Di satu sisi pengrajin berusaha untuk terus untuk memperoleh keuntungan maksimal. Dan di sisi lain, pelanggan berusaha memaksimumkan penggunaan dan
efesiensi harga. Namun demikian, tujuan-tujuan tersebut dapat terfasilitasi melalui hubungan klientisasi yang berhasil dibangun.
Dari para pengrajin yang berhasil diwawancarai di lokasi penelitian, apa yang mendasari pengrajin memberikan kepercayaan kepada pelanggan adalah :
1. Bertujuan untuk mencari banyak pelanggan.
2. Untuk memperoleh omset dan keuntungan yang sebesar-besarnya.
3. Dengan kepercayaan, diharapkan agar jaringan lebih terbangun dan semakin
luas. Hal ini dapat terungkap melalui penuturan salah satu pengrajin :
“
Kalau mau banyak dapat langganan,kita harus percaya sama orang. Banyak pelanggan banyak untung,, kenapa saya
berani memberi kepercayaan sama pelanggan,,biar resikonya tinggi, tapi barang dapat terjual.. resiko yang tinggi, biasanya
rezeki juga tinggi. Dengan begitu pelanggan nggak akan lari dari kita. Saya juga nggak sembarangan buat kayak gitu.
Pelanggan yang jujur dan sealu nepatin janji yang bisa diajak kerjasama.” Wawancara dengan Informan Ningsih,2011
4.6. Pengaruh Masuknya Sepatu Dari Luar Atau Impor
Setiap pengrajin sepatu yang telah lama ataupun yang baru dalam berjualan sepatu memiliki pengalaman dan pandangan yang berbeda-beda terhadap masuknya
sepatu impor. Berikut ini adalah hasil wawancara terhadap para pengrajin sepatu yang menunjukkan jawaban ataupun pandangan mereka mengenai masuknya sepatu impor.
Melalui hasil wawancara di lokasi penelitian dengan para pengrajin sepatu ini diperoleh data bahwa terdapat suatu jawaban atau pandangan yang berbeda-beda dari
Universitas Sumatera Utara
para pedagang ini mengenai pengalaman selama mereka berjualan sepatu. Menurut penuturan dari beberapa pedagang menyatakan ada yang merasa bahwa dengan
masuknya sepatu impor maka dapat mempengaruhi penghasilan mereka dalam berjualan sepatu. Seperti penuturan yang disampaikan oleh informan berikut ini:
“Saya merasa dengan masuknya sepatu impor saat ini penghasilan saya semakin menurun, para pembeli saat ini
sudah jarang untuk membeli sepatu buatan dalam negeri, mereka milih untuk membeli sepatu luar negeri. Jika bicara
mengenai sepatu impor jelas saat ini sepatu inilah yang dicari pembeli, seperti sepatu buat pelajar bisa meraih keuntungan
yang diperoleh bisa meningkat karena banyak pelajar tertarik dengan model yang unik-unik.
Wawancara dengan Informan Tomy,2011 Selain penuturan dari informan diatas, ada juga pengrajin sepatu berjualan di
pasar merasa bahwa dengan masuknya sepatu impor saat ini tidak berpengaruh terhadap sepatu dalam negeri yang dijualnya. Hal ini diungkapkan oleh informan
berikut ini : “Menurut saya meskipun sepatu impor sudah mulai masuk ke
PIK ini, namun saya merasa itu tidak ada pengaruhnya dengan sepatu dalam negeri. Ya, itu semua tergantung pada
pilihan masyarakat mau memilih sepatu yang mana. Namun, meskipun sebanyak apapun sepatu impor masuk ke PIK saya
rasa orang-orang masih tetap memakai sepatu tidak impor itu masih bagus ketimbang sepatu impor. Jadi, kita berpikir
positif saja dengan keadaan ini”.
Wawancara dengan Informan Sutiyoso,2011
Dengan melihat penuturan dari sebagian pengrajin sepatu menyatakan bahwa mereka merasakan adanya pengaruh yang dirasakan dengan masuknya sepatu impor
di Menteng ini. Namun, pengrajin sepatu yang membuka usaha jualannya dalam
Universitas Sumatera Utara
bentuk kios menyatakan bahwa sepatu masih banyak diminati oleh masyarakat Menteng ini.
Dengan memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda di antara pengrajin sepatu terhadap masuknya sepatu impor di Menteng maka para pengrajin sepatu ini
juga memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda juga mengenai sepatu ini mulai dulu hingga sampai pada saat ini. Berikut ini adalah penuturan dari para informan
yang menyatakan sepatu pada saat ini berbeda dengan dahulu. Hal ini seperti yang disampaikan oleh informan yang mengatakan :
“Kalau tentang perkembangan sepatu dari dulu sampai sekarang jelas berbeda. Dahulu sepatu itu masih bisa
membawa keutungan bagi kami. Hal ini dikarenakan dahulu menjadi pengrajin seaptu merupakan pekerjaan yang
menguntungkan di Menteng ini. Selain bahan-bahannya murah di peroleh dan alat-alatnya masih diperhatikan
pemerintah. Jadi, semua pengrajin sepatu bisa membuat sepatu ini. Namun, sekarang ini dapat dilihat, meskipun
memang sepatu ini masih tetap bertahan dan masih ada yang mau membelinya, namun saya sendiri yang sudah 20 tahun
menjadi pengrajin sangat merasakan perbedaan ini”. Wawancara dengan informan Sri,2011
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pengrajin sepatu di pusat industri kecil PIK Menteng menggunakan strategi produksi yang dititikberatkan pada pertahanan modal usaha modal
produksi. Strategi produksi tersebut membutuhkan modal berjalan. Modal dana yang mereka peroleh dari modal sendiri, pinjaman kerabat dan koperasi.
2. Strategi lain dalam mengatasi kelancaran proses produksi adalah berusaha tetap memperoleh bahan baku dari para agen, dengan jalan menjalankan kerja
sama dengan para agen dapat memperoleh bahan baku yang murah dan berkualitas baik, hal ini dimulai sejak awal proses produksi.
3.Setiap pengrajin membetuk jaringan yang luas untuk mempertahankan kelangsungan usaha sepatu.
4. Pemasaran produknya setiap pengrajin seatu memiliki agen tetap atau langganan agar produk mereka tetap terjual.
5. Pengrajin sepatu berjualan di pasar merasa bahwa dengan masuknya sepatu impor saat ini tidak berpengaruh terhadap sepatu dalam negeri yang dijualnya,
ada juga pengrajin sepatu beranggapan dengan masuknya sepatu impor berpengaruh terhadap usaha produksi seapatu mereka.
Universitas Sumatera Utara