Pengaruh Pengeringan dan Pencucian terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Sulfat Masam dari Delta Telang, Musi Banyuasin, Palembang. Sumatera Selatan

RINGKASAN
JUMADI. Pengaruh Pengeringan dan Pencucian Terhadap Beberapa Sifat Kimia
Tanah Sulfat Masam dari Delta Telang, Musi Banyuasin, Palembang. Sumatera
Selatan. Dibawah Bimbingan : Kukuh Murtilaksono dan Sudarmo.
Buruknya drainase, rendahnya nilai pH dan tingginya konsentrasi Al".

~e'~.

H+dan SO,'. hingga mencapai meracuni tanaman adalah beberapa sifat tanah sulfar
rnasam yang tidak menguntungkan dan perlu mendapatkan penanganan yaclg serius.
Kemasaman tanah sulfat masam akan meningkat secara drastis saat terjadi
Itelteringan. Proses pemasaman maksimal terjadi bila semua ion besi dioksidasi dan
dihidrolisis menjadi ferihidroksida. Menurut Dent (1986) reaksi tersebutkan dapat
diganbarkan sebagai berikut:
FeS2 + 151402 + 712H20

+

Fe(0H); + 2 ~ 0 4 ' - + 4 ~ '

Icondisi ini menyebabltan kelarutan ion-ion Aljf, Fe'l, dan ~ n ' +bertambah dalam

tanah dan dapat meracuni tanaman. Fosfat yang tersedia menjadi berkurang karena
terilcat menjadi besi atau al~uniniumfosfat. Kejen~hanbasa menjadi rendah da11
beralcibat defisiensi unsur hara. Sebagain hesar permasalahan adanya senyawa racun
pada tanah sulfat masam dapat diatasi dengan pengelolaan air yang tepat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengan~h pengeringan dan pencucian terhadap
beberapa sifat kimia tanah sulfat masam dari Delta Telang, Musi Banyuasin.
Sumatera Selatan.
Penelitian dilaksanakan di rurnah kaca dan laboratorium Kimia dan
Kesuburan Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor selanxl

6 bulan dari bulan Maret - Agustus 1999, sedangkan persiapannya telah dilalcukan
selana 6 bulan yaitu bulan September 1998-Februari 1999.
Penelitian ini diawali dengan pengambilan contoh tanah sulfat masam dalam
lteadaan utuh yang berasal dari Delta Telang Desa Muara Sugih, Kecamatan Telang
Kelapa, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan menggunalcan paralon
yang berulturan panjang 95 cm dan diameter 20 cm sebanyak 99 paralon. Loltasi
ditentukan pada tanah yang memiliki sifat-sifat tanah yang relatif seragam, terutama
lcedalaman lapisan reduksi.
Contoh tanah yang diangkut dari lapang ditempatkan di rumah kaca Jurusan
Tanah, Fakultas Pertanian IPB. Sebelum perlakuan diterapkan analisis pendahuluan

dilaltukan dengan mengarnbil contoh tanah dari tiga paralon secara acak setiap
ltedalaman 0-15 cm. Perlakuan pengeringan terdiri dari 8 taraf yaitu: KO (tanpa
pengeringan), K1 (mempertahankan air tanah pada batas kedala~nan 50 cm dari
per~nultaantanah selama 8 minggu), K2 (pengeringan melalui lubang pada kedalamali
75 cm selalna 1 minggu), IC3, IC4, K5, K6, dan K7 (bertun~t- turut pengeringan
selama 2, 3, 4, 6 dan 8 minggu pada kedalaman 75 cm).

Perlak~lanpencucian

dilaltukan setelah pengeringan dengan cara ~nembulta penutup lubang pada
ltedalaman 15 cm dari permukaan tanah yang sebelumnya telah digenangi air.
Perlakuan pencucian ini terdiri dari 4 taraf, yaitu: C1 (pencucian setiap hari), C2
(pencucian setiap 5 hari seltali), C3 (pencucian setiap 10 hari sekali). dan C4
(pencucian setiap 15 hari sekali).
Pengambilan contoh tanah yang akan dianalisis dilakukan setelah perlaltuan
penyeringan dan perlakuan pencucian selesai, masing-masing pada ltedalaman 0-1 5