Perencanaan Hutan Rekreasi Alam di Kawasan Pemukiman PT Caltex pasific Indonesia, Duri, Riau
PERENCANAAN HUTAN REKREASI ALAM
DI MAWASAN P E M U K I W
PT CALTEX PACIFIC INDONESIA,DURI, RIAU
Oleh
NURRAYATI AMIR
A 27.0992
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANLAN
-
sm9E:mKNSTITUT PERTAMAN BOGOR
1995
NURHAYATI AMIR. A 27.0992. Perencanaan Hutan Rekreasi Alarn di
Kawasan Pemukiman PT Caltex Pacific Indonesia, Duri, Riau. (Dibawah
bimbingan SIT1 NURISJM).
Pelestarian keanekaragaman hayati sangat perlu dilakukan antara lain dengan
melakukan tindakan konservasi sumberdaya hayati. Salah satu bentuk lansekap yang
mengandung keanekaragaman hayati yang tinggi adalah hutan hujan tropis dataran
rendah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi alam. Tujuan dari studi ini
adalah merencanakk lansekap hutan di kawasan pemukiman PT Caltex Pac&c
Indonesia di Duri, Riau sebagai kawasan rekreasi alam.
Studi perencanaan ini mengacu pada proses perencanaan kawasan rekreasi
yang dikemukakan oleh Gold (1980) yang terdiri dari tahap inventarisasi, analisis,
sintesis, konsep, perencanaan, dan perancangan
Pada studi ini proses tersebut
dibatasi sampai tahap perencanaan dengan produk berupa la~zdscapeplan
yang
menampilkan tata letak areal aktivitas dan fasilitas yang akan dikembangkan di dalam
tapak dan keterkaitannya dengan tata guna lahan di sekitamya.
Tapak duencanakan untuk berfimgsi sebagai kawasan konservasi, rekreasi,
dan pendidikan dengan mengutamakan .hngsi konservasi sesuai dengan keinginan
untuk melestarikan keragaman sumberdaya hayati yang melatarbelakangi stud ini.
Dengan demikian, studi perencanaan ini dilakukan dengan pendekatan sumberdaya
dimana kondisi sumberdaya akan menentukan tipe dan jumlah aktivitas rekreasi yang
akan dikembangkan.
Tapak yang berlokasi di dalam kawasan pemukiman ini sebagian kecil sudah
dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi keluarga bagi warga pemukiman ini, namun
demikian tapak dapat dikembangkan agar dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat
kota Duri pada umumnya. Aksesibilitas tapak akan ditingkatkan agar tapak dapat
dicapai dengan mudah dan nyaman dari seluruh penjuru pemukimarl. Pengembangan
tapak yang sebagian besar masih ditutupi vegetasi berupa hutan, semak belukar dan
penutup tanah ini akan diarahkan untuk mengoptimalkan penutupan vegetasi di
seluruh areal untuk fungsi konservasi, rekreasi, maupun pendidikan. Selain itu juga
untuk mengatasi masalah erosi yang merupakan masalah fisik yang utama pada tap&.
Melalui pendekatan sumberdaya maka aktivitas yang diinginkan penghuni akan
diakomodasikan pada tapak sejalan dengan kondisi sumberdaya yang didapatkan
melalui matriks hubungan antara sumberdaya dan aktivitas yang potensial. Untuk
mendukung ketiga fungsi yang direncanakan, maka areal tapak dibagi menjadi zona
perlindungan, zona transisi, dan sona pemanfaatan Zona pemanfaatan dibagi menjadi
subzona pasif dan subzona aktif berdasarkan bentuk kegiatan dan tingkat intensitas
pemakaiannya. Subzona pasif diperuntukkan bagi kegiatan yang pasif dan intensitas
pemakaian yang rendah dan akan dikembangkan areal aktivitas seperti areal berkemah
dan rest area. Subzona aktif &an dikembangkan untuk mampu mendukung aktivitas
aktif dan intensitas pemakaian yang tinggi, seperti kolam memancing, kolam bermain,
-
taman bermain, pembibitan, taman bunga, areal piknik, pembibitan, arena olah raga,
areal pelayanan, dan areal penerimaan
Perse
p a t a n areal-areal aktivitas tersebut akan ditentukan oleh hubungan
igsi an-tar-
l u a n g yang satu dengan ruang yang lain. Hasil perencanaan lansekap
:liputi p e n --embangan
dari setiap zonasi yang terbentuk yang dijabarkan dalam
'encanam
silitas seperti drainase, sirkxlasi, utilitas, pendukung aktivitas, dan
:cana pen==
auan dimana akan didominasi oleh arboretum. Gambaran lat~dscape
tersebmriz
a p a t dilihat pada Gambar berikut .
