Keahlian Auditor Analisis pengaruh pengalaman, keahlian, dan pemanfaatan teknologi Informasi terhadap kualitas hasil audit internal;studi empiris pada auditpor internal di Jakarta

31 memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya: 1 mendeteksi kesalahan, 2 memahami kesalahan dan 3 mencari penyebab munculnya kesalahan. Penelitian sebelumnya oleh Ariesanti 2001 menyatakan bahwa pengalaman auditor tidak banyak memberikan kontribusi untuk meningkatkan keahlian auditor, yang berarti pengalaman tidak pula berpengaruh terhadap kualitas audit. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendro dan Aida 2006 yang menyatakan profesionalisme yang tinggi akan membuat kebebasan auditor semakin terjamin.

5. Keahlian Auditor

Murtanto dan Gudono 1999 dalam Dwi Ananing 2006:14 mendefinisikan keahlian expertise adalah keterampilan dari seseorang yang ahli. Ahli expertise mendefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat keterampilan tertentu dan pengetahuan yang tinggi dalam subjek tertentu yang diperoleh dari pengalaman dan pelatihan. Murtanto dan Gudono 1999 dalam Salery 2008:25 mendefinisikan ahli sebagai orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, inisiatif, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Dan dalam pengertian lainnya, keahlian sebagai keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut, dan keterampilan untuk memecahkan masalah tersebut. 32 Secara umum belum ada kesepakatan mengenai definisi keahlian diantara peneliti. Konsekuensinya, konsep dari keahlian harus dioperasionalkan dengan melihat beberapa variabel atau ukuran, seperti pengalaman lamanya seseorang bekerja dibidang tersebut, Mohammad dan Wright 1987 dalam Mayangsari 2003. Selain itu, Butt J.L. 1988 dalam Suraida 2005, mengungkapkan bahwa akuntan pemeriksa yang berpengalaman akan membuat judgement yang relatif lebih baik dalam tugas-tugas professional dibanding dengan akuntan pemeriksa yang belum berpengalaman. Definisi keahlian dalam bidang auditing pun sering diukur dengan pengalaman. Murtanto dan Gudono 1999 dalam Salery 2008:26 mengatakan bahwa ukuran keahlian tidak cukup hanya pengalaman tetapi diperlukan pertimbangan-pertimbangan lain dalam pembuatan suatu keputusan yang baik karena pada dasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain selain pengalaman. Dalam perkembangan berikutnya, variabel keahlian diukur dengan memasukkan unsur kinerja, seperti kemampuan ability, pengetahuan knowledge, dan pengalaman experience. Secara praktik, definisi keahlian sering ditunjukkan dengan pengakuan resmi official recognition seperti kecerdasan partner dan penerimaan consensus consensual aclamation seperti pengakuan terhadap seorang spesialis industri papan atas, tanpa adanya suatu daftar resmi dari atribut-atribut keahlian. 33 Hasil penelitian Murtanto dan Gudono 1999 menunjukkan bahwa komponen keahlian untuk auditor di Indonesia terdiri atas: a. Komponen Pengetahuan Knowledge Component Merupakan komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-prosedur, dan pengalaman. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa pengalaman akan memberikan hasil bagi pengetahuan. b. Ciri Psikologis Psychological Traits Merupakan self-presentation-image attributes of experts seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas, kemampuan bekerja sama dengan orang lain, dan kepercayaan pada keahlian. Gibbins dan Larocque’s 1990 dalam Murtanto dan Gudono 1999 juga menunjukkan bahwa kepercayaan dan komunikasi untuk bekerja sama adalah unsur penting bagi keahlian audit. c. Kemampuan Berpikir Cognitif Abilities Merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan mengolah informasi. Beberapa karakteristik yang dapat dimasukkan sebagai unsur kemampuan berfikir misalnya kemampuan beradaptasi pada situasi yang baru, kemampuan untuk memfokuskan pada fakta yang relevan serta kemampuan untuk dapat menghindari tekanan yang mengganggu objektivitas hasil audit. 