PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU

ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN KERJA
TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA
DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh
AHDAN CHAHVI

Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu merupakan lembaga pemerintahan
yang melaksanakan kekuasaan negara dengan kerjasama dan koordinasi di bidang
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan pendapatan daerah dengan instansi
pemerintah dan organisasi lainnya. Komitmen pada organisasi merupakan suatu
keadaan dimana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuantujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan di organisasi.

Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti
aturan dan kebaikan organisasi serta memenuhi standar kerja. Komitmen organisasi
merupakan hal yang lebih baik, karena merupakan tanggapan yang lebih global dan
bertahan terhadap organisasi, sebagai suatu keseluruhan dari kepuasan kerja. Seorang
pegawai dapat tidak puas dengan pekerjaan tertentu dan menganggapnya sebagai


suatu kondisi sementara, tetapi tidak puas dengan organisasi adalah suatu kondisi
yang akan dijalani secara terus-menerus.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah kepuasan kerja berpengaruh
terhadap komitmen organisasi pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dan
Bagaimana Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dalam mencapai tujuan yang
diinginkan, berupa sumbangan khususnya yang berkaitan erat dengan kepuasan kerja
dan komitmen organisasi.

Hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini adalah Kepuasan kerja yang
berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi pada pegawai Dinas Pendapatan
Kabupaten Pringsewu. Hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi
mendapatkan persamaan sebagai berikut :
Y = 3,684 + 0,775X
Artinya kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi
pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu. Setiap perubahan positif terhadap
kepuasan kerja akan diikuti perubahan positif terhadap komitmen organisasi.
Kepuasan kerja dapat berpengaruh poitif terhadap komitmen orgnisasi apabila
kepuasan kerja para pegawai meningkat maka secara otomatis komitmen pegawai
terhadap organisasi juga akan meningkat.


Dari uraian di atas disimpulkan bahwa komitmen organisasi dapat berpengaruh
terhadap kinerja pegawai apabila komitmen dijalankan dengan benar dan tidak
disalahgunakan. Komitmen organisasi yg diterapkan dengan sesuai target yang

ditentukan dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai prestasi bagi pegawai
tersebut dalam jenjang karirnya dan bermanfaat bagi pendapatan Daerah Kabupaten
Pringsewu agar bekerja labih baik lagi, namun komitmen organisasi dapat juga
berpengaruh negatif apabila tidak dijalankan dengan amanah sesuai peraturan karena
dapat merugikan negara dan juga pembangunan Daerah Kabupaten Pringsewu

PENGARUH KEPUASAN KERJA
TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA
DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU

SKRIPSI

Nama
Npm
Jurusan

Konsentrasi
Pembimbng I
Pembimbing II

: Ahdan Chahvi
: 0741011008
: Manajemen (ekstensi)
: Manajemen SDM
: Habibullah Djimat. S,E., M,Si
: Mirwan Karim. S,E

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

DAFTAR ISI

I.


PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Permasalahan .......................................................................................... 9
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan ............................................................. 9
1.4 Kerangka Pemikiran................................................................................ 10
1.5 Hipotesis ................................................................................................. 12

II. LANDASAN TEORI ................................................................................... 13
2.1 Pengertian Manajemen............................................................................ 13
2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ...................................... 14
2.3 Pengertian Kepuasan Kerja ..................................................................... 15
2.4 Pengertian Komitmen Organisasi ........................................................... 20

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 22
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................ 22
3.2 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 23
3.3 Jenis Data ................................................................................................. 23
3.4 Penentuan Jumlah Responden.................................................................. 23
3.5 Identifikasi Variable Penelitian................................................................ 24
3.6 Uji Penelitian ........................................................................................... 25

3.7 Alat Analisis............................................................................................. 26
3.8 Pengujian Hipotesis ................................................................................. 27

IV. PEMBAHASAN ........................................................................................... 28
4.1 Gambaran Umum Organisasi ................................................................... 28
4.2 Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu ...... 29
4.3 Pengujian Hipotesis ................................................................................. 33

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 51
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 51
5.2 Saran ........................................................................................................ 52

LAMPIRAN

PENGESAHAN

1. Tim Penguji
Ketua

: Habibullah Djimad, S.E., M.Si. ………………


Sekretaris Anggota

: Mirwan Karim, S.E. …………………...………

Penguji Utama

: Dr. Rr. Erlina, SE., M.Si. ……………………..

2. Pejabat Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung

Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.
NIP. 19610904 198703 1 011

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 02 April 2013

Karya ini kupersembahkan untuk:
Ayah dan Ibu Tercinta
Sebuah karya kecil yang belum sebanding dengan kasih sayang, pengorbanan

dan jeri payahmu sepanjang hidupku selama ini

Kakak-adikku tersayang
Kristina Handayani, Gustina Meriana, Tia Anggraini
Friska Annisa Tartusi, M. Raihan Akbar Tartusi
Terimakasih karena kalian selalu mendukung dan memberi semangat kepada
ku

Seseorang yang selalu disisiku
Istri ku Ghea Siskalla Tartusi
Yang sudah mengisi hariku dengan sepenggal kisah indah dan kasih sayang
yang dicurahkan untukku.Terimakasih karena selalu memberi semangat dan
dukungan kepadaku.

