Peranan Data Sekunder dan Data Penginderaan Jauh dalam Evaluasi Lahan (Studi Kasus Daerah Sukabumi Selatan)
B
<
h3 r.
JI
PERANAN DATA SEKUEIDER DAN DATA
PEWOINDERAANJRUH DALAM EVALUASI LAHAN
(Studi Kasus Daerah Sukabumi Selalan)
Oleh
ASDAR lSWATl
PROGRAM P A S C A SARJANA
INSTITUT P E R T A N l A N B O G O R
B O G O R
1992
RINGKASAN
ASDAR ISWATI. Peranan Data Sekunder dan Data Penginderaan Jauh
dalam Evaluasi Lahan, Studi Kasus
bawah
bimbingan
UUP
SYAFEI
Daerah Sukabumi Selatan (Di
WIRADISASTRA
sebagai
ketua,
SUDARSONO dan UPIK ROSALINA sebagai anggota).
Tujuan
penelitian
kemampuan data
ini
sekunder
adalah
dan data
:
(1) mengidentifikasi
penginderaan
jauh
dalam
menyediakan parameter untuk melakukan evaluasi lahan, dan
untuk
mengetahui
sejauh mana
data
sekunder
dan
penginderaan
jauh untuk evaluasi lahan. Bahan yang
adalah
geologi
peta
skala 1 : 100 000, peta
(2)
data
digunakan
tanah
skala
1 : 250 000 (Dudal,Soepraptohardjo,Hardjono dan Suhardjo, 1966)
peta topografi
skala 1 : 50 000, peta tanah skala 1 : 50
(laporan trainning), foto udara pankromatik hitam putih
000
skala
1 : 50 000, SPOT hard copy skala 1 : 50 000 tertanggal 24
Mei
1987, SPOT dalam bentuk CCT tertanggal 24 Mei 1987, LandsatMSS dalam bentuk CCT tertanggal 7 Juni 1986, data curah
hujan
tahun
untuk
1980
sampai tahun 1989. Delineasi satuan
lahan
evaluasi lahan dengan data sekunder dengan pendekatan
dan
pendekatan tanah. Delineasi satuan lahan
lahan
dengan
data penginderaan jauh dengan
system, pada tingkat facet
-
land
untuk
geologi
evaluasi
pendekatan. land
untuk foto udara dan pada
tingkat
system untuk SPOT dan Landsat-MSS. Evaluasi lahan
dilakukan
pada satuan lahan land system
pada
tingkat
hanya
facet
dengan
menggunakan ciri lahan hasil prediksi dari foto
udara
dan ciri lahan dari lapang. Evaluasi lahan ini adalah evaluasi
kesesuaian
lahan untuk tanaman pangan dan tanaman
perkebunan'
dengan sistem CSR/FAO (1983).
Satuan
lahan
pendekatan geologi ada
20
macam,
lahan pendekatan tanah ada 49 macam, satuan lahan
land
pada tingkat face*
system
pendekatan
untuk
ada 74 macam,
satuan
pendekatan
satuan
lahan
land system pada tingkat land system ada 16 macam
yang
didelineasi
dari SPOT dan 14 macam
untuk
yang
didelineasi dari Landsat-MSS.
Ciri
lahan yang tersadap
dari
peta geologi skala
1
:
100 000 adalah reaksi tanah, kapasitas tukar kation (KTK) dan
tekstur
tanah.
Ciri lahan yang tersadap
dari
peta
skala 1 : 250 000 adalah kelas drainase tanah, tekstur
kedalaman
efektif,
KTK, reaksi tanah, nitrogen
tersedia, K20 tersedia. Ciri lahan yang tersadap
udara
adalah
kemiringan
lereng, kedalaman
tanah
tanah,
total, P205
dari
efektif,
foto
batu
terungkap, kelas drainase tanah, tekstur tanah, KTK dan reaksi
tanah.
Ciri lahan yang tersadap dari
SPOT
dan
Landsat-MSS
adalah kelas kemiringan lereng, kedalaman efektif dan
tekstur
tanah.