34 d. Strategi Penentuan Keputusan Decision Strategies Merupakan kemampuan auditor dalam membuat keputusan secara sistematis baik formal maupun informal akan membantu dalam mengatasi keterbatasan manusia, begitu pula dengan membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain, turut serta dalam membentuk keahlian audit. Para profesional auditing sangat berkepentingan dalam mengembangkan dan menggunakan strategi penentuan keputusan dalam membuat keputusan secara umum. e. Analisis Tugas Task Analysis Analisis tugas banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman audit dan analisis tugas ini akan mempunyai pengaruh terhadap penentuan keputusan. Murtanto dan Gudono 1999 dalam Salery 2008:27 menyebutkan bahwa tenaga ahli adalah mereka yang lebih mempunyai pelatihan dan pengalaman, bisa melakukan suatu pekerjaan sedangkan yang lainnya tidak bisa, mereka efisien dan tangkas dalam mengambil tindakan. Seorang tenaga ahli mengetahui berbagai hal dan mempunyai banyak jalan dan taktik didalam melengkapi tugas. Mereka dapat menghubungkan berbagai informasi yang tidak berhubungan dan memecahkan masalah yang mereka hadapi. Oleh karena itu, suatu tenaga ahli adalah satu tingkat dengan level keterampilan dan pengetahuan dalam praktek tertentu, siapa yang mengerjakan dengan baik dan akurat dengan pengalaman yang diperoleh dalam bidang auditing untuk sedikitnya beberapa tahun. 35 Menurut Standar Profesional Akuntan Publik pada Pernyataan Standar Auditing No.04 mengenai standar umum pertama, yang berbunyi “audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.” Standar ini menegaskan bahwa betapa pun tingginya kemampuan seseorang dalam bidang-bidang lain, termasuk dalam bidang bisnis dan keuangan, ia tidak dapat memenuhi persyaratan yang dimaksudkan dalam standar auditing ini, jika ia tidak memiliki pendidikan serta pengalaman yang memadai dalam bidang auditing. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal 2005:9 menyebutkan bahwa auditor intern harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab perorangan. Fungsi audit intern secara kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa keahlian adalah keterampilan yang dimiliki oleh seorang auditor yang diperoleh dari pendidikan, pengalaman, dan pengetahuan lain yang dapat digunakan dalam menunjang tugas dan tanggung jawabnya sebagai auditor, sehingga dapat berjalan dengan maksimal. Ada berbagai komponen keahlian audit. Tant dan Libby 1997 dalam Salery 2008:28 menayatakan keahlian audit terdiri dari 36 managerial manajemen diam-diam dan pengetahuan spesifik. Mereka menggolongkan keahlian audit kedalam dua kelompok: a. Keahlian Teknis Adalah kemampuan dasar untuk seorang auditor dalam bentuk pengetahuan akan prosedur dan kemampuan lain yang berhubungan dalam lingkup akuntansi yang umum. Menurut Bonner dan Lewis 1990, keahlian melibatkan tiga bentuk, yakni: 1 Akuntansi dan Pengetahuan Auditing 2 Sub-Pengetahuan Khusus 3 Pengetahuan Bisnis Umum b. Bukan Keahlian Teknis adalah kemampuan auditor yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, meliputi: 1 Karakteristik psikologis yang mencakup kepercayaan diri, tanggung jawab, ketentuan, daya tegas dan kekuatan, kecakapan dan kreatifitas, kecocokan, kejujuran, dan kecepatan. 2 Kemampuan berpikir logis dan memecahkan masalah secara cepat, cerdas, serta pemikiran terperinci. 3 Strategi pengambilan keputusan membutuhkan kebebasan, objektivitas, dan integritas. Keahlian tidak teknis menurut Murtanto dan Gudono 1999 dalam Salery 2008:29 meliputi factor kemampuan pribadi, kepemimpinan, bekerjasama, dan kemampuan berhubungan. Sedangkan Murtanto dan 37 Gudono 1999 dalam Salery 2008:29 mengklasifikasikan keahlian tidak teknis sebagai hubungan antarpribadi, karakteristik, psikologi, dan kemampuan berpikir.

B. Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan acuan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang terangkum dalam tabel berikut: 38 Tabel 2.2 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Metodologi Penelitian No Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian 1. Nung Harjanto 1999 Pengendalian Kualitas Audit untuk Memenuhi Harapan pihak Internal dan Eksternal. Variabel corporate governance dan kinerja perusahaan, alat pengujian analisis regresi berganda. Objek penelitian, variabel peran auditor internal dan sistem pengendalian internal. Dengan menerapkan pengendalian kualitas audit, auditor diharapkan mampu memenuhi harapan pihak internal dan eksternal perusahaan atas suatu audit yang efektif dan efisien. 2. Adamrah Amran 2001 Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern dalam Melaksanakan Audit Sistem Informasi Teknologi Variabel system pengendalian internal dan pemanfaatan teknologi informasi. Variabel pengalaman dan keahlian auditor. Agar auditor mampu memahami struktur pengendalian iintern perusahaan yang menggunakan sistem IT, maka auditor harus melakukan review pendahuluan dan review lanjutan. Review pendahuluan yang dimaksud adalah melakukan penilaian tentang ada tidaknya pengendalian atas sistem IT yang dipercaya, sedangkan review lanjutan dilakukan oleh auditor melalui penilaian pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Bersambung pada halaman selanjutnya 39 Tabel 2.2 Lanjutan Metodologi Penelitian No Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian 3. Sri Murtini dan Edi Wijayanto 2003 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keahlian Auditor Variabel pengalaman dan keahlian auditor. Variabel pemanfaatan teknologi informasi. Bahwa pengalaman dan pengetahuan berpengaruh terhadap keahlian auditor. 4. Agus Prasetyo Utomo 2006 Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Proses Auditing dan Pengendalian Internal. Variabel pemanfaatan teknologi informasi dan system pengendalian internal. Variabel pengalaman dan keahlian auditor. Para auditor harus memahami sistem komputer karena sistem ini memiliki dampak yang besar terhadap cara-cara yang dipergunakan organisasi dalam bisnisnya. Sistem yang dikomputerisasi bukanlah semata-mata alat yang baru dipergunakan untuk memroses pekerjaan administrasi. 5. Muh. Arief Effendi 2006 Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21. Variabel internal audit. Variabel pengalaman, keahlian, dan pemanfaatan teknologi informasi. Profesi internal audit abad 21 di Indonesia sudah cukup pesat, antara lain ditunjukkan dengan para internal auditor saat ini sedang berupaya untuk menuju paradigma baru serta bernilai tambah value added bagi peningkatan kinerja perusahaan. Bersambung pada halaman selanjutnya 40 Tabel 2.2 Lanjutan Metodologi Penelitian No Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian 6. Naniek Noviari 2007 Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Perkembangan Akuntansi Variabel pemanfaatan teknologi informasi. Variabel pengalaman dan keahlian auditor. Kemajuan teknologi mempengaruhi perkembangan akuntansi. Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada setiap babak berbeda-beda. Semakin maju TI, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. 7. Diani Mardisar dan Ria Nelly Sari 2007 Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Variabel kualitas hasil kerja auditor. Objek penelitian, variabel auditor internal, pengalaman, dan pemanfaatan teknologi informasi. Pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja lebih kuat dibanding pengaruh interaksi akuntabilitas dengan pengetahuan terhadap kualitas hasil kerja. Sedangkan untuk kompleksitas pekerjaan tinggi, kualitas hasil kerja auditor dapat ditingkatkan dengan akuntabilitas tinggi yang didukung oleh pengetahuan audit yang tinggi. Bersambung pada halaman selanjutnya 41 Tabel 2.2 Lanjutan Metodologi Penelitian No Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian 8. Rizal Iskandar Batubara 2008 Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Variabel kualitas hasil pemeriksaan, alat pengujian analisis regresi berganda. Objek penelitian, variabel auditor internal, pengalaman, dan pemanfaatan teknologi informasi. Kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa secara parsial berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Untuk latar belakang pendidikan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 9. Ika Sukriah, Akram, Biana Adha Inapty 2009 Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Variabel pengalaman dan kualitas hasil pemeriksaan, alat pengujian analisis regresi berganda, menggunakan purposive sampling. Objek penelitian, variabel auditor internal dan pemanfaatan teknologi informasi. Pengalaman kerja, obyektifitas dan kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Semakin banyak pengalaman kerja, semakin obyektif auditor melakukan pemeriksaan dan semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki auditor, maka semakin meningkat atau semakin baik kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukannya. Bersambung pada halaman selanjutnya 42 Tabel 2.2 Lanjutan Metodologi Penelitian No Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian 10. Haslinda Lubis 2009 Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecermatan Profesional, dan Kepatuhan Pada Kode Etik Terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara Variabel keahlian auditor, alat pengujian analisis regresi berganda. Objek penelitian, variabel pengalaman dan pemanfaatan teknologi informasi. Bahwa keahlian, independensi, kecermatan professional, dan kepatuhan pada kode etik berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor baik secara simultan maupun parsial. Dari hasil ini, dapat dilihat bahwa semakin baiktinggi keahlian, independensi, kecermatan professional, dan kepatuhan pada kode etik tentunya memberikan kontribusi yang baiktinggi terhadap kualitas auditor dalam melaksanakan tugasnya. Bersambung pada halaman selanjutnya 43 Tabel 2.2 Lanjutan Metodologi Penelitian No Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian 11. Havidz Mabruri dan Jaka Winarna 2010 Analisis Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah Variabel pengalaman dan kualitas hasil audit, alat pengujian analisis regresi berganda. Objek penelitian, variabel keahlian dan pemanfaatan teknologi informasi. Bahwa obyektifitas, pengalaman kerja, pengetahuan, dan integritas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah. Dengan demikian, semakin obyektif auditor, semakin banyak pengalaman kerja, semakin banyak pengetahuan dan semakin tinggi integritas seorang auditor maka semakin baik kualitas hasil audit yang dilakukannya. 12. Celviana Winidyaningrum dan Rahmawati 2010 Pengaruh Sumber Daya Manusia dan pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Variabel pemanfaatan teknologi informasi, alat pengujian analisis regresi. Objek penelitian, variabel pengalaman dan keahlian. Bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sumber: Diolah dari berbagai referensi 44 C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis 1. Pengalaman auditor terhadap Kualitas Hasil Audit Internal Berdasarkan penelitian sebelumnya, menyatakan bahwa factor pengalaman berpengaruh terhadap kinerja auditor Ashton, 1991; Choo dan Trotman, 1991; dan Tubb, 1992 dalam Rizal Iskandar Batubara, 2008. Peneliti lain memberikan bukti bahwa pengalaman auditor mempunyai dampak yang signifikan terhadap kinerja, walaupun hubungannya tidak langsung. Hubungan antara pengalaman auditor dengan kinerja melalui variable “intervening” efek pengetahuan mengenai pekerjaan job knowledge Bonner dan Lewis, 1990 dan Schmidt et al., 1986, terutama pengetahuan tentang tugas secara spesifik Bonner, 1990. Hayes-Roth 1975, Hutchinson 1983, Murphy dan Wright 1984 memberikan bukti empiris bahwa seseorang yang lebih berpengalaman pada bidang substantive, maka orang tersebut mempunyai lebih item yang disimpan dalam memorinya. Sehingga akan lebih mudah baginya untuk membedakan item-item menjadi beberapa kategori. Weber dan Crocker 1983 dalam Tubb 1992 menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman seseorang, maka hasil pekerjaan semakin akurat dan lebih banyak mempunyai memori tentang struktur kategori yang rumit. Penelitian yang dilakukan oleh Choo dan Trotman 1991 menunjukkan bahwa auditor yang berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum atypical dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi tidak menemukan item-item yang 45 umum, tidak ada bedanya antara auditor berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Tubbs 1992 yang melakukan pengujian mengenai efek pengalaman terhadap kesuksesan pengalaman audit. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman yang dimiliki, semakin banyak kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor. Abdolmohammadi dan Wright 1987 yang menyatakan bahwa pengalaman mungkin penting bagi keputusan yang kompleks, tetapi tidak untuk keputusan yang sifatnya rutin dan terstruktur. Pengaruh pengalaman akan signifikan ketika tugas yang dilakukan semakin kompleks. Ha 1 : Pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil audit internal.

2. Keahlian terhadap Kualitas Hasil Audit Internal

Dokumen yang terkait

Pengaruh akuntabilitas, pengetahuan audit dan gender terhadap kualitas hasil kerja auditor internal : studi empiris pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta

7 95 142

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

PENGARUH PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PENGARUH PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL INSPEKTORAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 13

KUALITAS AUDIT INTERNAL, PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS PENGARUH PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL INSPEKTORAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 3 36

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP INDEPENDENSI DAN KUALITAS AUDIT AUDITOR Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Independensi Dan Kualitas Audit Auditor (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

1 3 15

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Internal Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada D

0 2 15

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Internal Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada D

0 2 15

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Internal Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada

0 3 14

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Internal Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada

0 3 15

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR, KUALITAS AUDIT INTERNAL DAN PENGALAMAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN KEBERANIAN MORAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Perbankan di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan)

0 3 30