memberikan yang terbaik.
baik secara material maupun non material.
Ajik dan Ibu yang telah merestui dan mendukung segala yang Gustu lakukan,
Gusde dan Gusman, makasi atas dukungan dan semangat selama ini.
Buat keluarga besar ajik dan ibu, makasi semangat dan doanya selama ini.
dan bosan untuk memberi semangat dan menemaniku.....
Buat tunanganku Dayu makasi dukungan dan doanya, jangan pernah lelah
Ajitu beserta keluarga terima kasih sudah memberi semangat selama ini
Pedanda Aji dan Pedanda Istri Ubud beserta keluarga makasi doa dan
semangatnya selama ini.
Pak Yoseph terima kasih atas segala ilmu, waktu, dan telah dengan sabar
membimbing saya hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Buat Pak Djarot dan Pak Suhodo selaku dosen penguji terima kasih atas
saran dan kritiknya, sehingga saran dan kritik ini dapat memberikan motifasi
saya untuk lebih baik dari yang sebelumnya.
Teman-temanku Indra, Yogi, Ferry, Andrew, Eka, Brekele, Kusman, Budi,
Makasi banget atas segala dukungannya, dan canda tawanya.
Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Yang Maha Kuasa memberikan balasan lebih dari segala sesuatu
yang telah diberikan kepada penulis.
OM ÇANTIH ÇANTIH ÇANTIH OM
v
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………………………………….
i
SURAT PERNYATAAN
……………………………………………………………………
ii
LEMBAR PENGABSAHAN
……………………………………………………………………
iii
ABSTRAKSI
……………………………………………………………………………...........
iv
KATA HANTAR
…………………………………………………………………………………….
v
……………………………………………………………………………..................
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
……………………………………………………………………................
x
DAFTAR TABEL
………………………………………………………………………………….
xiii
DAFTAR BAGAN
………………………………………………………………………………….
xiv
DAFTAR GRAFIK
………………………………………………………………………………….
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
BAB II
……………………………………………………………….
1.1.1.
Latar Belakang Eksistensi Proyek
1.1.2.
Latar Belakang Permasalahan
1
……………………………….
1
……………………………………
4
…………………………………………………..
6
………………………………………………………..
6
1.2.
Rumusan Permasalahan
1.3.
Tujuan dan Sasaran
1.3.1.
Tujuan
……………………………………………………............
6
1.3.2.
Sasaran
……………………………………………………............
6
1.4.
Lingkup Pembahasan
………………………………………………………..
7
1.5.
Metoda Pembahasan
………………………………………………………..
7
1.6.
Sistematika Pembahasan
…………………………………………………..
8
TINJAUAN GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL
2.1.
2.2.
BAB III
Latar Belakang
Seni
…………………………………………………………………………..
9
2.1.1.
Pengertian Seni
…………………………………………………..
9
2.1.2.
Jenis-Jenis Seni
…………………………………………………..
9
2.1.3.
Seni Pertunjukan Tradisional Lombok
Tinjauan Gedung Pertunjukan
………………………..
12
………………………………………….......
22
2.2.1
Sejarah Gedung Pertunjukan di Indonesia
…………………...
22
2.2.2.
Fungsi dan Peranan Gedung Pertunjukan
…………………...
22
2.2.3.
Teater
………………………………………………………...........
23
2.2.4.
Akustik Ruang
……………………………………………………..
29
TINJAUAN INTERAKSI DAN ARSITEKTUR TRADISIONAL LOMBOK
3.1.
Interaksi
………………………………………………………………….......
35
1
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
3.2.
3.3.
BAB IV
3.1.1.
Pengertian
………………………………………………………….
3.1.2.
Proses Terjadinya Interaksi
3.1.3.
Penyebab Terjadinya Interaksi
3.1.4.
Lingkungan Sebagai Stimulasi Interaksi
3.1.5.
Interaksi Sosial
35
………………………………………
35
….……………………………
36
……………………..
36
……………………………………………………..
42
Arsitektur Tradisional Lombok
………………………………………….......
3.2.1.
Jenis-Jenis Bangunan Tradisional Lombok
3.2.2.
Permukiman Tradisional Suku Sasak di Dusun Senaru
43
….……………..
43
…….
47
Barat
…………………………………………………………………………..
52
3.3.1.
Pengertian
………………………………………………………….
52
3.3.2.
Fungsi
………………………………………………………………
53
3.3.3.
Tujuan dan Sasaran
3.3.4.
Manfaat dan Skala Pelayanan
3.3.5.
Fasilitas
Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok
……………………………………………...
53
………………………………….
53
……………………………………………………............
54
TINJAUAN LOKASI GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADSIONAL DI
SENGGIGI LOMBOK BARAT
BAB V
4.1.
Tinjauan Kepariwisataan Lombok Barat
………………………………….
4.2.
Perkembangan Pariwisata dan Kesenian di Senggigi
4.3.
