3. Pelapisan coating dinding saluran akar dengan semen saluran akar
4. Pengisian saluran akar
5. Pemilihan bahan utama
1. Pemilihan bahan pengisi utama:
Pemilihan kon utama dilakukan dengan melalui tiga tahap, yakni: a. Tes visual
: Ukuran kon sesuai dengan FU b. Tactile test
: Kon utama yang masuk sepanjang kerja sewaktu ditarik akan tertahan tug back. Hal ini berarti ujungnya pas dengan bentuk
retensi di daerah sepertiga apeks saluran akar.
c. Tes radiograf : Memeriksa posisi kon utama di sepertiga apeks secara
radiograf
2. Pengadukan semen saluran akar:
a. Sediakan kaca pengaduk dan spatula steril.
b. Letakkan bubuk semen seujung spatula pada kaca pengaduk, dan didekatnya teteskan
dua tetes liquidnya. c.
Campur bubuk dan liquid dengan gerakan memutar sampai homogen. Campuran dianggap baik bila seman dapat diangkat dengan spatula dari adukan setinggi ± 2 cm
tanpa putus.
d. Campuran semen dikumpulkan dengan spatula agar mudah digunakan.
e. Waktu manipulasi semen ± 3 – 4 menit sebelum mengeras.
3. Pelapisan dinding saluran akar dengan semen
Alat yang digunakan adalah jarum lentulo atau file tipe K yang diputar dengan mesin putaran rendah atau tangan. Bila menggunakan lentulo, semen diambil dengan ujungnya,
dimasukkan ke dalam saluran akar, kemudian diputar searah jarum jam. Bila menggunakan file, putaran dilakukan berlawanan. Tahap ini dilakukan sampai seluruh
dinding saluran akar terlapis oleh semen.
4. Pengisian saluran akar
a. Kon utama yang steril dimasukkan ke
dalam saluran akar perlahan-lahan, ditarik sedkit satu dua kali, kemudian dimasukkan
kembali sampai panjang kerja gbr.35.
b. Kon utama ditekan dengan alat penguak
sampai rapat ke dinding saluran akar gbr.36. Masukkan kon tambahan setelah
penguak diangkat. Tahap ini diulang sampai seluruh akar terisi padat gbr.37.
20
DAFTAR PUSTAKA
Bambang N. Narlan. S : Penuntun Praktikum Preklinik Endodonti
Edisi 4
Bagian Ilmu
Konservasi Gigi, FKG. UI 1999. Trimurni. A. dkk
: Penuntun Praktikum Endodonti 21
Laboratorium Konservasi FKG USU 1994.
Walton. R
: Priciples
and Practice of Endodonti Philadelphia,
W.B Saunders,
1989. Ingle. Jl. dkk
: Endodontics, edisi 2. Philadelphia, LEA Febiger 1976.
22