Prosedur Pengeluaran Kas Pembahasan Hasil Penelitian

diserahkan ke staf penerimaan, yang kemudian digunakan untuk mengecek faktur dari pemasok dan bahan baku diterima dari pemasok. Dengan demikian, kemungkinan perusahaan menerima bahan baku yang tidak sesuai dengan kebutuhan semakin kecil, yang berarti memperkecil kemungkinan kerugian yang timbul dari proses pembelian.

2. Prosedur Pengeluaran Kas

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sistem pengeluaran kas pada PT. Hilon Sumatera Medan dimulai dari adanya permintaan pembayaran dari pemasok. Bagian akuntansi menerima dokumen permintaan pembayaran serta memeriksa kebenarannya. Selanjutnya dibuat bukti kas keluar rangkap tiga dan diserahkan ke kasir. Kasir mempersiapkan instrumen pembayaran berdasarkan jumlah pengeluaran yang harus dibayar. Jika jumlah pengeluaran cukup besar, maka kasir mengisi cek dan meminta otorisasi cek pembayaran kepada kepala bagian keuangan. Jika jumlah pengeluarannya kecil, maka bagian keuangan menyiapkan uang tunai dari dana kas kecil yang diselenggarakan dengan sistem saldo mengambang fluctuating fund. Cek atau uang tunai diserahkan ke penerima pembayaran bersama bukti kas keluar lembar ke-3. Pada sore hari kasir membuat laporan kas keluar harian dan diserahkan ke bagian akuntansi bersama bukti kas keluar lembar ke-2. Kemudian menuliskan nomor bukti kas keluar pada register bukti kas keluar, serta mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke-1. Universitas Sumatera Utara Akhirnya bagian akuntansi mencatat pengeluaran kas pada jurnal pengeluaran kas berdasarkan laporan kas keluar harian, serta mencatat nomor cek yang digunakan sebagai alat pembayaran pada register cek. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa penanganan cek pada perusahaan sudah memadai. Dari prosedur tersebut di atas terlihat bahwa cek perusahaan ditangani oleh dua orang, yaitu kasir dan kepala bagian keuangan. Kasir hanya bertugas mengisi cek, sedangkan yang bertugas mengotorisasi cek adalah kepala bagian keuangan. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yang baik, fungsi yang bertugas menyimpan, mengisi dan menyerahkan cek ditangani oleh fungsi yang berbeda dengan fungsi yang memberikan otorisasi menandatangani atas cek. Selanjutnya, PT. Hilon Sumatera Medan menyediakan dua bentuk pembayaran, yaitu pembayaran dalam bentuk cek dan pembayaran dalam bentuk uang tunai. Pengeluaran kas yang cukup besar dilakukan dengan cek, sedangkan pengeluaran kas dalam jumlah kecil dilakukan dengan uang tunai dari kas kecil. Perusahaan memelihara dana secara khusus untuk pembayaran yang jumlahnya kecil, yang disebut dengan dana kas kecil, dan diselenggarakan dengan sistem fluctuating fund. Kebijakan perusahan atas pemisahan bentuk pembayaran antara pembayaran yang jumlahnya kecil dengan yang jumlahnya besar telah sesuai dengan prinsip pengendalian intern kas yang baik yang menyatakan bahwa semua Universitas Sumatera Utara pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek kecuali pengeluaran dalam jumlah kecil yang harus dilakukan dengan uang tunai dari dana kas kecil. Pengeluaran uang tunai dengan jumlah kecil akan menjadi lebih efisien dibanding dengan menggunakan cek Tetapi sistem dana kas kecil yang diterapkan perusahaan masih kurang mengandung pengendalian intern yang baik, karena perusahaan menerapkan sistem saldo mengambang fluctuating fund. Umum diketahui bahwa pemeriksaan intern atas kas sangat penting untuk menjamin bahwa dana kas perusahaan dapat dijamin keberadaannya. Jika perusahaan menerapkan dana kas kecil saldo mengambang maka akan sulit melakukan rekonsiliasi catatan rekening koran dengan catatan akuntansi perusahaan. Keadaan ini akan cukup merugikan karena perusahaan tidak dapat memanfaatkan catatan akuntansi pihak bank untuk menguji keandalan catatan akuntansi perusahaan. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari data hasil penelitian yang dilakukan dengan metode kepustakaan dan lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. PT. Hilon Sumatera Medan telah memisahkan fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, dan fungsi akuntansi. Fungsi gudang berada di tangan staf gudang, fungsi pembelian berada di tangan staf pembelian, fungsi penerimaan berada di tangan staf penerimaan, sedangkan fungsi akuntansi berada di tangan bagian akuntansi. 2. Bagian penerimaan bahan baku tidak mempunyai tembusan surat order pembelian yang dapat digunakan sebagai dasar pengecekan atas bahan baku yang diterima dari pemasok. Keadaan tersebut menyebabkan terdapat kemungkinan perusahaan menerima bahan baku yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3. Pengeluaran kas dalam jumlah besar dibayarkan dengan cek, sedangkan pengeluaran kas dalam jumlah kecil dibayarkan dengan uang tunai dari dana kas kecil. Tetapi dana kas kecil perusahaan diselenggarakan dengan sistem saldo mengambang. 4. Wewenang untuk mengisi cek berada di tangan kasir, sedangkan wewenang untuk mengotorisasi cek berada di tangan kepala bagian keuangan. 62 Universitas Sumatera Utara

B. Saran