Telah diberlakukannya ketentuan baru tentang bentuk formulir SPT Masa PPh Pasal 21 danatau 26, yaitu dengan diberlakukannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-
32PJ2009 tanggal 25 Mei 2009. Ketentuan ini efektif mulai berlaku sejak 1 Juli 2009, artinya mulai masa pajak Juli 2009 wajib pajak sudah harus menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 2126
dengan menggunakan formulir baru sesuai yang ditentukan oleh peraturan Dirjen Pajak ini. Dengan Adanya peraturan perundang – undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia
sering mengalami perubahan sehingga perusahaan harus lebih berperan aktif mengikuti perkembangan peraturan perpajakan yang ada.
D. Pemecahan Masalah
Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh penulis dari PT Jamsostek dapat disimpulkan bahwa PT Jamsostek telah melaporkan, mengisi dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pajak sesuai dengan peraturan perundang – undangan perpajakan yang berlaku. Adanya peraturan perundang – undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia yang
sering mengalami perubahan, maka PT jamsostek diharapkan dapat mengikuti perkembangan Peraturan Perundang – undangan perpajakan seperti
Dengan berlakunya PER-32PJ2009, maka mulai masa pajak Juli ini SPT Masa PPh Pasal 21 mengalami perubahan bentuk. Perubahan ini
terkait erat dengan berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 yang meniadakan SPT Tahunan PPh Pasal 21 serta berlakunya ketentuan baru Pajak Penghasilan sebagaimana diatur
dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008, maka PT Jamsostek dapat mengikuti . Dan PT Jamsostek juga dapat mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku yaitu
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 31PJ2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak penghasilan Pasal 21 danatau Pajak Penghasilan
Pasal 26 sehubungan dengan Pekerjaan, jasa dan Orang Pribadi. Dan saat ini telah berlaku Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-32PJ2009 tanggal 25 Mei 2009 yang mengatur
Universitas Sumatera Utara
tentang Wajib Pajak harus menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 2126 dengan menggunakan formulir baru sesuai yang ditentukan oleh peraturan Dirjen Pajak.
Karena adanya Peraturan Perundang – undangan perpajakan di Indonesia sering mengalami perubahan, maka diharapkan agar perusahaan lebih aktif lagi dalam mengikuti
perkembangan Peraturan Perundang – Undangan Perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setiap Wajib Pajak diwajibkan membayar pajak atas penghasilannya. Karena Pajak merupakan Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang – Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.
Setiap bulan, wajib pajak diwajibkan mengisi dan menyampaikan SPT Masa. Dan Atas dasar With Holding System, maka setiap bulan PT Jamsostek memiliki wewenang untuk
memotongmemungut Pajak penghasilan dari setiap karyawannya. PT Jamsostek juga diwajibkan menyampaikan Surat Pemberitahuan. Dalam Pengisian
dan Penyampaian Surat Pemberitahuan, PT Jamsostek telah menggunakan Sistem perpajakan yang baru yaitu mengisi dan menyampaikan SPT dengan media elektronik dengan
menggunakan Aplikasi e-SPT. Dan dalam pengisian SPT, PT Jamsostek telah mengikuti peraturan baru
yang mengatur tentang Wajib Pajak harus menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 2126 dengan menggunakan
formulir baru sesuai yang ditentukan oleh peraturan Dirjen Pajak.
Dan dalam hal Pelaporan dan penyetoran PPh Pasal 21, PT Jamsostek telah melaksanakan kewajibannya dan tidak pernah mengalami keterlambatan dalam melaporkan
dan menyetorkan PPh Pasal 21.
B. Saran