Jenis jenis paragraf

  Jenis-jenis paragraf

  Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas :

A. Paragraf argumentasi ( Pendapat )

  Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca. Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Ciri-ciri paragraf argumentasi

  a. Ada pendapat b. Ada alasannya.

  c. Bersifat nonfiksi /ilmiah

  d. Bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran e. Memerlukan fakta untuk bukti-bukti berupa data, tabel, gambar/grafik dll

  f. Ditutup dengan kesimpulan Contoh: Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

  B. Paragraf deskripsi ( Menggambarkan ) Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis Ciri-ciri paragraf deskripsi

  a. Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll) b. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.

  c. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek Contoh: Dalam waktu yang tidak lama. Aku mencoba melirik orang-orang di sekelilingku. Disebelah kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang. Sambil melirik, kuperhatikan dia. Gadis itu berambut pirang, berkulit kuning, dan berbibir tipis ( deskripsi objektif)

  C. Paragraf Persuasi ( Mengajak ) Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan dari ide tersebut. Paragraf persuasi memang memiliki banyak kesamaan dengan paragraf argumentasi, bedanya paragraf persuasi lebih cenderung menjadi sebuah ajakan. Ciri-ciri:

a. Ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu b. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

  Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.

  c.

  Menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada d. pembaca Persuasi memerlukan fakta dan data.

  e.

  Contoh: Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras organik lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia.Keuntungan yang didapat para petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh karena itu, mari kita bertani dengan cara organik agar lebih mnguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.

D. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )

  Paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang Ciri-ciri: a. Memaparkan definisi (pengertian).

  b. Biasanya terdapat kata “adalah”

  c. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya

  d. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)

  e. Bertujuan menjelaskan/memaparkan Contoh: Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

  E. Paragraf Narasi ( Menceritakan ) Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama, sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang di ceritakan itu. Ciri-ciri:

  a. Ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian

  b. Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa c. Memiliki nilai estetika.

  Contoh:

  Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

  Jenis-jenis Karangan Narasi

  a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis) Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik.

  Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

  b. Narasi Sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Contoh:

  a. Narasi ekspositoris Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk mengantar Ahma, sang pengantin….

  b. Narasi sugestif Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal. Contoh lain : Kemampuan apresiasi musik pada seorang anak dapat dibentuk melalui tiga cara.

  Pertama, secara alamiah seseorang dibiasakan mendengarkan karya musik. Kebiasaan itu dimulai sejak anak masih berupa janin dalam rahim ibunya. Persentuhan emosi sang ibu dengan berbagai irama yang didengarkan akan ikut dirasakan oleh janin. Besar kemungkinan akan terjadi respons motorik janin yang dirasakan oleh sang ibu. Kedua, sejak anak dilahirkan ia dibiasakan dengan berbagai irama musik yang mengiringnya pada saat menjelang tidur atau bermain. Alat pendengar anak menjadi peka menangkap berbagai irama dari instrumen musik yang didengarnya. Lambat-laun, seiring dengan pertumbuhan fisik dan apresiasi musik dikembangkan melalui pendidikan formal. Untuk itu, pendidikan musik diarahkan kepada pengenalan, pemahaman, penghayatan, dan sikap kritis serta kreatif terhadap karya musik. Contoh lain: Sepulang haji, satu-satunya benda berharga yang sempat di beli bu marsih yaitu sebuah kalung dan cincin. Pada saat tiba di tanah air ia simpan kalung dan cincin itu menjadi semacam tabungan baginya.Namun karena dia mempunyai usaha suatu ketika usahanya tersebut mengalami kerugian sampai-sampai uang modalnya pun termakan dan kalung,cincin tersebut di jualnya bu marsih pun sangat sedih.

  Perbedaan paragraf-paragraf Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi:

  a. Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat dan keyakinan kita benar.

  b. Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dll. Untuk menjelaskan sesuatu yang kita kemukakan . Argumentasi memberi contoh, grafik, dll. Untuk membuktikan bahwa sesuatu yang kita kemukakan itu benar

  c. Penutup pada eksposisi biasanya menegaskan lagi dari sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya d. Penutup pada argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.

  Perbedaan Argumentasi dengan Persuasi:

  Argumentasi :

  a. Tujuan untuk meyakinkan pembaca berisi gagasan, pendapat, atau tanggapan tentang suatu masalah. Karangan Argumentasi bertujuan mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca akhirnya menyetujui bahwa pendapat keyakinan dan sikap penulis benar.

  b. Penyertakan alasan dan bukti, pembaca yakin bahwa gagasan penulis adalah benar.

  c. Di dalamnya disertakan bukti-bukti kuat

  d. Dalam paparan disertai dengan grafik, statistik dan lain-lain untuk membuktikan Persuasi : b. Untuk mencapai tujuan itu, penulis tidak menggunakan bentuk paksaan terhadap pembaca, melainkan menggunakan upaya untuk merangsang pembaca mengambil keputusan sesuai kemauan penulis. Salah satu upaya itu adalah menyajikan bukti dan alasan.

  c. Di dalamnya disertakan alasan;bersifat motorik dalam karangan / pada paparan

  d. Dalam paparan hanya disertai alasan penulis untuk mempengarahui, meskipun terdapat data berupa bukti-bukti itu pun terdapat hanya sedikit

  Table perbedaan:

  Eksposisi Deskripsi Persuasi Narasi Argumentasi Eksposisi adalah paparan/penjelasa n

  Deskripsi adalah gambaran Persuasi adalah bujukan

  Narasi adalah cerita Argumentasi adalah pendapat yang disertai fakta

  Berisikan suatu informasi Berisikan gambaran suatu benda

  Berisikan bujukan Berisikan kejadian atau peristiwa

  Berisikan suatu pendapat