Memperhitungkan Kapasitansi C UMUM

Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 dengan kapasitansi sendiri C 1 adalah 0,1.Dan tegangan transmisi ke konduktor yang digunakan adalah 150 kV50 Hz. Rangkaian ekivalennya adalah seperti ditunjukan pada Gambar 2.4 Menurut Rumus 2.1, maka tegangan pada setiap unit isolator piring adalah kV N V V N L n 5 , 12 12 150 = = = − V 1 = V 2 = V 3 = V 4 = V 5 = V 6 = V 7 = V 8 = V 9 = V 10 = V 11 = V 12 = 12,5 kV Dari hasil perhitungan diperoleh tegangan pada setiap unit isolator sama.Berdasarkan persamaan 2.1, faktor kerataannya adalah AF = 12,5 – 12,5 = 0.Dalam hal ini tegangan pada setiap unit isolator piring terdistribusi merata.

IV.2.2. Memperhitungkan Kapasitansi C

1 dan C 2 Rangkaian ekivalen isolator rantai dengan memperhitungkan kapasitansi C 2 , adalah seperti yang terlihat pada Gambar 2.5.Untuk distribusi tegangan dengan memperhitungkan C 2 , sedang kapasitansi C 3 diabaikan, yang ada hanya kapasitansi sendiri C 1 dan kapasitansi tegangan rendah C 2 . Kasus : jika tegangan yang ditentukan pada pengujian sebesar 150 kV, faktor pengali m = 0,1 , maka :  Untuk 5 lima piring isolator rantai : Vt = V 1 +V 2 +V 3 +V 4 +V 5 =V 1 +V 1 +mV 1 +V 1 +3mV 1 +m 2 V 1 +V 1 +6mV 1 +5m 2 V 1 +m 3 V 1 +V 1 +10mV 1 +15m 2 V 1 + 7m 3 V 1 +m 4 V 1 = 5V 1 +20mV 1 +21m 2 V 1 +8m 3 V 1 +m 4 V 1 = V 1 5+20m+21m 2 +8m 3 +m 4 Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V 1 = 8 21 20 5 4 3 2 m m m m V + + + + = 8 21 20 5 150 4 3 2 m m m m kV + + + + = 20,781 kV Tegangan pada V 2 , berdasarkan Persamaan 2.6, maka V 2 adalah : V 2 = V 1 1+m = 20,781 1+0,1 = 22,859 kV Tegangan pada V 3 , berdasarkan Persamaan 2.9, maka V 3 adalah : V 3 = V 1 1+3m+m 2 = 20,781 1+30,1+0,1 2 = 27,223 kV Tegangan pada V 4 , berdasarkan Persamaan 2.12, maka V 4 adalah : V 4 = V 1 1+6m+5m 2 +m 3 = 20,7811+60,1+50,1 2 +0,1 3 = 34,309 kV Tegangan pada V 5 , berdasarkan Persamaan 2.14, maka V 5 adalah : V 5 = V 1 1+10m+15m 2 +7m 3 +m 4 = 20,7811+100,1+150,1 2 +70,1 3 +0,1 4 = 44,826 kV Dari hasil perhitungan, faktor kerataannya adalah : AF = 44,826 kV – 20,781 kV = 24,045 kV  Untuk 6 enam piring isolator rantai : Vt = V 1 +V 2 +V 3 +V 4 +V 5 +V 6 Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 =5V 1 +20mV 1 +21m 2 V 1 +8m 3 V 1 +m 4 V 1 +V 1 +15mV 1 +35m 2 V 1 +28m 3 V 1 +9m 4 V 1 +m 5 V 1 = 6V 1 +35mV 