Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
n X
M
K R
n T
n I
3. Klasifikasi Data
Setelah data diseleksi, maka langkah selanjutnya dengan mengumpulkan hasil instrumen secara keseluruhan berdasarkan pada variabel penelitian, yakni
untuk variabel X
1
Supervisi akademik Kepala Sekolah, X
2
Budaya Sekolah dan variabel Y Kinerja Mengajar Guru pada SD di Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban responden. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui
kecenderungan skor rata-rata responden terhadap variable-variabel yang diteliti. Teknik analisis data untuk mengungkapkan hasil penelitian dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis Statistik Deskriptif
Melalui statistik deskriptif ini, akan disajikan data dalam tabel distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, penjelasan kelompok melalui mean, dan
variasi kelompok melalui rentang dan standar deviasi terhadap semua variabel dan sub variabee penelitian. Perhitungan deskriptif yang digunakan adalah rata-rata
hitung arimatic mean dengan rumus:
Keterangan: M = Mean.
= Jumlah. X = Skor-skor dalam suatu distribusi.
n = Jumlah unit-unit skor.
Penentuan klasifikasi skor jawaban responden yang disusun berdasarkan skala instrumen dengan rumus:
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
Keterangan: I = Interval skor jawaban responden.
n = Jumlah item pertanyaan. = Kemungkinan skor jawaban probabilitas.
T = Skor jawaban tinggi. R = Skor jawaban rendah.
K = Jumlah kelas interval.
b. Uji Persyaratan Analisis,
bertujuan mengetahui sebaran data apakah berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal, serta uji linieritas.
1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data, dilakukan dengan pengujian Kolmogorov- Smirnov, dengan kriteria jika nilai asymp. Sign p
, maka sebaran data berdistribusi normal.
2 Uji Linieritas Data
Mengenai uji linieritas kriterianya adalah jika nilai F
hitung
lebih kecil dari nilai F
tabel
atau nilai p maka hubungan yang dihasilkan tersebut
berbentuk linier
Pengolahan data dilakukan dengan maksud agar data yang terhimpun dapat memberikan arti bagi penelitian yang dilakukan . Data yang terkumpul
harus diolah, diorganisir dan disistematisasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Winarno Surakhmad 1994:91 menjelaskan bahwa mengolah data adalah suatu
konkrit untuk membuat data dan tingginya nilai data yang terkumpul sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data, apabila tidak disusun dalam suatu
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
organisasi dan diolah menurut sistematis yang baik . Dalam prosedur pengolahan data, penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
Seleksi dan klasifikasi data, dilakukan melalui : 1.
Pemeriksaan kecenderungan umum skor mentah 2.
Mengubah skor mentah menjadi skor baku 3
Uji normalitas distribusi data untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametik atau non
parametik, dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat X
k i
Ei Ei
Oi X
1 2
2
Keterangan : X
= Chi kuadrat yang dicari
Oi =
Frekuensi yang tampak Ei
= Frekuensi yang diharapkan
Langkah-langkah yang ditempuh adalah : a
Membuat distribusi frekuensi b
Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas skor kanan interval
c mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:
S X
Xi Z
Keterangan : Xi
= skor batas kelas distribusi
X =
rata-rata untuk distribusi S
= simpangan baku untuk distribusi
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
d Mencari luas 0 - Z dari daftar F
e Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O - Z
dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan menambah luas O - Z yang berlawanan
f Mencari Ei frekuensi yang diharapkan diperoleh dengan cara
mengalikan luas interval n g
Mencari Oi Frekuensi hasil penelitian diperoleh dengan cara melihat tiap kelas interval Fi pada table distribusi frekuensi
h Mencari X dengan cara jalan membandingkan nilai presentil untuk
distribusi X.
G.
Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk menemukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiyono, 2004:236. Pada umumnya setiap analisa
regresi didahului dengan analisis korelasi, tetapi setiap analisa korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi.
Untuk lebih jelasnya langkah-langkah terinci dapat dilihat sebagai berikut: a
Memberi bobot setiap kemungkinan jawaban pada item untuk setiap variable penelitian dan memberi skor pada angket responden berdasarkan
petunjuk yang telah ditetapkan
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
b Pengolahan data dengan menggunakan perhitungan prosentase. Perhitungan
presentase dimaksimalkan untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap variable penelitian, dengan menggunakan rumus
berikut: Xid
X P
Keterangan : P
= Presentase rata-rata yang dicari
X =
Skor rata-rata tiap variable Xid =
Skor ideal setiap variabel
Mengubah skor mentah menjadi skor baku. Sudjana 1992:104 mengemukakan rumus sebagai berikut:
S
X Xi
Ti 10
50 Keterangan :
Ti =
Skor baku yang dicari X
= Skor rata-rata
S =
Simpangan baku Xi
= Skor mudah
Untuk menggunakan rumus di atas, maka akan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan rentang R yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah STT
– STR R = STT - STR b
Menentukan banyak kelas bk interval dengan menggunakan rumus: Bk = 1 + 3,3 log n
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
c. Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi banyak kelas
bk R
P
d. Mencari rata-rata dengan rumus:
fi
fiXi X
e. Mencari simpangan baku dengan rumus :
1
2 2
2
n n
fiXi fiXi
n S
Analisis korelasi merupakan teknik statistika yang berusaha mencari derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dan ukuran yang dipakai
untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah analisis non parametik dengan menggunakan Rank Spearman .dengan rumus :
10 6
1
2
n n
d r
Menghitung keberartian koefisien korelasi tingkat signifikansi dengan menggunakan rumus :
2
1 2
r n
r t
Keterangan : t
= nilai t yang dicari
r =
koefisien korelasi n
= banyaknya data
Selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel dengan dk= n – 2
pada taraf atau tingkat kepercayaan yang dipilih, dalam hal ini adalah
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
tingkat kepercayaan 95. Apabila t hitung t table, maka dapat disimpulkan hipotesis diterima atau dengan kata lain hipotesis nol ditolak.
Kemudian menafsirkan besarnya koefisien korelasi berdasarkan kriteria yang dikemukakan Subino 1982:66 adalah sebagai berikut:
Kurang dari 0,020 ; Hubungan dianggap tidak ada
Antara 0,20
– 0,40 : Hubungan ada tetapi rendah
Antara 0,41
– 0,70 : Hubungan cukup
Antara 0,71
– 0,90 : Hubungan tinggi
Antara 0,91
– 1,00 : Hubungan sangat tinggi
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
1 Kemampuansosial,
mencakupkemampuanuntukmenyesuaikandiriterhadaptuntutankerja dan
lingkungansekitar pada waktumembawakantugasnyasebagaiguru. 2
Kemampuan personal guru yang mencakup: a
Penampilansikap yang
positifterhadapkeseluruhantugasnyasebagaiguru dan
terhadapsituasipendidikanbesertaunsur-unsurnya b
Pemahaman,penghayatan dan
penampilannilai-nilai yang
seyogyanyadianutolehseorangguru. c
Kepribadian, nilai-nilai,
sikaphidup, penampilansebagaiupayauntukmewujudkandirinyasebagaipanutan dan
teladanbagi para siswanya. 1
Berkaitan dengan Supervisi Akademik Kepala Sekolah:
- Perencanaan programsupervisi akademik kepala sekolahmerupakan
usahadantindakan yang
harusrealistikdandapatdilaksanakansupayapembelajaranmenjadile bihbaik,
akselerasibelajarpesertadidikmakincepatdalammengembangkanpotensi dirinya,sehinggabenar-benarmembantumempertinggikinerja
mengajar guru. -
Program supervisiakademik kepala sekolahmencakupkeseluruhan proses pembelajaran yang membangunlingkunganbelajarmengajar
yang kondusif,
di dalamnyamencakupmaksuddantujuan,
pengembangankurikulum, metodemengajar,
evaluasi,
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
pengembanganpengal am anbel aj arm urid yang
direncanakanbaikdalam intra maupun extra kurikuler. -
Program supervisiakademikkepala
sekolahdimak- sudkanuntukmemperbaikidanmeningkatkan
proses danhasilbelajarmengajar...supayakegiatanpembinaanrelevandenga
npeningkatankemampuanprofesional guru. -
Program supervisiakademik kepala sekolahberprinsipkepada proses pembinaan
guru yang
menyediakanmotivasi yang
kaya bagipertumbuhankemampu-
anprofesionalnyadalammengajardalamusahapeningkatanmutusekolah yang harusmendapatdukungansemuapihakdisertaidanadanfasilitasnya.
- Program
supervisiakademik kepala
sekolah yang
baikberisikegiatanuntukmeningkatkankemampuanprofesional guru dalamhal:
1. Kemampuanmenjabarkankurikulumkedalam program tahunan
dan program semester. 2.
KemampuanmenyusunperencanaanmengajarRPP dan
silabus. 3.
Kemampuanmelaksanakankegiatanbelajarmengajardenganbaik. 4.
Kemampuanmenilai proses danhasilbelajar. 5.
Kemampuanuntukmemberiumpanbalik,pembinaan, rewards
dan funishment secarateraturdanterusmenerus.
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
6. Kemampuanmembuatdanmenggunakanalatbantumengajarsecara
sederhana. 7.
Kemampuanmenggunakanmemanfaatkanlingkungansebagaisum berdan media pengajaran.
8. Kemampuanmembimbingdanmelayanimurid
yang mengalamikesulitandalambelajar.
9. Kemampuanmengaturwaktudanmenggunakannyasecaraefisienu
ntukmenyelesaikan program-program belajarmurid. 10.
Kemampuanmemberikanpelajarandenganmemperhatikanperbe daan individual diantaraparasiswa.
11. Kemampuanmengelolakegiatanbelajarmengajarkodanektrakuriku
lersertakegiatan-kegiatanlainnya yang
berkaitanpembelajaransiswa. 2
Berkaitan dengan Budaya Sekolah:
Prinsip yang terpenting dari pemeliharaan budaya sekolah adalah memelihara tradisi, upacara-upacara agama, dan lambang yang telah dinyatakan
dan menguatkan budaya sekolah positif, namun yang lebih penting adalah budaya bagi perbaikan kualitas sekolah secara terus menerus.
Penerapan budaya sekolah harus menampilkan: a.
Kolegalitas merupakan iklim kesejawatan yang menimbulkan rasa saling hormat menghormati dan menghargai sesama profesi kependidikan.
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
b. Eksperimen. Sekolah merupakan tempat yang cocok untuk melakukan
percobaan-percobaan kearah menemukan pola kerja seperti model pembelajaran yang lebih baik dan diharapkan menjadi milik sekolah.
c. High Expectation. Keleluasaan budaya sekolah yang memberi harapan
kepada setiap orang untuk memperoleh prestasi tertinggi yang pernah dicapainya.
d. Trust and Confidence. Kepercayaan dan keyakinan yang kuat merupakan
bagian terpenting dalam kehidupan suatu profesi. Budaya sekolah yang kondusif akan memberikan peluang bagi setiap orang supaya percaya diri
dan memiliki keyakinan terhadap insentif yang akan diterima atas dasar gagasan-gagasan baru yang diberikannya untuk organisasi.
e. Tangible Support. Budaya sekolah mendukung lahirnya perbaikan
pembelajaran serta mendorong terciptanya pengembangan profesi dan keahlian.
f. Reaching
Out to
the Knownledge
base. Sekolahmerupakantempatpengembanganilmusecaraluas,
objektifdanproporsional, pengkajian,
pengembangangagasanbaru, penelitian,
pengembangankonsepbarusemuanyamemerlukanpemahamanlandasankeil muannyaterlebihdahulu.
g. Appreaciation
and Recognition.
Budayasekolahmemeliharapenghargaaandanpengakuanatasprestasi guru sehinggamenjunjungtinggihargadiri guru.
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
h. Caring, Celebration and Humor. Memberiperhatian, salingmenghormati,
memujidanmemberipenghargaanataskebaikanseorang guru
di sekolahadalahperbuatan
yang terpuji.
Humor dansalingmenggembirakanadalahbudayapergaulan yang sehat.
i. Involvement
in Decision
Making. Kultursekolah
yang melibatkanstafturutsertadalampembuatankeputusanmenjadikanmasalahm
enjaditransparandansemuastafsekolahdapatmengetahuimasalah yang
dihadapidanbersama-samamemecahkannya. j.
Protection of
What’s Important.
Melindungidanmenjagakerahasiaanpekerjaanmerupakanbudaya di
sekolah. Budayasekolah
yang baikakanmengetahuimana
yang harusdibicarakandanapa yang harusdirahasiakan.
k. Tradisi.
Memeliharatradisi yang
sudahberjalan lama
dandianggapbaikadalahbudayadalamlingkungansekolahdanbiasanyasukar untukditiadakan,
sepertitradisiwisuda, upacarabendera,
pengharganatasjasaatauprestasidansebagainya. l.
Honest, Open
Comunication. Kejujurandanketerbukaandilingkungansekolahdanseharusnyaterpelihara,
karenasekolahmerupakanlembagapendidikan yang membentukmanusia yang
jujur, cerdasdanterbukabaikolehpemikiranbaruataupunolehperbedaanpendapat.
Secarakhususkesimpulanhasilpenelitianiniadalah:
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
1. Supervisi akademik kepala sekolah memberikan pengaruh yang positif dan
signifikan dengan
rata-rata angka
questioner berpengaruh
cukup
terhadapkinerja mengajar guru. 2.
Budaya sekolah memberikan pengaruh yang positif dan signifikan dengan
rata-rata angka questioner berpengaruh tinggi terhadap kinerja mengajar
guru.walaupun bukan merupakan satu-satunya faktoryang berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru, namun budaya sekolah merupakan faktor
yang lebih besar mempengaruhi kinerja mengajar guru dibandingkan dengan variabel supervisi akademik kepala sekolah.
3. Supervisi akademik dan budaya sekolah memberikan pengaruh dengan kriteria
cukupterhadap kinerja mengajar guru; artinya masih ada banyak faktor lain
yang berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru dintaranya adalah kompensasi, lingkungan kerja, sarana dan prasarana, teknologi, tatanilai,
derajatkesehatan, dantingkatupah minimum.
Temuan yang menarikdalampenelitianiniadalah:
1. Kinerjamengajar
guru baikbarudilihatdaripelaksanaan,
sementaraperencanaan, evaluasidantindaklanjutbelummunculsecaraoptimal. 2.
Sikapdisiplin yang menjadicirikhasdankebiasaansekolahbaiksebatasaturan, belumpadatingkatkesadarandiri.
3. Hasilbelajarsiswamerupakangambarankinerjamengajar
guru yang
perbaikannyaharustercerminpadaperilakusupervisiakademikKepalaSekolahy aknimembericontohlangsung “what
happen behind the door in the class room
Iis Yeti Suhayati, 2012 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar
Guru Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
Pengaruh supervisi akademikkepala sekolahdan budaya sekolahterhadap kinerja mengajar guru dikatagorikan cukup. hal tersebut dapat dipahami bahwa
supervisi akademik kepala sekolah akan memberikan kontribusi atau pengaruh secara optimalapabila diintegrasikan dengan semua komponen persekolahan,
kepala sekolah, guru, karyawan maupun peserta didik. Semakin tinggisupervisi akademik kepala sekolah berpengaruh pada
penerapan kualitas budaya sekolah makaakan semakin meningkatkan kualitas kinerja mengajar guru yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan kualitas
sekolah.
B. Rekomendasi: