Tingkat Tanggung Jawab Belajar
53
berpengaruh akan tingkah laku siswa dalam menerima dirinya untuk menyesuaikan lingkungan baru di sekolah.
3. Status sosial ekonomi kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh
kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat artinya perilakuakan banyak memperhatikan kondisi
normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Hal ini dapat ber
akibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit
dengan normanya sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, faktor sosial ekonomi sangat berpengaruh di sekolah tersebut.
Siswa yang memiliki perekonomian mencukupi siswa dapat masuk dalam kategori siswa KMS kartu miskin sekolah jadi pihak
sekolah memberikan potongan biaya supaya siswa yang mengikuti KMS mampu mengikuti sekolah sebagaimana siswa yang lain.
Siswa yang perekonomian mencukupi didalam sekolah SMP 13 Yogyakarta sangat tidak berpengaruh, karena siswa tidak
membeda-bedakan teman untuk bermain dan guru juga tidak membedakan siswa kaya maupun miskin melainkan memberikan
pengaruh yang positif sama rata. 4.
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan
kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan sekolah. Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada
54
norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa nasional dan norma kehidupan antar bangsa.
Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Berdasarkan observasi peneliti, pendidikan salah satu
utama untuk mencapai masa depan setiap siswa yang mencari ilmu di sekolah. Siswa SMP 13 menjalankan pendidikan cukup baik
karena setiap siswa memiliki semangat dalam menjalankan tugas sekolah berbeda-beda. Guru harus memberikan perhatian lebih
bagi siswa yang tidak bersemangat maupun siswa yang rajin dalam sekolahnya untuk mampu menyikapi setiap tugas-tugas yang
diberikan oleh guru, sedangkan siswa yang bersemangat harus bisa memotivasi teman-temannya agar mampu mencapai cita-cita yang
diinginkan agar berjalan secara bersama-sama. 5.
Kapasitas mental, emosi, dan intelegensi kemampuan berpikir yaitu anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan
berkemampuan berbahasa secara baik karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian
emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. Berdasarkan observasi peneliti bahwa
siswa yang memiliki sikap kapasitas mental, emosi, dan integensi kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti
kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa mampu berpengaruh dalam didikan dari orangtua, karena siswa memiliki
55
pemikiran yang berbeda yang mampu membuat dirinya merasa nyaman dalam mencari jati diri.
Dalam pembahasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP 13
Yogyakarta termasuk kategori rendah dimana 10 siswa dari 92 siswa masuk dalam kategori rendah. Peneliti ingin memberikan
sumbangsi dalam menuntun belajar dan memotivasi siswa-siswi dalam kategori rendah supaya siswa mampu unggul dalam hal
belajar. Peneliti berharap agar para siswa dapat saling kerjasama supaya hasil belajar memuaskan. Para siswa yang tergolong
kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang dapat mampu membantu para siswa lain akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Para siswa yang masuk dalam kategori rendah memiliki sikap yang kurang tanggap dalam mengikuti kegiatan sekolah,
tidak memiliki niat dan motivasi untuk bertanggungjawab daam segi belajar. Setiap tugas dari sekolah peneliti mengharapkan agar
dikerjakan dengan baik supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Setiap siswa yang ingin berhasil sejalan dengan tugas-tugas guru
dikerjakan dengan baik tanpa meniru pekerjaan teman. Siswa mampu mencapai keinginan bila tekun dalam melaksanakan tugas
pelajar yaitu belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyusun usulan topik-topik bimbingan belajar. Usulan topik-topik bimbingan
belajar ini merupakan menjawab rumusan penelitian kedua. Topik-topik bimbingan belajar di ambil dari item-item tanggung jawab belajar siswa
yang masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan tabel 10 tersebut menunjukkan bahwa dari 4 aspek
tanggung jawab belajar terdapat 44 yang tergolong sedang, maka dari itu peneliti akan mengusulkan topik-topik bimbingan belajar menurut hasil
prosentase sedang dalam tanggung jawab belajar kelas VIII siswa SMP 13 Yogyakarta. Dalam usulan topik-topik bimbingan belajar, peneliti
mengambil 4 usulan topik dari 18 usulan topik bimbingan belajar, dikarenakan peneliti menyesuaikan dari kategori aspek, antara lain:
57
Tabel 11. Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar
Aspek Indikator
Tujuan Topik
Bimbingan Belajar
No. Item
Mandiri Mampu
mengatasi segala
hambatan dalam belajar
Supaya siswa
dapat mengatasi segala hambatan
belajar Kemandirian
Belajar 1,2,5,8 ,10
Tekun Mau bekerja
keras dalam belajar
Supaya siswa
mampu menilai dirinya
akan kerja
keras dalam belajar
Daya juang 11,12,14,17,
18
Sikap Positif Mampu
membantu teman yang
kesulitan belajar
Supaya siswa
dapat memiliki pikiran positif di
setiap belajar Positif
Thinking 23,24 ,26
Menentukan rencana atau
prioritas belajar
Menentukan prioritas
dalam belajar Supaya
siswa dapat
memfokuskan diri untuk lebih
memprioritaskan tugas belajarnya.
Prioritaskan Belajarmu
32,36,37,39,41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58