Pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawa pada PT.Tri Keeson Utama Garut

  C U R R

  I C U L U M

  V I T A E C U R R

  I C U L U M

  V I T A E P E R S O N A L D E T A I L S Full Name : Rifki Miftahul Arifin Nick Name : Rifki Place/Date of Birth : Garut, 02 Desember 1990 Gender : Male

Contact Address : Jl. Dusun Pasir Petey Desa Pawindan RT/RW 02/01 No.

  24 Kab. Ciamis Contact Phone : (0265) 777194 Mobile Phone : 085223449777 E-mail : rifkisam@yahoo.com Nationality and Citizenship : Indonesia Marital Status : Single Religion : Islam Hobby : Watch Movie, Hiking, Travelling F O R M A L E D U C A T I O N

  

Dates from - to School/University Discipline GPA

1992 - 1994 TK ZIPUR 1996- 2002 SDN PAWINDAN 1 2002- 2005 SMPN 2 CIAMIS 2005 - 2008 SMAN 3 CIAMIS Majoring in Social 2008- now UNIKOM Faculty of Manajement

  Economic

   L A N G U A G E S K I L L Languages Write Speak Read Indonesia A A A English B B B

  Note A: Excellent B: Very Good C: Good D: Fair T S K I L L S E M I N A R , C O U R S E a n d C O M P E T I T I O N

  Year Activities 2011 As Participant to traning at “BREVET A & B TERPADU” Lecture by Tax Centre UNIKOM With FORTRANS (Forum Studi dan Transparansi Pajak) Bandung, Mart 15 th 2011 s.d July 16 th 2011; Held by Department of Tax Centre UNIKOM

   O R G A N I Z A T I O N E X P E R I E N C E Organization Position Year Management Economic Student Association of UNIKOM (HIMMA)

  Member 2008-now Herewith I declare that all the information is true.

  Best regards, RIFKI M ARIFIN

  

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI KEESON UTAMA GARUT

Effect Of Job Satisfaction And Employee Discipline In The Performance

Of Work PT. Tri Keeson Utama Garut

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen

  

Oleh :

NAMA : RIFKI MIFTAHUL ARIFIN

NIM : 21208089

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2014

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

  Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

  atas kehadirat Allah SWT, yang mana dengan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tugas Akhir dengan baik berikut dengan Laporannya.

  Terimakasih buat Kedua orang tua saya dan tak lupa adik-adik yang selalu mendukung penulis, memberikan moril dan material kepada penulis dan membantu penulis terutama melalui untaian doa-doanya.

  Penulis menyadari tanpa bantuan berbaga pihak dalam menyusun penelitin skripsi ini mungkin tidak akan selesai sampai saat ini dengan baik, terutama dalam hal membimbing, memberi saran, dorongan dan lain sebagainnya.

  Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Dr. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

  2. Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini, SE.,Spec.,Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  3. Dr. Raeny Dwi Santy,SE.,M.Si Selaku Ketua Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi sekaligus Dosen Wali yang memberikan arahan dalam pengerjaan laporan skripsi.

  4. Isniar Budiarti, SE., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan masukan dan saran-saran sehingga terselesaikannya laporan skripsi.

  5. The maya , dan The Hana, Selaku Sekjur Jurusan Manajemen

  6. Staf Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

  7. Bapak Dadyo Bagian HRD dan juga sebagai pembimbing penulis pada saat

  peneltian di PT. Tri Keeson Utama Garut.

  8. Keluargaku tercinta, khususnya kedua orang tuaku , adik-adiku dan

  sepupuku terima kasih atas semua kasih sayang, dorongan, doa dan support-nya.

  9. Gupi, Indra,Jeki, Zirun Imam, Niko, Andi, Eko, sahabat terbaikku yang telah membantu dalam segala hal. Dan untuk teman-teman

  “seperjuangan” di UNIKOM terutama anak-anak MN. 2

  10. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama penyusunan laporan skripsi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan Laporan Penelitian Skripsi. Maka penulis selanjutnya berharap dan berterima kasih atas segala saran dan masukan dari pembaca. Serta menerima saran dan masukan tersebut dengan hati terbuka. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amiiin....

