Head aktual dengan kapasitas Kesimpulan

Pompa pada gate valve yang beroperasi dengan kapasitas Q = 1,253.10 -3 dengan head teoritis H th sebesar 18,1489 m, dengan data tersebut maka Head Euler dapat diketahui = 37,77 – 5463,26 1,253.10 -3 = 30,92 m Sehingga: = = 0.6251 berdasarkan hasil diatas maka hubungan antara head Euler dengan head teoritis dapat digambarkan dengan persamaan : = 0,6521 x 37,77 – 5463,26 Q = 23,61 – 3,415.10 3 Q

c. Head aktual dengan kapasitas

Head aktual adalah head teoritis dikurangi dengan rugi-rugi hidrolis selama pemompaan, hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan M Khetagurov, Marine Auxilary Machinery And System, hal 267 : = - = - = 19,3299 – 18,1489 = 1,181 m dan pada kondisi ini juga berlaku : = = 0,5 hh = = 0,5 x 1,181 = = 0,5902 m Besar shock loss atau turbulence loss dapat diketahui dengan menggunakan persamaan M. Khetagurov, Marine Auxilary Machinery And System, hal 267 : = [ + ] [ 1 - ] 0,5902 = [ 6,6 2 + 19,25 x 0,6251 2 ] [ 1 – ] 2 0,5902 = 0,03567 [ 584,2393] [ 1 – ] 2 Qs = 1,5063 -3 m 3 s Harga shock loss untuk sembarang harga Q adalah: = [ 6,6 2 + 19,25 x 0,6251 2 ][ 1 – ] 2 Universitas Sumatera Utara = 20,8398 [ 1 – ] 2 = [ 20,8398 – 27,6701.10 3 Q + 9,1861.10 6 .Q 2 ] kemudian besar friction loss dan diffusion loss dapat dinyatakan dengan persamaan AJ Stepanov, Centrifugal And Axial Flow pump, hal 164 : = + = k 3 Q 2 Dengan: k 3 = suatu konstanta yang mana pada kondisi normal harga k 3 dapat dinyatakan dengan : = = = 0,1577.10 6 berdasarkan hasil perhitungan diatas maka harga friction loss dan diffusion loss adalah : = 0,1577.10 6 Q 2 m Kerugian hidrolis untuk sembarang harga Q, adalah : = + = 20,8398 – 27,6701.10 3. Q + 9,1861.10 6 .Q 2 + 0,1577.10 6 Q 2 = 20,8398 – 27,6701.10 2 Q + 9,562.10 6 Q 2 hubungan antara head aktual dengan kapasitas pompa adalah: = - = 23,61– 3,451.10 3 Q – 20,8398 + 27,6701.10 3 Q - 9,562.10 6 Q 2 = 2,7702 + 24,2551.10 3 Q – 9,562.10 6 Q 2

d. Head Sistem dengan Kapasitas

Kapasitas , Head Actual = 0,001253 ; 18,1489 . Maka dengan demikian fungsi kuadrat untuk head system ialah sebagai berikut: y = a x – x puncak 2 + y puncak dengan mengganti y = f x diatas menjadi h sys = f Q , h sys = a Q – Q sys 2 + H statis 18,1489 = a 0,001253 – 0 2 + 2 a = 10,2859.10 -6 Universitas Sumatera Utara dengan mensubstitusikan nilai a pada persamaan awal maka didapat fungsi H sys ialah: H sys = 10,2859.10 -6 Q – 0 2 + 2 = 10,2859.10 6 Q 2 + 2 Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Head Actual dan Head System Pada Kapasitas Pompa Berdasarkan Hasil Simulasi. No. Q 10 -3 m 3 s 1 18.34 2 2 0.2506 18.3 2.6459 3 0.5012 18.25 4.5838 4 0.7518 18.19 7.8136 5 1.0024 18.1 12.3353 6 1.253 17.99 18.1489 7 1.5036 17.55 25.2544 8 1.7542 15.98 33.6519 9 2.0048 13.26 43.3413 10 2.2554 9.42 54.3226 11 2.506 4.42 66.5958