PERENCANAAN HUTAN REKREASI ALAM
DI MAWASAN P E M U K I W
PT CALTEX PACIFIC INDONESIA,DURI, RIAU
Oleh
NURRAYATI AMIR
A 27.0992
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANLAN
-
sm9E:mKNSTITUT PERTAMAN BOGOR
1995
NURHAYATI AMIR. A 27.0992. Perencanaan Hutan Rekreasi Alarn di
Kawasan Pemukiman PT Caltex Pacific Indonesia, Duri, Riau. (Dibawah
bimbingan SIT1 NURISJM).
Pelestarian keanekaragaman hayati sangat perlu dilakukan antara lain dengan
melakukan tindakan konservasi sumberdaya hayati. Salah satu bentuk lansekap yang
mengandung keanekaragaman hayati yang tinggi adalah hutan hujan tropis dataran
rendah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi alam. Tujuan dari studi ini
adalah merencanakk lansekap hutan di kawasan pemukiman PT Caltex Pac&c
Indonesia di Duri, Riau sebagai kawasan rekreasi alam.
Studi perencanaan ini mengacu pada proses perencanaan kawasan rekreasi
yang dikemukakan oleh Gold (1980) yang terdiri dari tahap inventarisasi, analisis,
sintesis, konsep, perencanaan, dan perancangan
Pada studi ini proses tersebut
dibatasi sampai tahap perencanaan dengan produk berupa la~zdscapeplan
yang
menampilkan tata letak areal aktivitas dan fasilitas yang akan dikembangkan di dalam
tapak dan keterkaitannya dengan tata guna lahan di sekitamya.
Tapak duencanakan untuk berfimgsi sebagai kawasan konservasi, rekreasi,
dan pendidikan dengan mengutamakan .hngsi konservasi sesuai dengan keinginan
untuk melestarikan keragaman sumberdaya hayati yang melatarbelakangi stud ini.
Dengan demikian, studi perencanaan ini dilakukan dengan pendekatan sumberdaya
dimana kondisi sumberdaya akan menentukan tipe dan jumlah aktivitas rekreasi yang
akan dikembangkan.
Tapak yang berlokasi di dalam kawasan pemukiman ini sebagian kecil sudah
dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi keluarga bagi warga pemukiman ini, namun
demikian tapak dapat dikembangkan agar dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat
kota Duri pada umumnya. Aksesibilitas tapak akan ditingkatkan agar tapak dapat
dicapai dengan mudah dan nyaman dari seluruh penjuru pemukimarl. Pengembangan
tapak yang sebagian besar masih ditutupi vegetasi berupa hutan, semak belukar dan
penutup tanah ini akan diarahkan untuk mengoptimalkan penutupan vegetasi di
seluruh areal untuk fungsi konservasi, rekreasi, maupun pendidikan. Selain itu juga
untuk mengatasi masalah erosi yang merupakan masalah fisik yang utama pada tap&.
Melalui pendekatan sumberdaya maka aktivitas yang diinginkan penghuni akan
diakomodasikan pada tapak sejalan dengan kondisi sumberdaya yang didapatkan
melalui matriks hubungan antara sumberdaya dan aktivitas yang potensial. Untuk
mendukung ketiga fungsi yang direncanakan, maka areal tapak dibagi menjadi zona
perlindungan, zona transisi, dan sona pemanfaatan Zona pemanfaatan dibagi menjadi
subzona pasif dan subzona aktif berdasarkan bentuk kegiatan dan tingkat intensitas
pemakaiannya. Subzona pasif diperuntukkan bagi kegiatan yang pasif dan intensitas
pemakaian yang rendah dan akan dikembangkan areal aktivitas seperti areal berkemah
dan rest area. Subzona aktif &an dikembangkan untuk mampu mendukung aktivitas
aktif dan intensitas pemakaian yang tinggi, seperti kolam memancing, kolam bermain,
-
taman bermain, pembibitan, taman bunga, areal piknik, pembibitan, arena olah raga,
areal pelayanan, dan areal penerimaan
Perse
p a t a n areal-areal aktivitas tersebut akan ditentukan oleh hubungan
igsi an-tar-
l u a n g yang satu dengan ruang yang lain. Hasil perencanaan lansekap
:liputi p e n --embangan
dari setiap zonasi yang terbentuk yang dijabarkan dalam
'encanam
silitas seperti drainase, sirkxlasi, utilitas, pendukung aktivitas, dan
:cana pen==
auan dimana akan didominasi oleh arboretum. Gambaran lat~dscape
tersebmriz
a p a t dilihat pada Gambar berikut .
DI MAWASAN P E M U K I W
PT CALTEX PACIFIC INDONESIA,DURI, RIAU
Oleh
NURRAYATI AMIR
A 27.0992
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANLAN
-
sm9E:mKNSTITUT PERTAMAN BOGOR
1995
NURHAYATI AMIR. A 27.0992. Perencanaan Hutan Rekreasi Alarn di
Kawasan Pemukiman PT Caltex Pacific Indonesia, Duri, Riau. (Dibawah
bimbingan SIT1 NURISJM).
Pelestarian keanekaragaman hayati sangat perlu dilakukan antara lain dengan
melakukan tindakan konservasi sumberdaya hayati. Salah satu bentuk lansekap yang
mengandung keanekaragaman hayati yang tinggi adalah hutan hujan tropis dataran
rendah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi alam. Tujuan dari studi ini
adalah merencanakk lansekap hutan di kawasan pemukiman PT Caltex Pac&c
Indonesia di Duri, Riau sebagai kawasan rekreasi alam.
Studi perencanaan ini mengacu pada proses perencanaan kawasan rekreasi
yang dikemukakan oleh Gold (1980) yang terdiri dari tahap inventarisasi, analisis,
sintesis, konsep, perencanaan, dan perancangan
Pada studi ini proses tersebut
dibatasi sampai tahap perencanaan dengan produk berupa la~zdscapeplan
yang
menampilkan tata letak areal aktivitas dan fasilitas yang akan dikembangkan di dalam
tapak dan keterkaitannya dengan tata guna lahan di sekitamya.
Tapak duencanakan untuk berfimgsi sebagai kawasan konservasi, rekreasi,
dan pendidikan dengan mengutamakan .hngsi konservasi sesuai dengan keinginan
untuk melestarikan keragaman sumberdaya hayati yang melatarbelakangi stud ini.
Dengan demikian, studi perencanaan ini dilakukan dengan pendekatan sumberdaya
dimana kondisi sumberdaya akan menentukan tipe dan jumlah aktivitas rekreasi yang
akan dikembangkan.
Tapak yang berlokasi di dalam kawasan pemukiman ini sebagian kecil sudah
dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi keluarga bagi warga pemukiman ini, namun
demikian tapak dapat dikembangkan agar dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat
kota Duri pada umumnya. Aksesibilitas tapak akan ditingkatkan agar tapak dapat
dicapai dengan mudah dan nyaman dari seluruh penjuru pemukimarl. Pengembangan
tapak yang sebagian besar masih ditutupi vegetasi berupa hutan, semak belukar dan
penutup tanah ini akan diarahkan untuk mengoptimalkan penutupan vegetasi di
seluruh areal untuk fungsi konservasi, rekreasi, maupun pendidikan. Selain itu juga
untuk mengatasi masalah erosi yang merupakan masalah fisik yang utama pada tap&.
Melalui pendekatan sumberdaya maka aktivitas yang diinginkan penghuni akan
diakomodasikan pada tapak sejalan dengan kondisi sumberdaya yang didapatkan
melalui matriks hubungan antara sumberdaya dan aktivitas yang potensial. Untuk
mendukung ketiga fungsi yang direncanakan, maka areal tapak dibagi menjadi zona
perlindungan, zona transisi, dan sona pemanfaatan Zona pemanfaatan dibagi menjadi
subzona pasif dan subzona aktif berdasarkan bentuk kegiatan dan tingkat intensitas
pemakaiannya. Subzona pasif diperuntukkan bagi kegiatan yang pasif dan intensitas
pemakaian yang rendah dan akan dikembangkan areal aktivitas seperti areal berkemah
dan rest area. Subzona aktif &an dikembangkan untuk mampu mendukung aktivitas
aktif dan intensitas pemakaian yang tinggi, seperti kolam memancing, kolam bermain,
-
taman bermain, pembibitan, taman bunga, areal piknik, pembibitan, arena olah raga,
areal pelayanan, dan areal penerimaan
Perse
p a t a n areal-areal aktivitas tersebut akan ditentukan oleh hubungan
igsi an-tar-
l u a n g yang satu dengan ruang yang lain. Hasil perencanaan lansekap
:liputi p e n --embangan
dari setiap zonasi yang terbentuk yang dijabarkan dalam
'encanam
silitas seperti drainase, sirkxlasi, utilitas, pendukung aktivitas, dan
:cana pen==
auan dimana akan didominasi oleh arboretum. Gambaran lat~dscape
tersebmriz
a p a t dilihat pada Gambar berikut .
PERENCANAAN HUTAN REKREASI ALAM
DI MAWASAN P E M U K I W
PT CALTEX PACIFIC INDONESIA,DURI, RIAU
Oleh
NURRAYATI AMIR
A 27.0992
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANLAN
-
sm9E:mKNSTITUT PERTAMAN BOGOR
1995
NURHAYATI AMIR. A 27.0992. Perencanaan Hutan Rekreasi Alarn di
Kawasan Pemukiman PT Caltex Pacific Indonesia, Duri, Riau. (Dibawah
bimbingan SIT1 NURISJM).
Pelestarian keanekaragaman hayati sangat perlu dilakukan antara lain dengan
melakukan tindakan konservasi sumberdaya hayati. Salah satu bentuk lansekap yang
mengandung keanekaragaman hayati yang tinggi adalah hutan hujan tropis dataran
rendah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi alam. Tujuan dari studi ini
adalah merencanakk lansekap hutan di kawasan pemukiman PT Caltex Pac&c
Indonesia di Duri, Riau sebagai kawasan rekreasi alam.
Studi perencanaan ini mengacu pada proses perencanaan kawasan rekreasi
yang dikemukakan oleh Gold (1980) yang terdiri dari tahap inventarisasi, analisis,
sintesis, konsep, perencanaan, dan perancangan
Pada studi ini proses tersebut
dibatasi sampai tahap perencanaan dengan produk berupa la~zdscapeplan
yang
menampilkan tata letak areal aktivitas dan fasilitas yang akan dikembangkan di dalam
tapak dan keterkaitannya dengan tata guna lahan di sekitamya.
Tapak duencanakan untuk berfimgsi sebagai kawasan konservasi, rekreasi,
dan pendidikan dengan mengutamakan .hngsi konservasi sesuai dengan keinginan
untuk melestarikan keragaman sumberdaya hayati yang melatarbelakangi stud ini.
Dengan demikian, studi perencanaan ini dilakukan dengan pendekatan sumberdaya
dimana kondisi sumberdaya akan menentukan tipe dan jumlah aktivitas rekreasi yang
akan dikembangkan.
Tapak yang berlokasi di dalam kawasan pemukiman ini sebagian kecil sudah
dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi keluarga bagi warga pemukiman ini, namun
demikian tapak dapat dikembangkan agar dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat
kota Duri pada umumnya. Aksesibilitas tapak akan ditingkatkan agar tapak dapat
dicapai dengan mudah dan nyaman dari seluruh penjuru pemukimarl. Pengembangan
tapak yang sebagian besar masih ditutupi vegetasi berupa hutan, semak belukar dan
penutup tanah ini akan diarahkan untuk mengoptimalkan penutupan vegetasi di
seluruh areal untuk fungsi konservasi, rekreasi, maupun pendidikan. Selain itu juga
untuk mengatasi masalah erosi yang merupakan masalah fisik yang utama pada tap&.
Melalui pendekatan sumberdaya maka aktivitas yang diinginkan penghuni akan
diakomodasikan pada tapak sejalan dengan kondisi sumberdaya yang didapatkan
melalui matriks hubungan antara sumberdaya dan aktivitas yang potensial. Untuk
mendukung ketiga fungsi yang direncanakan, maka areal tapak dibagi menjadi zona
perlindungan, zona transisi, dan sona pemanfaatan Zona pemanfaatan dibagi menjadi
subzona pasif dan subzona aktif berdasarkan bentuk kegiatan dan tingkat intensitas
pemakaiannya. Subzona pasif diperuntukkan bagi kegiatan yang pasif dan intensitas
pemakaian yang rendah dan akan dikembangkan areal aktivitas seperti areal berkemah
dan rest area. Subzona aktif &an dikembangkan untuk mampu mendukung aktivitas
aktif dan intensitas pemakaian yang tinggi, seperti kolam memancing, kolam bermain,
-
taman bermain, pembibitan, taman bunga, areal piknik, pembibitan, arena olah raga,
areal pelayanan, dan areal penerimaan
Perse
p a t a n areal-areal aktivitas tersebut akan ditentukan oleh hubungan
igsi an-tar-
l u a n g yang satu dengan ruang yang lain. Hasil perencanaan lansekap
:liputi p e n --embangan
dari setiap zonasi yang terbentuk yang dijabarkan dalam
'encanam
silitas seperti drainase, sirkxlasi, utilitas, pendukung aktivitas, dan
:cana pen==
auan dimana akan didominasi oleh arboretum. Gambaran lat~dscape
tersebmriz
a p a t dilihat pada Gambar berikut .