Bab-6-Mahluk Hdp Dlm Ekosistem alami

MAKHLUK HIDUP DALAM
EKOSISTEM ALAMI



Ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
 Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi

Organisasi Ekosistem







Populasi : sekelompok makhluk hidup
dari spesies pada tempat dan waktu yang
sama.
Komunitas : Kumpulan populasi dari
tumbuhan dan hewan yang hidup bersama
pada lingkungan yang sama pula.
Habitat: tempat tinggal suatu makhluk
hidup

Populasi ~ Ruang dan
Waktu

Ciri-ciri Populasi:
1. Kepadatan / kerapatan populasi
2. Pertumbuhan populasi
3. Potensi Biotik
4. Komposisi genetik
5. Distribusi


FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN POPULASI

 Kompetisi
 Mortalitas
 Migrasi
 Predator
Penyakit

Kepadatan populasi


Akibat kepadatan naik :


Akibat Ekologi  dampak dalam waktu
singkat
Penekanan kelahiran, kelangsungan hidup dan
pertumbuhan populasi
 Terjadinya migrasi





Akibat evolusi  dalam waktu lama

Kepadatan Populasi= Jumlah individu/satuan luas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi:
Natalitas
+
Imigrasi

+

Kepadatan Populasi
Mortalitas

-

Emigrasi


Pertumbuhan Populasi
Ada dua pola Pertumbuhan populasi:
1. Pola pertumbuhan Eksponential
N= Jumlah Individu

N

W= Waktu
W

2. Pola pertumbuhan Sigmoid
Tekanan Lingkungan

N

Daya Dukung Alam

Potensi Biotik


W

Distribusi (Penyebaran Organisme)


Dispersi : Penyebaran individu dalam populasi
1. Random (Acak/tak teratur)
2. Reguler/Uniform (seragam/teratur)
3. Agregated (Mengelompok_

3.

Dispersal (Penyebar pindahan organisme)
Imigrasi: Masuknya individu dalam populasi
Emigrasi: Keluarnya individu dalam populasi
Migrasi : Masuk dan keluar indiv.dlm. Populas



Penyebaran Umur


1.

Populasi meningkat


1.
2.

2. Populasi stabil
3. Populasi menurun

Komunitas




Komunikasi adalah beberapa kelompok
makhluk hidup bersama-sama dalam suatu
tempat yang bersamaan.

Contoh populasi semut, kutu daun, dan
pohon tempat mereka tinggal membentuk
suatu komunitas.

Perubahan komunitas


Perubahan komunikasi yang sesuai dengan
perubahan lingkungan yang terjadi akan
berlangsung terus sampai pada suatu saat
terjadi suatu “ komunitas padat “.
Komunitas padat ini disebut “ komunitas
klimaks “.

Komunitas air tawar

Komunitas hutan hujan tropis

PENGGOLONGAN POPULASI DALAM KOMUNITAS
a. Produsen

b. Konsumen pertama
c. Konsumen kedua
d. Konsumen ketiga
e. Parasit
f. Pemakan bangkai
g. Pengurai

EKOSISTEM
EKOSISTEM ALAMI DAPAT TERPENGARUH :





Pengaruh geografis
Angin
Arus laut
Dsb

EKOSISTEM DAPAT DIBUAT OLEH MANUSIA

Ekosistem kebun
Sawah
Ladang
Dll
Ingat : keseimbangan alam





BERBAGAI BENTUK EKOSISTEM ALAMI
Dalam ekosistem harus terdapat :
 Sumber energi
Untuk kebutuhan komponen kehidupan
 Zat-zat kimia
Terutama H2O, CO2 dan O2 serta unsur hara

Unsur ekosistem
• Autotrofik, adalah suatu organisme yang
mampu menyediakan atau mensintesis

makanannya sendiri yang berupa bahan
organik dengan
• Heterotrofik, adalah organisme yang mampu
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai
bahan makanannya, bahan tsb disintesis oleh
organisme lain.

PROSES EKOSISTEM
Aliran Energi
 Energi didefinisikan sebagai kemampuan melakukan kerja.
 Aliran dan penggunaan energi merupakan salah satu proses
yang utama dalam ekosistem.
 Energi utama untuk kehidupan adalah radiasi matahari atau
cahaya.
 Dalam ekosistem sebahagian energi cahaya dirubah
kedalam bentuk energi kimia yang dibutuhkan dalam sistem
kehidupan.
 Merupakan proses mengalirnya energi dimulai dari cahaya
matahari ke produser (diubaha dalam bentuk energi kimia),
konsumen, kemudian tersebar ke lingkungan dalam bentuk

panas

Bentuk energi










Energi Mekanik
Energy maknetik
Energy listrik
Energy kimia
Energy bunyi
Energy nuklir
Energy cahaya
Energy panas
Energy matahari

Fotosintesis (penggunaan energi matahari)






Semua tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri melalui deretan
reaksi kimia yang kompleks yang dilangsungkan oleh radiasi surya
( menggunakan pigmen dan khlorofill (lihat gambar dibawah),
Khlorofill+enzym
12H2O + 6 CO2 + 709 kcal --------------C6 H12 O6 + 6 O2 + 6 H2O
Bila organisme membutuhkan energi kebalikan fotosintesis yang
terjadi;
Enzim metabolik
C6 H12 O6 + 6 O2 ------------------- 6 CO2 + 6 H2O
+ energi
Bila energi radiasi menyentuh pada permukaan tumbuhan hijau,
sebagian dari energi tersebut akan dirubah kedalam bentuk energi
kimia yang tersimpan dalam berbagai bentuk hasil tanaman.

Aliran energi






Herbivora memakan tumbuhan hijau (produsen)
sebagai makanannya  mengubah energi kimia 
energi kinetik  terjadi degradasi energi dalam
bentuk panas.
Herbivora dimakan oleh carnivora  degradasi
energi akan terjadi pula, hal yang sama akan terjadi
bila carnivora dimakan oleh carnivora tingkat tinggi.
Dengan demikian akan terlihat terjadinya penurunan
energi dari tingkat tinggi ke tingkat yang lebih
rendah.

Tingkat energi


Produsen dan konsumen dalam suatu ekosistem
dapat disusun kedalam beberapa kelompok
berdasarkan tingkatan energi yang diperoleh;
-Produsen merupakan trofik level pertama
-Herbivora merupakan trofik level kedua
-Carnivora merupakan tropik level ketiga
-Top Carnivora merupakan tropik level terakhir

Matahari

Produsen

Bahan/
materi
(nutrisi)

Konsumen I
(herbivora)

Konsumen II
(karnivora)

Konsumen III
(omnivora)

Pengurai / Perombak / Dekomposer

Bagan Rantai Makanan dengan aliran energi
dan alur materi di dalamnya

Aliran energi

Rantai Makanan





Rantai makanan adalah pengalihan energi dari
sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan
organisme yang makan dan yang dimakan.
Ex : rumput  ulat  burung  ular
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam
rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai
parasit, dan rantai saprofit.

1. Rantai Pemangsa
 Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan
hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari
hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I,
dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa
herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada
hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai
konsumen ke-3.
2. Rantai Parasit
 Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga
organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme
parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
.

3. Rantai Saprofit
 Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke
jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.
Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi
saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga
membentuk faring-faring makanan.
4. Rantai Makanan dan Tingkat Trofik
 Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi
adalah dengan peristiwa makan dan dimakan,
sehingga terjadi pemindahan energi, elemen
kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke
bentuk lain di sepanjang rantai makanan

Jaring-jaring Makanan


Merupakan bentuk rantai makanan yang
sangat kompleks. Semakin kompleks
jaring-jaring makanan menunjukkan
semakin kompleksnya aliran energi dan
aliran makanan.  kestabilan komunitas
dan kestabilan ekosistem.

Piramida makanan di darat

Daur Biogeokimia






Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang
terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup
dengan tak hidup.
Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik
tidak hilang. Daur ulang materi tersebut melibatkan
makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut
Daur Biogeokimia.
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi
yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang
sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik
komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.

Daur air

Daur karbon dan oksigen

Daur fosfor

Daur belerang (sulfur)

Macam-macam Ekosistem


Secara garis besar ekosistem dibedakan
menjadi ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Ekosistem perairan dibedakan
atas ekosistem air tawar dan ekosistem air
Laut.

a. Ekosistem darat









Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya
berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis
lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma, yaitu sebagai berikut
1. Bioma gurun
2. Bioma padang rumput
3. Bioma Hutan Basah
4. Bioma hutan gugur
5. Bioma taiga
6. Bioma tundra

b. Ekosistem Air Tawar


Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain
variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim
dan cuaca. Macam tumbuhan yang
terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji.

Ekosistem Air Tawar

1. Danau

2. Sungai




Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.
Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit
sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara
konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau.
Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung
keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena
akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis
dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga
dapat mendukung rantai makanan.

c. Ekosistem air laut
 1.

Laut
 Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas
(kadar garam) yang tinggi dengan ion CImencapai 55% terutama di daerah laut tropik,
karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan
suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara
lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah disebut daerah
termoklin.

1. Ekosistem pantai










Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah
pasang surut.
Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme
yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di
substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi
konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah
ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput
herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini
dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.

2. Estuari


Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya
sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa
garam.



Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari
daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut
aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.

3. Terumbu karang




Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu
komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan
organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut
terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat
ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat
berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang
merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan
kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini
bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat
tempat hidup karang lain dan ganggang

Ekosistem Tanah