5.3.2 Hubungan efisiensi dan daya pompa dengan kapasitas pompa

Perhitungan efisiensi dan daya pompa berikut ini telah dibahas pada BAB III, dimana hasil dari Q dan H act diambil dari tabel 5.5. Nilai Efisiensi total daya pompadapat diketahua melalui persamaan berikut ini : total η = h η v η m η N p = Universitas Sumatera Utara Dimana : γ = Berat jenis fluida pada temperature 20 C = 9790 Nm 3 H = Tinggi tekan head pompa Q = Kapasitas pompa η t = Efisiensi total pompa Tabel 5.6 Hubungan Kapasitas dengan Efisiensi dan Daya Pompa Berdasarkan Hasil Simulasi. Q 10 -3 m³s W 0.6265 73.15 152.17 1.253 76.43 291.28 1.8795 78.68 424.43 2.506 80.14 555.603 Dari hasil – hasil tabulasi diatas dihasilkan dalam bentuk grafik – grafik karakteristik pompa berikut: Gambar 5.2. Grafik Karakteristik Head Vs Kapasitas Berdasarkan Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3.Grafik Karakteristik Head Vs Kapasitas Berdasarkan Hasil Percobaan. Gambar 5.4 Grafik Karakteristik Head Vs Kapasitas Berdasarkan Hasil Simulasi Dengan memperhatikan grafik diatas dapat kita dapat analisa Hubungan antara Kapasitas dengan Head System serta Kapasitas dengan Head Actual pada analisa Perhitungan Pompa. 1.Hubungan antara Kapasitas dengan Head system dapat disimpulkan berbanding lurus yaitu semakin besar kapasitasnya, head systemnya semakin tinggi pula dan sebaliknya. 2.Sementara hubungan antara Head Actual dengan Kapasitas juga berbandingan lurus pada kapasitas tertentu dan memiliki titik balik pada titik Universitas Sumatera Utara tertentu. Namun hubungannya menjadi hubungan terbalik yaitu kapasitas semakin besar maka head actual semakin kecil pula. Nilai titik balik inilah yang disebut dengan nilai titik operasional pompa. Grafik antara Kapasitas dengan Head actual merupakan siklus berulang. Dari grafik diatas dapat kita lihat titik perpotongan antara Head Actual dengan Head System. Dimana titik perpotongan tersebut dinamakan titik operasional pompaOperating Point OPT . Titik operasional dapat didefenisikan sebagai titik kerja pompa maksimum atau dengan kata lain kemampuan pompa tersebut untuk menaikkan fluida dari ground tank ke roof tank. Untuk memperoleh nilai operasional pompaoperating point OPT maka dilakukan pada interpolasi pada grafik diatas : 1.Hasil PerhitunganPerancangan Titik Operasional PompaOperating Point OPT : [ X ; Y ] [ Q m 3 s ; H m ] [ 1,5.10 -3 m 3 s ; 9,87 m ] 2.Hasil Percobaan Titik Operasional PompaOperating Point OPT : [ X ; Y ] [ Q m 3 s ; H m ] [ 1,25.10 -3 m 3 s ; 7,8 m ] 3.Hasil Simulasi Titik Operasional PompaOperating Point OPT : [ X ; Y ] [ Q m 3 s ; H m ] [ 1,25.10 -3 m 3 s ; 18,7 m ] Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5 Grafik Karakteristik Perbandingan Efisiensi Pompa Gambar 5.6 Grafik Karakteristik Perbandingan Daya Pompa Berdasarkan grafik – grafik karakteristik pompa di atas, tinggi tekan actual pompa, efisiensi serta daya pompa sangat dipengaruhi oleh kapasitas pompa yang dialirkan dari tangki bawah ke tangki atas. Universitas Sumatera Utara Pada Grafik Karakteristik head vs kapasitas berdasarkan perhitungan percobaan, maupun simulasi, membuktikan bahwa kapasitas pompa akan berbanding terbalik dengan head aktual pompa, jika head pompa membesar maka kapasitasnya mengecil dan begitu sebaliknya. Berdasarkan kapasitas aliran yang dipompakan untuk gate valve open 100 yaitu sebesar 1,253.10 -3 m 3 s, pada grafik perbandingan head actual, dapat disimpulkan bahwa head yang mampu dilayani oleh pompa berdasarkan simulasi tersebut lebih besar daripada head yang dirancang berdasarkan instalasi dan Percobaan. Namun efisiensi berdasarkan percobaan sedikit lebih besar dari efisiensi berdasarkan perhitungan dan yang dihasilkan dari hasil simulasi sehingga daya pompa yang dibutuhkan pun lebih besar dibandingkan hasil perhitungan dan percobaan yang telah dibahas pada bab III. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan perencanaan serta simulasi yang telah dilakukan pada bab – bab sebelumnya, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Spesifikasi pompa yang direncanakan dalam instalasi: Kapasitas Pompa Q : 90 ltr mnt Head Pompa H : 9,87 m Jenis Pompa : Pompa Radial Putaran Spesifik n s : 1024 rpm Tipe impeller : Radial Flow Efisiensi Pompa P η : 83,3 Daya Pompa N p : 173,99 kW 2. Spesifikasi pompa yang digunakan dalam instalasi pompa : Merk : DMY water pump Tipe : AQUA - 175 Tinggi Tekan : 18 meter Kapasitas : 90 Ltrmnt Daya : 175 Watt 0,24 Hp Putaran : 2850 rpm 3. Nilai kapasitas pompa pada percobaan semakin besar nilainya sesuai dengan pertambahaan suction gate valve open.Besarnya kapasitas dan head yang terjadi pada percobaan lebih rendah dari pada nilai kapasitas dan head pada perancanganperhitungan.Sedangkan pada simulasi nilai headnya lebih besar dari pada hasil percobaan walau pun kapasitasnya sama.Hal ini diakibatkan karena kecepatan fluida di pipa tekan diasumsikan sama dengan di pipa isap. 4. Nilai efisiensi dan daya pompa memiliki nilai tertinggi pada gate valve open open 100 baik pada percobaan maupun simulasi. Universitas Sumatera Utara Hal ini disebabkan karena gate valve open 100 memiliki nilai kapasitas dan head yang lebih tinggi dibanding gate valve open yang lain. 5. Dengan menggunakan program CFD FLUENT versi 6.1.22 ini akan mempermudah dalam menghitung performansi dari pompa yang digunakan untuk melayani instalasi serta mampu menunjukkan daerah – daerah kemungkinan terjadinya kavitasi.Pompa yang digunakan pada perancangan instalasi ini sangat kecil untuk terjadi kapitasi.Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil simulasi dan perhitungan yaitu nilai NPSH A ≥ NPSH R. 6. Berdasarkan dari hasil karakteristik pompa dapat disimpulkan bahwa besar Kapasitas Q berbanding terbalik dengan besar Tinggi tekan H . Semakin besar kapasitas maka semakin kecil tinggi tekannya, atau sebaliknya semakin kecil kapasitas maka semakin besar tinggi tekannya.

6.2 Saran

Dokumen yang terkait

Simulasi Pengaruh NPSH Terhadap Terbentuknya Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Menggunakan Program Komputer Computational Fluid Dyanamic Fluent

15 132 124

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Perangkat Komputer CFD Fluent 6.1.22 Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 50%

10 83 120

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22. Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 25%

15 120 153

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22 pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 75%

10 94 119

Analisa Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Pada Putaran 3000 RPM Dengan Menggunakan Software CFD Fluent 6.1.22

12 66 119

Analisa Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Pada Putaran 1500 RPM Dengan Menggunakan Software CFD Fluent 6.1.22

27 137 102

Simulasi Perancangan Pompa Sentrifugal Pada Instalasi Hotel Aryaduta Medan Dengan Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22

5 53 195

Simulasi Perancangan Pompa Sentrifugal pada Instalasi Rumah Sakit G.L.Tobing Tj.Morawa dengan Menggunakan Program Komputer CFD FLUENT versi 6.1.22

9 67 187

ANALISIS PERUBAHAN JUMLAH SUDU IMPELLER TERHADAP KECEPATAN DAN TEKANAN FLUIDA PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23.26 PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23.26 PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23

1 8 18

Optimasi Desain Impeller Pompa Sentrifugal Menggunakan Pendekatan CFD

1 1 6