Total nilai harkat informasi ciri lahan yang tersadap dari
peta geologi 202 %, dari peta tanah 417%, dari foto udara 519 %,
dari SPOT 242 %, dari Landsat-MSS 197 % dan dari lapang 1100 %.
Evaluasi
lahan
dengan data sekunder dengan
pendekatan
tanah sedikit lebih mahal dan memerlukan waktu lebih lama dari
evaluasi
dapat
lahan
dengan pendekatan geologi, walapun
digunakan
untuk
evaluasi
lahan
dengan
Transmigrasi (1984), LECS (1983), CSR/FAO (1983) dan
(1975),
sedangkan dengan
pendekatan
demikian
geologi
sistem
Robinson
tidak
dapat
digunakan untuk evaluasi lahan dengan sistem apapun.
Evaluasi lahan dengan data penginderaan jauh (fotc udara
skala 1 : 50 000, SPOT hard copy, Landsat-MSS hard copy) tanpa
pengamatan
ke
lapang, dapat digunakan untuk
evaluasi
lahan
dengan sistem Transmigrasi (1984), LEGS (1983), Arsyad (1986),
Robinson
(1975). Evaluasi lahan pada tingkat semidetil untuk
foto udara dan pada tingkat tinjau untuk SPOT dan Landsat-MSS.
~valuasi lahan dengan foto udara skala 1 : 50 000, SPOT
copy, Landsat-MSS hard copy diikuti
hard
hasilnya
dengan
lebih baik jika dibandingkan dengan
tersebut
data
dibandingkan
memerlukan
-
dengan
tanpa
sistem
evaluasi
lahan
lapang.
Jika
pengamatan
grid,
lapang,
evaluasi lahan
tersebut
biaya lebih murah dan waktu lebih singkat, tetapi
kwalitas hasilnya sama.
Kelas
tanaman
kesesuaian lahan aktual untuk tanaman
perkebunan
tersadap dari
-
pengamatan
lahan
hasil
evaluasi dengan
ciri
pangan
dan
lahan
yang
foto udara lebih tinggi dari kelas kesesuaian
aktual *basil evaluasi dengan ciri lahan
dari
lapang,
tetapi kelas kesesuaian lahan potensialnya hampir sama.
PERANAN DATA SEKUNDER DAN DATA
--.- - - ---- - - - - -- ---- - - - - - - --- - - -- - - YfiIYbINUfiKAAN
J A U n
UALAYI S V A L U A S I
-L -A-~- A N
(Studi Kasus Daerah Sukabumi Selatan)
Oleh
ASDAR ISWATI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B o g o r
1992
~ u d u ltesis
PERANAN DATA SEKUNDER DAN DATA
PENG-
IKEEP-?-AN JnUH DAL,AM EVALUASI LAHAN
(Studi Kasus Daerah Sukabumi Selatan)
Nama Mahasiswa
: ASDAR ISWATI
Nomor pokok
: 87011
1. Komisi Pembimbing
(Dr. Ir. Upik Rosalina)
(Dr. Ir. Sudarsono)
Anggota
ktur Program PasCa
-
0 9 JAi! 1992
Tanggal lulus :
.
,
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 10 April 1960 di
Kediri,
Jawa Timur. Orang tuanya adalah Istijah dan Slamet.
Pada
tahun
1971 penulis lulus dari
Kedunglosari,
Sekolah
Dasar
Tembelang, Jombang. Pada tahun 1974 lulus
Sekolah Menengah Pertama Negeri I, Jombang. Pada
lulus
dari
diterima
Sekolah
Menengah Atas Negeri
VI,
sebagai mahasiswa Institut Pertanian
tahun
dari
1977
Surabaya dan
Bogor
melalui
Proyek Perintis 11. Pada tahun 1980 diterima sebagai mahasiswa
Jurusan Tanah,
Fakultas
Pertanian, Institut
Pertanian
Bogor. Pada tahun 1984 lulus dari IPB. Pada tahun 1985 bekerja
sebagai
geologi
tanah.
dosen
umum,
Universitas
Lampung, mengajar
mata-kuliah
mineralogi tanah, kimia tanah, dan
Pada tahun 1987 diterima
kesuburan
sebagai mahasiswa
Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Program
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
Maha Esa, atas taufik dan hidayah-Nya yang selalu
kepada
Yang
dilimpahkan
umatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tulisan
ini.
Pada
kesempatan
ini
penulis
ingin
menyampaikan
terima kasih kepada :
1.
Dr.
Ir. Uup Syafei Wiradisastra, Dr. Ir. Sudarsono, Dr.
I . Upik Rosalina atas saran dan bimbingannya selama
penelitian sampai selesainya penulisan ini.
2.
Drs.
Suroso, Kepala Pusdata Departemen
Pekerjaan
Umum
yang telah memberikan fasilitas untuk analisis SPOT.
3.
Bapak, Ibu dan adik-adik (Ir. Gathut, Drg. Lestari, Dyah,
Praptiwi)
yang
telah memberikan
dorongan
dan
bantuan
materiil selama pendidikan, penelitian dan penulisan.
4.
Ir. Baba Barus yang telah memberi saran dan kritik selama
penelitian dan penulisan.
5.
Staf Pusdata Departemen Pekerjaan Umum, karyawan
torium
Jurusan
labora-
Ilmu Tanah IPB atas bantuan .yang telah
diberikan selama penelitian.
6.
Semua pihak yang telah membantu sejak dimulainya penelitian sampai selesainya penulisan.
Bogor, Maret 1992
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman
..........................................
,'
DAFTAR GAMBAR ..........................................
PENDAHULUAN ...........................................
TINJAUAN PUSTAKA ......................................
Evaluasi Lahan ...................................
DAFTAR TABEL
iii
viii
1
5
5
Peranan Ciri Lahan dan Kualitas Lahan dalam Evaluasi Lahan
21
Peranan Penginderaan Jauh untuk Pendugaan
Pengukuran Ciri Lahan dan Kualitas Lahan
....
22
........................
26
.................................
37
...................................
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
dan
...............................
Bahan dan Alat ...................................
Pelaksanaan Penelitian ...........................
HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................
Satuan Lahan .....................................
Ciri Lahan Yang Dapat Disadap ....................
Evaluasi Lahan ...................................
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................
LAMPIRAN ..............................................
Pendekatan Masalah
37
42
43
70
70
81
93
117
122
125
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
Teks
Klasifikasi Land Unit (Kips
m,
1981)
.........
Formasi Geologi di Daerah Penelitian dan Batuan
Penyusunnya
...............................
Jenis Tanah di Daerah Penelitian (Dudal m,
1966) .....................................
Kualitas Lahan dan Ciri Lahan yang Digunakan
Sistem CSR/FAO (1983) untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pangan dan Tanaman Perkebunan
..........................
Kriteria yang Digunakan untuk
Lahan yang Disadap dari
dekatan Geologi
Memprediksi Ciri
Satuan Lahan Pen-
...........................
Sifat Tanah Secara Umum Berdasarkan Pedoman
(Soepraptohadjo, 1985)
PPT
....................
Kriteria untuk Memprediksi/Mengidentifikasi Ciri
Lahan pada Satuan Lahan Pendekatan Tanah
..
Cara Menginterpretasi/Memprediksi Ciri Lahan dari
Foto Udara, SPOT/Landsat-MSS
..............
Kriteria untuk Interpretasi/Identifikasi
Lahan yang Tersadap dari Foto Udara
Ciri
.......
Kriteria untuk Menginterpretasi/Memprediksi Ciri
Lahan yang Disadap dari SPOT dan LandsatMSS
.......................................
Curah Hujan Rata-rata Tahunan dan Bulan Kering
di Daerah Penelitian (Hasil Pengamatan Stasiun Meteorologi dan Geofisika Tahun 1980
sampai 1989)
..............................
Pengharkatan Ciri Lahan
yang Tersadap dari
Peta Geologi, Peta Tanah, SPOT, LandsatMSS
.......................................
Pengharkatan Ciri Lahan
yang
Foto Udara Skala 1 : 500000
Tersadap
dari
...............
<
h3 r.
JI
PERANAN DATA SEKUEIDER DAN DATA
PEWOINDERAANJRUH DALAM EVALUASI LAHAN
(Studi Kasus Daerah Sukabumi Selalan)
Oleh
ASDAR lSWATl
PROGRAM P A S C A SARJANA
INSTITUT P E R T A N l A N B O G O R
B O G O R
1992
RINGKASAN
ASDAR ISWATI. Peranan Data Sekunder dan Data Penginderaan Jauh
dalam Evaluasi Lahan, Studi Kasus
bawah
bimbingan
UUP
SYAFEI
Daerah Sukabumi Selatan (Di
WIRADISASTRA
sebagai
ketua,
SUDARSONO dan UPIK ROSALINA sebagai anggota).
Tujuan
penelitian
kemampuan data
ini
sekunder
adalah
dan data
:
(1) mengidentifikasi
penginderaan
jauh
dalam
menyediakan parameter untuk melakukan evaluasi lahan, dan
untuk
mengetahui
sejauh mana
data
sekunder
dan
penginderaan
jauh untuk evaluasi lahan. Bahan yang
adalah
geologi
peta
skala 1 : 100 000, peta
(2)
data
digunakan
tanah
skala
1 : 250 000 (Dudal,Soepraptohardjo,Hardjono dan Suhardjo, 1966)
peta topografi
skala 1 : 50 000, peta tanah skala 1 : 50
(laporan trainning), foto udara pankromatik hitam putih
000
skala
1 : 50 000, SPOT hard copy skala 1 : 50 000 tertanggal 24
Mei
1987, SPOT dalam bentuk CCT tertanggal 24 Mei 1987, LandsatMSS dalam bentuk CCT tertanggal 7 Juni 1986, data curah
hujan
tahun
untuk
1980
sampai tahun 1989. Delineasi satuan
lahan
evaluasi lahan dengan data sekunder dengan pendekatan
dan
pendekatan tanah. Delineasi satuan lahan
lahan
dengan
data penginderaan jauh dengan
system, pada tingkat facet
-
land
untuk
geologi
evaluasi
pendekatan. land
untuk foto udara dan pada
tingkat
system untuk SPOT dan Landsat-MSS. Evaluasi lahan
dilakukan
pada satuan lahan land system
pada
tingkat
hanya
facet
dengan
menggunakan ciri lahan hasil prediksi dari foto
udara
dan ciri lahan dari lapang. Evaluasi lahan ini adalah evaluasi
kesesuaian
lahan untuk tanaman pangan dan tanaman
perkebunan'
dengan sistem CSR/FAO (1983).
Satuan
lahan
pendekatan geologi ada
20
macam,
lahan pendekatan tanah ada 49 macam, satuan lahan
land
pada tingkat face*
system
pendekatan
untuk
ada 74 macam,
satuan
pendekatan
satuan
lahan
land system pada tingkat land system ada 16 macam
yang
didelineasi
dari SPOT dan 14 macam
untuk
yang
didelineasi dari Landsat-MSS.
Ciri
lahan yang tersadap
dari
peta geologi skala
1
:
100 000 adalah reaksi tanah, kapasitas tukar kation (KTK) dan
tekstur
tanah.
Ciri lahan yang tersadap
dari
peta
skala 1 : 250 000 adalah kelas drainase tanah, tekstur
kedalaman
efektif,
KTK, reaksi tanah, nitrogen
tersedia, K20 tersedia. Ciri lahan yang tersadap
udara
adalah
kemiringan
lereng, kedalaman
tanah
tanah,
total, P205
dari
efektif,
foto
batu
terungkap, kelas drainase tanah, tekstur tanah, KTK dan reaksi
tanah.
Ciri lahan yang tersadap dari
SPOT
dan
Landsat-MSS
adalah kelas kemiringan lereng, kedalaman efektif dan
tekstur
tanah.
Total nilai harkat informasi ciri lahan yang tersadap dari
peta geologi 202 %, dari peta tanah 417%, dari foto udara 519 %,
dari SPOT 242 %, dari Landsat-MSS 197 % dan dari lapang 1100 %.
Evaluasi
lahan
dengan data sekunder dengan
pendekatan
tanah sedikit lebih mahal dan memerlukan waktu lebih lama dari
evaluasi
dapat
lahan
dengan pendekatan geologi, walapun
digunakan
untuk
evaluasi
lahan
dengan
Transmigrasi (1984), LECS (1983), CSR/FAO (1983) dan
(1975),
sedangkan dengan
pendekatan
demikian
geologi
sistem
Robinson
tidak
dapat
digunakan untuk evaluasi lahan dengan sistem apapun.
Evaluasi lahan dengan data penginderaan jauh (fotc udara
skala 1 : 50 000, SPOT hard copy, Landsat-MSS hard copy) tanpa
pengamatan
ke
lapang, dapat digunakan untuk
evaluasi
lahan
dengan sistem Transmigrasi (1984), LEGS (1983), Arsyad (1986),
Robinson
(1975). Evaluasi lahan pada tingkat semidetil untuk
foto udara dan pada tingkat tinjau untuk SPOT dan Landsat-MSS.
~valuasi lahan dengan foto udara skala 1 : 50 000, SPOT
copy, Landsat-MSS hard copy diikuti
hard
hasilnya
dengan
lebih baik jika dibandingkan dengan
tersebut
data
dibandingkan
memerlukan
-
dengan
tanpa
sistem
evaluasi
lahan
lapang.
Jika
pengamatan
grid,
lapang,
evaluasi lahan
tersebut
biaya lebih murah dan waktu lebih singkat, tetapi
kwalitas hasilnya sama.
Kelas
tanaman
kesesuaian lahan aktual untuk tanaman
perkebunan
tersadap dari
-
pengamatan
lahan
hasil
evaluasi dengan
ciri
pangan
dan
lahan
yang
foto udara lebih tinggi dari kelas kesesuaian
aktual *basil evaluasi dengan ciri lahan
dari
lapang,
tetapi kelas kesesuaian lahan potensialnya hampir sama.
PERANAN DATA SEKUNDER DAN DATA
--.- - - ---- - - - - -- ---- - - - - - - --- - - -- - - YfiIYbINUfiKAAN
J A U n
UALAYI S V A L U A S I
-L -A-~- A N
(Studi Kasus Daerah Sukabumi Selatan)
Oleh
ASDAR ISWATI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B o g o r
1992
~ u d u ltesis
PERANAN DATA SEKUNDER DAN DATA
PENG-
IKEEP-?-AN JnUH DAL,AM EVALUASI LAHAN
(Studi Kasus Daerah Sukabumi Selatan)
Nama Mahasiswa
: ASDAR ISWATI
Nomor pokok
: 87011
1. Komisi Pembimbing
(Dr. Ir. Upik Rosalina)
(Dr. Ir. Sudarsono)
Anggota
ktur Program PasCa
-
0 9 JAi! 1992
Tanggal lulus :
.
,
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 10 April 1960 di
Kediri,
Jawa Timur. Orang tuanya adalah Istijah dan Slamet.
Pada
tahun
1971 penulis lulus dari
Kedunglosari,
Sekolah
Dasar
Tembelang, Jombang. Pada tahun 1974 lulus
Sekolah Menengah Pertama Negeri I, Jombang. Pada
lulus
dari
diterima
Sekolah
Menengah Atas Negeri
VI,
sebagai mahasiswa Institut Pertanian
tahun
dari
1977
Surabaya dan
Bogor
melalui
Proyek Perintis 11. Pada tahun 1980 diterima sebagai mahasiswa
Jurusan Tanah,
Fakultas
Pertanian, Institut
Pertanian
Bogor. Pada tahun 1984 lulus dari IPB. Pada tahun 1985 bekerja
sebagai
geologi
tanah.
dosen
umum,
Universitas
Lampung, mengajar
mata-kuliah
mineralogi tanah, kimia tanah, dan
Pada tahun 1987 diterima
kesuburan
sebagai mahasiswa
Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Program
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
Maha Esa, atas taufik dan hidayah-Nya yang selalu
kepada
Yang
dilimpahkan
umatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tulisan
ini.
Pada
kesempatan
ini
penulis
ingin
menyampaikan
terima kasih kepada :
1.
Dr.
Ir. Uup Syafei Wiradisastra, Dr. Ir. Sudarsono, Dr.
I . Upik Rosalina atas saran dan bimbingannya selama
penelitian sampai selesainya penulisan ini.
2.
Drs.
Suroso, Kepala Pusdata Departemen
Pekerjaan
Umum
yang telah memberikan fasilitas untuk analisis SPOT.
3.
Bapak, Ibu dan adik-adik (Ir. Gathut, Drg. Lestari, Dyah,
Praptiwi)
yang
telah memberikan
dorongan
dan
bantuan
materiil selama pendidikan, penelitian dan penulisan.
4.
Ir. Baba Barus yang telah memberi saran dan kritik selama
penelitian dan penulisan.
5.
Staf Pusdata Departemen Pekerjaan Umum, karyawan
torium
Jurusan
labora-
Ilmu Tanah IPB atas bantuan .yang telah
diberikan selama penelitian.
6.
Semua pihak yang telah membantu sejak dimulainya penelitian sampai selesainya penulisan.
Bogor, Maret 1992
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman
..........................................
,'
DAFTAR GAMBAR ..........................................
PENDAHULUAN ...........................................
TINJAUAN PUSTAKA ......................................
Evaluasi Lahan ...................................
DAFTAR TABEL
iii
viii
1
5
5
Peranan Ciri Lahan dan Kualitas Lahan dalam Evaluasi Lahan
21
Peranan Penginderaan Jauh untuk Pendugaan
Pengukuran Ciri Lahan dan Kualitas Lahan
....
22
........................
26
.................................
37
...................................
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
dan
...............................
Bahan dan Alat ...................................
Pelaksanaan Penelitian ...........................
HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................
Satuan Lahan .....................................
Ciri Lahan Yang Dapat Disadap ....................
Evaluasi Lahan ...................................
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................
LAMPIRAN ..............................................
Pendekatan Masalah
37
42
43
70
70
81
93
117
122
125
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
Teks
Klasifikasi Land Unit (Kips
m,
1981)
.........
Formasi Geologi di Daerah Penelitian dan Batuan
Penyusunnya
...............................
Jenis Tanah di Daerah Penelitian (Dudal m,
1966) .....................................
Kualitas Lahan dan Ciri Lahan yang Digunakan
Sistem CSR/FAO (1983) untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pangan dan Tanaman Perkebunan
..........................
Kriteria yang Digunakan untuk
Lahan yang Disadap dari
dekatan Geologi
Memprediksi Ciri
Satuan Lahan Pen-
...........................
Sifat Tanah Secara Umum Berdasarkan Pedoman
(Soepraptohadjo, 1985)
PPT
....................
Kriteria untuk Memprediksi/Mengidentifikasi Ciri
Lahan pada Satuan Lahan Pendekatan Tanah
..
Cara Menginterpretasi/Memprediksi Ciri Lahan dari
Foto Udara, SPOT/Landsat-MSS
..............
Kriteria untuk Interpretasi/Identifikasi
Lahan yang Tersadap dari Foto Udara
Ciri
.......
Kriteria untuk Menginterpretasi/Memprediksi Ciri
Lahan yang Disadap dari SPOT dan LandsatMSS
.......................................
Curah Hujan Rata-rata Tahunan dan Bulan Kering
di Daerah Penelitian (Hasil Pengamatan Stasiun Meteorologi dan Geofisika Tahun 1980
sampai 1989)
..............................
Pengharkatan Ciri Lahan
yang Tersadap dari
Peta Geologi, Peta Tanah, SPOT, LandsatMSS
.......................................
Pengharkatan Ciri Lahan
yang
Foto Udara Skala 1 : 500000
Tersadap
dari
...............