Saran KESIMPULAN DAN SARAN

kepailitan berakhir, atau Dalam pelaksanaan, harta kekayaan debitur tidak mencukupi untuk pembayaran kembali semua piutang kreditur. 3. Pemberesan harta pailit merupakan kegiatan penjualan atau menguangkan harta kekayaan debitur pailit. Pernyataan putusan pailit yang diucapkan Pengadilan Niaga untuk memenuhi kewajiban debitur pailit pada para kreditur dengan pelaksanaan pemberesan dilakukan sita umum berdasarkan putusan Pengadilan Niaga yang berada pada daerah hukum. Sita umum dengan melalui lelang dan dapat pula dengan dibawah tangan dengan persetujuan Hakim Pengawas. Pengangkatan Hakim Pengawas dilakukan oleh Majelis HakimPengadilan Niaga yang memeriksa dan memutus perkara kepailitan. Permohonan pernyataan pailit didaftarkan malalui Panitera Pengadilan.

B. Saran

Pada kegiatan akhir pembahasan skripsi ini penulis merasa perlu untuk menuliskan saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan-kesimpulan diatas, yaitu: 1. Untuk menghindari konflik kepentingan antara kreditur dan penyelesai berkaitan dengan pembubaran koperasi karena koperasi dinyatakan pailit., perlu diatur secara tegas batas-batas kewenangan masing-masing sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang mengatur. 2. Pemerintah harus segera membentuk Lembaga Penjamin Koperasi Simpan Pinjam yang menyelenggarakan program penjaminan Simpanan bagi Anggota Koperasi Simpan Pinjam, agar anggota yang menyimpan dananya di koperasi simpan pinjam tidak merasa ragu-ragu atas keamanan dana mereka Universitas Sumatera Utara 3. Asas-azas yang terkandung dalam Undang-undang Kepailitan dan PKPU yaitu azas keseimbangan, azas kelangsungan, azas keadilan dan integrasi dapat diwujudkan oleh setiap unsur yang menjalankan dalam proses, prosedural, pengurusan dan pemberesan kepailitan Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdulkadir Muhammad, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995 Agus Sudradjat, Kepailitan Dan Kaitannya Dengan Lembaga Perbankan, Makalah Seminar Nasional Lembaga Kepailitan Dalam Pembaharuan Hukum Ekonomi Di Indonesia, Semarang: Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata, 1996 Andjar Pachta W, Myra Rosana Bachtiar, dan Nadia Maulisa Benemay, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta: BPFHUI, 2005 Aria Suyudi, Eryanto Nugroho, dan Herni Sri Nurbyanti, Analisis Hukum Pailitan Indonesia,Kepailitan Di Indonesia, Pusat studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Jakarta, 2004 Gunawan Widjaja, Tanggung Jawab Dreksi Atas Kepailitan Perseroan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003 H.B. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif Bagian II, Surakarta: UNS Press, 1988 Imran Nating, Peranan dan Tanggung Jawab Kurator Dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004 Ibrahim, Johannes, Hukum Organisasi Perusahaan, Pola Kemitraan dan Badan Hukum, Bandung : Refika Aditama. 2006 Johannes Ibrahim, Hukum Organisasi Perusahaan – Pola Kemitraan dan Badan Hukum, Bandung : Refika Aditama, 2006. Jack. P. Friedman, Dictionary Of Businness Terms, Educational Series, New York, USA : Barron’s, Inc, 1987, hlm 289 Koermen, Manajemen Koperasi Terapan, Prestasi Pustaka Raya, Jakarta, 2003 Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Pedoman Menangani Perkara Kepailitan, Jakarta: Rajawali Press, 2003. Kartini Muljadi, Pengertian dan Prinsip-prinsip Umum Hukum kepailitan, dalam Rudy A. Lontoh ed, Menyelesaikan Utang Piutang Melalui Pailit atau Penundaan kewajiban Pembayaran Utang, Alumni, Bandung, 2001 Kartini Mulyadi dan Gunawan Widjaja, PedomanMenangani Perkara Kepailitan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003 Universitas Sumatera Utara Kartini Muljadi, Pengertian dan Prinsip-prinsip Umum Hukum kepailitan, dalam Rudy A. Lontoh ed, Menyelesaikan Utang Piutang Melalui Pailit atau Penundaan kewajiban Pembayaran Utang, Alumni, Bandung, 2001 Kartini Mulyadi dan Gunawan Widjaja, PedomanMenangani Perkara Kepailitan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003 Kantor Menteri Negara Urusan Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, Jakarta, 2001, hlm. 66. M. Hadi Shubhan, Hukum Kepailitan, Prinsip, Norma, dan Praktek di Peradilan, Prenada Media Group, Jakarta, 2008 Martiman Prodjohamidjojo, Proses Kepailitan Menurut Peraturan Pememrintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Tentang Kepailitan, Bandung : Mandar Maju, 1999 Munir Fuady, Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2002 Mariam Darus Badrulzaman, Posisi Hak Tanggungan Dalam Hukum Jaminan Nasional, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. 27 Mei 1996 di Bandung. dan dalam Seminar Nasional Sehari Pandji Anoraga, dan Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 Ronny Hanitijo Sumitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghlmia Indonesia, 1998 R.T. Sutantya Rahardja Hadikusuma,Hukum Koperasi Indonesia,cetakan II, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000 Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2008 Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2008 Sjahdeini, Op.cit, hlm.108, mengutip dari Setiawan dalam buku Rudhy A. Lontoh, Denny Kailimang Benny Ponto [Ed], Penyelesaian Utang Piutang: Melalui Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Bandung: Alumni, 2001 Universitas Sumatera Utara Sutan Remy Sjahdeni, Hukum Kepailitan, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2002 Setiawan, Kepailitan Serta Aplikasi Kini, Tata Nusa, Jakarta, 1999 Sutan Remy Syahdeni, Hukum Kepailitan, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2002Setiawan, Pengertian Jatuh Tempo dan Pembuktian Adanya Dua Kreditur Atau Lebih, Makalah disampaikan pada Lokakarya dan Wawasan Hukum Bisnis Lainnya, Jakarta Sutan Remy Sjahdeni, Hukum Kepailitan, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2002 Setiawan, Kepailitan Serta Aplikasi Kini, Tata Nusa, Jakarta, 1999 Sutan Remy Syahdeni, Hukum Kepailitan,Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2002 Setiawan, Pengertian Jatuh Tempo dan Pembuktian Adanya Dua Kreditur Atau Lebih, Makalah disampaikan pada Lokakarya dan Wawasan Hukum Bisnis Lainnya, Jakarta, 11 – 12 Juni 2002 Sudargo Gautama, Komentar atas Peraturan Baru Untuk Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998 Untung, Budi, Hukum Koperasi dan Peranan Notaris Indonesia, Yogyakarta, Andi Offset, 2005

B. Peraturan Perundang-Undangan