4. Pipa
Pipa merupakan penyambung dari seluruh bagian sistem. Garis tengah dalam pipa sebelum penyuntik tidak berpengaruh, hanya saja harus lembam, tahan tekanan dan mampu dilewati
pelarut dengan volume yang memadai Munson, 1991
5. Penyuntik Sistem penyuntik Cuplikan
Teknik penyuntikan harus dilakukan dengan cepat untuk mencapai ketelitian maksimum pada analisis kuantitatif, yang terpenting adalah sistem harus dapat mengatasi tekanan balik yang
tinggi tanpa kehilangan terokan fase gerak . Pada saat pengisian terokan, terokan dialirkan melewati keluk dan kelebihannya dikeluarkan ke pembuang. Pada saat penyuntikan, katup
diputar sehingga fase gerak mengalir melewati keluk kolom Munson, 1991 .
6. Kolom Kolom merupakan jantung kromatograf, kebersihan atau kegagalan analisis tergantung pada
pilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat. Dianjurkan untuk mamasang penyaring 2 μm dijalur antar penyuntik dan kolom, untuk menahan partikel yang dibawa fase gerak atau
terokan, hal ini dapat memperpanjang umur kolom Munson, 1991 . Kolom dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Kolom analitik : Garis tengah dalam 2-6mm. untuk kemasan makropartikel panjang kolom 50- 100 cm,
untuk kemasan mikropartikel biasanya panjang kolomnya 10-30 cm. b. Kolom preparatif :
garis tengah 6 mm atau lebih panjang 25-100 cm Johnson,1991. Pemilihan kolom yang dipakai untuk cuplikan yang sifatnya tidak dikenal berdasarkan
pada sifat kimia umum linarut, sifat kelarutan dan ukurannya. Kolom dapat dikemas sendiri atau membeli kolom yang sudah dikemas. KCKT biasanya adalah UV 254 nm. Bila
Universitas Sumatera Utara
tanggapan detektor lebih lambat dari elusi sampel timbullah pelebaran pita yang memperburuk pemisahan. Pemilihan detektor KCKT tergantung pada sifat sampel, fase gerak
dan kepekaan yang tinggi dicapai Gritter, 1991 .
7. Detektor Detektor harus memberikan cuplikan , tanggapan yang dapat diramalkan , peka, hasil
yang efisien dan tidak terpengarung oleh perubahan suhu atau komposisi fase gerak. Detektor yang dipakai pada KCKT biasanya adalah UV 254 nm. Bila tanggapan detektor lebih lambat
dari elusi sampel timbullah pelebaran pita yang memperburuk pemisahan. Pemilihan detektor KCKT tergantung pada sifat sampel, fase gerak dan kepekaan yang tinggi dicapai Munson,
1991.
8. Penguat Sinyal Pada umumnya sinyal yang berasal dari detektor diperkuat terlebih dahulu sebelum
disampaikan pada alat perekam otomatik yang sesuai, biasanya berupa suatu perekam potensiometrik. Dapat pula sinyal dikirimkan kepada suatu integrator digital elektronik untuk
mengukur luas puncak kromatogram secara otomatik Munson, 1991 .
9. Perekam Perekam merupakan salah satu dari bagian peralatan yang berfungsi merekam atau
menunjukkan hasil pemeriksaan suatu senyawa berupa peak puncak.Dari daftar tersebut,
secara kualitatif kita dapat mengetahui senyawa apa yang diperiksa Munson,1991.
Dalam pemisahan suatu senyawa secara KCKT biasanya digunakan suatu pelarut landaian yaitu pelarut yang dapat diubah-ubah kepolarannya sesuai dengan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Pada kromatografi cair, susunan pelarut atau fase gerak merupakan salah satu peubah yang mempengaruhi pemisahan. Berbagai macam pelarut dapat digunakan dalam metode KCKT
tetapi harus memenuhi beberapa kriteria berikut ini : 1. Murni tanpa cemaran
2. Tidak bereaksi dengan kemasan 3. Sesuai dengan detektor
4. Dapat melarutkan cuplikan 5. Mempunyai viskositas rendah
6. Mudah memperoleh kembali cuplikan 7. Harganya wajar Johnson,1991.
Prinsip dari metode KCKT adalah : Bila sampel telah dimasukkan dengan suatu penyuntik KCKT, maka akan dibawa melalui
kolom bersama suatu fase gerak akibat adanya tekanan dari pompa. Data yang dihasilkan ditunjukkan berupa puncak oleh suatu perekam.
Yang penting pada KCKT adalah penggunaan adsorben dengan partikel ≤ 50µm dan kolom yang kecil diameternya, yang di dalamnya mengalir pengelusi dengan
tekanan tinggi 10-400 bar dengan laju aliran tetap. Dengan cara ini didapat penyingkatan proses pemisahan yang besar dan akibatnya adalah terjadinya pemisahan yang lebih baik.
Umumnya yang digunakan adalah detektor yang mengukur serapan ultraviolet. Senyawa yang dipisahkan akan keluar sebagai puncak dan waktu retensi yang sesuai volume retensi
merupakan karakteristik senyawa dan luas di bawah kurva merupakan ukuran konsentrasi. Watimena,1990
Universitas Sumatera Utara
Cara kerja KCKT
Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat – zat terlarut terpisah oleh
perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solut – solut ini melewati suatu kolom kromatografi.
Pemisahan solut – solut ini diatur oleh distribusi solut dalam fase gerak dan fase diam.
Penggunaan kromatografi cair secara sukses terhadap suatu masalah yang dihadapi membutuhkan penggabungan secara tepat dari berbagai macam kondisi operasional seperti
jenis kolom, fase gerak, panjang dan diameter kolom, kecepatan alir fase gerak, suhu kolom,dan ukuran sampel. untuk tujuan memilih kombinasi kondisi kromatogfariyang
terbaik, maka dibutuhkan pemahaman yang mendasar tentang berbagai macam faktor yang mempengaruhi pemisahan pada kromatografi cair Rohman,2009
Universitas Sumatera Utara