1 +46m 2 V 1 +36m 3 V 1 +10m 4 V 1 +m 5 V 1 Vt = V 1 6+35m+46m 2 +36m 3 +10m 4 +m 5 V 1 = 10 36 46 35 6 5 4 3 2 m m m m m V + + + + + V 1 = 5 4 3 2 1 , 1 , 10 1 , 36 1 , 46 1 , 35 5 150 + + + + + kV V 1 = 15,004 kV Tegangan pada V 2 , berdasarkan Persamaan 2.6, maka V 2 adalah : V 2 = V 1 1+m V 2 = 15,0041+0,1 V 2 = 16,504 kV Tegangan pada V 3 , berdasarkan Persamaan 2.9, maka V 3 adalah : V 3 = V 1 1+3m+m 2 V 3 = 15,0041+30,1+0,1 2 V 3 = 19,655 kV Tegangan pada V 4 , berdasarkan Persamaan 2.12, maka V 4 adalah : V 4 = V 1 1+6m+5m 2 +m 3 V 4 = 15,0041+60,1+50,1 2 +0,1 3 V 4 = 24,772 kV Tegangan pada V 5 , berdasarkan Persamaan 2.14, maka V 5 adalah : V 5 = V 1 1+10m+15m 2 +7m 3 +m 4 V 5 = 15,0041+100,1+150,1 2 +70,1 3 +0,1 4 V 5 = 32,366 kV Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 Tegangan pada V 6 , berdasarkan Persamaan 2.16, maka V 6 adalah : V 6 = V 1 1+12m+35m 2 +28m 3 +9m 4 +m 5 V 6 = 15,0041+120,1+350,1 2 +280,1 3 +90,1 4 +0,1 5 V 6 = 43,196 kV Dari hasil perhitungan, faktor kerataannya adalah : AF = 43,196 kV – 15,004 kV = 28,192 kV  Untuk 7 tujuh piring isolator rantai : V t = V 1 +V 2 +V 3 +V 4 +V 5 +V 6 +V 7 =6V 1 +35mV 1 +46m 2 V 1 +36m 3 V 1 +10m 4 V 1 +m 5 V 1 +V 1 +21mV 1 +70m 2 V 1 +84m 3 V 1 + 45m 4 V 1 +11m 5 V 1 +m 6 V 1. = 7V 1 +56mV 1 +116m 2 V 1 +119m 3 V 1 +55m 4 V 1 +12m 5 V 1 +m 6 V 1 V t = V 1 7+56m+116m 2 +119m 3 +55m 4 +12m 5 +m 6 V 1 = 12 55 119 116 56 7 6 5 4 3 2 m m m m m m V + + + + + + V 1 = 6 5 4 3 2 1 , 1 , 12 1 , 55 1 , 119 1 , 116 1 , 56 7 150 + + + + + + kV V 1 = 10,803 kV Tegangan pada V 2 , berdasarkan Persamaan 2.6, maka V 2 adalah : V 2 = V 1 1+m V 2 = 10,8031+0,1 V 2 = 11,883 kV Tegangan pada V 3 , berdasarkan Persamaan 2.9, maka V 3 adalah : V 3 = V 1 1+3m+m 2 V 3 = 10,8031+30,1+0,1 2 V 3 = 14,152 kV Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 Tegangan pada V 4 , berdasarkan Persamaan 2.12, maka V 4 adalah : V 4 = V 1 1+6m+5m 2 +m 3 V 4 = 10,8031+60,1+50,1 2 +0,1 3 V 4 = 17,836 kV Tegangan pada V 5 , berdasarkan Persamaan 2.14, maka V 5 adalah : V 5 = V 1 1+10m+15m 2 +7m 3 +m 4 V 5 = 10,8031+100,1+150,1 2 +70,1 3 +0,1 4 V 5 = 23,303 kV Tegangan pada V 6 , berdasarkan Persamaan 2.16, maka V 6 adalah : V 6 = V 1 1+12m+35m 2 +28m 3 +9m 4 +m 5 V 6 = 10,8031+120,1+350,1 2 +280,1 3 +90,1 4 +0,1 5 V 6 = 31,101 kV Tegangan pada V 7 , berdasarkan Persamaan 