Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisa Data Pembahasan

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dimana pengukuran tentang paparan dan akibat yang ditimbulkannya dibuat dalam waktu yang sama, dengan tujuan untuk membuat gambaran dari penyakit karsinoma kolorektal.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan pada 1 Juli 2013 hingga 30 November 2013

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh data rekam medik penderita karsinoma kolorektal di RSUP H. Adam Malik Medan periode 1 Januari 2009 hingga 31 Desember 2012. Sampel penelitian diambil berdasarkan metode total sampling, dengan kriteria inklusi berupa seluruh pasien karsinoma kolorektal yang terkena tumor di bagian kolon dan rektum.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pencatatan rekam medik pada penderita karsinoma kolorektal di RSUP H. Adam Malik Medan periode 1 Januari 2009 hingga 31 Desember 2012

4.5. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dideskripsikan menggunakan program statistik yang sesuai dan kemudian didistribusikan secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. RSUP Haji Adam Malik berlokasi di Jalan Bunga Lau No.17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit pemerintah dengan kategori kelas A. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Sumatera yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau, sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502 Menkes IX 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan sejak 1 Juli 2013 hingga 30 November 2013.

5.1.2. Karakteristik Sampel Penelitian

Sampel penelitian didapatkan dengan metode total sampling, didapatkan 35 pasien penderita karsinoma kolorektal yang berkunjung ke RSUP H Adam Malik Medan selama periode Januari 2009 – Desember 2012. Semua data responden diambil dari data sekunder yaitu rekam medik pasien. Dari keseluruhan responden, variabel yang dinilai adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, stadium, mortalitas, dan terapi. Tabel 5.1. Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia Penderita USIA PENDERITA N 50 Tahun 8 22,9 50 – 70 Tahun 23 65,7 70 Tahun 4 11,4 Total 35 100 Berdasarkan penelitian, didapat penderita karsinoma kolorektal paling banyak dijumpai pada kelompok usia dalam rentang 50 – 70 tahun, yaitu sebanyak 23 orang 65,7 , kemudian diikuti dengan kelompok usia dibawah 50 tahun sebanyak 8 orang 22,9 dan kelompok usia paling sedikit dijumpai pada usia diatas 70 tahun yaitu sebanyak 4 orang 11,4. Tabel 5.2. Karakteristik Sampel Berdasarkan jenis Kelamin JENIS KELAMIN N Pria 16 45,7 Wanita 19 54,3 Total 35 100 Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa penderita karsinoma kolorektal paling banyak dijumpai pada wanita yaitu sebanyak 19 orang 54,3, diikuti dengan kelompok pria sebanyak 16 orang 45,7. Tabel 5.3. Karakteristik Sampel Berdasarkan Riwayat Keluarga RIWAYAT KELUARGA N Ada Tidak Ada Tidak Ada Keterangam 35 100 Total 35 100 Berdasarkan tabel di atas, riwayat keluarga pada penderita karsinoma kolorektal tidak diketahui pada semua penderita. Hal ini dikarenakan tidak ditemukannya data mengenai riwayat keluarga pada rekam medik pasien. Tabel 5.4. Karakteristik Sampel Berdasarkan Stadium STADIUM N I II 6 17,1 III A III B 1 2,9 IV 22 62,9 Tidak Ada Keterangan 6 17,1 Total 35 100 Berdasarkan penelitian, didapatkan penderita karsinoma kolorektal yang datang paling banyak dengan stadium IV yaitu berjumlah 22 orang 62,9, diikuti oleh stadium II yang berjumlah 6 orang 17,1, kemudian stadium III B yang berjumlah 1 orang 2,9. Tidak didapati penderita karsinoma kolorektal yang datang dengan stadium I dan III A 0 , dan 6 orang 17,1 tidak memiliki keterangan tentang stadium yang diderita. Tabel 5.5. Karakteristik Sampel Berdasarkan Terapi TERAPI N Operasi 4 11,4 Kemoterapi 10 28,6 Terapi Simtomatik 21 60 Total 35 100 Dari tabel tersebut, diketahui bahwa terapi yang paling sering diberikan pada penderita karsinoma kolorektal adalah berupa terapi simtomatik yaitu sebanyak 21 orang 60, sedangkan 10 orang 28,6 mendapatkan terapi berupa kemoterapi, dan 4 orang 11,4 dioperasi. Tabel 5.6. Karakteristik Sampel Berdasarkan Mortalitas MORTALITAS N Hidup 30 85,7 Meninggal 5 14,3 Total 35 100 Berdasarkan penelitian, sebanyak 30 orang 85,7 penderita karsinoma kolorektal dinyatakan masih hidup, tetapi sebanyak 5 orang 14,3 sudah dinyatakan meninggal.