Sahabat-sahabatku
Rudi Satriomanto, M. Nauzen, Roris Setianto, Ahmad Dian Putra, dan Sanrego
Hani semoga persahabatan kita tetap terjalin indah

Almamaterku Tercinta
Tempatku menntut ilmu selama ini,

S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur yang sedalam-dalamnya kepada
Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan judul : “PENGARUH KEPUASAN KERJA
TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS PENDAPATAN
KABUPATEN PRINGSEWU”. Sekripsi ini sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan pada Program S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung.

Walaupun jauh dari sempurna penulis berkeyakinan bahwa Skripsi ini tidak
mungkin terselesaikan tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasihat, serta kerja
sama berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Lampung
2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Bagian Ekonomi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
3. Bapak Habibullah Djimad, S.E., M.Si, selaku Sekretaris Bagian Ekonomi
Manajemen Fakultas Ekonom Universitas Lampung

4. Ibu Aida Sari, S.E.,Msi, selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Bapak Habibullah Djimad, S.E., M.Si, selaku Dosen Pembimbing I. Bapak
Mirwan Karim, SE, selaku Dosen Pembimbing II

6. Ibu Dr. Rr. Erlina, SE., M.Si, selaku Dosen Pembahas I. Ibu Yuningsih,
S.E., M.M, selaku Dosen Pembahas II
7. Staf dan Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
8. Ayah dan Ibu yang aku sayangi dan yang menyayangiku yang telah
member semangat, dukungan dan iringan do’a yang setiap saat demi
keberhasilanku selama ini
9. Adik dan kakakku yang kusayangi yang turut mendo’akan demi
keberhasilanku
10. Istriku Ghea Siskalla Tartusi yang menjadi semangat hidupku, terimakasih
atas dukungan,semangat serta do’a dan kasih sayangmu

11. Teman-teman terbaik dan seperjuanganku Rudi Satriomanto, M. Nauzen,
Roris Setianto, Ahmad Dian Putra, dan Sanrego Hani semoga
persahabatan kita tetap terjalin sampai kapanpun
12. Teman-temanku S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi angkatan 2007 yang
telah bersama dalam suka dan duka saat belajar bersama di Fakultas
Ekonomi
13. Almamaterku tercinta tempatku menuntut ilmu, S1 Ilmu Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung.

Akhir kata, ssemoga Skripsi ini dapat memenuhi tujuan yang diinginkan
meskipun jauh dari kesempurnaan dan semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung,

AHDAN CHAHVI

Juni 2013


JUDUL SKRIPSI

: PENGARUH KEPUASAN KERJA
TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
PADA DINAS PENDAPATAN
KABUPATEN PRINGSEWU

NAMA MAHASISWA

: AHDAN CHAHVI

NPM

: 0741011008

BAGIAN

: EKONOMI MANAJEMEN

FAKULTAS

: EKONOMI

MENYETUJUI
1. Pembimbing Skripsi

Pembimbing I

Pembimbing II

Habibullah Djimad, S.E., M.Si.
NIP. 19711121 199512 1 001

Mirwan Karim, S.E.
NIP. 19690308 198503 1 001

2. Ketua Bagian Manajemen

Hj. Aida Sari, S.E., M.Si.
NIP. 196201271987032003

MOTTO
“Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang
Jika memulai sekarang
tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang
tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa
depan jika Anda menunggu-nunggu”
(William Feather)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 24 April
1988 dari pasangan Bapak Hi. Darussalam dan Ibu Hj Nur’aini,
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di Taman Kanak-kanak
Al-Azhar Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 1994.
Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Dasar Al-Azhar Bandar
Lampng, diselesaikan pada tahun 2000. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pondok Pesantren Al-Zaitun Indramayu, diselesaikan pada tahun 2004.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Kautsar Bandar Lampung, diselesaikan
pada tahun 2007.
Pada tahun 2007 penulis terdaftar dan diterima sebagai mahasiswa S1 Ilmu
Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan sumber daya manusia suatu organisasi sangat berarti, karena
merupakan penggerak semua kegiatan organisasi. Struktur organisasi mempunyai
fungsi yang mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan orang-orang
dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kinerja dari
organisasi. Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, kelompok dan struktur dalam organisasi dengan maksud menerapkan
pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. (Robbins
2001:7).
Perilaku organisasi mempunyai beberapa variabel, salah satunya adalah
kepuasan kerja. Istilah kepuasan kerja merujuk pada sikap umum seorang individu
terhadap pekerjaannya. Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan
menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu dan seorang yang tidak puas
dengan pekerjaannya akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu.
Kepuasan kerja seorang pegawai menyatakan suatu sikap dari pada suatu perilaku.
Kepuasan kerja akan memperagakan hubungan dengan fakrftor-faktor kinerja dan

1

prefensi nilai. Seorang pegawai yang puas akan lebih produktif dari pada pegawai
yang tidak puas.

Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjannya (Robbins 2001:148). Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja
dan atasan, mengikuti aturan dan kebaikan organisasi serta memenuhi standar kerja,
maka hal ini berarti penilaian seorang pegawai terhadap betapa puas atau tidaknya dia
akan pekerjaannya akan menentukan kinerja.

Ada beberapa faktor yang menentukan kepuasan kerja (Robbins, 2001:149) yaitu :
1. Kerja yang secara mental menantang, dimana pegawai lebih menyukai pekerjaan
yang lebih memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan
baik mengenai betapa baik mereka bekerja.karakteristik inimembuat kerja secara
mental menantang.
2. Ganjaran yang pantas, yaitu sisem upah dan kebijakan promosi yang mereka
persepsikan sebagai andil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapan
mereka.
3. Kondisi kerja yang mendukung, yaitu lingkungan kerja yang baik untuk
kenyamanan pribadi maupun memudahkan mengerjakan tugas yang baik.
4. Rekan sekerja yang mendukung, yaitu adanya rekan sekerja yang ramah dan
menghantar kepuasan kerja yang meningkat.

2

Komitmen organisasi merupakan peramal yang lebih baik, karena merupakan
tanggapan yang lebih global dan bertahan terhadap organisasi, sebagai suatu
keseluruhan dari kepuasan kerja. Seorang pegawai dapat tidak puas dengan pekerjaan
tertentu dan menganggapnya sebagai suatu kondisi sementara, tetapi tidak puas
dengan organisasi adalah suatu kondisi yang akan dijalani secara terus-menerus.
Tetapi bila ketidakpuasan menjadi keorganisasi, maka lebih besar kemungkinan
individu-individu akan mempertimbangkan untuk minta berhenti.
Individu yang mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasi dapat dilihat dari:
1. Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut
2. kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi
tersebut
3. kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan
organisasi
(Robbins 2001:140)
Pegawai atau karyawan dapat mengungkapkan ketidakpuasannya dengan
sejumlah cara. Banyak respons yang timbul dari ketidakpuasan seorang pegawai.
Respons itu didefinisikan sebagai berikut (Robbins, 2001:152) :
-

Eksit yaitu perilaku yang mengarah untuk meninggalkan organisasi. Hal itu
mencakup pencarian suatu posisi baru maupun minta berhenti.

3

-

Suara yaitu mencoba memperbaiki kondisi dengan aktif dan konstruktif. Hal ini
mencakup saran perbaikan, membahas problem-problem dengan atasan dan
beberapa bentuk kegiatan serikat buruh.

-

Kesetiaan yaitu tidak melakukan apa-apa, tetapi tetap optimis menunggu
membaiknya kondisi. Hal ini berbicara membela organisasi menghadapi kritik
luar dan lebih mempercayai organisasi.

-

Pengabaian yaitu secara pasif membiarkan kondisi memburuk, termasuk
kemangkiran atau datangnya telambat secara kronik, upaya yang dikurangi dan
tingkat kekeliruan yang meningkat.

Oleh karena itu, kepuasan kerja itu penting bagi manajemen. Angkatan kerja
yang puas akan memberikan kinerja yang tinggi. Selain itu kepuasan kerja juga akan
terbawa keluar pekerjaan pegawai itu. Jadi tujuan kepuasan kerja yang tinggi untuk
pegawai harus dapat dipenuhi oleh organisasi.

Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu sebagai lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara dengan kerjasama dan koordinasi di bidang
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan pendapatan daerah dengan instansi
pemerintah dan organisasi lainnya. Komitmen pada organisasi didefinisikan sebagai
suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan
tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan di organisasi itu. Jadi
keterlibatan kerja yang tinggi berarti pemihakan seseorang pada pekerjannya yang
khusus. Karena itu komitmen pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu

4

terhadap organisasi berarti pemihakan pegawai tersebut pada organisasi yang
mempekerjakannya.

Selain komitmen pada organisasi kepuasan kerja pegawai juga mempengaruhi
tingkat kinerja pegawai. Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu, keputusan
kerja pegawai dapat dilihat dari tingkat absensi pegawai, kompensasi atau gaji yang
diterima pegawai, serta lingkungan kerja pada organisasi tersebut. Kepuasan kerja
pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu akan sangat mempengaruhi kinerja
pegawai. Oleh karena itu kepuasan kerja yang tinggi untuk pegawai harus dapat
dipenuhi oleh organisasi.

Tabel 1

: Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu menurut
pangkat/golongan tahun 2011

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Pangkat / Golongan
Laki-laki
Perempuan
Pembina Utama Muda (IV/c)
0
1
Pembina TK.I (IV/b)
0
1
Pembina (IV/a)
2
0
Penata TK.I (III/d)
4
1
Penata (III/c)
1
1
Penata Muda TK.I (III/b)
0
1
Penata Muda (III/a)
5
3
Pengatur (II/c)
5
4
Jumlah
17
12
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu 2011

Jumlah
1
1
2
5
2
1
8
9
29

Tabel 1 diatas dapat dilihat jumlah pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu
menurut pangkat dan golongan, dengan jumlah pegawai 29 orang, yaitu pegawai lakilaki sebanyak 17 orang dan pegawai perempuan sebanyak 12 orang.

5

Tabel 2

: Bidang tugas pada unit kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu
tahun 2011

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Bidang Tugas

Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
29

Kepala Dinas
Sekretaris
Kepala Bidang Pendapatan dan Penetapan
Kepala Bidang Penerimaan dan Pengendalian
Kepala Bidang Pembukuan dan Pelaporan
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Perencanaan
Kasi Pendapaan dan Pendaftaran
Kasi Perhitungan dan Penetapan
Kasi Penerimaan dan Penagihan
Kasi Pengendalian dan Operasional
Kasi Pembukuan
Kasi Pelaporan
Staf
Jumlah
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu 2011

Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bidang tugas pada unit kerja Dinas Pendapatan
Kabupaten Pringsewu, yaitu sebanyak 14 orang menjabat sebagai kepala 15 orang
sebagai staf. Salah satu faktor yang menjadi kepuasan kerja pegawai adalah tingkat
absensi. Pada umumnya jika pegawai merasa tidak puas dengan pekerjaannya, maka
berakibat naiknya tingkat absensi pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu.

Tabel 3 : Tingkat absensi Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu tahun 2009-2011.

Tahun

Jumlah
Hari Kerja

Jumlah
Pegawai

Jumlah
Hari Absen

2009
280
29
560
2010
250
29
500
2011
246
29
492
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu 2011

Total Hari
Kerja
260
250
242

Tingkat
Absensi
(%)
6,7
6,7
6,7

6

Pada tabel 4 tingkat absensi pegawai dihitung demgam cara sebagai berikut :
Jumlah hari absen
Total hari kerja

x

100%

Tingkat absensi pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu pada tahun
2011 cukup baik dimana tingkat kehadiran pegawai adalah 94%. Sedangkan 6,7%
dari ketidakhadiran pegawai dikarenakan, sebanyak 2,5% mengikuti pendidikan dan
dinas luar, 1,3% cuti dan 2,3% izin atau tidak masuk, dengan jumlah hari kerja
sebanyak 246 hari.

Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap kepuasan kerja
pegawai adalah kompensasi. Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh
instansi kepada pegawainya, yang dapat dinilai dengan uang dan cenderung diberikan
secara tetap. Gaji yang diberikan adalah masalah yang sangat penting, karena dengan
adanya imbalan itulah seseorang mau menjadi pegawai pada suatu instansi. Imbalan
yang diterima pegawai hendaknya dapat memenuhi kebutuhan pegawai tersebut.
Imbalan yang diberikan sebaiknya juga harus dapat menimbulkan semangat dan
kegairahan kerja sehingga kinerja pegawai menjadi meningkat.

Secara umum kinerja diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun
fisik dengan masukan yang sebenarnya. Kinerja pegawai dapat diketahui dengan
melihat hasil pekerjaan para pegawai. Berapa banyak pekerjaan yang selesai dan
berapa banyak pekerjaan yang tidak selesai sesuai jadwal selama periode tertentu.
Oleh karena itu komitmen kinerja pegawai dinas pendapatan kabupaten pringsewu
ialah terwujudnya optimalisasi pengelolaan pendapatan pajak daerah untuk
7

pembangunan Kabupaten Pringsewu yang sudah terealisasi pada program kegiatan
Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu pada tahun 2011.

Gambar 1. Realisasi Program Kegiatan Dinas Pendapatan
Kabupaten Pringsewu Tahun 2011
5%
1 5%
Terlaksana

80%

Tidak Terlaksana
Tertunda

Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu, 2011

No

Uraian

1

Pendapatan
Pendapatan Asli
Daerah
Pendapatan Pajak
Daerah
Pendapatan
Retribusi Daerah
Lain-lain
Pendapatan Asli
daerah yang sah

2
3
4
5

Target Perda TA.
2011
589,496,594,000
17,412,200,000

Realisasi s/d 12 Juli
2011
259,119,066,220
2,851,749,168
1,546,399,689
592,932,135

Persentase %
43.96%
16.38%
47.44%
18.90%
6.47%

712,417,344

Diagram diatas menunjukkan tingkat kinerja pegawai dinas pendapatan
kabupaten Pringsewu. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ada 15% rencana
kerja yang tidak terealisasi dan 5% rencana kegiatan yang tertunda atau belum
terlaksana, hal tersebut menunjukkan adanya masalah pada kinerja pegawai.
Kepuasan kerja pegawai erat pula kaitannya dengan kinerja. Jika pegawai merasa
tidak puas, maka kinerja akan menurun.

8

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa, kepuasan kerja memberikan
banyak pengaruh, salah satunya terhadap komitmen organisasi. Karena itu penulis
tertarik untuk meneliti dan menulis sekripsi dengan judul : “PENGARUH
KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS
PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU”.
1.2

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka yang menjadi
permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi pada Dinas
Pendapatan Kabupaten Pringsewu ?
1.2.2 Bagaimana Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dalam mencapai tujuan
yang diinginkan, berupa sumbangan khususnya yang berkaitan erat dengan
kepuasan kerja dan komitmen organisasi ?

1.3

Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi
pada pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu.
1.3.2 Membantu Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dalam mencapai tujuan
yang diinginkan, berupa sumbangan khususnya yang berkaitan erat dengan
kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

9

1.4 Kerangka Pemikiran

Tujuan manusia untuk bekerja adalah memenuhi kebutuhan hidupnya selain
menginginkan terpenuhinya kebutuhan materi, dengan bekerja manusia juga
mengharapkan adanya pengakuan diri dan mendapat penghargaan atas prestasi kerja
yang telah dicapai. Satuan kerja merupakan salah satu bagian dari sistem
pengendalian manajemen organisasi yang mengelola sumber daya manusia, yang
mempunyai peran penting, antara lain memotivasi pegawai agar bekerja dengan
sebaik-baiknya hingga tercapai kepuasan kerja.

Menurut Robbins (2001:148) kepuasan kerja adalah suatu sikap umum
seorang individu terhadap pekerjannya. Karena pekerjaan menuntut interaksi dengan
rekan kerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebaikan organisasi serta memenuhi
standar kerja, maka hal ini berarti penilaian seorang pegawai terhadap betapa puas
atau tidaknya dia akan pekerjaannya akan menentukan kinerjanya.

Ada beberapa faktor yang menentukan kepuasan kerja (Robbins, 2001:149) yaitu :
1. Kerja yang secara mental menantang
2. Ganjaran yang pantas,
3. Kondisi kerja yang mendukung
4. Rekan sekerja yang mendukung
Komitmen pada organisasi diartikan sebagai suatu keadaan dimana seorang
pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berminat
memelihara keanggotaan dalam organisasi itu.

10

Komitmen organisasi merupakan peramal yang baik, karena merupakan
tanggapan yang lebih global dan bertahan terhadap organisasi, sebagai suatu
keseluruhan dari pada kepuasan kerja. Seorang pegawai dapat tidak puas dengan
pekerjaan tertentu dan menganggapnya seabagai kondisi sementara. Tetapi tidak puas
dengan orgasinasi adalah sebagai suatu keseluruhan. (Robbins, 2001:140)
Individu yang mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasi dapat dilihat dari:
1. Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut
2. kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi
tersebut
3. kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan
organisasi

Pegawai

Dinas

Pendapatan

Kabupaten

Pringsewu

dalam

menghadapi

pelaksanaan kerja dan program kerja merupakan bagian hakiki dari kepribadian
seseorang. Komitmen terhadap organisasi merupakan suatu respons dari pegawai
suatu instansi, tetapi hal tersebut tidak menjamin adanya kepuasan kerja yang
dirasakan oleh pegawai.

Pada dasarnya hal yang paling mendukung pentingnya kepuasan kerja adalah
kepuasan kerja yang dimiliki oleh pegawai secara keseluruhan. Bila pegawai bahagia
dengan pekerjaannya, hal itu akan memberikan dampak yang baik terhadap komitmen
organisasi. Namun bila pegawai merasa tidak puas pada pekerjaannya, maka dapat

11

memberikan dampak yang kurang baik terhadap pemerintahan. Oleh karena itu
penulis mencoba menganalisis masalah ini.

Gambar 2 : Kerangka konseptual penelitian

Variable terikat (Y)
Komitment Organisasi
Variable bebas (X)
Kepuasan Kerja
1. Kerja yang secara mental
menantang
2. Ganjaran yang pantas,
3. Kondisi kerja yang
mendukung
4. Rekan sekerja yang
mendukung

1.

Keinginan kuat untuk
tetap menjalankan
tugas organisasi
tersebut

2.

kesediaan untuk
berusaha sebaik
mungkin demi
kepentingan organisasi
tersebut

3.

kepercayaan akan
penerimaan yang kuat
terhadap nilai-nilai dan
tujuan organisasi

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang permaslahan dan kerangka pemikiran yang ada, maka
penulis mencoba mengambil hipotesa sebagai berikut : “Kepuasan kerja
berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi pada pegawai Dinas
Pendapatan Kabupaten Pringsewu”

12

BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Manajemen

Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang
baik agar pemerintahan dapat terus dijamin. Karena tanpa adanya manjemen yang
baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak
dapat berhasil.
Menurut Hasibuan (2003 : 9), manajemen adalah :
Suatu proses yang terdiri atas fungsi perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian kegiatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien.

Sedangkan menurut Panggabean (2001 : 13), manajemen adalah :
Sebuah proses yang terdiri atas fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan sumber daya manusia dan
sumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
efisien.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manjemen merupakan
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengarahan, dan
pengendalian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

13

2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu cabang ilmu
manajemen yang secara khusus menitikberatkan perhatiannya kepada salah satu
sector produksi tenaga kerja, yaitu bagaimana melaksanakan planning, organizing,
actuanting, controlling, sehingga efektivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
semaksimal mungkin dalam pencapai tujuan.

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut panggabean (2001 : 15)
manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang
terdiri atas fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi
pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan
hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Simamora (2003 : 7) :
Manajemen sumber daya manusia adalah kumpulan aktivitas didalam semua
organisasi yang bermaksud mempengaruhi efektivitas sumber daya manusia
dan organisasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
kegiatan yang berkaitan dengan analisis jabatan, evaluasi pekerjaan, pengadaan
pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja serta aktivitas
didalam organisasi sehingga daya guna dan hasil guna sumber daya manusia dapat
ditingkatkan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

14

Pendayagunaan sumber daya manusia yang efektif akan memberikan keberhasilan
pengelolaan organisasi. Dengan demikian, manajemen sumber daya manusia harus
dapat bekerja ditengah-tengah kekuatan utama, yaitu pegawai dan masyarakat umum.

2.3 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersivat individual. Masingmasing individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
system nilai yang berlaku pada dirinya dan lingkungannya. Semakin banyak aspekaspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya, maka tingkat kepuasan
kerja semakin tinggi pula.

Mengenai batasan masalah atau pengertian kepuasan kerja yang dikemukan
oleh beberapa ahli antara lain menurut Wexley dan Yull (dalam T. Hani Handoko,
2011 : 151), yang dimaksud kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap
pekerjannya. Sedangkan menurut Hoppeck (dalam T. Hani Handoko, 2011 : 151),
kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerjaan, yaitu seberapa jauh pekerjaannya
secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Hal lainnya juga dikemukakan oleh
Blum (dalam Panggabean, 2001 : 132) kepuasan kerja merupakan sikap umum yang
merupakan hasil dari beberapa sifat khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan,
penyesuaian diri dan hubungan sosial individu diluar kerja.

15

Batasan-batasan diatas merupakan batasan sederhana dan operasional ini berarti
bahwa konsepsi kepuasan kerja semacam ini melihat kepuasan itu sebagai hasil
interaksi manusia dengan lingkungannya. Jadi kepuasan kerja menurut batasan ini
meliputi perbedaan individu maupun situasi lingkungan kerja.

Kepuasan kerja pegawai harus diciptakan sebaik-baiknya, supaya moral kerja,
dedikasi, loyalitas dan kedisiplinan kinerja pegawai meningkat. Instansi pemerintahan
harus senantiasa memonitor kepuasan kerja, karena hal ini mempengaruhi tingkat
absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, kinerja dan masalah pemerintahan
vital lainnya. Fungsi pemerintahan mempunyai pengaruh langsung dan tidak
langsung kepada kepuasan kerja pegawai.

Kebijaksanaan dan iklim organisasi mempunyai dampak pada iklim organisasi.
Iklim organisasi ini memberikan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan bagi orang-orang dalam organisasi, dimana hal itu selanjutnya
akan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai.

2.3.1 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja

Banyaknya faktor yang memepengaruhi kepuasan kerja pegawai. Faktorfaktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada pegawai
tergantung pada masing-masing pegawai. Faktor-faktor kepuasan kerja menurut
Panggabean (2001:132) adalah :
a. Karakteristik pekerjaan, terdiri atas: Keanekaragaman keterampilan, identitas
tugas, keberartian tugas, otonomi dan umpan balik.
16

b. Karakteristik organisasi, terdiri atas kompleksitas, formalitas, sentralisasi, jumlah
anggota kelompok, anggaran anggota kelompok, lamanya beroperasi, usia
kelompok kerja dan kepemimpinan.
c. Karakteristik individu, terdiri atas : jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia masa
kerja, status perkawinan dan jumlah tanggungan.

Menurut Handoko (2001) yang mengutip dari Ghiseli dan Brown (1991;117) ada
lima faktor yang dapat menambah kepuasan kerja, yaitu :
a. Kedudukan (posisi)
Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan
yang lebih tinggi akan merasa lebih puas dari pada pekerjaan mereka yang
bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah.
b. Pangkat (golongan)
Pada pekerjaan yang berdasarkan perbedaan tingkat atau golongan, sehingga
pekerjaan

tersebut

memberikan

kedudukan

tertentu

pada

orang

yang

melakukannya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyak akan dianggap
sebagai kenaikan pangkatr dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu
akan merubah perilaku dan perasaannya.
c. Umur
Dinyatakan bahwa ada hubungannya antara kepuasan kerja dengan umur
pegawai. Umur antara 25-34 tahun dan umur 40-45 tahun adalah umur yang bias
menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.

17

d. Jaminan finansial dan jaminan sosial
Masalah keuangan dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja.
e. Mutu pengawasan
Hubungan antara pegawai dengan pimpinan sangat penting artinya dalam
menaikkan kinerja. Kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan melalui perhatian
dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada pegawainya, sehingga pegawai
akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi.

Berbagai pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu :
a. Faktor psikologi
Faktor ini berhubungan erat dengan kejiwaan pegawai yang meliputi minat,
ketentraman dalam kerja, sikap terhadap pekerjaan, bakat dan keterampilan.
b. Faktor sosial
Faktor ini berhubungan dengan interaksi sosial, baik antara sesama pegawai
dengan atasan maupun pegawai yang beda jenis pekerjaannya.
c. Faktor fisik
Faktor ini berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik
pegawai yang meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dam istirahat,
perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara,
kondisi kesehatan pegawai dan umur.

18

d. Faktor finansial
Faktor ini berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan pegawai yang
meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan,
fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.

2.3.2 Fungsi Kepuasan Kerja

Pada pegawai yang dapat kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan
dengan lebih baik. Dalam banyakl kasus memang sering ada hubungan positif antara
kepuasan kerja yang tinggi dengan prestasi kerja yang tinggi, tetapi tidak selalu cukup
kuat dan berarti. Ada banyak pegawai dengan kepuasan kerja yang tinggi, tetapi tetap
hanya sebagai karyawan rata-rata. Menurut Strauss dan Sayles (dalam T. Hani
Handoko, 2001:196) kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri.

Pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai
kematangan psikologis, pada gilirannya akan menjadi frustasi. Pegawai seperti ini
akan sering melamun, semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan sering
absen dan emosinya tidak stabil.

Sedangkan pegawai yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunya
catatan kehadiran yang lebih baik dan berprestasi dalam pekerjannya. Oleh karena itu,
kepuasan kerja mempunyai arti penting, baik bagi pegawai maupun pemerintahan
terutama karena menciptakan keadaan positif didalam lingkungan kerja. Kepuasan

19

kerja akan memberikan dampak terhadap banyak hal antara lain, terhadap kinerja
pegawai,, kemangkiran, dan tingkat keluar masuknya pegawai.

2.4 Pengertian Komitmen Organisasi

Komitmen pada oirganisasi diartikan sebagai suatu keadaan dimana seorang
pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat
memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Menurut Robbins (2001:140)
komitmen organisasi merupakan peramal yang baik, karena merupakan tanggapan
yang lebih global dan bertahan terhadap organisasi.

Seorang pegawai dapat tidak puas dengan pekerjaan tertentu dan menganggapnya
sebagai kondisi sementara, tetapi tidak puas dengan organisasi adalah sebagai suatu
keseluruhan. Tetapi bila ketidakpuasan menjalar ke organisasi itu, lebih besar
kemungkinan individu-individu akan mempertimbangkan untuk minta berhenti. Jadi
keterlibatan kerja yang tinggi berarti pemihakan seseorang pada pekerjaannya yang
khusus. Komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada organisasi
yang mempekerjakannya.

Tingkat komitmen organisasi seorang individu merupakan indikator yang lebih
baik dari keluarnya pegawai dari pada prediktor (peramal) kepuasan kerja yang lebih
sering digunakan. Ukuran kecocokan pegawai dengan pemerintahan, seperti
komitmen adalah problematis bagi hubungan kerja baru. Ini memberi kesan bahwa
komitmen keorganisasian, dinilai kurang penting sebagai sikap yang berhubungan

20

dengan kerja dibanding yang sudah ada. Karena itu sebagai gantinya kita perlu
mengharapkan

sesuatu

yang

masih

berhubungan

dengan

komitmen

yang

berhubungan dengan kedudukan untuk menjadi veriabel yang lebih relevan, karena
lebih mencerminkan angkatan kerja yang berubah-ubah dewasa ini.

Individu yang mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasi dapat dilihat dari:
1. Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut
2. kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi
tersebut
3. kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan
organisasi
(Robbins 2001:140)

Adanya pengaruh antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi adalah penting.
Karena seorang pegawai mempunyai kepuasan kerja yang tinggi akan bertahan pada
organisasi

atau

instansi

yang

mempekerjakannya.

Bahkan

mungkin

akan

menghabiskan karirnya pada organisasi tersebut.

21

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang saya lakukan untuk penelitian ini adalah Penelitian
Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah, oleh karena itu penelitian
ini menggunakan metode-metode ilmiah yang memiliki kriteria: berdasarkan fakta,
bebas prasangka ,menggunakan prinsip analitik atau analisa, menggunakan hipotesa,
menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data kuantitatif atau data yang
dikuantitaitfkan. Arikunto (2006).

3.2 Metode Pengumpulan Data
3.2.1 Penelitian Pustaka
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan data-data
melalui buku-buku karya ilmiah dan berbagai literatur yang berhubungan dengan
penelitian ini.

22

3.2.2 Penelitian lapangan
a. Angket
Yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan yamg berhubungan dengan
penelitian kepada responden yang akan diteliti. Responden diminta untuk memilih
jawaban dari alternatif jawaban yang sudah disediakan.

3.3

Jenis Data
Penelitian ini perlu didukung dengan adanya data-data yang akurat dan lengkap,

jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada sumbernya. Jenisjenis data tersebut adalah:
A. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian.
Dalam penelitian ini data didapat langsung dari responden pegawai Dinas Pendapatan
.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan-catatan yang berasal dari
literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

3.4 Penentuan Jumlah Responden

Pengambilan data bersumber dari semua pegawai dengan cara penelitian
populasi (sensus) yaitu sebanyak 29 orang pegawai. Hal ini ditegaskan oleh Suharsini
Arikanto (2006:180) yang menyatakan bahwa apabila subjek kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.
23

Untuk mengukur masing-masing variabel/faktor digunakan instrument skala model
Likert Dengan skala likert, responden diminta untuk memberikan respon terhadap setiap
pertanyaan dengan memilih salah satu jawaban diantara lima pilihan jawaban setuju, yaitu :
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

(SS)
(S)
(N)
(TS)
(STS)

skor
skor
skor
skor
skor

5
4
3
2
1

3.5 identifikasi variable Penelitian

Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel X dan variabel
Y. Variabel X merupakan variabel bebas sedangkan variabel Y adalah variabel
terikat. Definisi variable penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Variabel

Indikator Variabel

Variable X
Kepuasan Kerja
Suatu sikap umum seorang individu 1. Kerja yang secara mental menantang
terhadap

pekerjannya.

Karena 2. Ganjaran yang pantas,

pekerjaan menuntut interaksi dengan
rekan kerja dan atasan, mengikuti

3. Kondisi kerja yang mendukung
4. Rekan sekerja yang mendukung

aturan dan kebaikan organisasi serta
memenuhi standar kerja.

Sumber: Robbins, 2001 : 149

Sumber: Robbins, 2001 : 148

24

Variabel Y

Komitmen pada oirganisasi diartikan (1) Keinginan kuat untuk tetap menjadi
sebagai suatu keadaan dimana seorang anggota organisasi tersebut
pegawai
organisasi

memihak
tertentu

pada
dan

suatu (2) kesediaan untuk berusaha sebaik
tujuan- mungkin demi kepentingan organisasi

tujuannya, serta berniat memelihara tersebut
keanggotaan dalam organisasi itu.

(3) kepercayaan akan dan penerimaan

Sumber: Robbins (2001:140)

yang kuat terhadap nilai-nilai dan
tujuan organisasi
Sumber : Robbins (2001:140)

3.6

Uji Penelitian

3.6.1 Uji Validitas
Validitas instrumen dapat dihitung dengan rumus “product moment” dari
Pearson untuk mendapatkan nilai r, kemudian ditransformasikan ke angka t dengan
kriteria jika Rhitung > Rtabel, maka butir soal itu valid.
Formulanya adalah:

. Kriteria putusannya adalah:
 jika rhitung ≥ rtabel maka instrumen valid


jika rhitung ≤ rtabel maka instrumen tidak valid

(Arikunto, 2006 ; 104)

25

Instrumen penelitian perlu diukur valid atau tidaknya. Cara mengukur valid
atau tidak valid sebuah instrumen penelitian dapat di ukur dengan menghitung
korelasi masing-masing paertanyaan dengan teknik korelasi product moment dengan
taraf singnificant 0,95 dan alfa sebesar 0,05.

3.6.2

Uji Realibilitas

Menurut Umar (2006 : 126), realibilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian dan
keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Uji reliabilitas penelitian
juga dapat dilakukan dengan alat analisis SPSS 17.0 dengan melihat nilai alpha
cronbach dan alpaha cronbach if item deleted. Jika mengunakan metode tersebut
maka kriteria reliabilitasnya adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai alpha cronbanch secara keseluruhan > cronbanch alpha if item
deleted, maka dinyatakan reliabel.
2. Jika nilai alpha cronbanch secara keseluruhan < cronbanch alpha if item
deleted, maka dinyatakan tidak reliabel.

3.7 Alat Analisis
3.7.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan beberapa toeri manajemen,
khususnya manajemen sumber daya manusia. Selain itu dapat digunakan juga
literatur-literatur yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.

26

3.7.2 Analisis Kuantitatif

Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap Kondisi Psikologis pegawai akan
dibuktikan dengan menggunakan analisis regresi. Analisis regresi menjelaskan
hubungan antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Persamaan regrersi
ditulis dengan perrsamaan linear sebagai berikut:

3.8

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji t pada
tingkat kepercayaan 95% serta menggunakan derajat kebebasan (df) = N-K-1.
Pengujian dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat analissis SPSS V 17.0
dengan melihat nilai t-hitung pada tabel coefficients.
Kriteria pengujiannya adalah :


Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel



Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung ≤ t tabel

27

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan terhadap hasil penelitian
secara kuantitatif membuktikan adanya pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
para pegawai yang bekerja di Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu, hal ini
dapat dibuktikan dengan:
1.

Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitment organisasi pada
Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu. Setiap perubahan positif terhadap
kepuasan kerja akan diikuti perubahan positif terhadap komitment organisasi.
Kepuasan kerja dapat berpengaruh poitif terhadap komitment orgnisasi
apabila kepuasan kerja para pegawai meningkat maka secara otomatis
komitment pegawai terhadap organisasi juga akan menigkat.

2.

Dari hasil penghitungan yang dilakukan terhadap hasil kuisioner maka dapat
dismpulkan bahwa variabel X berpengaruh signifikan terhadap variabel Y hal
ini dibuktikan dengan Hasil penghitungan uji T mendapat Thitung sebesar
5,982, dan Ttabel sebesar 2,05 artinya, Thitung> Ttabel.

51

5.2 Saran

1.

Dari pembahasan diperoleh data bahwa rekan kerja dapat mendukung para
pegawai untuk dapat bekerja lebih baik oleh karena itu dinas pendapatan
kabupaten pringsewu diharapakan dapat menjaga hubungan baik antara
pegawai agar tecipta suasan kerja yang kondusif.

2.

Dari hasil kuisioner yang diajukan kepada pegawai dinas pendapatan
kabupaten pringsewu diperoleh data yang menyebutkan bahwa para pegawai
merasa imbalan yang didapat belum sesuai dengan apa yang mereka kerjakan
untuk diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk lebih
memperhatikan imbalan yang diberikan baik secara materi maupun
nonmateri.

3.

Para pegawai dinas pendidikan harus dapat mendahulukan kepentingan
organisasi atau instansi dibandingkan kepentingan individu mereka agar
kinerja karyawan dapat meningkat.

4.

Para pegawai harus lebih meningkatkan komitment mereka terhadap
organisasi dengan mendukung setiap tujuan oranisasi dan berusaha labih
keras untuk meningkatakan kinerja.

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Bina Aksara
As'ad, Moh. 2004. Sari Ilmu Sumber Daya Manusia : Psikologi Industri. Edisi
keempat. Yogyakarta : Liberty.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE
Hassan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Gahlia Indonesia, Jakarta.
Robbins. Stephen P. 2001. Perilaku Keorganisasian ( Organizational Behaviour).
Jakarta: Prehalindo.
Pangabean, Blau. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Simamora, Hendry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN.
Yogyakarta.
Umar, Husein. 2000. Riset sumber daya manusia dalam organisasi. PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.