Good Corporate Governance pemberian kredit cinta rakyat pada bank BUMD

kegiatan perkreditan bank, karena bank tidak mungkin menghindari adanya kredit bermasalah, bank hanya berusaha menekan seminimal mungkin besarnya kredit bermasalah agar tidak melebihi ketentuan Bank Indonesia sebagai pengawas perbankan.

2. Good Corporate Governance pemberian kredit cinta rakyat pada bank BUMD

dikaitkan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 84Pbi2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Tingginya keinginan masyarakat untuk usaha mikro dan kecil UMK untuk mendapatkan Kredit Cinta Rakyat KCR membuat penyaluran KCR melebihi plafon yang disalurkan Pemprov Jawa Barat sebesar Rp235 miliar kepada PT Bank BUMD. Untuk itu, Pemprov Jawa Barat kembali menandatangani perjanjian kerjasama MoU untuk menambah plafon KCR tahap ke-4 sebesar Rp100 miliar pada September 2014. 6 Dengan bunga KCR sangat rendah yakni 8,3 persen dan terjangkau oleh pelaku UKM. Hingga akhir 2013 ini tercatat nasabah KCR telah mencapai 6.000 nasabah tersebar di seluruh Jabar. 7 Masyarakat banyak Salah Paham Soal Kredit Tanpa Agunan. Pelaksanaan pengembangan Usaha Kecil terdapat dua kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat terkait dengan pinjaman yang dilakukannya. Pertama, kredit diberikan untuk pembiayaan usaha mikro yang layak sehingga tidak semua usaha mikro bisa mendapatkannya, apalagi jika digunakan tujuan konsumtif, dan yang kedua kredit tanpa agunan yang sumber dananya dari Pemda dianggap murni merupakan bantuan pemerintah apalagi produk Bank BUMD ini dinamai dengan Kredit Cinta Rakyat jadi dalam pembayarannya sering dianggap selalu ada toleransi dari pihak Bank. Pada kenyataannya pelaksanaan pemberian kredit tanpa jaminan harus menyertakan riwayat usaha mikro yang ada, apabila dinilai layak, akan memperoleh kredit. Pencantuman prinsip utama Good Corporate Governance GCG dalam KUDT bertujuan untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan pandangan dan kesatuan gerak langkah operasional serta memastikan bahwa seluruh jajaran bank BUMD akan selalu berpedoman pada Good Corporate, 6 http:www.kacamatasejati.comjawa-baratpemprov-jabar-kembali-suntik-program-kcr-rp100- miliar?utm_source=kacamatasejati.comutm_medium=twitter 7 Ibid Governance GCG dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik Good Corporate Governance GCG secara menyeluruh di bank BUMD seperti yang diisyaratkan oleh Bank Indonesia, bank BUMD telah merancang dan menyempurnakan pedoman kebijakan serta panduan implementasi Good Corporate Governance GCG sesuai ketentuan Bank Indonesia yang diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bagi Bank Umum yang telah diubah menjadi Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1515DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bagi Bank Umum. Good Corporate Governance pemberian Kredit Cinta Rakyat pada bank BUMD dikaitkan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 84Pbi2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang diterapkan pada bank BUMD antara lain adalah Penerapan Good Corporate Governance. Penerapan Good Corporate Governance GCG harus melakukan penilaian sendiri self assessment secara berkala meliputi 11 sebelas faktor penilaian pelaksanaan GCG, yaitu : a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; d. Penerapan benturan kepentingan; e. Penerapan fungsi kepatuhan; f. Penerapan fungsi audit intern; g. Penerapan fungsi audit ekstern; h. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern; i. Penyediaan dana kepada pihak terkait related party dan penyediaan dana besar large exposures; j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal; dan k. Rencana strategis Bank. Penilaian terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance GCG yang dikelompokkan dalam suatu governance system yaitu : 1. Governance structure; 2. Governance process; dan 3. Governance outcome. Dalam penerapan Good Corporate Governance yang dilakukan oleh bank BUMD dalam Penyaluran Kredit Cinta Rakyat harus selalu memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, sesuai dengan pedoman Good Corporate yaitu : 1. Keterbukaan Transparency 2. Akuntabilitas Accountability 3. Tanggung Jawab Responsibility 4. Independensi Independency 5. Kewajaran Fainess Penerapan Good Corporate Governance GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-nilai utama yang menjadi corporate value bank BUMD. Dalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate Governance GCG maka corporate value bank BUMD dijabarkan dalam bentuk code of conduct etika usaha dana tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai bank BUMD dalam mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan. Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan, dan sebagaimana diketahui salah satu cakupan dalam pelaksanaan Good Corporate Governance GCG yaitu penanganan benturan kepentingan conflict of interest. Maka dalam rangka implementasi standar etika pada code of conduct dan penanganan benturan kepentingan sebagai salah satu wujud penerapan Good Corporate Governance GCG, bank BUMD menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi sebagaimana kesepakatan kerjasama dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Pada hasil penelitian telah dikemukakan bahwa hampir tidak ada kendala yang dihadapi oleh bank BUMD dalam menerapkan good corporate governance atau tata Kelola Perusahaan yang Sehat. Sebagaimana halnya dengan bank BUMD, sangat menyadari arti pentingnya menerapkan good corporate governance, karena dalam jangka panjang akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan kegiatan usaha perusahaan. Sarana pengungkapan dapat melalui laporan tahunan, situs internet, pengkajian pelaksanaan GCG dan sarana lainnya. Tujuan penerapan dan internalisasi adalah untuk menyelaraskan visi dan Good Corporate Governance misi perseroan dengan prinsip- prinsip Good Corporate Governance. Sasaran yang menjadi prioritas untuk dilakukan perubahan dalam rangka penerapan Good Corporate Governance adalah a. Meningkatkan peran dan tanggung jawab Komisaris dan Komite Audit; b Membentuk Komite-komite sesuai kebutuhan perusahaan; c Menyusun Corporate Governance Manual; d meningkatkan keterbukaan informasi perusahaan. Manfaat penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance adalah untuk meningkatkan efisien dan efektif kegiatan perusahaan secara menyeluruh, dengan memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk mengembangkan kompetensinya dan menghindari adanya benturan kepentingan, serta melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perusahaan dengan memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya. Dengan kata lain internalisasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam penyusunan kebijakan dan peraturan perusahaan akan dapat akan dapat memberikan pemahaman dan dapat dilaksanakan oleh semua karyawan melalui kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku. Hasil implementasi Good Corporate Governance secara kualitatif ditunjukkan dengan terbentukya budaya perusahaan yang menjiwai setiap karyawan, meningkatnya efektivitas dan produktivitas di bidang operasional, kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan serta prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan resiko bisnis, dan terbentuknya suatu Nilai Perusahaan dalam persepsi masyarakat, sehingga dengan internalisasi Good Corporate Governance dapat dipastikan akan terbentuk suatu internal control system yang baik. Dalam mekanisme proses penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan penahapan yang cermat berdasarkan analisis atas situasi dan kondisi perusahaan, sehingga penerapan konsep Tata Kelola Perusahaan yang Baik dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh dukungan dari seluruh unsur organisasi perusahaan. Good Corporate Governance juga berfungsi untuk menumbuhkan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Jika perusahaan tersebut mempunyai komitmen dan konsisten menjalankan prinsip Good Corporate Governance dalam aktivitas perusahaannya dengan sendirinya menumbuhkan kepercayaan investor danNegara yang akan menerima perusahaan yang akan berinvestasi tersebut. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance juga berfungsi untuk mengendalikan perilaku pengelola perusahaan agar bertindak hanya menguntungkan dirinya sendiri, tetapi menguntungkan pemilik perusahaan atau dengan kata lain untuk menyamakan kepentingan antara pemilik perusahaan dengan pengelola perusahaan. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Pemda dan Bank BUMD bertujuan untuk menyalurkan Pemberian Kredit Cinta Rakyat, bank BUMD dalam penyalurannya dituntut untuk tetap menerapkan Good Corporate Goveranance, walaupun tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Daerah Jawa Barat dalam sektor UMKM, bank BUMD tetap harus menjalankan bisnis yaitu dengan mendapatkan laba dari usahanya tersebut, disisi lain bank BUMD juga harus mengutamakan kepentingan pemilik dana untuk memperoleh return yang memadai atas dana yang ditanamkan oleh Pemda yang menanamkan dana melalui produk Kredit Cinta Rakyat ini. Selain itu, perusahaan juga harus memberikan manfaat terhadap lingkungan dimana mereka melakukan kegiatan. Bagi bank BUMD, secara umum tidak ada hambatan didalam menerapkan Good Corporate Goverannce karena dari awal bank BUMD telah memiliki visi, misi dan budaya kerja sehingga penerapan Good Corporate Governance sangat penting sekali disosialisasikan diseluruh bank BUMD sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance. Meskipun secara umum tidak ada hambatan di dalam menerapkan Good Corporate Governance dalam pemberian Kredit Cinta Rakyat ini, tetapi di dalam prakteknya ada beberapa hambatan didalam mensosialisasikan Good Corporate Governance, Implementasi Good Corporate Governance diperlukan agar bank BUMD dikelola secara amanah, efisien, professional dan tidak merugikan kepentingan stakeholders. D. PENUTUP Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis pada dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut : 1. Penerapan prinsip kehati-hatian di dalam peraturan internal dari bank BUMD dalam pengaturan Kredit Cinta Rakyat ditinjau dari Undang-undang Perbankan antara lain dengan dilakukannya pemantauan usaha yang sedang dijalankan oleh debitur sehingga bank yang memberikan kredit tahu keadaan usaha dan prospek usahanya. Walaupun Kredit Cinta Rakyat ini merupakan Kredit Tanpa Agunan, dalam peraturan internal Bank BUMD tetap mensyaratkan Agunan pokok dan Agunan Tambahan, walaupun tetap yang dijadikan agunan Pokok adalah Usaha yang dibiayai. Selain itu, adanya kewajiban tiap kredit tersebut di asuransikan dengan asuransi kredit Askrindo untuk memitigasi terjadinya risiko gagal bayar. 2. Penerapan Good Corporate Governance pemberian kredit cinta rakyat pada bank BUMD dikaitkan dengan PBI Nomor 814PBI2006 Tentang Perubahan Atas PBI Nomor 84Pbi2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, walaupun tujuan KCR untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Daerah Jawa Barat dalam sektor UMKM, bank BUMD tetap harus menjalankan bisnis yaitu dengan mendapatkan laba dari usahanya tersebut, disisi lain juga harus mengutamakan kepentingan pemilik dana untuk memperoleh return yang memadai atas dana yang ditanamkan oleh Pemda. Bank BUMD sudah menerapkan Good Corporate Governance, karena dalam jangka panjang akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan kegiatan usaha perusahaan menjadi bank yang liquid, sehingga secara umum tidak ada hambatan didalam implementasi Good Corporate Governance dengan penyaluran Kredit Cinta Rakyat yang menerapkan prinsip kehati-hatian serta Penyempurnaan berbagai kebijakan sehingga memenuhi prinsip Good Corporate Governance. Bertitik tolak dari kesimpulan maka penulis mengemukakan beberapa saran- saran sebagai berikut : 1. Alangkah bijaksananya apabila peraturan internal yang sudah baik didukung sosialisasi, pendampingan, dan pembinaan baik pada debitur serta implementasi penerapan prinsip kehati-hatian oleh SDM pada komite kredit bank BUMD yang tertib administrasi dan menganalisa secara mendalam serta komprehensif terhadap calon debitur guna menghindari sengketa antara bank dan nasabah kedepannya, mengingat untuk mempertahankan kesehatan bank yang berkelanjutan serta tanggung jawab langsung dari Pemerintah Daerah Jawa Barat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Daerah Jawa Barat dalam sektor UMKM. 2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance dapat dilakukan dengan formal dan informal sehingga untuk jangka waktu panjang bank dapat menerapkan Good Corporate Governance sesuai dengan prinsip-prinsipnya untuk mewujudkan Tatakelola Perusahaan yang baik Khususnya dalam penyaluran Produk Kredit Cinta Rakyat di bank BUMD. Implementasi Good Corporate Governance harus diwujudkan tidak saja dalam bentuk slogan dan ajakan bersama, namun dijabarkan secara nyata dalam berbagai bentuk rencana yang signifikan. E. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Bapak Dr. Tarsisius Murwadji, S.H., M.H. selaku ketua Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Padjajaran dan selaku Pembimbing Utama. 2. Dr. Hj. Etty H. Djukardi, S.H., M.H., C.N. selaku Pembimbing Pendamping 3. Staf Bagian Kredit Bank.

F. Daftar Pustaka

Dokumen yang terkait

Good Corporate Governance ( GCG ) pada Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

2 58 103

Penerapan Prinsip Kehati-hatian Sebagai Salah Satu Kewajiban Bank (Studi Pada Bank Aceh Cabang Lhokseumawe)

4 54 159

Implementasi Prinsip Kehati-Hatian Dalam Penerapan Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara

35 350 429

PELAKSANAAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM (Studi Pada PT Bank Lampung)

1 4 44

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA.

1 4 16

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN (PRUDETIAL BANKING) DALAM PEMBERIAN KREDIT SEBAGAI WUJUD PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (STUDI PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT).

0 0 7

PELAKSANAAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR (SID) SEBAGAI PERWUJUDAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK (PRUDENTIAL BANKING) DALAM PEMBERIAN KREDIT (STUDI PADA BANK NAGARI CABANG PAINAN).

0 1 6

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK TERKAIT PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH DI BANK X SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DIKAITKAN DENGAN PBI NOMOR 11.

0 0 1

PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN UNDIAN BERHADIAH OLEH BANK UMUM DIKAITKAN DENGAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/25/PBI/2009 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM.

0 0 1

KAJIAN YURIDIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI FAKTOR PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DITINJAU DARI PERATURAN BANK INDONESIA NO.8/4/ PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVER NANCE BAGI BANK UMUM SEBAGAIMANA TELAH DI UBAH DENGAN PERATURAN

0 0 11