108
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pesisir Pangandaran merupakan wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap bahaya tsunami. Selain dekat dengan zona subduksi yang merupakan
zona sumber tsunami, wilayah pesisir Pangandaran memiliki karakteristik pantai yang sangat rentan terhadap limpasan gelombang tsunami. Pada umumnya faktor
kerentanan yang dimiliki antara lain kondisi topografi rendah dan landai yang luas dan membentang dalam jarak 1500 m dari garis pantai, jenis penggunaan lahan
berupa permukiman dominan berada dekat dengan laut serta berada diantara sungai-sungai besar Sungai Ciambulungan, Sungai Cikidang dan Sungai
Citonjong. Hasil model penjalaran gelombang tsunami memperlihatkan bahwa waktu
tempuh penjalaran gelombang tsunami untuk mencapai daratan Pangandaran memerlukan waktu kurang dari satu jam setelah terjadinya gempa. Semakin dekat
sumber gempa terhadap daratan maka waktu tempuh gelombang tsunami semakin cepat, selain itu semakin besar kekuatan gempa maka tsunami yang dihasilkan
semakin besar. Hasil model limpasan run-up gelombang tsunami memperlihatkan bahwa setiap wilayah memiliki luas limpasan gelombang tsunami
yang berbeda-beda. Pada umunya desa-desa yang berada di sepanjang pesisir Kecamatan Pangandaran bagian selatan Babakan, Pangandaran, Pananjung dan
Wonoharjo serta pesisir Kecamatan Sidamulih bagian selatan Cikembulan dan Sukaresik terkena dampak yang paling parah dibandingkan daerah-daerah yang
lainnya. Hal ini disebabkan keadaan topografi dan kemiringan daratannya rendah dan landai.
109
Berdasarkan analisis kerentanan pantai akibat bencana tsunami diketahui zona kerentanan sangat tinggi mencakup Desa Babakan, Desa Pangandaran dan
Desa Cikembulan. Zona kerentanan tinggi meliputi Desa Sukaresik dan Desa Pananjung. Zona kerentanan sedang berada di Desa Wonoharjo. Zona kerentanan
rendah dan sangat rendah berada cukup jauh dari garis pantai, dimana wilayahnya tidak berbatasan langsung dengan laut. Zona ini meliputi Desa Cikalong, Desa
Sidamulih, Desa Pejanten, Desa Sidomulyo, Desa Purbahayu dan Desa Sukahurip. Secara keluruhan, Desa Pangandaran yang terletak di bagian daratan yang
menghubungkan daratan pulau jawa dengan tanjung Pangandaran tanah genting di tempatkan sebagai zona yang paling berbahaya. Hal ini disebabkan karena
karakteristik daerah tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap kerentanan bahaya tsunami mulai dari daerah dengan permukiman terpadat, daera
yang sangat dekat dengan laut dan kondisi topografinya rendah dan landai.
5. 2 Saran