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Bandung, Febuary 2014 Penulis

  

DAFTAR ISI

  1.4 Kegunaan Penelitian ……………………………………………... 13

  Halaman LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………... i PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………………………… ii

MOTTO……………………………………………………………………... iii

ABSTRAK

  2.1.1 Kepuasan Kerja …………………………………………... 15

  2.1 Kajian Pustaka …………………………………………………… 15

  15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS……………………………………………………...

  1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………….. 14

  1.3.2 Tujuan Penelitian ………………………………………… 12

  BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1

  1.3.1 Maksud Penelitian ………………………………………... 12

  1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian …………………………………… 12

  1.2.1 Rumusan Masalah ………………………………………... 11

  1.2.1 Identifikasi Masalah ……………………………………… 10

  1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah …………………….. 10

  1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1

  ………………………………………………………................... iv ABSTRAK…………………………………………………………………... v KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...... xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xiii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xv

  2.

  2.1.3.5 Peningkatan Kinerja Pegawai …………………… 29

  3.2 Metode Penelitian ………………………………………………. 38

  3.1 Objek Penelitian ………………………………………………... 37

  37

  36 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

  ..

  2.3 Hipotesis ………………………………………………………….

  33

  22.4 Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan ………………………………

  2.2.3 Hubungan antara Disiplin terhadap Kinerja ……………... 33

  2.2.2 Hubungan antara Kepuasan terhadap Kinerja ……………. 33

  2.2.1 Hubungan Kepuasan Kerja terhadap Disiplin Kerja ……... 32

  2.2 Kerangka Pemikiran ……………………………………………… 31

  2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya ……………………………. 29

  2.1.3.4 Pengukuran Kinerja ……………………………... 28

  1.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja……………………… 15

  2.1.3.3 Tujuan Penilaian Kinerja ………………………... 27

  2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ……… 26

  2.1.3.1 Pengertian Kinerja ………………………………. 25

  2.1.3 Kinerja ……………………………………………………. 25

  2.1.2.4 Pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin kerja ….. 24

  2.1.2.3 Pendekatan Disiplin Kerja ………………………. 22

  2.1.2.2 Macam-macam Disiplin Kerja …………………... 21

  2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja ………………………... 20

  2.1.2 Disiplin Kerja …………………………………………….. 20

  2.1.1.5 Variabel-variabel Kepuasan Kerja ………………. 19

  17

  2.1.1.4 Teori-teori Kepuasan Kerja ……………………

  2.1.1.3 Pengukuran Kepuasan Kerja …………………….. 16

  2.1.1.2 Faktor Kepuasan Kerja ………………………….. 16

  3.2.1 Desain Penelitian ……………………………………….. 39

  3.2.2 Operasional Variabel …………………………………… 41

  3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penetuan Data ……………….. 44

  3.2.3.1 Sumber Data …………………………………… 44

  3.2.3.2 Tehnik Penentuan Data ………………………… 45

  3.2.4 Tehnik Pengumpulan Data ……………………………... 46

  3.2.5 Rancangan analisis dan Uji Hipotesis ………………….. 55

  3.2.5.1 Rancangan Analisis ……………………………. 55

  3.2.5.2 Uji Hipotesis …………………………………… 62

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  67

  4.1 Hasil Penelitian …………………………………………………. 67

  4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ………………………….. 67

  4.1.2 Sejarah Perusahaan ……………………………………... 67

  4.1.3 Struktur Organisasi ……………………………………... 68

  4.1.4 Job Deskripsi …………………………………………… 68

  4.2 Analisis Deskriptif ……………………………………………… 70

  4.2.1 Karakterisitk Responden ………………………………... 76

  4.2.2 Analisis Deskriptif ……………………………………… 78

  4.2.2.1 Deskriptif Kepuasan Kerja …………………….. 79

  4.2.2.2 Deskriptif Disiplin Kerja ………………………. 89

  4.2.2.3 Deskriptif Kinerja ……………………………… 95

  4.3 Analisis Verifikatif ……………………………………………... 102

  4.3.1 Analisis Korelasi ………………………………………... 104

  4.3.2 Pengujian Hipotesis …………………………………….. 106

