Pembahasan Analisi strategi Pemasaran Multi Level Marketing (MLM) Terhadap Pendapatan Anggota Pada PT.K-LINK Cabang Medan

F hitung F tabel 7,570 2,60 Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010 Berdasarkan Tabel 4. 13, nilai F hitung F tabel pada α = 5 dengan demikian maka Ha diterima. Hal ini, menunjukkan bahwa variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan anggota Y pada anggota PT.K-LINK cabang Medan.

b. Identifikasi Determinan R

2 Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan R 2 semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Jika determinan R 2 semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Tabel 4.14 Uji Determinan Model Summar y .286 a .082 .071 1.90192 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, SP a. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa angka Adjusted R 2 atau determinan sebesar 0,071 berarti variabel bebas yaitu strategi pemasaran multi level marketing MLM mampu menjelaskan terhadap variabel terikat yaitu pendapatan anggota pada PT.K- LINK cabang Medan Y sebesar 7,1 dan sisanya 92,9, dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

C. Pembahasan

Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel strategi pemasaran multi level marketing berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan anggota pada PT.K- LINK cabang Medan. Penelitian ini sejalan dengan pernyataan Kotler 2002:74 bahwa: Perencanaan strategis yang berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk membentuk serta menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Lebih lanjut Kotler 2002:74 mengemukakan bahwa: Perencanaan strategis memerlukan tiga kegiatan kunci. Pertama, pengelolaan unit-unit bisnis perusahaan sebagai portofolio investasi. Kedua, mengevaluasi kekuatan masing-masing unit bisnis secara tepat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian masing-masing perusahaan dan kegiatan kunci ketiga adalah strategi. Menurut Simanora 2000:24 pendapatan adalah aktiva perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan atau kombinasi antara keduanya selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang-barang, penyerahan jasa, atau kegiatan- kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan sentral perusahaan. Pada intinya pendapatan merupakan arus masuk sumber daya yang berasal dari kegiatan-kegiatan usaha perusahaan dan umumnya diakibatkan oleh penyelesaian perputaran ekonomi, manakala perusahaan menjual produk-produknya atau menyerahkan suatu jasa kepada pihak lainnya, perusahaan menerima aktiva. Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban yang timbul dati penyerahan jasa atau barang atau aktifitas usaha lainnya dalam suatu periode. Universitas Sumatera Utara Menurut Sugiri 2002:90 pendapatan adalah tiap-tiap pertambahan aktiva atau pengurangan kewajiban yang timbul karena usaha perusahaan, baik berupa penyerahan jasa maupun penyerahan barang. Pendapatan adalah uang yang diterima oleh segenap orang yang merupakan balas jasa untuk faktor-faktor produksi Kaslan A. Tohir, 1982:236. Strategi pemasaran multi level marketing MLM mempunyai suatu tujuan yaitu merekrut sebanyak-banyaknya anggota dan membentuk suatu jaringan berdasarkan level atau pun tingkatan yang berbeda. Semakin banyak orang yang direkrut oleh seorang anggota, maka jaringan yang dibentuk oleh anggota tersebut akan semakin kuat tabel 4.9. Strategi yang dimiliki oleh multi level marketing dapat pula menjaring orang-orang yang berbakat, misalnya di dalam hal presentasi, melakukan seminar-seminar, menjual produk-produk, dan menjadi seorang pemimpin dalam setiap jaringan yang dibentuknya. Semakin berbakat anggota tersebut biasanya ditunjukkan oleh semakin tinggi pula peringkatnya di perusahaan multi level marketing tersebut tabel 4.9. Sistem pemasaran multi level marketing juga menerapkan bahwa jaringan yang dibentuk oleh anggota-anggotanya akan menentukan pendapatan yang akan diterima, begitu juga dengan semakin banyak produk yang dijual oleh anggota dan jaringannya maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh anggota tersebut. Banyak dari anggota perusahaan lain mempunyai pendapat bahwa adanya ketidakadilan yang mereka terima dari tempat mereka bekerja, misalnya kontribusi yang mereka berikan tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan, namun untuk penelitian ini responden menjawab bahwa pendapatan yang mereka terima dilakukan secara adil dan terbuka sesuai kontribusi yang diberikan tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Sumatera Utara

A. Kesimpulan