5.2. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil penderita karsinoma kolorektal di RSUP H Adam Malik Medan periode Januari 2009 – Desember 2012. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juli sampai September 2013. Menurut data komputerisasi rekam medik, didapatkan jumlah penderita karsinoma kolorektal sebanyak 35 pasien. Insidensi kanker kolorektal meningkat seiring peningkatan usia, diagnosa karsinoma kolorektal akan meningkat setelah umur 40 tahun, dan akan meningkat tajam pada usia 50 tahun ke atas Haggar and Boushey, 2009. Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa kelompok usia yang paling banyak didiagnosa dengan karsinoma kolorektal adalah kelompok usia 50-70 tahun 65,7. Hal yang sama didapati pada penelitian Kurahmawati 2012 yang mendapati sekitar 73,3 dari 108 pasien karsinoma kolorektal berusia di atas 50 tahun di Semarang. Seperti yang telah dijabarkan di atas, patomekanisme usia dapat menyebabkan karsinoma kolorektal diduga antara lain adalah mutasi DNA sel penyusun dinding kolon terakumulasi sejalan dengan bertambahnya umur Wallace, 2005, dan penurunan fungsi sistem kekebalan dan bertambahnya asupan agen-agen karsinogenik Best, 2012. Pada tabel 5.1 didapati 22,9 pasien karsinoma kolorektal yang berusia dibawah 50 tahun. Penyebab karsinoma kolorektal yang paling sering pada pasien usia muda di negara berkembang seperti Indonesia adalah HNPCC Hereditary Non-Polyposis Colorectal Cancer Sudoyo et al, 2010. Amerika sendiri mengalami peningkatan untuk pasien karsinoma kolorektal berusia di bawah 50 tahun. Hal ini kemungkinan disebabkan karena tingginya konsumsi fast food dan daging , serta kurangnya konsumsi susu. Didapati konsumsi fast food meningkat 30 dan konsumsi susu berkurang hingga 42 pada anak-anak. Faktor lain yang bisa jadi menyertai kemungkinan kejadian ini adalah meningkatnya konsumsi rokok dan alkohol pada remaja Siegel et al, 2009. Dengan meningkatnya insiden kanker kolorektal pada usia dewasa muda, evaluasi berkala pada gejala yang konsisten dengan kanker kolorektal pada individu kurang dari 40 tahun sangat penting Yusra, 2012 Berdasarkan Jenis kelamin penderita karsinoma kolorektal, didapatkan kelompok terbanyak adalah kelompok wanita 54,3. Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian Miladinov-Mikov 2011 yang menyatakan bahwa rasio penderita karsinoma kolorektal antara pria dan wanita adalah 1,4 : 1 dengan kejadian pada pria lebih tinggi daripada wanita. Namun beberapa penelitian menjumpai hal yang sama, seperti penelitian Yusra 2012 di Pontianak yang mendapatkan pasien wanita dengan persentase 50,3 dari 161 pasien yang didiagnosa dengan karsinoma kolorektal, sama dengan penelitian Winarto et al 2009 di Bandung yang mendapati 36 orang pasien 57,1 dari 63 pasien merupakan wanita. Berdasarkan hasil penelitian di Polandia pada tahun 1999, terdapat 3438 pasien pria yang didiagnosis menderita karsinoma kolorektal, dan 3476 pasien wanita yang didiagnosis dengan karsinoma kolorektal, meskipun semakin kemari, angka kejadian pada pasien pria di Polandia semakin meningkat dan pasien wanita semakin menurun Klimczak et al, 2011. Pengaruh jenis kelamin terhadap kejadian karsinoma kolorektal masih belum dimengerti Amersi et al, 2005. Berdasarkan penelitian Wei et al 2010 persentase pria dan wanita pada penderita karsinoma kolorektal hampir sama. Berdasarkan penelitian McArdle dan Hole 2002 yang dikutip dari Amersi et al 2005 mendapati bahwa pasien wanita yang terkena karsinoma kolorektal biasanya lebih tua, dengan 40 pasien berusia di atas 75 tahun, sedangkan pada pria hanya 30 yang berusia di atas 75 tahun. Pada tabel 5.3 didapati bahwa riwayat keluarga 35 pasien 100 tidak diketahui. Hal ini dikarenakan kurangnya data yang dicantumkan dalam rekam medik, sehingga riwayat keluarga pasien tidak dapat diketahui dengan jelas. Sekitar 15 dari seluruh kanker kolon muncul pada pasien dengan riwayat kanker kolorektal pada keluarga terdekat. Seseorang dengan keluarga terdekat yang mempunyai kanker kolorektal mempunyai kemungkinan untuk menderita kanker kolorektal dua kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat kanker kolorektal pada keluarganya Casciato DA, 2004. Stadium paling sering, yang ditunjukkan oleh tabel 5.4 adalah stadium IV. Untuk stadium IV atau Dukes D, 5-year survival rate sangat buruk kira-kira 5. Dragovich, 2013. Pada stadium ini kanker telah bermetastasis ke organ dan jaringan seperti hati maupun paru. Pada beberapa kasus tindakan operasi tidak terlalu berarti, namun bila area yang terkena metastasis tidak luas maka operasi bisa dilakukan. Operasi dapat meningkatkan angka harapan hidup pada penderita karsinoma kolorektal stadium IV. Jika operasi tidak bisa dilakukan karena ukurannya yang terlalu besar atau jumlahnya yang terlalu banyak maka bisa dilakukan kemoterapi untuk menyusutkan ukuran tumor. Karena itu penderita karsinoma stadium IV harus mengetahui dengan jelas alasan dilakukannya terapi, untuk menyembuhkan ataukah untuk mencegah penyebarannya American Cancer Society, 2011. Berdasarkan tabel 5.5 didapati penderita karsinoma kolorektal paling banyak diterapi dengan terapi simtomatik 21 orang 60. Berdasarkan penelitian Ayanian et al 2003 terdapat beberapa alasan kenapa pasien tidak diterapi dengan terapi yang sesuai, misalnya pasien menolak ataupun kurangnya indikasi medis. Kemoterapi adjuvan dapat diberikan pada penderita karsinoma kolon stadium III dan IV, juga pada penderita karsinoma rektal stadium II sampai IV. Amersi et al, 2005. Prognosis pasien karsinoma kolorektal cukup jelek, walaupun ditemukan kemoterapi jauh lebih baik daripada terapi suportif de Gramont et al, 2000. Kemoterapi bagi penderita karsinoma kolorektal terbukti efektif. Dalam beberapa dekade belakangan kemoterapi dapat meningkatkan survival rate pasien dari 6 bulan menjadi hampir 24 bulan, kemoterapi adjuvan modern juga dapat menurunkan risiko karsinoma kolorektal stadium III hingga 40 Sanoff and Goldberg, 2007. Berdasarkan distribusi mortalitas pada tabel 5.6 didapati 30 pasien 85,7 pasien dinyatakan masih hidup dalam rekam medik, tetapi banyak dari pasien tersebut yang dinyatakan pulang paksa sehingga hidup ataupun meninggalnya pasien tersebut tidak lagi diketahui oleh pihak rumah sakit. Mortalitas penderita karsinoma kolorektal sangat tinggi, mencapai setengah dari penderita Haggar and Boushy, 2009. Menurut American Cancer Society 2011, karsinoma kolorektal menduduki urutan ketiga sebagai kanker yang paling sering menyebabkan kematian pada pria maupun wanita di Amerika, terdapat sekitar 141.210 penderita di tahun 2011 dan 49.380 diantaranya meninggal dunia. The National Cancer Institute mengestimasi sekitar 1,1 juta orang dengan riwayat karsinoma kolorektal hidup pada Januari 2007, beberapa diantaranya dinyatakan bebas kanker, sisanya masih memiliki bukti adanya kanker dan masih menjalani pengobatan. Dalam 20 tahun terakhir angka kematian karsinoma kolorektal mulai berkurang, baik pada pria maupun wanita. Salah satu alasannya adalah karena mulai meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai kanker ini dengan melakukan screening. Polip yang ditemukan saat screening dapat diangkat sebelum berkembang menjadi karsinoma kolorektal. Screening juga dapat mendeteksi karsinoma kolorektal saat masih dalam stadium dini, sehingga lebih mudah untuk disembuhkan. American Cancer Society, 2013 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan