4.7 Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-180
Penurunan kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC dosis 1 bb, suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb, suspensi ekstrak etanol
bunga rosela dosis 100 mgkg bb dan suspensi glibenklamid dosis 1 mgkg bb pada menit ke-180 dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Tabel 4.17. Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-180
No Perlakuan
KGD tikus mgdl
ΔAKGD mgdl
30’ 180’
1 2
3 4
Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg
Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg Suspensi Glibenklamid dosis 1 mg kg bb
204,6 117,0 200,17 92,67
205,66 90,00 197,67 91,50
87,60 107,50
115,66 106,17
Keterangan A: Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb B: Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb
C: Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb D: Suspensi Glibenklammid dosis 1 mgkg bb
Gambar 4.7. Grafik penurunan KGD pada menit ke-180.
87,5 107,5
115,66 106,17
50 100
150
A B
C D
Penurunan Kadar Gula Darah menit ke-180
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian dengan suspensi 100 mgkg bb memberikan efek penurunan kadar gula darah paling
besar dibandingkan dengan glibenklamid dosis 1 mgkg bb, dan suspensi ekstrak etanol bunga rosela 50 mgkg bb dan suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb.
Tabel 4.18. Hasil perhitungan ANAVA terhadap KGD pada menit ke- 180
Menit ke-180 Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 2973.125
3 991.042
17.716 .000
Within Groups 1118.833
20 55.942
Total 4091.958
23
Menurut analisis statistik diperoleh signifikansi 0,000 0,05 yang berarti ada
perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata duncan. Hasil uji beda
rata-rata duncan terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke-180 dapat dilihat pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19. Hasil perhitungan uji beda rata-rata Duncan terhadap KGD tikus pada menit ke-180
Duncan
a
Perlakuan N
Subset for alpha = 0.05
1 2
Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb 6
90.00 Suspensi Glibenklamid dosis 1 mgkg bb
6 91.50
Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb 6
92.67 Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb
6 117.00
Sig. .567
1.000
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis uji beda nyata rata-rata Duncan menunjukkan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-180 dengan pemberian glibenklamid 1 mgkg bb,
ekstrak etanol bunga rosela dengan dosis 50 mgkg bb, dan ekstrak etanol bunga rosela dengan dosis 100 mgkg bb tidak berbeda nyata. Namun berbeda nyata dengan
suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb. Artinya, pada menit ke-180 glibenklamid dosis 1 mgkg bb, ekstrak etanol bunga rosela dengan dosis 50 mgkg bb, dan ekstrak etanol
bunga rosela dengan dosis 100 mgkg bb memiliki potensi yang tidak berbeda dalam
menurunkan kadar gula darah pada tikus.
Berdasarkan hasil skrining fitokimia dari serbuk bunga rosela mengandung senyawa flavonoid, glikosida, tanin, dan triterpenoidsteroid. Namun, peranan yang
paling besar adalah senyawa flvonoid. Senyawa flavonid yang mengandung antosianin merupakan antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas yang
mengakibatkan kerusakan sel β pankreas yang memproduksi insulin Anonim, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan