Sejarah Singkat Kota Tangerang Kondisi Sosial dan Ekonomi

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat Kota Tangerang

Kota Tangerang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten Tangerang di sebelah selatan, barat, dan timur. Tangerang merupakan kota terbesar dan terpenting di Provinsi Banten serta kedua terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta. Kota Tangerang terdiri atas 13 kecamatan dengan luas wilayah mencapai 164,54 km 2 . Ketiga belas kecamatan tersebut adalah: Tangerang, Jatiuwung, Batuceper, Benda, Cipondoh, Ciledug, Karawaci, Periuk, Cibodas, Neglasari, Pinang, Karang Tengah dan Larangan. Gambar 5. Peta Wilayah Kota Tangerang Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan akhirnya ditetapkan sebagai kotamadya pada tanggal 27 Februari 1993 berdasarkan UU No. 21993 tentang Pembentukan Kotamadya Tangerang. Sebutan “kotamadya” diganti dengan “kota” pada tahun 2001. Sebagai akibat dari wilayah pinggiran hinterland, Kota Tangerang dihadapkan pada permasalahan khas wilayah urban. Salah satu permasalahan tersebut adalah tumbuh-kembangnya kawasan industri yang disamping memberi dampak positif berupa penyerapan tenaga kerja juga member dampak negatif, khususnya eksternalitas sampah, pencemaran udara dan lain sebagainya.

4.2 Kondisi Sosial dan Ekonomi

Tangerang adalah pusat manufaktur dan industri di pulau Jawa dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang ke Jakarta untuk bekerja, atau sebaliknya. Dilihat dari jumlah industri yang ada, Kota Tangerang termasuk kota industri. Kedekatan dengan Ibukota negara dan kemudahan akses terhadap berbagai prasarana dan sarana transportasi darat, laut dan udara, menyebabkan Kota Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi pelaku industri. Oleh karena itu, sektor industri memegang peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang. Total nilai investasi Kota Tangerang pada periode tahun 2000-2005 mengalami kecenderungan meningkat. Periode peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2005, dengan total investasi sebesar Rp. 777.722.017.000,-. Namun peningkatan yang signifikan tersebut kemudian mengalami penurunan yang signifikan pula pada tahun 2006. Hingga April 2008, nilai total investasi yang ada di Kota Tangerang mencapai Rp. 140.521.181.000. Sumber: Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008 Gambar 6. Total Investasi di Kota Tangerang Tahun 2000-2008 Kondisi pertumbuhan investasi dan industri juga berpengaruh terhadap kondisi penyerapan tenaga kerja pada masing-masing jenis industri. Jika dilihat berdasarkan kecamatan yang berada di Kota Tangerang, Kecamatan Jatiuwung, Cipondoh, Karawaci, Batuceper dan Periuk merupakan 4 Kecamatan yang memiliki jumlah industri terbanyak dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya. Hal ini juga terlihat dari besarnya jumlah investasi, jumlah industri dan jumlah tenaga kerja yang terlibat. Sumber: Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008 Gambar 7. Total Jumlah Industri Berdasarkan Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2000-2008 Sumber: Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008 Gambar 8. Total Jumlah Investasi Berdasarkan Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2000-2008

4.3 Kondisi Demografi