Senggigi Sebagai Pusat Kesenian Tradisional Lombok
56
………………...
57
………………
60
……………………………………………………..
60
………………………………………………………….
61
4.3.1.
Letak Geografi
4.3.2.
Klimatologi
4.3.3.
Kondisi Non Fisik
4.3.4.
Lokasi Tapak
…………………………………………………..
62
……………………………………………………….
62
4.3.4.1.
Kriteria Pemilihan Lokasi Tapak
…………………...
62
4.3.4.2.
Lokasi Tapak Terpilih
……………………………….
63
PENDEKATAN KONSEP INTERAKSI SERTA ARSITEKTUR TRADISIONAL
LOMBOK KEDALAM WUJUD ARSITEKTURAL
5.1.
5.2.
5.3.
Analisis Pelaku dan Kegiatan
…………………………………………......
71
…………………………………………………..
71
……………………………………………………..
72
………………………………………………………..
73
………………………………………………………...........
75
5.1.1.
Pelaku Kegiatan
5.1.2.
Jenis Kegiatan
5.1.3.
Alur Kegiatan
Analisis Ruang
5.2.1.
Pendekatan Kebutuhan Ruang
………………………………….
75
5.2.2.
Pendekatan Besaran Ruang
………………………………….
78
5.2.3.
Hubungan Antar Ruang
…………………………………………...
85
…………………………………………………..
85
………………………………………………...
85
Analisis Tatanan Ruang
5.3.1.
Tata Ruang Dalam
2
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
5.3.2.
5.4.
Tata Ruang Luar
…………………………………………………..
Penerapan Arsitektur Tradisional Lombok Pada Gedung
Pertunjukan Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
5.5.
5.6.
BAB VI
94
Analisis Site
………….
98
…………………………………………………………………
101
5.5.1.
Analisis Angin
……………………………………………………….
5.5.2.
Analisis Matahari
5.5.3.
Analisis Sirkulasi Pejalan Kaki dan Kendaraan
5.5.4.
Analisis Kebisingan
101
…………………………………………………..
102
…………………
103
………………………………………………...
105
Pendekatan Konsep Sistem Pendukung Bangunan
…………………...
106
…………...……………………….
106
5.6.1
Pendekatan Konsep Struktur
5.6.2.
Pendekatan Konsep Pencahayaan
5.6.3.
Pendekatan Konsep Akustik
5.6.4.
Pendekatan Konsep Penghawaan
5.6.5.
Pendekatan Konsep Utilitas
…………………………….
106
………………………………………
108
…………………………….
109
………………………………...........
110
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN
KESENIAN TRADISIONAL DI SENGGIGI LOMBOK BARAT
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
Konsep Kegiatan
…………………………………………………………….
6.1.1.
Karakter Kegiatan
6.1.2.
Hubungan Antar Kelompok Kegiatan
Konsep Ruang
……………………………………………………………….
117
6.2.1.
Kebutuhan dan Besaran Ruang
6.2.2.
Hubungan Antar Ruang
Konsep Tata Ruang
……………………………
117
……………………………………………
118
………………………………………………………..
118
6.3.1.
Tata Ruang Dalam
………………………………………………...
118
6.3.2.
Tata Ruang Luar
………………………………………………...
120
Konsep Lansekap Pada Gedung Pertunjukan Tradisional di
……………………………………………………..
121
Konsep Tampilan Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di
……………………………………………………..
122
Konsep Struktur Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di
Senggigi Lombok Barat
6.7.
114
116
Senggigi Lombok Barat
6.6.
………………………………………………...
…………………….
Senggigi Lombok Barat
6.5.
114
……………………………………………………..
123
Konsep Utilitas Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di
Senggigi Lombok Barat
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………..
123
.………………………………………………………………………………
125
3
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Hal
1.1
Kawasan Pantai Senggigi
4
1.2
Berugak
6
2.1
Genggong
13
2.2
Rebana Burdah
13
2.3
Gambus
13
2.4
Mandolin
14
2.5
Pereret
14
2.6
Suling Loang Telu
15
2.7
Gendang Beleq
15
2.8
Tari Gandrung
16
2.9
Tari Rudat
17
2.10
Tari Topeng
17
2.11
Tari Gendang Beleq
18
2.12
Tari Tandang Mendet
18
2.13
Periseian
21
2.14
Begasingan
21
2.15
Tipe-tipe Teater
24
2.16
Ukuran Tempat Duduk
24
2.17
Letak Pintu Keluar Pada Ruang Teater
24
2.18
Perbandingan Ruang Penonton Tradisional. Pengawasan/kontrol
25
2.19
Tinggi Tempat Duduk
26
2.20
Panggung Percobaan
26
2.21
Ruang Ganti Pakaian
27
2.22
Bentuk Langit-langit Yang Menguntungkan
30
2.23
Bentuk Langit-langit Yang Tidak Menguntungkan
31
2.24
Bentuk Denah Yang Kurang Menguntungkan
31
2.25
Dinding Diberi Lipatan Untuk Menghantarkan Bunyi
31
2.26
Turunnya Volume Suara Melalui Bidang Yang Menyerap Bunyi
32
2.27
Peninggian Deret Tempat Duduk Sebagai Spiral Yang Logis
32
2.28
Lapisan Dinding
32
2.29
Layar Untuk Penghantar Bunyi
33
2.30
Pembentukan Titik Api Pada Bidang Yang di Bengkokan
33
2.31
Penghantar Bunyi Yang Menguntungkan Oleh Pembengkokan Yang di
33
Sesuaikan
3.1
Pembagian Skala Menurut Tinggi Ruang
37
4
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
3.2
Bentuk Dasar
38
3.3
Pencapaian atau Sirkulasi
40
3.4
Kualitas Bukaan
41
3.5
Tekstur
42
3.6
Denah Rumah Tradisional Lombok
44
3.7
Rumah Tradisional Lombok
44
3.8
Pintu Geser Pada “Bale”
44
3.9
Lumbung Alang, Sambi, Geleng
46
3.10
Lumbung Alang
46
3.11
Berugak
47
3.12
Kandang
47
3.13
‘Bale’ Pendiri Dusun Senaru
48
3.14
Kedudukan Antar Elemen Bangunan Suku Sasak di Dusun Senaru
50
3.15
Ilustrasi Kedudukan Elemen Bangunan Secara Vertikal
50
3.16
Pola Permukiman Dusun Senaru Secara Horizontal
51
3.17
Orientasi Karakter Ruang Dusun Senaru di Dalam Satu Dasan
52
4.1
Peta Administrasi Lombok Barat
60
4.2
Alternatif Site 1
64
4.3
Ukuran Site Pada Alternatif 1
65
4.4
Alternatif Site 2
66
4.5
Ukuran Site Pada Alternatif 2
67
4.6
Alternatif Site 3
68
4.7
Ukuran Site Pada Alternatif 3
69
5.1
Pendekatan Dimensi Ruang Dalam
86
5.2
Split Level Pada Ruang Dalam
86
5.3
Overlap Bidang Atas
86
5.4
Pendekatan Bentuk Pada Bangunan
87
5.5
Organisasi Ruang Primer dan Sekunder
88
5.6
Organisasi Ruang Pada Area Penjualan
89
5.7
Pengaruh Warna Terhadap Manusia
89
5.8
Pendekatan Warna Pada Area Pertunjukan dan Pelatihan
90
5.9
Pendekatan Warna Pada Area Apresiasi dan Penjualan
90
5.10
Pendekatan Warna Pada Area Pengelola dan Produksi
90
5.11
Pendekatan Pencahayaan Area Pertunjukan, Pelatihan, Apresiasi, dan
Produksi
91
5.12
Pendekatan Pencahayaan Pada Lobby, Area Pengelola, dan Penjualan
92
5.13
Pendekatan Pengendalian Suara Pada Bangunan
93
5.14
Pendekatan Dimensi Ruang Luar
94
5.15
Organisasi Ruang Luar
95
5
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
5.16
Penataan Vegetasi Ruang Luar
95
5.17
Sirkulasi Ruang Luar
96
5.18
Pendekatan Warna Ruang Luar
96
5.19
Pencahayaan Ruang Luar
97
5.20
Pengendalian Suara Ruang Luar
98
5.21
Pembagian Zona Pada Site
99
5.22
Kedudukan Antar Elemen Bangunan Pada Gedung Pertunjukan Kesenian
Tradisional di Senggigi
5.23
Ilustrasi Kedudukan Elemen Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional
Secara Vertikal
5.24
99
100
Orentasi Karakter Ruang dan Peletakan Berugak Pada Jalur Sirkulasi Pejalan
Kaki
100
5.25
Pengembangan Bentuk Lumbung Alang
101
5.26
Analisis Angin
102
5.27
Analisis Matahari
103
5.28
Analisis Sirkulasi Kendaraan
104
5.29
Analisis Sirkulasi Pejalan Kaki
104
5.30
Analisis Kebisingan
105
5.31
Struktur Kabel dan Rangka Kaku
106
5.32
Macam Spot Lamp
107
5.33
Lampu Halogen dan Sorot
107
5.34
Lampu TL
108
5.35
Sound System Luar Ruangan
108
5.36
Material Penyerap Suara Pada Dinding dan Lantai
109
5.37
Sistem Pemasangan Penangkal Petir
112
6.1
Pembagian Zona Pada Lansekap
121
6.2
Penataan Lansekap Pada Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di
Senggigi
122
6.3
Tampilan Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di Senggigi
122
6.4
Peletakan Berugak Pada Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki
123
6.5
Konsep Struktur
123
6
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR TABEL
No
1.1
Keterangan
Hal
Jumlah Tamu Asing dan Tamu Domestik Yang Menginap di Hotel Berbintang
2
Menurut Kelas Hotel Tahun 2003-2008
1.2
Data Kunjungan Wisatawan ke Wisata Alam Senggigi Tahun 2004-2007
2.1
Perbandingan Jumlah Orang Dengan Lebar Pintu Evakuasi
28
2.2
Jangkauan Waktu Bunyi Susulan yang Optimal
29
3.1
Wujud Dasar dan Karakter
38
3.2
Tipe Garis dan Karakter
39
3.3
Warna dan Suasana
40
4.1
Tempat Obyek Wisata di Kabupaten Lombok Barat 2005
57
4.2
Data Kunjungan Wisatawan Bulan Januari-Juni 2007
58
4.3
Luas Kabupaten Lombok Barat di Rinci Per Kecamatan
62
5.1
Pendekatan Kebutuhan Ruang
76
5.2
Pendekatan Besaran Ruang
78
5.3
Rekapitulasi Besaran Ruang
84
5.4
Pendekatan Akustik Ruang
93
5.5
Pendekatan Tekstur Ruang
93
6.1
Kebutuhan dan Besaran Ruang
117
6.2
Pendekatan Tekstur Ruang
119
3
7
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR BAGAN
No
Keterangan
Hal
3.1
Proses Terjadinya Interaksi
35
3.2
Peranan Lingkungan Dalam Interaksi Manusia
36
5.1
Alur Kegiatan Pertunjukan Kesenian Tradisional
74
5.2
Alur Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan Kesenian Tradisional
74
5.3
Alur Kegiatan Apresiasi
74
5.4
Alur Kegiatan Pengelola
75
5.5
Alur Kegiatan Produksi
75
5.6
Hubungan Antar Ruang
85
5.7
Sistem Jaringan Air Bersih
110
5.8
Sistem Jaringan Listrik
111
6.1
Karakter Kegiatan Pertunjukan Kesenian Tradisional
114
6.2
Karakter Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan Kesenian Tradisional
115
6.3
Karakter Kegiatan Apresiasi dan Penjualan
115
6.4
Karakter Kegiatan Pengelola
116
6.5
Karakter Kegiatan Produksi
116
6.6
Hubungan Antar Kelompok Kegiatan
116
6.7
Hubungan Antar Ruang
118
8
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR GRAFIK
No
Keterangan
Hal
2.1
Toleransi Waktu Bunyi Susulan ± 20%
29
2.2
Kejelasan Terdengarnya Dialog
30
9
GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN
TRADISIONAL
DI SENGGIGI — LOMBOK BARAT
TUGAS AKHIR SARJANA STRATA – 1
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1)
PADA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
IDA BAGUS PUTU HERY SURYADI BRATA
NPM: 990109857
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2010
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda-tangan di bawah ini, saya:
Nama : Ida Bagus Putu Hery Suryadi Brata
NPM
: 990109857
Dengan sesungguh-sungguhnya dan atas kesadaran sendiri,
Menyatakan bahwa:
Hasil karya Tugas Akhir—yang mencakup Landasan Konseptual Perencanaan dan
Perancangan (Skripsi) dan Gambar Rancangan serta Laporan Perancangan—yang
berjudul:
GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL
Di Senggigi ― Lombok Barat
benar-benar hasil karya saya sendiri.
Pernyataan, gagasan, maupun kutipan—baik langsung maupun tidak langsung—yang
bersumber dari tulisan atau gagasan orang lain yang digunakan di dalam Landasan
Konseptual Perencanaan dan Perancangan (Skripsi) maupun Gambar Rancangan dan
Laporan Perancangan ini telah saya pertanggungjawabkan melalui catatan perut atau
pun catatan kaki dan daftar pustaka, sesuai norma dan etika penulisan yang berlaku.
Apabila kelak di kemudian hari terdapat bukti yang memberatkan bahwa saya melakukan
plagiasi sebagian atau seluruh hasil karya saya—yang mencakup Landasan Konseptual
Perencanaan dan Perancangan (Skripsi) dan Gambar Rancangan serta Laporan
Perancangan—ini maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku di kalangan Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik – Universitas Atma Jaya
Yogyakarta; gelar dan ijazah yang telah saya peroleh akan dinyatakan batal dan akan
saya kembalikan kepada Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Demikian, Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya,
dan dengan segenap kesadaran maupun kesediaan saya untuk menerima segala
konsekuensinya.
Yogyakarta, 23 Desember 2010
Yang Menyatakan,
Ida Bagus Putu Hery Suryadi Brata
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
ABSTRAKSI
Lombok disebut juga "New Bali/Bali Baru" dan telah menjadi tujuan wisata
baru di Indonesia. Kekayaan budaya Lombok menjadi salah satu daya tarik
pariwisata di Lombok selain keindahan alamnya. Kota Mataram sebagai ibukota
NTB, sejak beberapa abad lampau sudah dihuni penduduk dari beragam etnis, baik
Jawa, Bali, Makassar, Cina dan Arab.
Kemajemukan
dalam
masyarakat
Lombok
menyebabkan
terjadinya
interseksi, yaitu persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari
berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain.
Pertemuan antar kelompok sosial ini menyebabkan terjadinya akulturasi. Akulturasi
adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Akulturasi kebudayaan pada masyarakat Lombok dapat terlihat pada
kesenian tradisionalnya seperti tari gandrung yang mengadopsi dari tari gandrung
Bali dan Banyuwangi begitu juga alat musiknya yang banyak mengadopsi alat musik
dari luar daerah.
Interaksi dalam bidang arsitektur juga terjadi hal ini dapat dilihat dari bentuk
rumah tradisional Lombok yang mengalami perkembangan saat pemerintahan
Kerajaan Karang Asem (abad 17), di mana arsitektur Lombok dikawinkan dengan
arsitektur Bali. Misalnya, ruang tamunya terbuka tanpa dinding dan tiang penyangga
bangunan bagian atasnya diberi ukiran.
Keberagaman itu layak dijadikan sebuah pemikiran bagaimana menjadikan
Lombok sebagai pusat kebudayaan karena pembauran antar etnis tersebut telah
menjadi kekuatan. Apalagi kondisi daerah ini yang multietnis dan akomodatif
terhadap keberagaman menjadi modal dalam menciptakan pusat kebudayaan.
Hadirnya gedung pertunjukan kesenian tradisional di kawasan wisata
Senggigi diharapkan menjadi sarana yang tepat sebagai pusat pertunjukan,
pameran, pengembangan kesenian tradisional Lombok, sehingga kesenian Lombok
dapat tetap bertahan dari derasnya budaya luar yang masuk ke Indonesia khususnya
Lombok serta mampu mengangkat kembali kesenian dan kerajinan tradisional
Lombok sehingga semakin dikenal di Indonesia dan di manca negara.
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
KATA HANTAR
OM SWASTIASTU,
Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kerta wara
nugrahaNya, restu serta tutunanNya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan semua proses Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan rasa terimaksih yang
sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah memberikan dukungan dan doa
hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Leluhur yang telah menjaga dan memberkati Gustu sampai saat ini tetap
sehat dan dapat memberikan yang terbaik.
baik secara material maupun non material.
Ajik dan Ibu yang telah merestui dan mendukung segala yang Gustu lakukan,
Gusde dan Gusman, makasi atas dukungan dan semangat selama ini.
Buat keluarga besar ajik dan ibu, makasi semangat dan doanya selama ini.
dan bosan untuk memberi semangat dan menemaniku.....
Buat tunanganku Dayu makasi dukungan dan doanya, jangan pernah lelah
Ajitu beserta keluarga terima kasih sudah memberi semangat selama ini
Pedanda Aji dan Pedanda Istri Ubud beserta keluarga makasi doa dan
semangatnya selama ini.
Pak Yoseph terima kasih atas segala ilmu, waktu, dan telah dengan sabar
membimbing saya hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Buat Pak Djarot dan Pak Suhodo selaku dosen penguji terima kasih atas
saran dan kritiknya, sehingga saran dan kritik ini dapat memberikan motifasi
saya untuk lebih baik dari yang sebelumnya.
Teman-temanku Indra, Yogi, Ferry, Andrew, Eka, Brekele, Kusman, Budi,
Makasi banget atas segala dukungannya, dan canda tawanya.
Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Yang Maha Kuasa memberikan balasan lebih dari segala sesuatu
yang telah diberikan kepada penulis.
OM ÇANTIH ÇANTIH ÇANTIH OM
v
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………………………………….
i
SURAT PERNYATAAN
……………………………………………………………………
ii
LEMBAR PENGABSAHAN
……………………………………………………………………
iii
ABSTRAKSI
……………………………………………………………………………...........
iv
KATA HANTAR
…………………………………………………………………………………….
v
……………………………………………………………………………..................
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
……………………………………………………………………................
x
DAFTAR TABEL
………………………………………………………………………………….
xiii
DAFTAR BAGAN
………………………………………………………………………………….
xiv
DAFTAR GRAFIK
………………………………………………………………………………….
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
BAB II
……………………………………………………………….
1.1.1.
Latar Belakang Eksistensi Proyek
1.1.2.
Latar Belakang Permasalahan
1
……………………………….
1
……………………………………
4
…………………………………………………..
6
………………………………………………………..
6
1.2.
Rumusan Permasalahan
1.3.
Tujuan dan Sasaran
1.3.1.
Tujuan
……………………………………………………............
6
1.3.2.
Sasaran
……………………………………………………............
6
1.4.
Lingkup Pembahasan
………………………………………………………..
7
1.5.
Metoda Pembahasan
………………………………………………………..
7
1.6.
Sistematika Pembahasan
…………………………………………………..
8
TINJAUAN GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL
2.1.
2.2.
BAB III
Latar Belakang
Seni
…………………………………………………………………………..
9
2.1.1.
Pengertian Seni
…………………………………………………..
9
2.1.2.
Jenis-Jenis Seni
…………………………………………………..
9
2.1.3.
Seni Pertunjukan Tradisional Lombok
Tinjauan Gedung Pertunjukan
………………………..
12
………………………………………….......
22
2.2.1
Sejarah Gedung Pertunjukan di Indonesia
…………………...
22
2.2.2.
Fungsi dan Peranan Gedung Pertunjukan
…………………...
22
2.2.3.
Teater
………………………………………………………...........
23
2.2.4.
Akustik Ruang
……………………………………………………..
29
TINJAUAN INTERAKSI DAN ARSITEKTUR TRADISIONAL LOMBOK
3.1.
Interaksi
………………………………………………………………….......
35
1
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
3.2.
3.3.
BAB IV
3.1.1.
Pengertian
………………………………………………………….
3.1.2.
Proses Terjadinya Interaksi
3.1.3.
Penyebab Terjadinya Interaksi
3.1.4.
Lingkungan Sebagai Stimulasi Interaksi
3.1.5.
Interaksi Sosial
35
………………………………………
35
….……………………………
36
……………………..
36
……………………………………………………..
42
Arsitektur Tradisional Lombok
………………………………………….......
3.2.1.
Jenis-Jenis Bangunan Tradisional Lombok
3.2.2.
Permukiman Tradisional Suku Sasak di Dusun Senaru
43
….……………..
43
…….
47
Barat
…………………………………………………………………………..
52
3.3.1.
Pengertian
………………………………………………………….
52
3.3.2.
Fungsi
………………………………………………………………
53
3.3.3.
Tujuan dan Sasaran
3.3.4.
Manfaat dan Skala Pelayanan
3.3.5.
Fasilitas
Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok
……………………………………………...
53
………………………………….
53
……………………………………………………............
54
TINJAUAN LOKASI GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADSIONAL DI
SENGGIGI LOMBOK BARAT
BAB V
4.1.
Tinjauan Kepariwisataan Lombok Barat
………………………………….
4.2.
Perkembangan Pariwisata dan Kesenian di Senggigi
4.3.
Senggigi Sebagai Pusat Kesenian Tradisional Lombok
56
………………...
57
………………
60
……………………………………………………..
60
………………………………………………………….
61
4.3.1.
Letak Geografi
4.3.2.
Klimatologi
4.3.3.
Kondisi Non Fisik
4.3.4.
Lokasi Tapak
…………………………………………………..
62
……………………………………………………….
62
4.3.4.1.
Kriteria Pemilihan Lokasi Tapak
…………………...
62
4.3.4.2.
Lokasi Tapak Terpilih
……………………………….
63
PENDEKATAN KONSEP INTERAKSI SERTA ARSITEKTUR TRADISIONAL
LOMBOK KEDALAM WUJUD ARSITEKTURAL
5.1.
5.2.
5.3.
Analisis Pelaku dan Kegiatan
…………………………………………......
71
…………………………………………………..
71
……………………………………………………..
72
………………………………………………………..
73
………………………………………………………...........
75
5.1.1.
Pelaku Kegiatan
5.1.2.
Jenis Kegiatan
5.1.3.
Alur Kegiatan
Analisis Ruang
5.2.1.
Pendekatan Kebutuhan Ruang
………………………………….
75
5.2.2.
Pendekatan Besaran Ruang
………………………………….
78
5.2.3.
Hubungan Antar Ruang
…………………………………………...
85
…………………………………………………..
85
………………………………………………...
85
Analisis Tatanan Ruang
5.3.1.
Tata Ruang Dalam
2
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
5.3.2.
5.4.
Tata Ruang Luar
…………………………………………………..
Penerapan Arsitektur Tradisional Lombok Pada Gedung
Pertunjukan Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
5.5.
5.6.
BAB VI
94
Analisis Site
………….
98
…………………………………………………………………
101
5.5.1.
Analisis Angin
……………………………………………………….
5.5.2.
Analisis Matahari
5.5.3.
Analisis Sirkulasi Pejalan Kaki dan Kendaraan
5.5.4.
Analisis Kebisingan
101
…………………………………………………..
102
…………………
103
………………………………………………...
105
Pendekatan Konsep Sistem Pendukung Bangunan
…………………...
106
…………...……………………….
106
5.6.1
Pendekatan Konsep Struktur
5.6.2.
Pendekatan Konsep Pencahayaan
5.6.3.
Pendekatan Konsep Akustik
5.6.4.
Pendekatan Konsep Penghawaan
5.6.5.
Pendekatan Konsep Utilitas
…………………………….
106
………………………………………
108
…………………………….
109
………………………………...........
110
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN
KESENIAN TRADISIONAL DI SENGGIGI LOMBOK BARAT
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
Konsep Kegiatan
…………………………………………………………….
6.1.1.
Karakter Kegiatan
6.1.2.
Hubungan Antar Kelompok Kegiatan
Konsep Ruang
……………………………………………………………….
117
6.2.1.
Kebutuhan dan Besaran Ruang
6.2.2.
Hubungan Antar Ruang
Konsep Tata Ruang
……………………………
117
……………………………………………
118
………………………………………………………..
118
6.3.1.
Tata Ruang Dalam
………………………………………………...
118
6.3.2.
Tata Ruang Luar
………………………………………………...
120
Konsep Lansekap Pada Gedung Pertunjukan Tradisional di
……………………………………………………..
121
Konsep Tampilan Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di
……………………………………………………..
122
Konsep Struktur Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di
Senggigi Lombok Barat
6.7.
114
116
Senggigi Lombok Barat
6.6.
………………………………………………...
…………………….
Senggigi Lombok Barat
6.5.
114
……………………………………………………..
123
Konsep Utilitas Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di
Senggigi Lombok Barat
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………..
123
.………………………………………………………………………………
125
3
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR GAMBAR
No
Keterangan
Hal
1.1
Kawasan Pantai Senggigi
4
1.2
Berugak
6
2.1
Genggong
13
2.2
Rebana Burdah
13
2.3
Gambus
13
2.4
Mandolin
14
2.5
Pereret
14
2.6
Suling Loang Telu
15
2.7
Gendang Beleq
15
2.8
Tari Gandrung
16
2.9
Tari Rudat
17
2.10
Tari Topeng
17
2.11
Tari Gendang Beleq
18
2.12
Tari Tandang Mendet
18
2.13
Periseian
21
2.14
Begasingan
21
2.15
Tipe-tipe Teater
24
2.16
Ukuran Tempat Duduk
24
2.17
Letak Pintu Keluar Pada Ruang Teater
24
2.18
Perbandingan Ruang Penonton Tradisional. Pengawasan/kontrol
25
2.19
Tinggi Tempat Duduk
26
2.20
Panggung Percobaan
26
2.21
Ruang Ganti Pakaian
27
2.22
Bentuk Langit-langit Yang Menguntungkan
30
2.23
Bentuk Langit-langit Yang Tidak Menguntungkan
31
2.24
Bentuk Denah Yang Kurang Menguntungkan
31
2.25
Dinding Diberi Lipatan Untuk Menghantarkan Bunyi
31
2.26
Turunnya Volume Suara Melalui Bidang Yang Menyerap Bunyi
32
2.27
Peninggian Deret Tempat Duduk Sebagai Spiral Yang Logis
32
2.28
Lapisan Dinding
32
2.29
Layar Untuk Penghantar Bunyi
33
2.30
Pembentukan Titik Api Pada Bidang Yang di Bengkokan
33
2.31
Penghantar Bunyi Yang Menguntungkan Oleh Pembengkokan Yang di
33
Sesuaikan
3.1
Pembagian Skala Menurut Tinggi Ruang
37
4
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
3.2
Bentuk Dasar
38
3.3
Pencapaian atau Sirkulasi
40
3.4
Kualitas Bukaan
41
3.5
Tekstur
42
3.6
Denah Rumah Tradisional Lombok
44
3.7
Rumah Tradisional Lombok
44
3.8
Pintu Geser Pada “Bale”
44
3.9
Lumbung Alang, Sambi, Geleng
46
3.10
Lumbung Alang
46
3.11
Berugak
47
3.12
Kandang
47
3.13
‘Bale’ Pendiri Dusun Senaru
48
3.14
Kedudukan Antar Elemen Bangunan Suku Sasak di Dusun Senaru
50
3.15
Ilustrasi Kedudukan Elemen Bangunan Secara Vertikal
50
3.16
Pola Permukiman Dusun Senaru Secara Horizontal
51
3.17
Orientasi Karakter Ruang Dusun Senaru di Dalam Satu Dasan
52
4.1
Peta Administrasi Lombok Barat
60
4.2
Alternatif Site 1
64
4.3
Ukuran Site Pada Alternatif 1
65
4.4
Alternatif Site 2
66
4.5
Ukuran Site Pada Alternatif 2
67
4.6
Alternatif Site 3
68
4.7
Ukuran Site Pada Alternatif 3
69
5.1
Pendekatan Dimensi Ruang Dalam
86
5.2
Split Level Pada Ruang Dalam
86
5.3
Overlap Bidang Atas
86
5.4
Pendekatan Bentuk Pada Bangunan
87
5.5
Organisasi Ruang Primer dan Sekunder
88
5.6
Organisasi Ruang Pada Area Penjualan
89
5.7
Pengaruh Warna Terhadap Manusia
89
5.8
Pendekatan Warna Pada Area Pertunjukan dan Pelatihan
90
5.9
Pendekatan Warna Pada Area Apresiasi dan Penjualan
90
5.10
Pendekatan Warna Pada Area Pengelola dan Produksi
90
5.11
Pendekatan Pencahayaan Area Pertunjukan, Pelatihan, Apresiasi, dan
Produksi
91
5.12
Pendekatan Pencahayaan Pada Lobby, Area Pengelola, dan Penjualan
92
5.13
Pendekatan Pengendalian Suara Pada Bangunan
93
5.14
Pendekatan Dimensi Ruang Luar
94
5.15
Organisasi Ruang Luar
95
5
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
5.16
Penataan Vegetasi Ruang Luar
95
5.17
Sirkulasi Ruang Luar
96
5.18
Pendekatan Warna Ruang Luar
96
5.19
Pencahayaan Ruang Luar
97
5.20
Pengendalian Suara Ruang Luar
98
5.21
Pembagian Zona Pada Site
99
5.22
Kedudukan Antar Elemen Bangunan Pada Gedung Pertunjukan Kesenian
Tradisional di Senggigi
5.23
Ilustrasi Kedudukan Elemen Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional
Secara Vertikal
5.24
99
100
Orentasi Karakter Ruang dan Peletakan Berugak Pada Jalur Sirkulasi Pejalan
Kaki
100
5.25
Pengembangan Bentuk Lumbung Alang
101
5.26
Analisis Angin
102
5.27
Analisis Matahari
103
5.28
Analisis Sirkulasi Kendaraan
104
5.29
Analisis Sirkulasi Pejalan Kaki
104
5.30
Analisis Kebisingan
105
5.31
Struktur Kabel dan Rangka Kaku
106
5.32
Macam Spot Lamp
107
5.33
Lampu Halogen dan Sorot
107
5.34
Lampu TL
108
5.35
Sound System Luar Ruangan
108
5.36
Material Penyerap Suara Pada Dinding dan Lantai
109
5.37
Sistem Pemasangan Penangkal Petir
112
6.1
Pembagian Zona Pada Lansekap
121
6.2
Penataan Lansekap Pada Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di
Senggigi
122
6.3
Tampilan Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di Senggigi
122
6.4
Peletakan Berugak Pada Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki
123
6.5
Konsep Struktur
123
6
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR TABEL
No
1.1
Keterangan
Hal
Jumlah Tamu Asing dan Tamu Domestik Yang Menginap di Hotel Berbintang
2
Menurut Kelas Hotel Tahun 2003-2008
1.2
Data Kunjungan Wisatawan ke Wisata Alam Senggigi Tahun 2004-2007
2.1
Perbandingan Jumlah Orang Dengan Lebar Pintu Evakuasi
28
2.2
Jangkauan Waktu Bunyi Susulan yang Optimal
29
3.1
Wujud Dasar dan Karakter
38
3.2
Tipe Garis dan Karakter
39
3.3
Warna dan Suasana
40
4.1
Tempat Obyek Wisata di Kabupaten Lombok Barat 2005
57
4.2
Data Kunjungan Wisatawan Bulan Januari-Juni 2007
58
4.3
Luas Kabupaten Lombok Barat di Rinci Per Kecamatan
62
5.1
Pendekatan Kebutuhan Ruang
76
5.2
Pendekatan Besaran Ruang
78
5.3
Rekapitulasi Besaran Ruang
84
5.4
Pendekatan Akustik Ruang
93
5.5
Pendekatan Tekstur Ruang
93
6.1
Kebutuhan dan Besaran Ruang
117
6.2
Pendekatan Tekstur Ruang
119
3
7
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR BAGAN
No
Keterangan
Hal
3.1
Proses Terjadinya Interaksi
35
3.2
Peranan Lingkungan Dalam Interaksi Manusia
36
5.1
Alur Kegiatan Pertunjukan Kesenian Tradisional
74
5.2
Alur Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan Kesenian Tradisional
74
5.3
Alur Kegiatan Apresiasi
74
5.4
Alur Kegiatan Pengelola
75
5.5
Alur Kegiatan Produksi
75
5.6
Hubungan Antar Ruang
85
5.7
Sistem Jaringan Air Bersih
110
5.8
Sistem Jaringan Listrik
111
6.1
Karakter Kegiatan Pertunjukan Kesenian Tradisional
114
6.2
Karakter Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan Kesenian Tradisional
115
6.3
Karakter Kegiatan Apresiasi dan Penjualan
115
6.4
Karakter Kegiatan Pengelola
116
6.5
Karakter Kegiatan Produksi
116
6.6
Hubungan Antar Kelompok Kegiatan
116
6.7
Hubungan Antar Ruang
118
8
Gedung Pertunjuk an Kesenian Tradisional di Senggigi Lombok Barat
DAFTAR GRAFIK
No
Keterangan
Hal
2.1
Toleransi Waktu Bunyi Susulan ± 20%
29
2.2
Kejelasan Terdengarnya Dialog
30
9