  4.3.2.1 Hubungan Kepuasan Kerja terhadap Disiplin 107 Kerja …………………………………………………….

  4.3.2.2 Hubungan Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja 110 terhadap kinerja …………………………………………

  4.3.2.3 Hubungan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja ….. 116

  4.3.2.4 Hubungan Disiplin Kerja terhadap Kinerja ……. 118

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………... 120

  5.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 120

  5.2 Saran ……………………………………………………………. 122

DAFTAR PUSTAKA

  ……………………………………………………… 123 LAMPIRAN ………………………………………………………………... 125

DAFTAR PUSTAKA

  Aan Qurrotul’aini. (2011). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Muslim (Studi Kasus di Dedi Plaza Ketanggungan Brebes). Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

  Apriani Duwi, dan Hartoyo Eko Witjaksono. (2012). Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

  Sandang Asia Maju Abadi Semarang. Jurnal Mahasiswa, 1(4), 76-86. Astuti, Rini. (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi

  Terhadap Turnover Intentions Karyawan Pada Universitas Komputer Indonesia. Skripsi. Bandung : Universitas Komputer Indonesia. Listianto, Tony dan Setiaji, Bambang. Pengaruh Motivasi, Kepuasan, dan Disiplin kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di Lingkungan Pegawai

  Kantor PDAM Kota Surakarta). Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mariskha Z (2011). Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

  Karyawan Surat Kabar Harian Lokal Di Kota Palembang. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis, 36-45. Murty Harry, dan Veronika Agustini Srimulyani. (2013). Pengaruh Motivasi

  Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Variabel Pemediasi Kepuasan Kerja Pada PDAM Kota Madiun. Jurnal Riset Manajemen dan Akutansi, 1(1), 10-17.

  Mangkunegara, Anwar P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Rosdakarya : Bandung. Malonda , Viona (2013). Pengaruh Kepuasan dan Motivasi Kerja Pengaruhnya terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Matahari MEGAMALL

  Manado.Fakultas Ekonomi. Universitas Sam Ratungali Makasar. Narimawati, Umi, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati. (2010). Penulisan

  Karya Ilmiah: Panduan Awal menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi : Penerbit Genesis.

  Putra, Utama P. Gede dan Subudi Made. Pengaruh Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Matahari Terbit Bali Tanjung Benoa-Nusa Dua. Fakultas Ekonomi

  Prawatya Adi P, Susilo Toto Raharjo. (2012). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Di Krai Purwodadi. Journal Of Management, 1 (1), 323- 331.

  Rivai Veithzal, Ella Jauvani Sagala (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, PT RajaGarfindo, Jakarta. Sukirman. Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Bintarex Semarang. Sofyandi, Herma (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Graha Ilmu : Yogyakarta. Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&d. Bandung : Alfabeta. Utomo, Budi S (2010). Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

  Karyawan CV Berkat Cipta Karya Nusantara Surabaya. Jurnal Akutansi,

  Manajemen Bisnis.Raja Garfindo Persada : Jakarta

  http://intanghina.wordpress.com/2008/06/10/kinerja/.html

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kepuasan Kerja

2.1.1.1 Pengertian Kepuasan kerja

  Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2013:856) menyatakan Kepuasan Kerja adalah kebutuhan yang selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu berusaha dengan segala kemampuannya untuk memuaskan kebutuhannya tersebut”.

  Menurut Hasibuan (2003: 203) dalam Sulistya Budi Utomo, mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu keadaan karyawan merasa puas terhadap pekerjaannya. Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila kepuasan kerja dapat diperoleh dari pekerjaannya karena kepuasan kerja merupakan kunci dalam mendukung tujuan perusahaan.

  Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja ini Nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Handoko (2005 :193) dalam Viona Malonda

  16

  Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan , kepuasan kerja adalah suatu keadaan perasaan senang atu tidak senangnya dalam hal perasaan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu di lingkungan kerjannya.

  2.1.1.2 Faktor Kepuasan Kerja

  Ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu faktior yang ada pada diri pegawai dan faktor pekerjaannya.

  1. Faktor Pegawai yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja.

  2. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan struktur organisasi, pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan financial, kesempatan promosi jabatan, interaksi soasial, dan hungan kerja.

  2.1.1.3 Pengukuran Kepuasan kerja

  Kepuasan kerja adalah bagaimana orang merasakan pekerjaan dan aspek- aspeknya. Ada beberapa alas an mengapa perusahaan harus benar-benar memperhatikan kepuasan kerja, yang dapat dikategorikan sesuai dengan focus perusahaan yaitu :

1. Pertama, manusia berhak diberlakukan dengan adil dan hormat,

  pandangan ini menurut persepektif kemanusiaan. Kepuasan kerja merupakan perluasan refleki perlakuan yang baik.

  2. Kedua, Persefektif kemanfaatan, bahwa kepuasan kerja dapat menciptakan perilaku yang mempengaruhi fungsi-fungsi perusahaan. Perbedaan

  17

  kepuasan kerja antara unit-unit organisasi dapat mendiagnosis potensi persoalan. Buhler (1994) menekankan pendapatnya bahwa upaya organisasi berkelanjutan harus ditempatkan pada kepuasan kerja dan pengaruh ekonomis terhadap perusahaan. Perusahaan yang percaya bahwa karyawan dapat dengan mudah diganti dan tidak tidak berinventasi di bidang karyawan maka akan menghadapi bahaya. Biasannya berakibat tinggi tingkat turnover, diiringi dengan membengkaknya biaya pelatihan, gaji akan memunculkan perilaku yang sama di kalangan karyawan, yaitu mudaha berganti-ganti perusahaan dan dengan demikian kurang loyal.

2.1.1.4 Teori - teori Kepuasan Kerja

  Menurut Veithzal Rivai (2013:856), teori kepuasan kerja antara lain:

  1. Teori ketidaksetaraan (Discrepancy Theory) Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Sehingga apabila kepuasannya diperoleh melebihi yang diterimanya maka orang akan lebih puas lagi, sehingga terdapat discrepancy tetapi merupakan discrepancy yang positif. Kepuasan seseorang tergantung pada selisih antara sesuatu yang dianggap akan didapatkan dengan apa yang dicapai.

  2. Teori Keadilan (Equety Theory) Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas/ tidak puas, tergantung pada ada/ tidak adanya keadilan (equity) dalam suatu system, khususnya system kerja. Menurut teori ini komponen utama

  18

  dalam teori keadilan adalah input, hasil, keadilan, dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi pegawai yang dianggap mendukung pekerjaanya seperti, pendidikan, pengalaman, kecakapan, jumlah tugas dan peralatan/ perlengkapan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaanya. Hasilnya adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang karyawan yang diperolehnya dari pekerjaanya, seperti : upah atau gaji, keuntungan sampingan, symbol, status penghargaan, dan kesempatan untuk berhasil atau aktualisasi diri. 3. . Teori dua Faktor (Two Factor Theory)

  Menurut teori ini kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja itu merupakan hal yang berbeda. Kepuasan dan ketidakpuasan itu bukan satu variabel yang continue. Teori ini menunjukan karakteristik pekerjaan menjadi 2 kelompok yaitu satisfieas atau motivator dan dissatisfieas. Satisfieas adalah faktor-faktor atau situasi yang dibutuhkan sebagai sumber yang dibutuhkan. Kepuasan kerja yang terdiri dari : Pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk berprestasi, kesempatan untuk memeperoleh penghargaan dan promosi. Terpenuhinya faktor tersebut akan menimbulkan kepuasan, namun tidak terpenuhinya faktor ini tidak selalu mengakibatkan ketidakpuasan. Dissatisfieas (Hegein Factor) adalah faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan yang terdiri darigaji atau upah pengawasan, hubungan antara pribadi, kondisi kerja dan status.

  Faktor ini diperlukan untuk memenuhi dorongan biologis serta kebutuhan dasar karyawan . Jika tidak terpenuhi faktor ini, karyawan tidak akan puas.

  19

  Jika besarnya faktor ini memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karyawan tidak akan kecewa meskipun belum terpuaskan.

2.1.1.5 Variabel-variabel kepuasan kerja

  Kepuasan kerja berhubungan dengan variable-variabel seperti turnover, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan, dan ukuran organisasi perusahaan.

  a. Turnover Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover pegawai yang rendah. Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang puas biasanya turnovernya lebih tinggi.

  b. Tingkat kehadiran (absen kerja) Pegawai-pegawai yang kurang puas cenderung tingkat ketidakhadirannya (absen) tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan tang tidak logis dan subjektif.

  c. Umur Ada kecenderungan pegawai yang tua lebih merasa puas daripada pegawai yang berumur relatife muda. Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai usia muda biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas.

  20

  d. Tingkat pekerjaan Pegawai-pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cendrung lebih puas daripada pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai-pegawai yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukan kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja.

2.1.2 Disiplin Kerja

2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

  Menurut Fautisno Cardoso Gomes (2003) dalam Duwi Apriani, Witjaksono Eko Hartoyo mengemukakan bahwa disiplin adalah pengurangan yang dipaksakan oleh atasan terhadap imbalan yang diberikan oleh organisasi karena adanya suatu kasus tertentu. Tindakan disiplin ini dapat berupa teguran, penskoran, penurunan gaji, dan pemecatan. Tindakan disiplin ini tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja yang disebabkan oleh pengurangan anggaran atau kurangnya kerja.

  Ketih Davis dalam Mangkunegara (2011:129), mengemukakan bahwa “Dicipline is management action to enforce organization standars”. Berdasarka pendapat Keith Davis, displin kerja dapat diartikan sebagai pelaksana manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

  Veithzal Rivai (2004:444) mengemukakan bahwa : “Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk

  21

  meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial yang berlaku”.

  Menurut Hasibuan (2007:193) berpendapat bahwa : “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.”

  Berdasarkan beberapat pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan paeraturan yang telah ditetapkan dimana ia bekerja.

2.1.2.2 Macam-macam Disiplin kerja

  Menurut Mangkunegara (2011:129), ada dua bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan disiplin korektif.

1. Disiplin Preventif

  Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.

  Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam membangun iklim organisasi dangan disiplin preventif. Begitu pula

  22

  pegawai harus dan wajib mengetahui, memahami semua pedoman kerja serta peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi.

  Disiplin prventif merupakan suatu system yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian system yang ada dalam organisasi. Jika system organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menegakan disiplin kerja.

2. Disiplin Korektif

  Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.

2.1.2.3 Pendekatan Disiplin Kerja

  Menurut Mangkunegara (2011:130), ada tiga pendekatan disiplin yaitu pendekatan modern, disiplin dengan tradisi, dan disiplin bertujuan.

  a.

   Pendekatan Disiplin Modern

  Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru diluar hukuman. Pendekatan ini berasumsi :

  1. Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman secara fisik.

  2. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum yang berlaku.

  23

  3. Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau prasangka harus diperbaiki dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya.

  4. Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak terhadap kasus disiplin.

  b. Pendekatan Disiplin dengan Tradisi Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi :

  1. Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.

  2. Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanannya kepada pelanggar maupun kepada pegawai lainnya.

  3. Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar maupun kepada pegawai lainnya.

  4. Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras.

  5. Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua kalinya harus diberi hukuman yang lebih berat.

  c. Pendekatan disiplin bertujuan Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa :

  1. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai

  24

  2. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku

  3. Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yang lebih baik

  4. Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab terhadap perbuatannya.

2.1.2.4 Pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin kerja

  Pelaksaan sanksi terhadap pelanggar disiplin dengan memberikan peringatan harus segera, konsisten, dan impersonal.

  a.

   Pemberian peringatan

  Pegawai yang melangar disiplin kerja perlu diberikan surat peringatanpertama, kedua, dan ketiga. Tujuan pemberian peringatan adalah agar pegawai yang bersangkutan menyadari pelanggaran yang telah dilakukannya. Di samping itu pula surat peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian kondite pegawai.

  b.

   Pemberian sanksi harus segera

  Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku. Tujuannya agar pegawai yang bersangkutanmemahami sanksi pelanggaran yang berlaku di perusahaan. Kelalaian pemberian sanksi akan memperlemah disiplin yang ada. Di samping itu, memberi peluang pelanggar untuk mengabaikan disiplin perusahaan.

  25 c.

   Pemberian sanksi harus konsisten Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus konsisten.

  Hal ini bertujuan agar pegawai sadar dan menghargai peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Ketidakkonsistenan pemberian sanksi dapat mengakibatkan pegawai merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya saksi, dan pengabaian disiplin.

  d.

   Pemberian sanksi harus impersonal

  Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak membeda-bedakan pegawai, tua muda, pria-wanita tetap diberlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua pegawai dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku diperusahaan.

2.1.3 Kinerja

2.1.3.1 Pengertian Kinerja

  Istilah kinerja bersal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).

  Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2011:67) adalah hasi kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapi oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

  Kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian dan pengembangan kinerja ke dalam satu system tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan (Desler, 2006:322) dalam Mariskha.

  26

  Kinerja menurut Veihzal Rivai, Ella jauvani Sagala (2013:548) merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.

  Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan kinerja adalah suatu nilai akhir kuantias dan kualitas dimana dalam pencapaian tugas dalam program kerja organisasi yang dibebankan kepada karyawan.

2.1.3.2 Faktor faktor yang mempengaruhi Kinerja

  Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja Mangkunegara (2011:67), adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation).

  a.

   Faktor Kemampuan

  Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +

  skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-

  120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. (the righ man in the righ place, the righ man on the right job).

  b.

   Faktor Motivasi

  Motivasi berbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi

  27

  yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. (tujuan kerja).

2.1.3.3 Tujuan Penilaian Kinerja

  Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani (2013:551), mengemukakan Suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu : (1) manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang kan dating, dan (2) manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawannya memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk perkembangan karier dan memperkuat kualitas hubungan antar manajer yang bersangkutan dengan karyawannya.

  Selain itu kinerja dapat digunakan untuk:

  1. Mengetahui pengembangan yang meliputi: identifikasi kebutuhan pelatihan, umpan balik kerja, menentukan transfer dan penugasan, dan identifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan.

  2. Pengambilan keputusan administrative, yang meliputi keputusan untuk menentukan gaji, promosi, mempertahankan atau memberhentikan karyawan, pengakuan kinerja karyawan, pemutusan hubungan kerja, mengidentifikasi yang buruk.

  3. Keperluan perusahaan, yang meliputi perencanaan SDM, menentukan kebutuhan pelatihan, evaluasi pencapaian tujuan

  28

  perusahaan, informasi untuk identifikasi tujuan, evaluasi terhadap system, penguatan terhadap kebutuhan pengembangan perusahaan.

  4. Dokumentasi, yang meliputi criteria untuk validasi penelitian, dokumentasi keputusan-keputusan tentang SDM, dan membantu untuk memenuhi persyaratan hukum.

