Analisis APLIKASI PRODUK MUSYARAKAH PADA BANK BNI SYARIAH

sehingga bank syariah dapat memutuskan layak tidaknya seorang nasabah mendapatkan pembiayaan dari bank syariah. 82 Jika ditinjau dalam literatur hukum Islam, pembiayaan musyarakah yang dipraktekan di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati termasuk syirkah inan yaitu dimana Bank BNI Syariah dan nasabah secara bersama-sama berserikat dalam hal modal dan keuntungan dan tidak mensyaratkan persamaan modal dan keuntungan serta tanggung jawabnya hanya sebatas besar pernyataan modal. Dari beberapa tahapan proses pembiayaan yang dilakukan Bank BNI Cabang Fatmawati, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembiayaan proyek pada Bank BNI Syaraiah, yang dimana terdiri dari atas beberpa tahap. Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari permohonan pembiayaan, pengumpulan data dan investetigasi. Kemudian melakukan analisa pembiayaan, committe persetujuan, pengumpulan data tambahan, pengikatan, pencairan dan monitoring telah sesuai dengan teori yang ada. Hanya saja analisis pembiayaan yang dilakukan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati berbeda dengan yang pada umum, dimana Bank BNI 82 Danang Wahyu Muhammad, Kedudukan Jaminan dalam Akad Pembiayaan Musyarakah, jurnal, h. 277. diakses pada 11 Mai dari: Jurnal Hukum Bisnis Jasa Keuangan dan Pengawasannya, http:mih.umy.ac.idwp-contentuploads201602Kedudukan-jaminan-dalma-akad.pdf. Syariah Cabang Fatmawati menggunakan analisa pembiayaan secara Kualitatif dan kuantitaf secara mendalam dan mendetail. Kualitatif yang dimana berupa data-data perusahaan seperti legalitas dan lain-lain dan analisa pembiayaan secara kuantitatif yang dimana menggunakan data-data laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut penulis analisa pembiayaan proyek menggunakan analisa pembiayaan secara kualitatif dan kuantitatif aman dan penuh dengan kehati- hatian dalam penyalurannya dan sesuai dengan teori yang ada karena lebih fokus pada proyek proyek selama berlangsung. 2. Analisis Teknik Bagi Hasil Produk Musyrakah Sesuai dengan hukum syariah, prinsip bagi hasil merupakan karakteristik dalam perbankan dan sebagai landasan dasar bagi operasional bank-bank syariah. bagi hasil merupakan faktor yang penting dalam menentukan bagi hasil di Bank Syariah. Sebab aspek bagi hasil merupakan aspek yang disepakti bersama antara belah pihak yang melakukan transaksi. Sistem bagi hasil pun pada pembiayaan musyarakah merupakan alternatif pengganti bunga ternyata dinilai telah berhasil dalam upaya menghindari dampak negatif dari penerepan bungan seperti pembebanan kepada nasabah yang secara berlebihan berupa bunga yang sangat tinggi sehingga nasabah tidak mampu membayar pada waktu jatuh tempo. Bagi hasil pada pembiayaan musyarakah ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang berserikat. Sistem ini dirancang demi membina kebersamaan antara kemitraan yang menanggung resiko. Produk musyarakah yang terdapat pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati ini dijadikan acuan bagi para mitra untuk saling memberikan modal baik berupa uang maupun asset perdagangan. Modal yang diberikan oleh masing-masing mitra tidak harus sama jumlahnya. Mitra yang satu boleh memberikan modal yang lebih besar dari pada mitra lainnya. demikian pula masalah pembagian dan keuntungan, para mitra yang melakukan perserikatan usaha akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan kesepakatan masing-masing melalui modal yang ditanamkan dalam pembiayaan proyek dengan akad musyarakah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Besarnya hasil usaha baik yang diperoleh shahibul maal maupun yang diperoleh bank syariah juga tergantung pada nisabah yang disetujui pada awal akad. Dalam hal bank syariah memberikan nisbah yang lebih besar dari pemilik dana yang lain special nisabah, berarti shahibul maal akan memperoleh hasil usaha yang lebih besar atau sebagian hasil usaha bank sebagai mudharib diserahkan kepada shahibul maal. 83 83 Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syariah …. 108. Dalam menjalankan bisnisnya, Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dalam menyalurkan dana produk msusyarakah pada pembiayaan proyek menggunakan dengan sistem bagi hasil, menurut penulis, hal ini telah sesuai dengan pasal 1 ayat 8 Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1016PBI2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 919PBI2007 Tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah: “Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah” 84 Produk musyarakah pada pembiayaan proyek Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati merupaka pembiayaan antara bank dan perusahaan, baik pihak Bank BNI Syariah dan perusahaan secara bersama-sama membiayai sautu usaha atau proyek yang dikelola secara bersama-sama yang dimana keuntungan sesuai dengan prinsip bagi hasil yang telah disepakati. Sistem bagi hasil yang diterapkan oleh Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati pada pembiayaan proyek dengan akad musyarakah adalah menggunakan revenue sharing, yaitu perhitungan bagi hasil yang didasarkan 84 Peraturan Bank Indonesia, artikel ini diakses pada 11 Mei 2016 dari:http:www.ojk.go.idFiles201403pbi_101608_1394530441.pdf pada total pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pembiayaan tersebut. Dengan demikian, sistem yang diterapkan oleh Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati pada pembiayaan proyek dengan akad musyarakah, menurut penulis, telah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional yang menerapkan sistem revenue sharing, yaitu Fatwa Dewan Syari’ah Nasional NO: 15DSN-MUIIX2000 Tentang Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah. Bunyi fatwa tersebut adalah: 1. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil Net Revenue Sharing maupun Bagi Untung Profit Sharing dalam pembagian hasil usaha dengan mitra nasabah-nya. 2. Dilihat dari segi kemaslahatan al-ashlah, saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil Net Revenue Sharing. 3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad. Berdasarkan fatwa diatas, dapat dipahami bahwa dalam pembiayaan musyarakah terdapat dua prinsip bagi hasil dalam lembaga keuangan syariah yaitu profit sharing dan revenue sharing, sehingga pihak bank dapat memilih salah satu diantara prinsip tersebut dalam aplikasi sistem bagi hasilnya. 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan didukung dengan teori-teori yang dijadikan landasan dalam memahami permasalahan- permasalahan maka penulis mengambil beberapa beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi produk musyarakah pada pembiayaan proyek di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati sudah sesuai dengan konsep yang ada dimana dalam prakteknya produk musyarakah pada pembiayaan proyek, Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dinyatakan bahwa aplikasi produk musyarakah pada pembiayaan proyek terdiri atas fitur dan mekanisme, tujuan dan manfaat, analisis dan indentifikasi resiko serta adanya jaminan yang berlandaskan pelaruran Bank Indonesia dan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Dan secara literature hukum islam, akad musyarakah yang digunakan pada pembiayaan proyek adalah syirkah al-inan. 2. Penerapan teknik perhitungan bagi hasil dalam produk musyarakah pada pembiayaan proyek di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati adalah pembagian keuntung berdasarkan revenue sharing yaitu perhitunngan bagi hasil yang didasarkan pada total pendapatan yang diterima sebelum dipotong atau dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. B. Saran-saran 1. Aplikasi dan prosedur produk musyarakah pada pembiayaan proyek di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati sudah berjalan dengan baik dan itu harus tetap dipertahankan dan bahkan dapat dikembangkan untuk lebih baik, terutama prosedur pembiayaan proyek dari segi analisis pembiayaan proyek. 2. Pihak Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, sebaiknya lebih memperluas produk musyarakah dan membuat produk yang spesifik agar masyarakat lebih mudah mengetahui akan produk pembiayaan proyek dengan akad musyarakah dan meningkatkan promosi pembiayaan. Sehingga dapat mempermudah dalam melakukan transaksi dengan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah. 90 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman Hafidz dan Abdurrahman Yahya. terjemah Kamus al-Munawwir dalam Bisnis dan Muamalah Kontemporer. Bogor:Al Azhar Freshzone Publishing, 2015. Arikunto Suharsimi. Manajemen Penelitian. Bandung: PT. Rineka Cipta, 1993. al-Zuhaili Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani, 2010. Danupranata Gita. Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat, 2003. Data Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati Tahun 2015. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 08DSN-MUIIV2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah. Gray Clive,dkk. Pengantar Evaluasi Proyek, Jakarta: PT Gramedia, 1988. Hasan Zuhairi. Undang-Undang Perbankan Syariah: Titik Temu Hukum Islam dan Hukum Nasional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009. Machmud Amir dan Rukmana. Bank Syariah. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2010. Perwataatmadja Karnaen dan Antonio Syafi’i. Apa dan Bagimana Bank Islam. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1999. Rivai Veithzal dan Ariffin Arviyan. Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia, 2013. Rizkia Dhea. “Alimmudin Tuwu. Pengantar Metode Penelitian.” Skirpsi SI Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Saeed Abdullah. Menyoal Bank Syariah Kritik Atas Interpretasi Bunga Bank Kaum Neo-Revivalis,diterjemahkan Oleh Arif Maftuhin. Jakarta: Paramadina. 2004. Santoso Budi, Manajemen Proyek: Konsep Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Soeharto Iman. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta: Erlangga, 1997. 91 Sukarno Edy. Sistem Pengedalian Manajemen, Ed. Revisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000. Sunaryo. Hukum Lembaga Pembiayaan, Jakarta: Sinar Grafika, 2013. Sutinah. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. Wangsawidjaja A. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012. Wahyudi Sri Agustinus . Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik. Jakarta: Binarupa Aksara, 1996. Wahyudi Imam, dkk. Manajemen Risiko Bank Islam. Jakarta: Salemba Empat, 2013. Zulkifli Sunarto, Panduan Praktiks Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim, 2007.