Ratnasari, 2015 KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA MENGGUNAKAN
MODEL INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
danmenerapkankonsep, merencanakanpercobaan, menggunakanalatbahan, menafsirkanpengamatan, danberkomunikasi.
c. Pencapaianindikator
KPS siswakelompokrendah
yang tergolongsangatbaikadalahindikator KPS mengamati, sedangkanindikator
KPS yang
pencapaiannyatergolongbaikadalahindikator KPS
mengajukanpertanyaan, berhipotesis,
merencanakanpercobaan, menggunakanalatbahan,
mengelompokkanmengklasifikasikan, menerapkankonsep,
danmenafsirkanpengamatan. Selainitu,
adasatuindikator KPS
yang tergolongcukupyaituindikator
KPS berkomunikasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil
penelitiandanpembahasan, maka
saran yang
dapatdisampaikanadalahsebagaiberikut: 1.
Pencapaianindikator KPS
berkomunikasipadapembelajarantermokimiamenggunakan model
inkuiriterbimbingtergolongcukup, diharapkanindikatortersebutseringdilatihkankepadasiswasehinggasemuain
dikator KPS siswadapatterkembangkandenganbaik. 2.
Bagipeneliti yang akanmelakukanpenelitianmengenai KPS siswa, hendaknyadilakukanpenelitianuntukmateri yang lain denganmenggunakan
model inkuiriterbimbing agar siswadapatmengembangkanindikator KPS yang dimilikinya.
3. Bagi
guru, disarankanuntukmenggunakan
model inkuiriterbimbingdalampembelajarandikelas,
karena model
tersebutdapatmembuatsiswaterbiasaberfikirdanbelajaratasinisiatifnyasendir i.
Ratnasari, 2015 KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA MENGGUNAKAN
MODEL INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, S. dkk.2007. Strategi pembelajaran kimia. Jakarta: Universitas Terbuka. Arifin, M. 2003.Strategi belajar mengajar kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan
Kimia FPMIPA UPI. Arikunto, S. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. Arikunto, S. 2007.Manajemen penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2009.Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi revisi.Jakarta: Bumi Aksara.
Asra, S. 2008.Metode pembelajaran. Bandung: Wacana. Carin, A. A. 1997.Teaching modern science, seventh edition.New Jersey:
Prentice-Hall.Inc. Carol, dkk. 2007. Guided inquiry learningin the 21
st
century. London: Libraries Unlimited.
Chang, R. 2004. Kimia dasar jilid 2 . Jakarta: Erlangga. Colburn, A. 2000. An inquiry primer. California University: Science Scope .
Dahar, R. W. 1989. Keterampilan proses sains. Jakarta: Erlangga. Dahar, R.W. 1996. Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.
Devi, K. P. 2010. Keterampilan proses sains dalam pembelajaran IPA. Jakarta: PPPTK IPA.
Dimyati dan Mudjiono.2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. 2000. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ratnasari, 2015 KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA MENGGUNAKAN
MODEL INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Firman, H. 2000. Penilaian hasil belajar dalam pengajaran kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Gulo, W. 2002.Strategi belajar mengajar. Jakarta: Grasindo. Hamalik, O. 1991. Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Izmi, A. 2013. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa SMA kelas X pada pembelajaran hukum
kekekalan massa. Skripsi. FPMIPA UPI, Bandung. Lancour,
KL. 2008.
Science Process
Skills.[Online]. Diakses
dari:www.tiger.greateratlantachristian.orgsitesdirteamsscienceeventsbra ceShared20Documents003.pdf.
Lee, M. 2007.The effect of guided inquiry laboratory on conceptual understanding. Northridge: California State University.
Lie, A. 2008. Cooperative learning.Jakarta: Gramedia. Musfiqon, H. M. 2012. Panduan lengkap metodologi penelitian pendidikan.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya. Rustaman, N dkk.2005. Strategi belajar mengajar biologi.Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Sanjaya, W. 2008.Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Semiawan. 1990. Pendekatan keterapilan proses; bagaimana mengaktifkan
siswa dalam belajar?. Jakarta: PT. Gramedia. Sirhan, G. 2007. Learning difficulties in chemistry: an overview.Journal of
Turkish Science Education, 4 2, hlm.2-20. Sopamena, O. 2009. Model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan pemahaman dan keterampilan proses sains siswa SMK pada
Ratnasari, 2015 KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA MENGGUNAKAN
MODEL INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
konsep hasil kali kelarutan. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Subagyo, Y. dkk. 2009. “Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses
sans untuk meningkatkan penguasaan konsep suhu dan pemuaian ”. Jurnal
Fisika Indonesia. 5,42-46. Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan RD. Bandung:
Alfabeta. Sunarya, Y. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung: CV Yrama Widya.
Susiwi, S. 2007.Perangkat perkuliahan perencanaan pembelajaran kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Sutresna, N. 2003. Kimia untuk SMA kelas 2 Jilid 2A. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Suyati.2010. Strategi pembelajaran kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suyobroto. 2002. Proses belajar mengajar di sekolah edisi pertama. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Syah, M. 2010.Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya. Trianto.2009.
Model-model pembelajaran
inovatif berorientasi
konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Triatno. 2007. Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek.Jakarta :
Prestasi Pustaka. Wahyu, W. dkk.2007. Perangkat perkuliahan belajar dan pembelajaran
kimia.Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.