Indonesia.Perubahan- perubahan itu antara lain tampak dalam bidang- bidang berikut ini.
a. Bidang Pemerintahan
Sebelum unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha masuk, masyarakat dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih oleh anggota
masyarakatnya. Seorang kepala suku merupakan orang pilihan yang mengetahui tentang adat istiadat dan upacara pemujaan roh nenek
moyangnya dengan baik.Ia juga dianggap sebagai wakil nenek moyangnya. Ia harus dapat melindungi keselamatan dan kesejahteraan
rakyatnya. Karena itulah larangan dan perintahnya dipatuhi oleh warganya.
Setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadi perubahan.Kedudukan kepala suku digantikan oleh raja seperti halnya di
India.Raja memiliki kekuasaan yang sangat besar. Kedudukan raja tidak lagi dipilih oleh rakyatnya, akan tetapi diturunkan secara turun temurun.
Raja dianggap sebagai keturunan dewa dan dianggap sebagai puncak dari segala hal dalam negara.
b. Bidang Sosial
Pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang sosial ditandai dengan munculnya pembedaan yang tegas antar kelompok
masyarakat.Dalam masyaakat Hindu, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan
fungsinya.Golongan Brahmana pendeta menduduki golongan pertama.Ksatria bangsawan, prajurit menduduki golongan kedua.
Waisya pedagang dan petani menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra rakyat biasa menduduki golongan terendah atau golongan
keempat.Adanya pembagian masyarakat berdasarkan kasta berdampak pada perbedaan hak-hak antara golongan-golongan kasta yang berlainan,
terutama dalam hal pewarisan harta, pemberian sanksi dan kedudukan dalam pemerintahan.
c. Bidang Ekonomi
Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungkan India dan Cina, kegiatan perdagangan di Kepulauan Indonesia
berkembang pesat.Daerah pantai timur Sumatra menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang.Kapal-kapal dagang
dari India dan Cina banyak yang singgah untuk menambah persediaan makanan dan minuman, menjual dan membeli barang dagangan, atau
menanti waktu yang baik untuk berlayar.Kemudian, muncul pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan.
d. Bidang Agama
Hubungan antara Indonesia dan pusat Hindu-Buddha di Asia berawal dari hubungan dagang antara Indonesia, India dan Cina.Hal ini
6
menyebabkan pusat-pusat perdagangan di Indonesia juga menjadi pusat- pusat Hindu- Buddha.Selanjutnya pusat-pusat ini berkembang menjadi
pusat kerajaan dan pusat penyebaran Hindu-Buddha ke berbagai wilayah sesuai dengan cakupan wilayah kerajaan.Dengan tersebarnya
agama Hindu-Buddha, banyak masyarakat di Indonesia yang menganut agama Hindu atau Buddha.Meskipun demikian, sistem kepercayaan
terhadap roh halus yang sudah berkembang sejak masa praaksara tidak punah.
e. Bidang Kebudayaan
Sebelum masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha, telah berkembang kebudayaan asli Indonesia. Kemudian, setelah masuknya unsur
kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadilah proses perpaduan antara dua
kebudayaan tersebut.
Pepaduan itu
disebut akulturasi.Hasilnya adalah kebudayaan baru yang memiliki ciri khas dari
masing-masing kebudayaan. Contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan asli Indonesia antara lain sebagai
berikut.
1 Seni Bangunan Bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk
akulturasi antara unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya asli Indonesia.Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau
Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur dari India. Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak
yang merupakan unsur Indonesia asli.
Sumber: https:belajar.kemdikbud.go.id Gambar 1.Ilustrasi punden berundak
Bangunan punden berundak sebenarnya sudah berkembang dari masa praaksara, sebagai penggambaran dari alam semesta yang bertingkat-
tingkat.Tingkat paling atas adalah tempat persemayaman nenek moyang. Punden berundak menjadi sarana khusus untuk pemujaan
terhadap roh nenek moyang. 2 Seni Rupa dan Seni Ukir
7
Masuknya pengaruh Hindu-Buddha membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni pahat dan seni ukir.Hal ini dapat dilihat pada
relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding candi.Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar
langkan di Candi Borubudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia
seperti rumah panggung dan burung merpati. 3 Sastra dan Aksara
Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabrata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang
kulit.Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai- nilai yang bersifat mendidik.Cerita dalam pertunjukan wayang
berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia.
Sumber: https:belajar.kemdikbud.go.id Gambar 4.27.Tokoh-tokoh Punakawan
Selain itu ada pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia.Misalnya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Gareng,
Bagong dan Petruk. Tokoh- tokoh ini tidak ditemukan di India.Perkembangan sastra ini didukung oleh penggunaan Bahasa
Sansekerta dan huruf-huruf India seperti Pallawa, Prenagari, dan Dewanagari.
2. Pengayaan : Pengaruh Hindu-Buddha yang adamasih dilakukan disekitar tempat tinggal peserta
didik.
LAMPIRAN-2 Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sosial
No Waktu
Nama siswa Catatan prilaku
Butir sikap
Keterangan Tindak
lanjut
8
1.
LAMPIRAN-3 Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis a Kisi-kisi
N o
K D
Kompetensi Dasar
Materi Indikator
Soal Bentuk
Soal Jumla
h Soal
3. 4
Memahami kronologi
perubahan, dan
kesinambunga n dalam
kehidupan bangsa
Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya,
geografis, dan pendidikan
sejak masa praaksara
sampai masa Hindu-Buddha
dan Islam
Pengaruh Hindu –
Budha di terhadap
masyarakat Indonesia
1. Menyebutkan Aspek- aspek kehidupan
masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh
masuknya agama Hindu- Buddha
2. Menjelaskan pengaruh Hindu-Buddha pada
bidang pemerintahan, sosial, ekonomi, agama,
dan budaya.
Uraian 2
b Butir Soal 1. Sebutkan 4 empat aspek kehidupan masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh
masuknya agama Hindu-Buddha . 2. Jelaskan pengaruh Hindu-Buddha pada 4 empat aspek kehidupan masyarakat
Indonesia.
c Pedoman Penskoran Soal Uraian No.
Soal Kunci Jawaban
Skor
1 Bidang :
1. Pemerintahan 2.
Sosial 3.
Ekonomi 4.
Agama 5.
Kebudayaan Setiap jawaban benar diberi skor 1
Hanya 4 empat jawaban saja 6
9
Skor Maksimal 4
1. Bidang Pemerintahan; Sebelum unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha masuk, masyarakat
dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih oleh anggota masyarakatnya, Setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadi perubahan.
Kedudukan kepala suku digantikan oleh raja seperti halnya di India
2. Bidang Sosial; Pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang sosial ditandai dengan munculnya
pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat.Dalam masyaakat Hindu, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta. Sistem ini membedakan
masyarakat berdasarkan fungsinya. Golongan Brahmana pendeta menduduki golongan pertama.Ksatria bangsawan, prajurit menduduki golongan kedua.
Waisya pedagang dan petani menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra rakyat biasa menduduki golongan terendah atau golongan keempat.
3. Bidang Ekonomi; Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungkan India dan Cina,
kegiatan perdagangan di Kepulauan Indonesia berkembang pesat. Daerah pantai timur Sumatra menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang.
Kapal-kapal dagang dari India dan Cina banyak yang singgah untuk menambah persediaan makanan dan minuman, menjual dan membeli barang dagangan, atau
menanti waktu yang baik untuk berlayar. Kemudian, muncul pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan.
4. Bidang Agama; Hubungan antara Indonesia dan pusat Hindu-Buddha di Asia berawal dari
hubungan dagang antara Indonesia, India dan Cina.Hal ini menyebabkan pusat- pusat perdagangan di Indonesia juga menjadi pusat-pusat Hindu-
Buddha.Selanjutnya pusat-pusat ini berkembang menjadi pusat kerajaan dan pusat penyebaran Hindu-Buddha ke berbagai wilayah sesuai dengan cakupan
wilayah kerajaan.
5. Bidang Kebudayaan; Sebelum masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha, telah
berkembang kebudayaan asli Indonesia. Kemudian, setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadilah proses perpaduan antara dua
kebudayaan tersebut. Pepaduan itu disebut akulturasi.Hasilnya adalah kebudayaan baru yang memiliki ciri khas dari masing-masing kebudayaan.
Setiap jawaban benar diberi skor 5 Hanya 4 empat jawaban saja
Skor Maksimal 20
Total Skor Maksimal 24
10
Pedoman penskoran :
100 24
perolehan skor
Akhir Nilai
LAMPIRAN-4 Penilaian Keterampilan : Presentasi a Kisi-kisi Penilaian Presentasi
No KD
Kompetensi Dasar Materi
Indikator Soal
Teknik Penilaian
4.4 Menyajikan kronologi perubahan, dan
kesinambungan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada aspek politik,
sosial, budaya, geografis, dan
pendidikan sejak masa praaksara
sampai masa Hindu- Buddha dan Islam.
Pengaruh Hindu – Budha di
terhadap masyarakat
Indonesia Mempresentasikan
laporan pengaruh Hindu- Buddha pada bidang
pemerintahan, sosial, ekonomi, agama, dan
budaya. Presentasi
b
Instrumen Penilaian
No. Aspek yang Dinilai
Skor 1
2 3
1. Penguasaan materi.
2. Kelancaran penyampaian materi .
3. Penguasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik.
4. Kemampuan dalam menanggapi pertanyaan
5. Kemampuan menciptakan suasana yang kondusif.
Jumlah Skor Maksimum
15
c
Rubrik Penskoran
No Indikator
Skor Rubrik
1.
Penguasaan materi
3 Sangat Menguasai
2 Menguasai
1 Cukup Menguasai
11
No Indikator
Skor Rubrik
2. Kelancaran
penyampaian materi
3
Sangat Lancar
2
Lancar
1
Cukup Lancar
3. Penguasaan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik.
3 Selama Presentasi selalu menggunakan bahasa
Indonesia yang baik. 2
Lebih dari 75 durasi, menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
1 Setengah atau kurang dari durasi, menggunakan
bahasa Indonesia yang baik
4. Kemampuan dalam
menanggapi pertanyaanpendapat
siswa didik lain
3 Menghargaimenanggapi pendapat peserta didik lain,
dan mengangap sebagai suatu masukan apabila dianggap benar.
2 Menaggapi pendapat peserta didik lain, tapi tidak
menggunakannya sebagai suatu masukan. 1
Memaksakan pendapat sendiri, dengan tidak menanggapimenyalahkan pendapat peserta didik
lain.
5. Kemampuan
menciptakan suasana yang kondusif
3
Sangat mampu menguasai suasana sehingga presentasi berjalan dengan baik.
2
Mampu menguasai suasana sehingga presentasi masih berjalan dengan baik.
1
cukup mampu menguasai suasana sehingga presentasi berjalan cukup baik baik.
Kategori Penilaian : Pedoman Penskoran
100 10
perolehan skor
Nilai
A = 91-100
B = 81 – 90 C = 71 - 80
D = 70
12