2.1.3.4 Pengukuran Kinerja Pegawai

  Selanjutnya peneliti akan mengemukakan ukuran-ukuran dari Kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Bernandin & Russell (1993:135) yang dikutip oleh Faustino cardoso gomes dalam bukunya Human Resource Managemen yaitu sebagai berikut :

  1. Quantity of work : jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan.

  2. Quality of work : kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan kesiapanya.

  3. Job Knowledge : luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

  4. Creativeness : keaslian gagasan

  • –gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

  5. Cooperation : kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi

  6. Dependability : kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja.

  29

  7. Initiative : semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya.

  8. Personal Qualities : menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi.

2.1.3.5 Peningkatan Kinerja Pegawai

  Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005:22-23) terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut: a. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja

  b. Mengenal kekurangan dan tingkat keseriusan

  c. Mengidentifikasi hal hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan baik yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri d. Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan tersebut e. Melakukan rencana tindakan tersebut

  f. Melakukan evaluasi apakah masalahtersebut sudah teratasi atau belum g. Mulai dari awal, bila langkah-langkah tesebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka kinerja pegawai dapat ditingkatkan.

2.1.4 Hasil Penelitian sebelumnya

  Salah satu perbandingan yang membedakan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1

  30

  Di sini penulis melihat persamaan antara kepuasan kerja terhadap kinerja

  Di sini penulis melihat persamaan antara kepuasan kerrja dan disilin kerja

  Terdapat hubungan yang sangat positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan disiplin kerja

  4 Sukirman Hubungan kepuasan kerja dengan disiplin kerja pada bagian produksi PT Bintarex Semarang

  Adapun perbedayaan disini yaitu adanya kompentensi yang berpengaruh terhadap kinerja

  Di sini penulis melihat persamaan antara seleksi dan sistem penempatan terhadap prestasi kerja karyawan

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil signifikan pengaruh variable-variable motivasi kerja.

  Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatiha terhadap kinerja Guru Sekolah Dasar negeri di Kecamatan Gayungan Kota Surabaya

  Whardana

  3 Ludi Whisnu

  Adapun perbedaaan disini yaitu adanya variable independent tentang motivasi kerja

  Bawa motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang cukup besar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

  Pegaruh Motivasi dan Kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan CV Berkat Cipta Karya Nusantara Surabaya

  Utomo (2010)

  2 Silistyo Budi

  Terdapat variable independen tentang motivasi kerja

  Di sini penulis melihat persamaan kepuasankerja, disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

  Terdapat hubungan yang sangat kuat motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

  Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sandang Asia Maju Semarang

  Wijaksono Eko Hartoyo (2012)

  1 Duwi Apriani

  No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

  Tidak adanya variable kinerja sebagai variable dependen

  31

2.2 Kerangka Pemikiran

  Salah satu tujuan utama sumber daya manusia, yaitu memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yanga menghasilkan kinerja yang sangat baik.

  Kinerja adalah hasil dari suatu proses pekerjaan karyawan yang dapat dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.

  Dengan adanya kinerja kayawan yang baik, maka perusahaan akan mencapai suatu target tujuan yang ingin dicapainya. Salah satu cara agar para pekerja menghasilkan kinerja yang baik diantaranya adalah memberikan Kepuasan yang sangat tinggi disertai dengan Disiplin kerja yang kondusif.

  Kepuasan kerja merupakan hal yang penting yang dimiliki oleh setiap karyawan dalam organisasi. Kepuasan kerja harus diperhatikan oleh perusahaan, karena dengan dimilikinya kepuasan kerja pada karyawan dalam bekerja maka karyawan akan merasa senang dan bahagia dalam melakukan perkerjaannya dan tidak berusah mengevaluasi alternatif pekerjaan lain dan juga akan lebih memacu partisipasinya dalam setiap kegiatan mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA Pengaruh Motivasi, Kepuasan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Rumpun Sari Medini.

0 7 14

PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Di Surakarta).

0 2 14

PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Di Surakarta).

0 1 12

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Rs.Asy-Syifa’ Sambi.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Rs.Asy-Syifa’ Sambi.

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 12

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM ”UTAMA KARYA”.

0 2 8

TAP.COM - PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ... 1463 5531 1 PB

0 0 20

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWA

0 0 12

Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja serta Implikasinya pada Kinerja Guru

1 2 11