Kelompok usia terkena hydrocephalus pasca-meningitis adalah di bawah usia dua tahun.
26
6.2.4. Pekerjaan
Distribusi proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan pekerjaan dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
70,9
14,2 5,0
4,3 2,8
2,1 0,7
10 20
30 40
50 60
70 80
Bel um
B ek
er ja
Pel aj
ar IR
T W
iras w
as ta
PN S
T N
IP O
LR I
D an l
ai n –
lai n
Pet ani
Pekerjaan P
ro p
o rs
i
Gambar 6.6. Diagram Bar Pekerjaan Penderita Hydrocephalus yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan pekerjaan tertinggi yaitu Belum Bekerja 70,9 dan terendah yaitu Petani
0,7. Hal ini menunjukkan mayoritas jumlah pasien penderita hydrocephalus
datang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan adalah Belum Bekerja. Tingginya
Universitas Sumatera Utara
penderita yang belum bekerja dapat dikaitkan dengan mayoritas penderita yang datang berobat usia 14 tahun sebesar 85,1 yang memang belum bekerja.
6.2.5. Status Perkawinan
Distribusi proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan status perkawinan yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009 dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Status Perkawinan
86,5 13,5
Belum Kawin Kawin
Gambar 6.7. Diagram Pie Status Perkawinan Penderita Hydrocephalus yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.7.dapat dilihat proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan status perkawinan tertinggi yaitu berstatus belum kawin 86,5 dan yang berstatus
kawin 13,5. Hal ini dapat dikaitkan dengan proporsi penderita hydrocephalus lebih besar
pada umur 0-6 tahun dimana pada usia tersebut penderita belum menikah. Tingginya
Universitas Sumatera Utara
penderita hydrocephalus yang berstatus belum kawin juga dapat dikaitkan dengan mayoritas penderita hydrocephalus yang datang berobat belum sekolah.
6.2.6. Sumber Biaya
Distribusi proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan sumber biaya yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Sumber Biaya
86,6 9,9
8,5
JAMKESMAS Biaya Sendiri
ASKES
Gambar 6.8. Diagram Pie Sumber Biaya Penderita Hydrocephalus Yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.8. dapat dilihat bahwa penderita hydrocephalus berdasarkan sumber biaya tertinggi yaitu Jamkesmas 86,6 dan terendah Askes 8,5.
Rumah Sakit Umum H. Adam Malik Medan adalah rumah sakit pemerintah kota medan yang melayani pasien dengan Jaminan Sosial Askes dan Jamkesmas
dan juga pasien umum. Tingginya pasien yang berobat dengan Jamkesmas dapat
Universitas Sumatera Utara
dikaitkan dengan mayoritas penderita hydrocephalus berasal dari keluarga yang kurang mampu.
6.3.Distribusi Penderita Hydrocephalus Berdasarkan Keluhan Utama
Distribusi proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan keluhan utama yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009 dapat dilihat gambar
berikut ini.
64,5
22,7 11,3
1,4
10 20
30 40
50 60
70
Pembesaran Kepala Kejang
Penglihatan Kabur Tidak tercatat
Keluhan Utama P
ro p
o rs
i
Gambar 6.9.Diagram Bar Keluhan Utama Penderita Hydrocephalus yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.9. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan keluhan utama tertinggi yaitu pembesaran kepala 64,5, kejang 22,7
dan yang terendah yaitu penglihatan kabur 11,3. Pada kartu status terdapat 1,4 proporsi penderita yang tidak tercatat.
Universitas Sumatera Utara
Tekanan pada otak oleh cairan yang terakumulasi pada akhirnya dapat menyebabkan kejang-kejang dan keterbelakangan mental. Tanda-tanda ini terjadi
lebih cepat pada orang dewasa, karena tengkorak yang tidak lagi mampu memperluas untuk mengakomodasi meningkatnya volume cairan di dalam otak.
22
Hal ini juga kemungkinan karena keterlambatan keluarga dalam membawa pasien ke pelayanan
kesehatan sehingga pasien mengalami kejang.
6.4.Distribusi Penderita Hydrocephalus Berdasarkan Klasifikasi Hydrocephalus
Distribusi proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan klasifikasi yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Klasifikasi Hydrocephalus
37,6 45,4
17,0
Hydocephalus non - Komunikans
Hydocephalus Komunikans Tidak Tercatat
Gambar 6.10. Diagram Pie Klasifikasi Penderita Hydrocephalus yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.10. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan klasifikasi tertinggi yaitu Hydrocephalus non
Komunikans dan terendah Hydrocephalus Komunikans 37,6. Pada kartu status terdapat 17,0 proporsi penderita yang tidak tercatat.
6.5.Distribusi Penderita Hydrocephalus Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya
Distribusi proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
dapat dilihat pada gambar berikut ini.
43,3 39,0
10,6 4,3
2,8
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Kelainan Kongenital
Infeksi Neoplasma
Tidak tercatat Perdarahan
Riwayat Penyakit Sebelumnya P
ro p
o rs
i
Gambar 6.11. Diagram Bar Riwayat Penyakit Sebelumnya Penderita
Hydrocephalus yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
Berdasarkan gambar 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya tertinggi yaitu kelainan
Universitas Sumatera Utara
kongenital 43,3 dan terendah yaitu perdarahan 2,8. Pada kartu status terdapat 4,3 proporsi penderita yang tidak tercatat.
Kelainan kongenital memegang peranan penting sebagai kematian perinatal. Dari SKRT 1997, penyebab kematian perinatal oleh kelainan kongenital menepati
urutan ketujuh 4,7. Maridin F, pada penelitiannya tentang kematian perinatal di RS. Sardjito Yogyakarta mendapatkan bahwa kelainan kongenital sebagai penyebab
kematian perinatal menepati urutan kelima 5,1.
27,28
6.6.Distribusi Penderita Hydrocephalus Berdasarkan Penatalaksanaa Medis
Distribusi proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan penatalaksanaan medis yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009 dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Penatalaksanaan Medis
60,3 31,5
8,5
Obat – obatan Operasi + Obat - obatan
Operasi
Gambar 6.12. Diagram Bar Penatalaksanaan Medis Penderita Hydrocephalus yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-
2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.12. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya tertinggi yaitu kelainan
kongenita 43,3 dan terendah yaitu perdarahan 2,8. Pada kartu status terdapat 4,3 proporsi penderita yang tidak tercatat.
Pengobatan hydrocephalus dapat diberikan antibiotik jika ada tanda-tanda infeksi. Infeksi berat mungkin dilakukan shunt.
12
6.7.Distribusi Penderita Hydrocephalus Berdasarkan Lama Rawatan Rata-Rata
Lama rawatan rata-rata penderita hydrocephalus adalah 13,77 hari atau 14 hari. SD Standar Deviasi 9,042 hari dengan lama rawatan minimum 2 hari dan lama
rawatan maksimum 60 hari. Penderita hydrocephalus paling lama dirawat yaitu selama 60 hari berjumlah
1 orang adalah penderita berusia 6 tahun dengan jenis kelamin laki – laki, keluhan kepala besar, sumber biaya adalah bukan biaya sendiri Jamkesmas, dan status
pulang adalah pulang berobat jalan. Sementara itu penderita hydrocephalus yang dirawat hanya dalam 2 hari berjumlah 7 orang.
Universitas Sumatera Utara
6.8.Distribusi Penderita Hydrocephalus Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Distribusi proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009 dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Keadaan Sewaktu Pulang
76,6 3,5
19,9 Pulang Berobat Jalan
Pulang Atas Permintaan Sendiri
Meninggal
Gambar 6.13. Diagram Pie Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hydrocephalus yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-
2009
Berdasarkan gambar 6.13. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hydrocephalus berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi yaitu pulang berobat
jalan 76,6 dan yang terendah yaitu meninggal dunia 3,5. Hal ini dikarenakan tindak lanjut follow up pada penderita hydrocephalus
sangat penting. Diperlukan pemeriksaan secara periodik dan teratur pada penderita hydrocehalus untuk mengetahui bagaimana keadaannya, salah satunya dengan
berobat jalan. Hydrocephalus paling sering dirawat dengan pembedahan memasukkan
Universitas Sumatera Utara
sistem shunt. Sistem ini mengalihkan aliran CSF dari SSP ke area tubuh di tempat yang dapat diserap sebagai bagian dari proses peredaran darah normal. Shunt adalah
tabung plastik fleksibel namun kokoh. Sebuah sistem terdiri dari shunt shunt, kateter, dan katup. Salah satu ujung kateter ditempatkan dalam ventrikel dalam otak atau di
CSF luar sumsum tulang belakang.
12
Sistem shunt bukan perangkat sempurna. Komplikasi mungkin termasuk kegagalan mekanis, infeksi, hambatan, dan kebutuhan untuk memperpanjang atau
mengganti kateter.
12
Penderita yang pulang atas permintaan sendiri kemungkinan memiliki berbagai alasan diantaranya tidak ada biaya, ada urusan keluarga, merasa sudah
terlalu lama berada di rumah sakit namun tidak ada perubahan pada penyakitnya, atau ingin berobat tradisional, ataupun ingin dirawat di rumah saja.
Universitas Sumatera Utara
6.9.Analisa Statistik 6.9.1. Umur dan Klasifikasi Hydrocephalus
Distribusi proporsi umur penderita hydrocephalus berdasarkan klasifikasi hydrocephalus yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Umur Tahun
86,6 75,0
13,4 25,0
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Hydrocephalus Komunikans Hydrocephalus non Komunikans
Klasifikasi Hydrocephalus P
ro p
o rs
i
14 tahun 14 tahun
Gambar 6.13. Diagran Bar Umur Penderita Hydrocephalus Berdasarkan
Klasifikasi yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.13. dapat dilihat bahwa dari 53 orang penderita hydrocephalus dengan klasifikasi Hydrocephalus non-Komunikans, penderita yang mengalami
hydrocephalus pada umur ≤ 14 tahun 86,8 dan umur 14 tahun 13,4. Dari 64
orang penderita hydrocephalus dengan Hydrocephalus Komunikans, penderita yang mengalami hydrocephalus pada umur
≤ 14 tahun 75,0, umur 14 tahun 25,0.
Universitas Sumatera Utara
Analisa statistik dengan uji chi-square diperoleh p = 0,110. Hal ini berarti secara statistik tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur berdasarkan
klasifikasi hydrocephalus.
6.9.2. Keluhan Utama Berdasarkan Klasifikasi Hydrocephalus