2.18, maka V 7 adalah : V 7 = V 1 1+21m+70m 2 +84m 3 +45m 4 +11m 5 +m 6 V 7 = 10,8031+210,1+700,1 2 +840,1 3 +450,1 4 +110,1 5 +0,1 6 V 7 = 42,009 kV Dari hasil perhitungan, faktor kerataannya adalah : AF = 42,009 kV – 10,803 kV = 31,206 kV  Untuk 8 delapan piring isolator rantai : V t = V 1 +V 2 +V 3 +V 4 +V 5 +V 6 +V 7 +V 8 =6V 1 +35mV 1 +46m 2 V 1 +36m 3 V 1 +10m 4 V 1 +m 5 V 1 +V 1 +21mV 1 +70m 2 V 1 +84m 3 V 1 + 45m 4 V 1 +11m 5 V 1 +m 6 V 1 +V 1 +28mV 1 +116m 2 V 1 +220m 3 V 1 +175m 4 V 1 +66m 5 V 1 + 13m 6 V 1 +m 7 V 1 . = 8V 1 +84mV 1 +232m 2 V 1 +340m 3 V 1 +230m 4 V 1 +78m 5 V 1 +14m 6 V 1 +m 7 V 1. Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V t = V 1 8+84m+232m 2 +340m 3 +230m 4 +78m 5 +14m 6 +m 7 14 78 230 340 232 84 8 7 6 5 4 3 2 1 m m m m m m m V V + + + + + + + = V 1 = 7 6 5 4 3 2 1 , 1 , 14 1 , 78 1 , 230 1 , 340 1 , 232 1 , 84 8 150 + + + + + + + m kV V 1 = 7,860 kV Tegangan pada V 2 , berdasarkan Persamaan 2.6, maka V 2 adalah : V 2 = V 1 1+m V 2 = 7,8601+0,1 V2 = 8,646 kV Tegangan pada V 3 , berdasarkan Persamaan 2.9, maka V 3 adalah : V 3 = V 1 1+3m+m 2 V 3 = 7,8601+30,1+0,1 2 V 3 = 10,296 kV Tegangan pada V 4 , berdasarkan Persamaan 2.12, maka V 4 adalah : V 4 = V 1 1+6m+5m 2 +m 3 V 4 = 7,8601+60,1+50,1 2 +0,1 3 V 4 = 12,976 kV Tegangan pada V 5 , berdasarkan Persamaan 2.14, maka V 5 adalah : V 5 = V 1 1+10m+15m 2 +7m 3 +m 4 V 5 = 7,8601+100,1+150,1 2 +70,1 3 +0,1 4 V 5 = 16,954 kV Tegangan pada V 6 , berdasarkan Persamaan 2.16, maka V 6 adalah : V 6 = V 1 1+12m+35m 2 +28m 3 +9m 4 +m 5 V 6 = 7,8601+120,1+350,1 2 +280,1 3 +90,1 4 +0,1 5 Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V 6 = 22,628 kV Tegangan pada V 7 , berdasarkan Persamaan 2.18, maka V 7 adalah : V 7 = V 1 7+56m+116m 2 +119m 3 +55m 4 +12m 5 +m 6 V 7 = 7,8607+560,1+1160,1 2 +1190,1 3 +550,1 4 +120,1 5 +0,1 6 V 7 = 30,564 kV Tegangan pada V 8 , berdasarkan Persamaan 2.20, maka V 8 adalah : V 8 = V 1 1+28m+116m 2 +220m 3 +175m 4 +66m 5 +13m 6 +m 7 V 8 = 7,8601+280,1+1160,1 2 +2200,1 3 +1750,1 4 +660,1 5 +130,1 6 +0,1 7 V 8 = 40,858 kV Dari hasil perhitungan, faktor kerataannya adalah : AF = 40,858 kV – 7,860 kV = 32,997 kV  Untuk 9 sembilan piring isolator rantai : V t = V 1 +V 2 +V 3 +V 4 +V 5 +V 6 +V 7 +V 8 +V 9 V t = 8V 1 +84mV 1 +232m 2 V 1 +340m 3 V 1 +230m 4 V 1 +78m 5 V 1 +14m 6 V 1 +m 7 V 1 +V 1 +36m V 1 +200m 2 V 1 +462m 3 V 1 +515m 4 V 1 +290m 5 V 1 +91m 6 V 1 +14m 7 V 1 +m 8 V 1 V t = 9V 1 +120mV 1 +432m 2 V 1 +802m 3 V 1 +745m 4 V 1 +368m 5 V 1 +105m 6 V 1 +15m 7 V 1 +m 8 V 1 V t = V 1 9+120m+432m 2 +802m 3 +745m 4 +368m 5 +105m 6 +15m 7 + m 8 V 1 = 15 105 368 745 802 432 120 9 8 7 6 5 4 3 2 m m m m m m m m V + + + + + + + + V 1 = 1 , 1 , 15 1 , 105 1 , 368 1 , 745 1 , 802 1 , 432 1 , 120 9 150 8 7 6 5 4 3 2 + + + + + + + + kV V 1 = 5,725 kV Tegangan pada V 2 , berdasarkan Persamaan 2.6, maka V 2 adalah : V 2 = V 1 1+m Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V 2 = 5,7251+0,1 V2 = 6,297 kV Tegangan pada V 3 , berdasarkan Persamaan 2.9, maka V 3 adalah V 3 = V 1 1+3m+m 2 V 3 = 5,7251+30,1+0,1 2 V 3 = 7,499 kV Tegangan pada V 4 , berdasarkan Persamaan 2.12, maka V 4 adalah : V 4 = V 1 1+6m+5m 2 +m 3 V 4 = 5,7251+60,1+50,1 2 +0,1 3 V 4 = 9,452 kV Tegangan pada V 5 , berdasarkan Persamaan 2.14, maka V 5 adalah : V 5 = V 1 1+10m+15m 2 +7m 3 +m 4 V 5 = 5,7251+100,1+150,1 2 +70,1 3 +0,1 4 V 5 = 12,349 kV Tegangan pada V 6 , berdasarkan Persamaan 2.16, maka V 6 adalah : V 6 = V 1 1+12m+35m 2 +28m 3 +9m 4 +m 5 V 6 = 5,7251+120,1+350,1 2 +280,1 3 +90,1 4 +0,1 5 V 6 = 16,482 kV Tegangan pada V 7 , berdasarkan Persamaan 2.18, maka V 7 adalah : V 7 = V 1 7+56m+116m 2 +119m 3 +55m 4 +12m 5 +m 6 V 7 = 5,7257+560,1+1160,1 2 +1190,1 3 +550,1 4 +120,1 5 +0,1 6 V 7 = 22,262 kV Tegangan pada V 8 , berdasarkan Persamaan 2.20, maka V 8 adalah : V 8 = V 1 1+28m+116m 2 +220m 3 +175m 4 +66m 5 +13m 6 +m 7 Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V 8 = 5,7251+280,1+1160,1 2 +2200,1 3 +1750,1 4 +660,1 5 +130,1 6 +0,1 7 V 8 = 29,760 kV Tegangan pada V 9 , berdasarkan Persamaan 2.22, maka V 9 adalah : V 9 = V 1 1+36m+200m 2 +462m 3 +515m 4 +290m 5 +91m 6 +14m 7 +m 8 V 9 = 5,7251+360,1+2000,1 2 +4620,1 3 +5150,1 4 +2900,1 5 +910,1 6 +140,1 7 + 0,1 8 V 9 = 40,742 kV Dari hasil perhitungan, faktor kerataannya adalah : AF = 40,742 kV – 5,725 kV = 35,017 kV  Untuk 10 sepuluh piring isolator rantai : V t = V 1 +V 2 +V 3 +V 4 +V 5 +V 6 +V 7 +V 8 +V 9 +V 10 V t = 9V 1 +120mV 1 +432m 2 V 1 +802m 3 V 1 +745m 4 V 1 +368m 5 V 1 +105m 6 V 1 +15m 7 V 1 +m 8 V 1 +V 1 + 45mV 1 +320m 2 V 1 +904m 3 V 1 +1317m 4 V 1 +103m 5 V 1 +459m 6 V 1 +119m 7 V 1 +16m 8 V 1 +m 9 V 1 . V t =10V 1 +165mV 1 +752m 2 V 1 +1706m 3 V 1 +2026m 4 V 1 +471m 5 V 1 +564m 6 V 1 +134m 7 V 1 +17m 8 V 1 +m 9 V 1 . V t = V 1 10+165m+752m 2 +1706m 3 +2026m 4 +471m 5 +564m 6 +134m 7 +17m 8 +m 9 V 1 = 16 134 564 471 2026 1706 752 165 10 9 8 7 6 5 4 3 2 m m m m m m m m m V + + + + + + + + + V 1 = 1 , 1 , 16 1 , 134 1 , 564 1 , 471 1 , 2026 1 , 1706 1 , 752 1 , 165 10 150 9 8 7 6 5 4 3 2 + + + + + + + + + kV V 1 = 4,173 kV Tegangan pada V 2 , berdasarkan Persamaan 2.6, maka V 2 adalah : V 2 = V 1 1+m V 2 = 4,1731+0,1 Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V2 = 4,591 kV Tegangan pada V 3 , berdasarkan Persamaan 2.9, maka V 3 adalah V 3 = V 1 1+3m+m 2 V 3 = 4,1731+30,1+0,1 2 V 3 = 5,467 kV Tegangan pada V 4 , berdasarkan Persamaan 2.12, maka V 4 adalah : V 4 = V 1 1+6m+5m 2 +m 3 V 4 = 4,1731+60,1+50,1 2 +0,1 3 V 4 = 6,891 kV Tegangan pada V 5 , berdasarkan Persamaan 2.14, maka V 5 adalah : V 5 = V 1 1+10m+15m 2 +7m 3 +m 4 V 5 = 4,1731+100,1+150,1 2 +70,1 3 +0,1 4 V 5 = 9,003 kV Tegangan pada V 6 , berdasarkan Persamaan 2.16, maka V 6 adalah : V 6 = V 1 1+12m+35m 2 +28m 3 +9m 4 +m 5 V 6 = 4,1731+120,1+350,1 2 +280,1 3 +90,1 4 +0,1 5 V 6 = 12,016 kV Tegangan pada V 7 , berdasarkan Persamaan 2.18, maka V 7 adalah : V 7 = V 1 7+56m+116m 2 +119m 3 +55m 4 +12m 5 +m 6 V 7 = 4,1737+560,1+1160,1 2 +1190,1 3 +550,1 4 +120,1 5 +0,1 6 V 7 = 16,230 kV Tegangan pada V 8 , berdasarkan Persamaan 2.20, maka V 8 adalah : V 8 = V 1 1+28m+116m 2 +220m 3 +175m 4 +66m 5 +13m 6 +m 7 V 8 = 4,1731+280,1+1160,1 2 +2200,1 3 +1750,1 4 +660,1 5 +130,1 6 +0,1 7 Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V 8 = 21,696 kV Tegangan pada V 9 , berdasarkan Persamaan 2.22, maka V 9 adalah : V 9 = V 1 1+36m+200m 2 +462m 3 +515m 4 +290m 5 +91m 6 +14m 7 +m 8 V 9 = 4,1731+360,1+2000,1 2 +4620,1 3 +5150,1 4 +2900,1 5 +910,1 6 +140,1 7 + 0,1 8 V 9 = 29,703 kV Tegangan pada V 10 , berdasarkan Persamaan 2.24, maka V 10 adalah : V 10 = V 1 1+45m+320m 2 +904m 3 +1317m 4 +1035m 5 +459m 6 +119m 7 +15m 8 +m 9 V 10 = 4,1731+450,1+3200,1 2 +9040,1 3 +13170,1 4 +10350,1 5 +4590,1 6 +119 0,1 7 +150,1 8 +0,1 9 V 10 = 40,681 kV Dari hasil perhitungan, faktor kerataannya adalah : AF = 40,681 kV – 4,173 kV = 36,507 kV.  Untuk 11 sebelas piring isolator rantai : V t = V 1 +V 2 +V 3 +V 4 +V 5 +V 6 +V 7 +V 8 +V 9 +V 10 +V 11 V t = V 1 10+165m+752m 2 +1706m 3 +2026m 4 +471m 5 +564m 6 +134m 7 +17m 8 +m 9 +V 1 1+55m+485m 2 +1666m 3 +3023m 4 +3096m 5 +1862m 6 +683m 7 +150m 8 +18m 9 +m 10 V t =10V 1 +165mV 1 +752m 2 V 1 +1706m 3 V 1 +2026m 4 V 1 +471m 5 V 1 +564m 6 V 1 +134m 7 V 1 +17m 8 V 1 +m 9 V 1 +V 1 +55mV 1 +485m 2 V 1 +1666m 3 V 1 +3023m 4 V 1 +3096m 5 V 1 + 1862m 6 V 1 +683m 7 V 1 +150m 8 V 1 +18m 9 V 1 +m 10 V 1 . V t = 11V 1 +220mV 1 +1237m 2 V 1 +3372m 3 V 1 +5085m 4 V 1 +3567m 5 V 1 +2318m 6 V 1 +817 m 7 V 1 +167m 8 V 1 +19m 9 V 1 +m 10 V 1. V t = V 1 11+220m+1237m 2 +3372m 3 +5085m 4 +3567m 5 +2318m 6 +817m 7 +167m 8 + 19m 9 + m 10 . Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 19 167 817 2318 3567 5085 3372 1237 220 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 m m m m m m m m m m V V + + + + + + + + + + = 1 , 1 , 19 1 , 167 1 , 817 1 , 2318 1 , 3567 1 , 5085 1 , 3372 1 , 1237 1 , 220 11 150 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 + + + + + + + + + + = kV V V 1 = 3,043 kV Tegangan pada V 2 , berdasarkan Persamaan 2.6, maka V 2 adalah : V 2 = V 1 1+m V 2 = 3,0431+0,1 V2 = 3,347 kV Tegangan pada V 3 , berdasarkan Persamaan 2.9, maka V 3 adalah V 3 = V 1 1+3m+m 2 V 3 = 3,0431+30,1+0,1 2 V 3 = 3,986 kV Tegangan pada V 4 , berdasarkan Persamaan 2.12, maka V 4 adalah : V 4 = V 1 1+6m+5m 2 +m 3 V 4 = 3,0431+60,1+50,1 2 +0,1 3 V 4 = 5,024 kV Tegangan pada V 5 , berdasarkan Persamaan 2.14, maka V 5 adalah : V 5 = V 1 1+10m+15m 2 +7m 3 +m 4 V 5 = 3,0431+100,1+150,1 2 +70,1 3 +0,1 4 V 5 = 6,564 kV Tegangan pada V 6 , berdasarkan Persamaan 2.16, maka V 6 adalah : V 6 = V 1 1+12m+35m 2 +28m 3 +9m 4 +m 5 V 6 = 3,0431+120,1+350,1 2 +280,1 3 +90,1 4 +0,1 5 V 6 = 8,761 kV Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 Tegangan pada V 7 , berdasarkan Persamaan 2.18, maka V 7 adalah : V 7 = V 1 7+56m+116m 2 +119m 3 +55m 4 +12m 5 +m 6 V 7 = 3,0437+560,1+1160,1 2 +1190,1 3 +550,1 4 +120,1 5 +0,1 6 V 7 = 11,834 kV Tegangan pada V 8 , berdasarkan Persamaan 2.20, maka V 8 adalah : V 8 = V 1 1+28m+116m 2 +220m 3 +175m 4 +66m 5 +13m 6 +m 7 V 8 = 3,0431+280,1+1160,1 2 +2200,1 3 +1750,1 4 +660,1 5 +130,1 6 +0,1 7 V 8 = 15,819 kV Tegangan pada V 9 , berdasarkan Persamaan 2.22, maka V 9 adalah : V 9 = V 1 1+36m+200m 2 +462m 3 +515m 4 +290m 5 +91m 6 +14m 7 +m 8 V 9 = 3,0431+360,1+2000,1 2 +4620,1 3 +5150,1 4 +2900,1 5 +910,1 6 +140,1 7 + 0,1 8 V 9 = 21,657 kV Tegangan pada V 10 , berdasarkan Persamaan 2.24, maka V 10 adalah : V 10 = V 1 1+45m+320m 2 +904m 3 +1317m 4 +1035m 5 +459m 6 +119m 7 +15m 8 +m 9 V 10 = 3,0431+450,1+3200,1 2 +9040,1 3 +13170,1 4 +10350,1 5 +4590,1 6 +119 0,1 7 +150,1 8 +0,1 9 V 10 = 29,661 kV Tegangan pada V 11 , berdasarkan Persamaan 2.26, maka V 11 adalah : V 11 = V 1 1+55m+485m 2 +1666m 3 +3023m 4 +3096m 5 +1862m 6 +683m 7 +150m 8 +18m 9 +m 10 . V 11 = 3,0431+550,1+4850,1 2 +16660,1 3 +30230,1 4 +30960,1 5 +18620,1 6 + 6830,1 7 +1500,1 8 +180,1 9 +0,1 10 Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V 11 = 40,631 kV Dari hasil perhitungan, faktor kerataannya adalah : AF = 40,631kV – 3,043 kV = 37,588 kV.  Untuk 12 dua belas piring isolator rantai : V t = V 1 +V 2 +V 3 +V 4 +V 5 +V 6 +V 7 +V 8 +V 9 +V 10 +V 11 +V 12 V t = V 1 11+220m+1237m 2 +3372m 3 +5085m 4 +3567m 5 +2318m 6 +817m 7 +167m 8 + 19m 9 + m 10 +V 1 1+66m+705m 2 +2913m 3 +6395m 4 +8181m 5 +6361m 6 +3109m 7 + 967m 8 +185m 9 +20m 10 +m 11 V t = 11V 1 +220mV 1 +1237m 2 V 1 +3372m 3 V 1 +5085m 4 V 1 +3567m 5 V 1 +2318m 6 V 1 +817 m 7 V 1 +167m 8 V 1 +19m 9 V 1 +m 10 V 1 +V 1 +66mV 1 +705m 2 V 1 +2913m 3 V 1 +6395m 4 V 1 +8181m 5 V 1 +6361m 6 V 1 +3109m 7 V 1 967m 8 V 1 +185m 9 V 1 +20m 10 V 1 +m 11 V 1 . V t = 12V 1 +286mV 1 +1942m 2 V 1 +6285m 3 V 1 +6980m 4 V 1 +11748m 5 V 1 +8679m 6 V 1 + 3926m 7 V 1 +1134m 8 V 1 +204m 9 V 1 +21m 10 V 1 +m 11 V 1 . V t = V 1 12+286m+1942m 2 +6285m 3 +6980m 4 +11748m 5 +8679m 6 +3926m 7 +1134m 8 + 204m 9 +21m 10 +m 11 V 1 = 21 204 1134 3926 8679 1174 6980 6285 1942 286 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 m m m m m m m m m m m V + + + + + + + + + + + V 1 = 1 , 1 , 21 1 , 204 1 , 1134 1 , 3926 1 , 8679 1 , 1174 1 , 6980 1 , 6285 1 , 1942 1 , 286 12 150 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 + + + + + + + + + + + kV V 1 = 2,234 kV Tegangan pada V 2 , berdasarkan Persamaan 2.6, maka V 2 adalah : V 2 = 1 + m V 1 V 2 = 1 + 0,1 2,234 kV V 2 = 02,457 kV Tegangan pada V 3 , berdasarkan Persamaan 2.9, maka V 3 adalah : Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V 3 = 1 + 3m + m 2 V 1 V 3 = 1 + 30,1 + 0,1 2 2,234 kV V 3 = 2,927 kV Tegangan pada V 4 , berdasarkan Persamaan 2.12, maka V 4 adalah : V 4 = 1 + 6m + 5m 2 + m 3 V 1 V 4 = 1 + 60,1 +50,1 2 + 0,1 3 2,234 kV V 4 = 3,689 kV Tegangan pada V 5 , berdasarkan Persamaan 2.14, maka V 5 adalah : V 5 = 1 + 10 m + 15 m 2 + 7 m 3 + m 4 V 1 V 5 = 1 +100,1 +150,1 2 + 7 0,1 3 + 0,1 4 2,234 kV V 5 = 4,820 kV Tegangan pada V 6 , berdasarkan Persamaan 2.16, maka V 6 adalah : V 6 = 1+15m+35m 2 +28m 3 +9m 4 +m 5 V 1 V 6 = 1+150,1+350,1 2 +28 0,1 3 +90,1 4 +0,1 5 2,234 kV V 6 = 6,432 kV Tegangan pada V 7 , berdasarkan Persamaan 2.18, maka V 7 adalah : V 7 = 1+21m+70m 2 +84m 3 +45m 4 +11m 5 +m 6 V 1 V 7 = 1+210,1+700,1 2 +840,1 3 +450,1 4 +110,1 5 +0,1 6 2,234 kV V 7 =8,689 kV Tegangan pada V 8 , berdasarkan Persamaan 2.20, maka V 8 adalah : V 8 = 1+28m+116m 2 +220m 3 +175m 4 +66m 5 +13m 6 +m 7 V 1 V 8 = 1+280,1+1160,1 2 +2200,1 3 +1750,1 4 +660,1 5 +130,1 6 +0,1 7 2,234 kV V 8 =11,615 kV Tegangan pada V 9 , berdasarkan Persamaan 2.22, maka V 9 adalah : Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 V 9 = 1+36m+200m 2 +462m 3 +515m 4 +290m 5 +91m 6 +14m 7 +m 8 V 1 V 9 = 1+360,1+2000,1 2 +4620,1 3 +5150,1 4 +290,1 5 +910,1 6 +140,1 7 +0,1 8 2,234 kV V 9 = 15,901 kV Tegangan pada V 10 , berdasarkan Persamaan 2.24, maka V 10 adalah : V 10 = 1+45m+320m 2 +904m 3 +1317m 4 +1035m 5 +459m 6 +119m 7 +15m 8 +m 9 V 1 V 10 = 1+450,1+3200,1 2 +9040,1 3 +13170,1 4 +10350,1 5 +4590,1 6 +1190,1 7 + 150,1 8 +0,1 9 2,234 kV V 10 = 21,778 kV Tegangan pada V 11 , berdasarkan Persamaan 2.26, maka V 11 adalah : V 11 = 1+55m+485m 2 +1666m 3 +3023m 4 +3096m 5 +1862m 6 +683m 7 +150m 8 +18m 9 + m 10 V 1 V 11 = 1+550,1+4850,1 2 +16660,1 3 +30230,1 4 +30960,1 5 +18620,1 6 +683 0,1 7 +1500,1 8 +180,1 9 +0,1 10 2,234 kV V 11 = 29,833 kV Tegangan pada V 12 , berdasarkan Persamaan 2.28, maka V 12 adalah : V 12 = 1+66m+705m 2 +2913m 3 +6395m 4 +8181m 5 +6361m 6 +3109m 7 +967m 8 +185m 9 +20m 10 +m 11 V 1 V 12 = 1+660,1+7050,1 2 +29130,1 3 +63950,1 4 +81810,1 5 +63610,1 6 +3109 0,1 7 +9670,1 8 +1850,1 9 +200,1 10 +0,1 11 2,234 kV V 12 = 40,870 kV Dari hasil perhitungan, faktor kerataanya adalah : AF = 40,870 kV – 2,234 kV =38,636 kV Sukra Zainuddin : Studi Menentukan Distribusi Tegangan Pada Isolator Rantai Di Sistem Transmisi Tenaga Listrik Menggunakan Matlab, 2008. USU Repository © 2009 Dari hasil perhitungan semua dari jumlah lima sampai dua belas piring isolator rantai, dapat dibuat tabel-tabel hasil perhitungan yang terdapat dilampiran a.Dan perhitungan secara metode Matlab Matrrix Laboratory terdapat dilampiran c.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN