Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO Pengaruh Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP Terhadap

c. Pengaruh Non Performing to Financing NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri

Credit risk adalah risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat Sri Susilo, 2000:47. Adanya berbagai sebab membuat debitur mungkin saja menjadi tidak memenuhi kewajiban kepada bank. Rasio NPF menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio NPF maka semakin buruk kualitas kredit yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar sehingga dapat menyebabkan kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar Herdiningtyas, 2005:79. Maka dalam hal ini semakin tinggi rasio NPF maka semakin rendah profitabilitas suatu bank. Adyani 2011 menyebutkan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas ROA bank, sedangkan Prasnanugraha 2007 menyebutkan bahwa NPF berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank umum di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut. H 3 : NPF berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri

d. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri BOPO merupakan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional Siamat, 2005:65. Biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisien dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasi lainnya. Pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank, yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Bank yang efisien dalam menekan biaya operasionalnya dapat mengurangi kerugian akibat ketidakefisienan bank dalam mengelola usahanya sehingga laba yang diperoleh juga akan meningkat. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya sehingga semakin sehat bank tersebut Herdiningtyas, 2005:34. Achmad 2013 menemukan variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA bank syariah di Indonesia, sedangkan Yusti 2011 menyebutkan bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada bank go publik. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut. H 4 : BOPO berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri

e. Pengaruh Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Aktiva bank terdiri dari aktiva produktif Earning Assets dan aktiva nonproduktif Nonearning Assets. Aktiva produktif merupakan aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan. Aktiva produktif adalah penanaman dana bank dalam valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antara bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontingensi pada transaksi rekening administratif. Aktiva produktif berfungsi untuk memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkan oleh bank. Namun demikian, penempatan dana dalam aktiva produktif juga memiliki resiko, yaitu resiko dana yang disalurkan tidak dapat kembali. Resiko atas penempatan dalam bentuk ini dapat menimbulkan kerugian bank. Bank perlu membentuk cadangan kerugian aktiva produktif, yaitu penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP. Semakin besar tingkat PPAP maka semakin besar pula keuntungan bank tersebut. Yacub Azwir 2006 menyebutkan bahwa PPAP berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan Ernawati 2010 menyebutkan bahwa PPAP berpengaruh positif tetapi tidak signifikan baik pada bank go public maupun pada bank non go public. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut. H 5 : PPAP berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri

f. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri