Dampak Pembudidayaan Ikan Lele Terhadap Perekonomian Anggota
Hasil wawancara dengan Amroini, sekretaris Budi Ilma Sejahtera yang berprofesi sebagai guru mengaji:
“Penghasilan tetap 1,5 juta perbulan dari mengajar mengaji anak-anak. Sekali kita budidaya bisa tiga kali panen. Disitu saja sekali panen bisa
angkat 2-3 kintal kan sudah ketahuan dapat uangnya ”
15
Selanjutnya, hasil wawancara dengan Hayul Qoyum, anggota dari Pokdakan Budi ilma Sejahtera yang berprofesi sebagai karyawan swasta:
“Setelah kita ikut di pokdakan, setiap bulannya mungkin rata-rata antara 1-2 juta dari hasil budidaya ikan itu ada. Kita ada tambahan, setelah
kita potong ongkos produksi seperti pakan, dan untuk modal awal lagi, setelah modal awal kita sudah kembali kita ada untung disitu. Jadi kita bisa
menghidupi keluarga kita, contohnya anak kita bisa kuliah dari hasil budidaya itu dan belanja rumah tangga kita yang tadinya sulit untuk
menutupi kebutuhan rumah tangga ya setalah kita ikut pokdakan alhamdulilah kita terbantu dari hasil kita ikut pokdakan, kita bisa biayai anak
sekolah disamping gaji yang tidak seberapa dengan kerja diperusahaan swasta
”
16
Anggota yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera memang bukan semuanya berprofesi serabutan atau buruh
saja, tapi juga ada yang berprofesi sebagai guru mengaji, wirausaha, dan karyawan. Penghasilan yang mereka dapat juga berbeda-beda, baik penghasilan
dari pekerjaan mereka masing-masing atau penghasilan mereka dari hasil budidaya ikan lele. Dan untuk tujuan mereka ikut bergabung dengan Budi Ilma
Sejahtera sebagian dari mereka mengatakan ikut bergabung karena ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari berbudidaya ikan. Akan tetapi ada
anggota yang bergabung dengan kelompok Budi Ilma Sejahtera bukan menjadi
15
Wawancara Pribadi dengan Amroini Sekretaris Budi Ilma Sejahtera, 6 Desember 2015
16
Wawancara Pribadi dengan Hayul Qoyum Anggota Budi Ilma Sejahtera, 9 Januari 2015
proiritas utama mereka dalam meningkatkan prekonomian mereka tetapi memang karena ingin menyemangati warga yang lainnya dalam kegiatan ini. Berikut hasil
wawancara peneliti dengan Bendahara kelompok Budi Ilma Sejahtera H.A Kurtubi:
“Kalo saya kan tadinya hanya ingin meningkatkan semangat anggota yang lain. Ya mungkin saya hanya pemacu dan penggerak saja supaya
mereka ber jalan.”
17
Meskipun demikian, hasil yang didapat dari budidaya dirasakan dampak ekonominya juga oleh mereka yang mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap.
Seperti wawancara berikut dengan H.A Kurtubi yang berprofesi sebagai wiarausah:
“Dampak ekonomi sih memang ada, ya artinya walaupun sedikit banyak dari hasil panen ada kelebihannya. Seperti kita modal nih 2 juta, dari
memelihara sampai selesai panen, itu kan ketika kita panen dari modal 2 juta bisa sampai 4 juta sekali angkat, kita sudah punya kelebihan 2 juta. Kalo
kita memeliharanya lebih banyak seperti 4 juta, kita lepas modalnya 4 juta artinya bibitnya lebih banyak, modal pakannya juga lebih besar, otomatis
hasilnyakan jadi lebih besar
.”
18
Hasil wawancara dengan Rustono yang berprofesi sebagai karyawan: “untuk tambahan si ada, ya selisihnya ambil besarnya 1,5 juta selama 3
bulan dari budidaya itu. Kalau harga lagi pas bagus-bagusnya bisa 2,5 juta sekali angkat dalam
2 bulan.”
19
Dan ini membuktikan bahwa meskipun kegiatan budidaya ini bukan menjadi prioritas mereka untuk mendapatkan penghasilan akan tetapi sedikit
17
Wawancara Pribadi dengan H.A Kurtubi Bendahara Budi Ilma Sejahter, 07 Desember 2015
18
Wawancara Pribadi dengan H.A Kurtubi Bendahara Budi Ilma Sejahter, 07 Desember 2015
19
Wawancara Pribadi dengan Rustono Anggota Budi Ilma Sejahtera, 07 Desember 2015
banyak mereka juga mendapat dampak ekonomi dari kegiatan budidaya ini. Berikut tabel no. 10 yang menjelaskan penghasilan dari sebelum berbudidaya dan
penghasilan sesudah berbudidaya:
Tabel 10 Penghasilan Sebelum dan Sesudah Budidaya
No Nama
Kolam Pekerjaan
Hasil Sebelum Budidaya
Hasil Sesudah Budidaya
1 Achmad Ganin
2 Karyawan
Rp. 2.000.000 Rp. 5.000.000
2 Amroini
2 Guru mengaji
Rp. 1.5000.000 Rp. 5.000.000
3 H.A Kurtubi
1 Wirausaha
Rp. 3.000.000 Rp. 2.000.000
4 Hayul Qoyum
2 karyawan
Rp. 3.000.000 Rp. 5.000.000
5 Muhajir
2 Serabutan
Rp. 100.000 Rp. 4.000.000
6 Burhanudin
1 Buruh bangunan
Rp. 500.000 Rp. 5.000.000
7 Hasan Basri
1 Serabutan
Rp. 100.000 Rp. 2.000.000
8 Sobari
1 Serabutan
Rp. 50.000 Rp. 3.000.000
9 Rustono
1 karyawan
Rp. 3.000.000 Rp. 2.500.000
Sumber: Wawancara dengan anggota Kelompok Budi Ilma Sejahtera
Dampak atau perubahan yang dirasakan setiap anggota terhadap ekonominya memang tidak semua sama. Hasil yang mereka dapat dari budidaya
juga berfariasi, ini tergantung dari berapa banyak kolam dan bibit yang mereka tebar, selain itu proses pembesaran dan pemberian pakan juga menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan budidaya, akan tetapi ketekunan dalam berbudidaya juga dirasa sangat penting dalam menjalankan usaha budidaya ini. Seperti yang
dirasakan oleh salah satu anggota Budi Ilma Sejahtera yang merasakan belum adanya perubahan dalam ekonominya setelah mengikuti pokdakan ini, berikut
wawancara dengan Bapak Hasan anggota Budi Ilma Sejahtera: “Tidak ada perubahan, karena kita punya lahan itu cuma sedikit, jadi
perputarannya tidak banyak ”
20
Dalam pembagian kolam sebenarnya satu orang anggota diberikan satu kolam atau empang. Awalnya kelompok ini memiliki anggota sekitar sepuluh
orang lebih, akan tetapi seiring berjalannya waktu ada beberapa anggota yang sudah tidak aktif dalam kelompok ini sehingga kolam yang mereka miliki tidak
terurus. Maka dari itu beberapa anggota yang masih aktif dan mampu dari segi waktu serta ekonomi mengambil alih kolam dan membudidayakan ikan dengan
dua kolam atau lebih. Kegiatan budidaya seperti ini akan membawa pengaruh bagi setiap
anggota beserta keluarganya sendiri. Menurut peneliti dengan adanya kegiatan budidaya ikan ini terdapat pengaruh atau dampak yang bersifat positif bagi setiap
anggotanya. Pengaruh atau dampak positifnya adalah:
20
Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri Anggota Budi Ilma Sejahtera, 5 Desember 2015
1. Dengan adanya kegiatan budidaya ini menambah ekonomi bagi anggota
2. Dengan pelatihan budidaya yang diberikan menambah keterampilan dan
pengetahuan anggota terhadap proses budidaya ikan 3.
Dari hasil budidaya anggota bisa membantu memenuhi kebutuhan dasar keluarganya
Sedangkan untuk pengaruh negatif yang muncul dengan adanya kegiatan budidaya ini, anggota tidak merasa ada pengaruh negatif dari kegiatan budidaya
ataupun keberadaan Kelompok Budidaya Ikan pokdakan Budi Ilma Sejahtera di wilayah mereka ini. Adapun hasil wawancara dengan Hasan Basri salah satu
anggota Budi Ilma Sejahtera, sebagai berikut: “Kalo dampak negatif tidak ada, namanya ini kegiatan untuk mengajak
warga untuk jadi mandiri ya pasti positif saja. ”
21
Hasil wawancara dengan ketua kelompok Budi Ilma Sejahtera, Achmad Ganin:
“Dari kegiatan ini, dampak negatif tigak ada. karena dari awal terbentuknya kelompok ini saja sudah ada niatan yang baik untuk membantu
pemerintah mengurangi pengangguran.”
22
21
Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri Anggota Budi Ilma Sejahtera, 5 Desember 2015
22
Wawancara Pribadi dengan Achmad Ganin Ketua Kelompok Budi Ilma Sejahtera, Jakarta, 26 Mei 2015
Seperti yang sudah dijelaskan oleh Oto Soemarnoto dan Hari Sabari mengenai dampak. Menurut Oto Soemarnoto, dampak adalah pengaruh suatu
kegiatan. Sedangkan pengertian dampak menurut Hari Sabari adalah sesuatu yang muncul setelah adanya suatu kejadian. Kegiatan budidaya ini juga berdampak
atau berpengaruh terhadap semua anggotanya, dampak yang dirasakan juga bisa bersifat positif ataupun negatif. Akan tetapi dalam kegiatan budidaya ini tidak ada
anggota yang merasakan dampak negatif dari kegiatan ini. Karena menurut pendapat mereka kegiatan budidaya ini adalah sebuah upaya atau usaha yang
mereka lakukan untuk meningkatkan ekonomi mereka, walaupun dampak yang dihasilkan itu tidak begitu besar. Sama seperti apa yang telah dijelaskan
sebelumnya, dimana ekonomi merupakan suatu usaha mempelajari kegiatan manusia, memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan
sumber daya yang terbatas. Dari penjelasan di atas dapat dilihat adanya keterkaitan yang erat dari perjuangan manusia dengan cara atau usaha mereka
dalam memenuhi kebutuhannya dan keluarganya dalam mencari nafkah. Untuk melihat apakah dengan kegiatan budidaya ikan ini, membuat
anggota itu bisa dikatakan sudah berdaya atau tidak. Di dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui sesorang itu berdaya atau tidak maka perlu
diketahui beberapa indikator untuk melihatnya yaitu, yang meningkatnya pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, serta
meningkatnya pendapatan atau ekonominya.
Sama halnya dengan yang dikutip dari buku Edi Suharto yang berjudul Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, yang menilai keberhasilan
pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut
kemampuan ekonomi,
kemampuan mengakses
manfaat kesejahteraan, dan kemampuan kultural dan politis. Pemberdayaan masyarakat
dengan sendirinya berpusat pada bidang ekonomi, karena sasaran utamanya adalah memandirikan masyarakat, di mana peran ekonomi teramat penting.
23
Dengan demikian, dampak yang dirasakan oleh anggota Budi Ilma Sejahtera adalah dari segi ekonomi. Bertambahnya penghasilan dari kegiatan
budidaya ini memang tidak semua bisa dirasakan anggota lainnya karena banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, salah satunya dimana anggota
yang awalnya memang sudah memiliki penghasilan lain dari budidaya ini. Sehingga mereka yang punya penghasilan lain tidak begitu merasakan dampak
dari budidaya ikan ini. Sebagian besar anggota yang peneliti wawancarai mengenai apakah
dengan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan budidaya ini bisa memenuhi kebutuhan dasar keluarga mereka, jawaban dari semua anggota mengatakan
penghasilan dari kegiatan ini belum memenuhi tetapi cukup untuk membantu kebutuhan dasar keluarganya.
23
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: PT. Refika Aditama, 2005, h. 63
89